Tuesday 16 April 2024

[Review] Dua Hati Biru: Akhirnya! Drama Rumah Tangga Bima & Dara Berlanjut!


#Description:
Title: Dua Hati Biru (2024)
Casts: Angga Yunanda, Aisha Nurra Datau, Farrell Rafisqy, Cut Mini, Arswendy Beningswara, Lulu Tobing, Maisha Kanna, Keanu Angelo, Rachel Amanda, Shakira Jasmine, Tenno Ali, Rini Setyowati
Director: Gina S. Noer, Dinna Jasanti
Studio: Starvision Plus, Wahana Kreator


#Synopsis:
Setelah empat tahun mengejar cita-cita dan pendidikan di Korea Selatan, Dara (Aisha Nurra Datau) akhirnya pulang ke Indonesia dan memutuskan tinggal bersama dengan keluarga kecilnya, Bima (Angga Yunanda) serta anak semata wayang mereka yaitu Adam (Farrell Rafisqy). Pulangnya Dara ke rumah disambut begitu hangat oleh kedua orangtua Bima yaitu Ibu Yuni (Cut Mini) dan Pak Rudy (Arswendy Beningswara). Mereka bahkan menyewa orkes ondel-ondel untuk memeriahkan mengiringi kedatangan Dara menuju rumah.



Empat tahun tak pernah melihat secara langsung sosok ibunya membuat Adam kebingungan. Ia merasa asing melihat ibunya ada di rumah, karena selama ini Dara dan Adam hanya berkomunikasi melalui video call dari ponsel saja. Setiap harinya Dara berusaha untuk menjalin kedekatan dengan anaknya itu, namun sayang, Adam selalu saja menghindar. Adam justru lebih dekat dengan Bima, nenek dan kakeknya ketimbang ibunya sendiri. Hal tersebut membuat Dara merasa semakin bersalah karena tak pernah hadir secara langsung menemani tumbuh kembang sang anak sehingga anaknya merasa asing kepada ibu kandungnya sendiri. Dara kemudian mencoba berkonsultasi kepada psikolog anak, Ibu Inti (Putri Ayudya) perihal mendekatkan kembali Adam dengan dirinya.



Seiring berjalannya waktu, Dara yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dan mengurus Adam mulai kewalahan ketika mengurus Adam sendiran. Ditambah lagi Ibu Yuni selalu ikut campur karena sudah membesarkan Adam selama ditinggal ibunya ke Korea Selatan. Dara kemudian menyadari jika selama ini keluarga Bima terlalu memanjakan Adam. Ia pun meminta kepada Bima untuk bisa hidup mandiri dengan cara tidak tinggal satu rumah dengan orangtua Bima.


Dara ingin hidup dan membesarkan Adam tanpa harus ikut campur kedua orangtua mereka. Dara juga siap membantu Bima untuk membayar uang sewa rumah kontrakan dari hasil tabungannya selama bekerja di Korea Selatan. Bima yang bekerja sebagai penjaga arena bermain anak-anak di mall akhirnya menyetujui saran istrinya dan berjanji akan segera mengembalikan semua uang yang terpakai milik Dara.



Dengan bantuan dari teman sekaligus tetangga Bima yaitu Iki (Keanu Angelo), mereka menyewa sebuah rumah sederhana dengan biaya sewa yang murah. Setelah tidak tinggal satu atap dengan orangtua, Bima dan Dara harus menjadi orangtua yang bertanggung jawab dengan segala keputusan yang mereka ambil. Untuk menambah penghasilan suaminya, Dara mengambil tawaran pekerjaan dari sahabatnya, Vini (Shakira Jasmine) yang kini bekerja di perusahaan skincare. Di sisi lain, Bima semakin tidak nyaman bekerja di arena bermain anak karena gajinya selalu telat dan pemiliknya selalu marah jika Bima membawa Adam sambil bekerja.



Masalah rumah tangga silih berganti mengahampiri keluarga Bima dan Dara. Mereka harus menghadapi perceraian orang tua Dara yaitu Ibu Rika (Lulu Tobing) dan Pak David (Dwi Sasono), miskomunikasi tentang parenting, tawaran pekerjaan kembali ke Korea Selatan hingga perasaan harga diri Bima yang merasa diinjak-injak karena gagal menjadi suami sekaligus ayah ideal bagi keluarga kecilnya. Mampukah Bima dan Dara mempertahankan rumah tangga mereka?


#Review:
Empat tahun lalu, salah satu penulis skenario perempuan terbaik Indonesia yaitu Gina S. Noer debut menyutradarai film layar lebar berjudul DUA GARIS BIRU (2019). Tak disangka, respon dari para penonton dan pecinta film Indonesia sangat positif terhadap film tersebut. Selain kualitas cerita filmnya yang memuaskan, film DUA GARIS BIRU (2019) berhasil meraih banyak penghargaan dari berbagai festival film dan mencetak box office dengan lebih dari 2.5 juta penonton selama penayangan di bioskop. Kesuksesan film ini menghantarkan dua pemain utamanya yaitu Angga Yunanda dan Adhisty Zara ke puncak kesuksesan sebagai aktor muda pendatang paling bersinar di Indonesia saat itu.


Setelah penantian cukup panjang selama lima tahun, akhirnya Gina S. Noer bersama dengan Dinna Jasanti berkolaborasi menghadirkan sekuel film DUA GARIS BIRU (2019) yang berjudul DUA HATI BIRU (2024). Aku berkesempatan hadir pada acara pemutaran perdana atau gala premiere film DUA HATI BIRU (2024) yang sukses digelar Kamis, 4 April lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.
Saat sesi press conference, produser Starvision Plus yaitu Chand Parwez Servia mengungkapkan, film DUA HATI BIRU (2024) memang sengaja dirilis satu minggu setelah libur Lebaran Idul Fitri. Alasannya karena moment untuk bersama dan berkumpul dengan keluarga untuk menonton film bertema keluarga masih bisa dilakukan kapan saja dan tidak harus saat libur Lebaran Idul Fitri. Pak Parwez berharap sekuel film DUA GARIS BIRU (2019) ini bisa kembali diterima dengan baik oleh para penonton.



Untuk segi cerita, keputusan Gina S. Noer untuk melanjutkan cerita rumah tangga pasangan muda Bima dan Dara merupakan keputusan yang sangat tepat, mengingat tak sedikit penonton (termasuk aku) yang ingin sekali melihat kelanjutan kisah mereka berdua di film layar lebar. Di sekuelnya kali ini, tantangan yang harus dilalui Bima dan Dara semakin kompleks, mulai dari kehadiran buah hati, ikut campurnya mertua dalam mengurus anak, perceraian orangtua, permasalahan ekonomi, karier, pendidikan, cita-cita, ego dan komunikasi antar pasangan suami istri semuanya lengkap tersaji disini. Meskipun issue yang diangkat terlihat melimpah ruah, namun tak usah khawatir, Gina S. Noer berhasil menggabungkan semua konflik tersebut dengan sangat baik.
Proses pendewasaan dari Bima, Dara dan juga Adam terbentuk dengan sendirinya setelah mereka bertiga melalui banyak kejadian di sepanjang durasi film. Penonton seperti diajak kembali untuk masuk ke dalam kehidupan keluarga kecil Bima dan Dara. Setiap dialog, gesture dan suasana keluarga mereka begitu dekat dengan keseharian kita. Semua konflik dan subplot yang tercipta di pertengahan film, berakhir dengan bahagia karena penyelesaiannya merupakan proses pendewasaan bagi Bima dan juga Dara. Tak lupa juga Gina S. Noer dan Dinna Jasanti selalu mengikuti trend yang sedang happening. Seperti saat ini, booming dagang online dengan mengandalkan gimmick dan jargon di sosial media.

 

Untuk jajaran pemain, keputusan Starvision Plus dan Wahana Kreator yang mengganti posisi Adhisty Zara dengan Nurra Datau tidak sepenuhnya mengecewakan. Di tangan Nurra Datau, karakter Dara mengalami upgrade yang sangat signifikan. Penampilan akting mulai dari gesture, ekspresi, tatapan mata, gesture hingga range emosinya sangat berkarakter dan lebih hidup. Chemistry yang dibangun bersama Angga Yunanda dan Farrell Rafisqy pun terasa lebih heartwarming, seolah mereka bertiga memang ibu, ayah dan anak betulan. Dara versi remaja sudah berhasil dideliver dengan baik oleh Zara dan untuk Dara versi ibu muda juga sukses direpresentasikan oleh Nurra. Penampilan Angga Yunanda yang kembali memerankan Bima pun mengalami upgrade dan semakin dewasa dari film pertamanya. Tak heran jika karakter Bima merupakan peran terbaik yang dimainkan oleh Angga Yunanda di sepanjang filmografi nya dia sebagai seorang aktor. Yang paling bersinar dari film DUA HATI BIRU (2024) tentunya pemeran Adam yang dimainkan dengan sangat luar biasa oleh aktor cilik pendatang baru yaitu Farrell Rafisqy. Hampir di setiap adegan kemunculan Adam selalu mencuri perhatian dengan kegemasan dan kepolosannya sebagai anak kecil. Tak disangka juga, duo Gina dan Dinna turut menampilkan point of view cerita dari Adam ketika mengeksplor dunianya dan juga dalam menghadapi konflik kedua orangtuanya. Penampilan para pemeran pendukung lainnya mulai dari Cut Mini, Arswendy Beningswara, Lulu Tobing, Maisha Kanna hingga selebgram Keanu Angelo pun semakin melengkapi kehangatan film ini. Film DUA HATI BIRU (2024) kembali mempertahankan pencapaian film pertamanya yaitu memiliki ensemble casts yang sangat solid dan saling melengkapi satu sama lain.


Untuk segi audio dan visual, film DUA HATI BIRU (2024) masih konsisten dengan gaya khas dari Gina S. Noer nya yang semi-semi arthouse namun tetap membumi sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan penonton. Aku sangat suka dengan konsistensi tata artistik dan set lokasi film ini yang tetap mempertahankan apa yang ada di film pertamanya. Rumah dan suasana keluarga Bima dan juga Dara masih sama seperti film pertamanya.Dijamin bakal terasa semakin magis jika kamu menonton lagi film DUA GARIS BIRU (2019) kemudian dilanjutkan nonton film DUA HATI BIRU (2024) di bioskop.
Overall, film DUA HATI BIRU (2024) berhasil membuktikan jika sekuel film tuh bisa tampil tetap memuaskan dan mengalami upgrade yang semakin baik dari film pertamanya. Jika kamu penggemar film-film Gina S. Noer, ada easter egg dari salah satu filmnya muncul di film ini loh! Bikin histeris dan manis banget! Ikhlas banget jika Starvision Plus dan Wahana Kreator terus mengekspansi cerita DGB menjadi sebuah jagat sinema di masa yang akan datang dengan menonjolkan drama tentang keluarga. One of the best Indonesia movie of the year so far.


[9.5/10Bintang]

Monday 15 April 2024

[Review] Immaculate: Ketika Biarawati Menjadi Target Untuk Misi Rahasia Sebuah Gereja!


#Description:
Title: Immaculate (2024)
Casts: Sydney Sweeney, Alvaro Morte, Benedetta Porcaroli, Dora Romano, Giorgio Colangeli, Simona Tabasco, Giulia Heathfield Renzi, Giampiero Judica, Cristina Chinaglia
Director: Michael Mohan
Studio: Black Bear Pictures, Fifty-Fifty Films, Middle Child Pictures, NEON, Elevation Pictures


#Synopsis:
Cecilia (Sydney Sweeney) memutuskan untuk memperdalam agama Kristen Katolik setelah selamat dari tragedi tenggelam di danau es ketika saat ia berusia tujuh tahun. Cecilia penasaran dengan alasan tuhan mengapa menyelamatkan nyawanya kala itu. Untuk menemukan jawaban tersebut, Cecilia terbang dari Amerika Serikat ke Roma, Italia untuk mengabdikan diri sebagai biarawati di salah satu gereja yang ada disana atas undangan dari Pastor Sal Tedeschi (Alvaro Morte). Selain sebagai tempat ibadah, gereja tersebut juga menjadi panti bagi para biarawati lansia.
Tiba di gereja, Cecilia disambut baik oleh para biarawati yang sudah lama mengabdi disana. Cecilia kemudian berkenalan dengan Suster Gwen (Benedetta Porcaroli), biarawati yang kamarnya bersebelahan dengan Cecilia. Keduanya menjadi akrab karena sama-sama masih berjiwa muda dan pernah hidup bebas sebelum memutuskan mengabdi sebagai biarawati di gereja.
Malam harinya, gereja mengadakan acara pengangkatan sumpah dan setia dari Cecilia oleh Pastor Tedeschi beserta Cardinal Franco (Giorgio Colangeli). Setelah acara pengangkatan sumpah dan setia, kini Cecilia resmi menjadi biarawati di gereja tersebut.
Setelah menjadi bagian dari gereja, Suster Cecilia merasakan serangkaian kejadian aneh. Ia selalu bermimpi buruk, melihat telapak kaki beberapa biarawati lansia memiliki luka berbentuk salib dan puncaknya ia sering diganggu oleh salah satu penghuni panti sambil mengatakan terberkatilah Suster Cecilia. Hari demi hari berlalu, Suster Cecilia akhirnya mengetahui jika gereja memiliki benda keramat berupa Paku Suci yang konon berasal dari potongan kayu salib ketika Yesus Kristus disalibkan. Paku Suci tersebut disimpan di sebuah ruangan tertutup dan dihiasi warna serba merah.
Suatu malam, Suster Cecilia kembali mengalami mimpi buruk, seolah ia dikelilingi oleh para biarawati dengan bentuk muka serba merah. Selain itu, ia juga menemukan sebuah tulisan ayat dari kitab yang tersembunyi di balik lukisan yang terpasang di kamarnya. Ayat tersebut mengisyaratkan jika ada yang salah di gereja tersebut. Keesokan paginya, Suster Cecilia dikejutkan ketika ia dipanggil oleh pengurus gereja dan mendatangi rangan Pastor Tedeschi dan Cardinal Franco. Mereka langsung menginterogasi Suster Cecilia dengan banyak pertanyaan termasuk tentang hubungan seksual. Hal tersebut membuatnya erkejut karena selama hidupnya ia belum pernah melakukan hubungan seksual dengan siapapun. Pihak gereja akhirnya memberitahu jika Suster Cecilia saat ini sedang hamil. Mereka percaya jika Suster Cecilia telah dipilih oleh tuhan menjadi Perawan Maria selanjutnya untuk melahirkan sang juru selamat ke dunia. Para penghuni gereja kemudian menjaga sepenuh hati dan melarang Suster Cecilia untuk melakukan pekerjaan apapun selain menjaga kandungannya sampai menuju hari kelahiran.
Memasuki trimester kedua kehamilan, Suster Cecilia semakin sering mengalami mimpi buruk yang mengancam nyawanya. Tak hanya itu saja, salah satu biarawati senior yaitu Suster Isabelle (Giulia Heathfield Renzi) berusaha membunuh Suster Cecilia dengan cara menenggelamkannya di kamar mandi. Suster Isabelle histeris dan tak terima atas kehamilan dari Suster Cecilia. Setelah kejadian itu, pihak pengurus gereja memperketat pengawasan kepada Suster Cecilia.
Waktu terus berlalu, kondisi kehamilan Suster Cecilia terus membesar, namun untuk kondisi kesehatannya justru mengalami penurunan. Suatu malam, Suster Cecilia mendengar teriakan wanita yang berasal dari ruangan tersembunyi di gereja. Ia terkejut ketika melihat Suster Gwen sedang dihukum dengan lidahnya dipotong. Suster Cecilia histeris dan langsung bergegas kembali ke kamarnya sambil mencari cara untuk kabur dari gereja. Pagi harinya, Suster Cecilia mengalami pendarahan hebat. Dokter dari gereja berusaha menanganinya tanpa harus dibawa ke rumah sakit. Namun karena melihat kondisi Suster Cecilia yang histeris dan hampir tak sadarkan diri membuat Father Tedeschi memaksa dokter gereja untuk secepatnya membawa ke rumah sakit. Dalam perjalanan mengendarai mobil, Father Tedeschi mendapat panggilan telepon dari gereja dan mereka pun langsung balik arah kembali ke gereja. Suster Cecilia dihukum karena berbohong tentang pendarahan kehamilannya itu.
Selama dikurung di gereja, Suster Cecilia akhirnya mengetahui rahasia gelap yang selama ini disembunyikan oleh para pengurus gereja. Mereka melakukan eksperimen gila dengan memanfaatkan para biarawati untuk melahirkan sang juru selamat terbaru. Mampukah Suster Cecilia keluar dari gereja sesat tersebut?


#Review:
Aktris cantik asal Amerika Serikat yang saat ini sedang naik daun di Hollywood, yaitu Sydney Sweeney kembali memeriahkan bioskop dengan membintangi sekaligus memproduseri film horror terbaru berjudul IMMACULATE (2024). Film ini tayang perdana di festival film SXSW pada bulan Maret lalu dan mayoritas mendapatkan respon positif dari para penonton.


Untuk segi cerita, film IMMACULATE (2024) mengangkat kisah horror bertema Kristen Katolik tentang biarawati yang mengabdikan diri di sebuah gereja tua di Roma, Italia. Ditangan sang sutradara yaitu Michael Mohan, film ini tidak terjebak pada formula film-film sejenis yang selalu mengandalkan parade jump scared, balas dendam biarawati yang sudah menjadi setan atau kerasukan. Di paruh awal film saja, plot cerita lebih menonjolkan keputusan karakter Cecilia yang ingin mengabdikan diri sepenuh hati sebagai biarawati. Memasuki pertengahan film, jump scared tipis-tipis mulai ditebar oleh sang sutradara meskipun eksekusinya terasa biasa saja dan tidak terlalu memorable. Untungnya hal itu masih bisa dimaklumi karena bukan berasal dari setan atau arwah yang bergentayangan di gereja sesat tersebut. Pendalaman karakter dari para aktor di film ini tidak mengecewakan. Penonton bisa meyakini jika seorang Sydney Sweeney dan ensemble casts lain adalah biarawati, pastor dan cardinal sungguhan. Ekspresi, gesture dan pembawaan mereka totalitas sekali di film ini. Plot twist yang muncul dalam film ini surprisingly eksekusinya cukup bagus meskipun revealnya terlalu singkat menurutku. Untungnya moment kabur dan survival Suster Cecilia di akhir film berhasil meningkatkan intensitas keseruan dan kegilaan dari film ini.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas penampilan Sydney Sweeney menjadi highlight utama dari film IMMACULATE (2024). Sweeney berhasil menghilangkan image sensual dirinya demi memerankan karakter Cecilia di film ini. Meskipun saat adegan mengenakan baju serba putih dan di adegan kamar mandi, aura cantik dan seksi nya masih terpancar kuat. Berkat film ini juga, penonton akhirnya bisa melihat aksi Sweeney di film bergenre horror, setelah sebelumnya selalu bermain aman di film bergenre drama maupun thriller.
Untuk segi visual, film IMMACULATE (2024) berhasil mengekspose keindahan salah satu gereja tua yang ada di Roma, Italia. Setiap sudut ruangan dan spot di gerja dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan kengerian dibalik para pastor dan pimpinan biarawati yang sesat. Overall, film IMMACULATE (2024) tampil cukup memuaskan berkat alur cerita sedikit berbeda dari film bertema religi Kristen Katolik biasanya.


[7.5/10Bintang]

Monday 8 April 2024

[Review] Siksa Kubur: Nasib Mengerikan Seorang Pendosa Ketika Di Alam Kubur!



#Description:
Title: Siksa Kubur (2024)
Casts: Faradina Mufti, Reza Rahadian, Widuri Puteri, Muzakki Ramdhan, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Fachri Albar, Happy Salma, Arswendi Beningswara, Niniek L. Karim, Jajang C. Noer, Putri Ayudya, Djenar Maesa Ayu, Runny Rudianti, Afrian Arisandy, Ahmad Ramadhan Alrasyid, Tony Merle, Mian Tiara, Haydar Salishz, Zulfa Maharani, Tia Hasibuan
Director: Joko Anwar
Studio: Come And See Pictures, Rapi Films, Legacy Pictures


#Synopsis:
Sanjaya (Fachri Albar) dan Mutia (Happy Salma) adalah sepasang suami istri menjalankan usaha toko roti "Gun" yang merupakan warisan dari orang tua mereka. Ditengah gempuran toko roti yang berasal dari luar negeri dengan segala bentuk promosinya, toko roti "Gun" perlahan mulai sepi pengunjung. Meskipun demikian, Sanjaya dan Mutia beserta kedua anak mereka yaitu Adil (Muzakki Ramdhan) dan Sita (Widuri Puteri) tetap menjalankan toko roti "Gun" untuk bertahan hidup.
Suatu hari, toko roti milik Sanjaya kedatangan tiga orang pengunjung yang terlihat mencurigakan. Gerak-gerik mereka terus dipantau oleh Sita yang berada di meja kasir. Tak lama setelah itu, datang kembali satu orang pengunjung dengan membawa tas dan mendekati Adil yang sedang memajang roti. Pengunjung tersebut kemudian memberikan sebuah kaset setelah Adil memberikannya air minum lalu pergi keluar toko.


Saat Sita lengah, salah satu pengunjung diam-diam mencuri uang dari meja kasir. Sita kemudian memberitahukan kejadian tersebut pada ayah dan ibunya yang sedang berada di dapur. Sanjaya dan Mutia langsung mengejar orang yang mencuri uang dari toko mereka. Ditengah adu mulut tersebut, terjadi ledakan bom dari toko roti sebelah dan menimbulkan korban, termasuk Sanjaya dan juga Mutia.
Adil dan Sita yang menjadi saksi dari terror bom bunuh diri tersebut diamankan ke kantor polisi. Mereka berdua masih belum bisa menerima kenyataan akan kematian kedua orangtuanya. Saat pihak kepolisian menanyakan beberapa pertanyaan, Sita pun memilih bungkam di hadapan polisi agar tak lagi berurusan dengan mereka. Setelah semuanya selesai, keduanya dimasukan ke pondok pesantren. Selama tinggal disana, Sita terus mempertanyakan tentang kematian tragis ayah dan ibunya. Selain itu, Sita juga makin penasaran dengan isi rekaman kaset dari pelaku bom bunuh diri yang diberikan pada Adil sesaat sebelum kejadian ledakan bom. Isi rekaman tersebut konon merupakan suara-suara siksaan yang berasal dari dalam kubur. Sita ingin membuktikannya dengan cara merekam dari kuburan pelaku bom bunuh diri yang telah menewaskan kedua orangtuanya.


Setiap harinya, Sita selalu mencari cara untuk kabur dari pesantren. Satu-satunya akses cepat untuk keluar yaitu melalui sebuah terowongan gelap yang sudah lama tidak digunakan oleh warga. Sita kemudian mengajak Adil untuk segera pergi meninggalkan pesantren, namun rencana tersebut selalu gagal karena ketahuan oleh guru-guru di pesantren. Disaat Sita sedang menjalani hukuman, ia terkejut ketika mengetahui jika Adil akan diadopsi oleh seorang konglomerat dari Ibukota bernama Pak Wahyu (Slamet Rahardjo). Misteri yang selama ini ditutupi oleh pesantren perlahan mulai diketahui oleh Sita saat ia bertemu dengan sosok misterius bernama Ismail di terowongan. Ustadzah Umaya (Putri Ayudya) diam-diam membantu Sita untuk pergi dari pesantren agar bisa menolong Adil yang dibawa oleh Pak Wahyu.



Waktu terus berlalu, Sita (Faradina Mufti) dan Adil (Reza Rahadian) kini sudah dewasa. Keduanya bekerja di panti jompo sebagai perawat dan petugas pemandi jenazah. Selama bekerja sebagai perawat para lansia, Sita menunggu dan memanfaatkan para penghuni panti jompo yang sedang sakit untuk menjalankan misinya membuktikan tentang siksa kubur bagi manusia setelah meninggal. Selama bekerja di panti jompo, Sita merawat beberapa orang tua yang berasal dari keluarga kaya raya. Salah satunya yaitu Pak Wahyu yang kini mengidap beberapa penyakit komplikasi.



Pemilik dan pengelola panti jompo yakni Ibu Juwita (Niniek L. Karim) mempercayakan klien orang-orang penting pada Shita dan rekannya, Lani (Runny Rudianti) karena keduanya sudah cukup dekat dengan para penghuni panti jompo. Selain Pak Wahyu, mereka juga turut merawat pasangan suami istri, Pandi (Arswendy Beningswara) dan Nani (Christine Hakim), lalu ada Budi (Egy Fedly) dan Hadi (Duddy Patah).



Seiring berjalannya waktu, Sita perlahan mengetahui keberadaan dari sosok yang paling ia benci dalam hidupnya selama ini. Ketika orang tersebut akhirnya meninggal dunia, Sita dan Adil bekerja sama untuk membuktikan tentang siksa kubur dengan cara ikut masuk ke dalam kubur bersama jasad orang tersebut. Sita semakin yakin jika siksa kubur yang selama ini ada dalam agama itu tidak ada. Saat Sita berada di dalam kubur, ia mengalami kejadian diluar nalar yang membuatnya harus percaya atau tidak tentang apa yang ia yakini sebelumnya.


#Review:
Sutradara Joko Anwar siap meramaikan libur Lebaran Idul Fitri tahun 2024 dengan merilis film horror bertema religi berjudul SIKSA KUBUR (2024). Film ini merupakan pengembangan dari versi film pendeknya yang dirilis oleh Joko Anwar pada tahun 2012 lalu. Yang menarik, film SIKSA KUBUR (2024) menjadi film horror religi pertama bagi dari sang sutradara, karena sebelumnya Joko Anwar tidak pernah menggarap film bernuansa religi di sepanjang filmografinya.


Aku berkesempatan hadir pada acara Press Screening film SIKSA KUBUR (2024) pada Rabu, 3 April lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Suasana lobby luar bioskop disulap dengan red carpet yang dihiasi properti gapura dan beberapa kuburan lengkap dengan tanah merah serta taburan bunga. Saat sesi Press Conference, Joko Anwar mengungkapkan film ke-10 nya ini terasa sangat personal bagi dirinya karena untuk menulis cerita film SIKSA KUBUR (2024), ia mendalami banyak Hadits Rassulullah SAW dan beberapa ayat dari Al-Qur'an. Hal tersebut harus Joko Anwar lakukan agar visualisasi tentang Siksa Kubur tidak melenceng jauh dari agama Islam.
Sementara itu, dua aktris film ini yaitu Faradina Mufti dan Widuri Puteri yang memerankan dua karater Sita dari dua dimensi waktu berbeda mengungkapkan, mereka jarang sekali bertemu secara langsung. Proses untuk bonding dan konsistensi karakter Sita berhasil terwujud tentunya berkat penulisan karakternya yang sudah kuat oleh Joko Anwar.



Untuk segi cerita, film SIKSA KUBUR (2024) menampilkan dua rentang waktu berbeda dari karakter Sita yang menjadi tidak mempercayai adanya Siksa Kubur dan Agama melalui serangkaian kejadian tak terduga di sepanjang hidupnya. Babak pertama, penonton diajak untuk melihat Sita ketika masih remaja dan harus kehilangan kedua orangtuanya akibat terror bom bunuh diri. Cobaan demi cobaan terus menimpa Sita hingga membuat sudut pandang hidupnya terhadap Agama berubah drastis. Memasuki babak kedua, Sita dan Adil telah dewasa yang bekerja di panti jompo. Di babak kedua ini, Joko Anwar menghadirkan banyak karakter yang tinggal di panti jompo. Di satu sisi, melimpahnya karakter yang muncul di pertengahan film ini menurutku terasa mubazir karena tidak memiliki hubungan secara langsung dengan plot utama. Namun di sisi lain, Joko Anwar pastinya memiliki maksud terselubung karena development setiap karakternya bagus. Perpindahan setting cerita dari toko roti menjadi pesantren menurutku agak terlalu jomplang. Tempo cerita di pertengahan ini cenderung lambat sehingga bisa banget membuat penonton bosan karena minim sekali adegan horror dan dipenuhi oleh dialog-dialog yang cukup berat. Meskipun demikian, Joko Anwar turut menyentil isu-isu sosial tentang aksi bom bunuh diri, kekerasan seksual di lingkungan pesantren hingga fenomena viralnya suatu kejadian setelah melakukan hal-hal diluar nalar tersaji lengkap dalam plot film ini.


Memasuki babak terakhir, film SIKSA KUBUR (2024) menawarkan sajian horror religi tak biasa dan berbeda dari film-film kebanyakan. Effort Joko Anwar untuk membuat karakter Sita akhirnya melihat secara langsung tentang apa yang selama ini ia tidak percaya sungguh luar biasa. Eksekusi adegan Siksa Kubur dilakukan dengan memadukan teknik found footage dan praktikal sukses menjadi adegan klimaks film SIKSA KUBUR (2024) sangat memuaskan!
Untuk jajaran pemain, film SIKSA KUBUR (2024) memiliki ensemble casts lintas generasi ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh Joko Anwar. Karakter Sita tampil apik diperankan oleh duo Faradina Mufti dan Widuri Puteri. Keduanya sangat mendominasi cerita dengan kualitas akting yang memuaskan. Ekspresi ketakutan serta keberanian keduanya sukses membuatku takjub. Penampilan memukau selanjutnya datang dari sang antagonis yaitu aktor senior Slamet Rahardjo. Kapasitasnya sebagai aktor dilakukan dengan maksimal lewat gesture, emosi, ekspresi wajah dan dialog dari karakter Pak Wahyu. Maka tidak heran jika nama Slamet Rahardjo akan masuk nominasi sebagai pemeran pendukung pria terbaik di berbagai ajang penghargaan insan film.


Untuk segi visual dan audio, bukan karya Joko Anwar jika tidak tampil maksimal. Lewat film SIKSA KUBUR (2024) kali ini, sound design dan scoring musik kembali menjadi salah satu nyawa terkuat dalam film ini. Setiap adegan mendapat jatah scoring yang memorable sekaligus disturbing. Bahkan sejak film ini dimulai saja, iringan musik di toko roti sukses membuatku tak nyaman dan was-was. Untuk urusan visual, film SIKSA KUBUR (2024) juga memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa. Adegan di toko roti, panti jompo, ruang laundry, terowongan hingga adegan di dalam kubur sukses membuatku ikutan was-was selama menontonnya.
Overall, Joko Anwar kembali berhasil membawa film SIKSA KUBUR (2024) menjadi angin segar untuk genre horror religi di Indonesia karena memiliki banyak sekali metafora dan mungkin saja untuk sebagian penonton harus lebih ekstra lagi dalam memecahkan teka-teki misteri yang menyelimuti film ini.


[8/10Bintang]

Monday 4 March 2024

[Review] The Mathematics World Tour Ed Sheeran at Jakarta International Stadium


Sabtu, 2 Maret 2024 lalu penyanyi asal Inggris peraih 4 piala Grammy Awards yaitu Ed Sheeran kembali mengadakan konser tunggal di Indonesia bertajuk +-=÷ Tour (The Mathematics Tour). Konser ini menjadi konser kedua bagi Ed Sheeran di Indonesia setelah sebelumnya sukses menggelar ÷ Tour (Divide Tour) Mei tahun 2019 lalu. Konser The Mathematics Tour ini cukup spesial karena menyuguhkan enam album Ed Sheeran mulai dari Plus (2011), Multiply (2014), Divide (2017), No. 6 Collaborations Project (2019), Equals (2021) dan Subtracts (2023). 
Bulan Oktober tahun lalu, PK Entertainment selaku pihak promotor resmi mengumumkan The Mathematics Tour nya Ed Sheeran akan digelar di Indonesia pada 2 Maret 2024 dengan venue Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Penjualan tiket dilakukan melalui platform ticketing Loketcom. Antusias para fans Ed Sheeran terbilang sangat tinggi karena dalam beberapa hari saja tiket untuk kategori PINK, PURPLE dan BLUE langsung sold-out. Sementara itu, untuk kategori YELLOW dan GREEN masih tersedia.


15 hari menjelang konser tepatnya tanggal 16 Februari 2024, PK Entertainment tiba-tiba mengumumkan tentang pemindahan lokasi konser Ed Sheeran The Mathematics Tour dari SU-GBK ke Jakarta International Stadium. Keputusan tersebut terpaksa harus dilakukan oleh PK Entertainment karena SU-GBK akan digunakan untuk pertandingan sepakbola Indonesia Vs. Vietnam yang akan digelar pada 21 Maret mendatang. Pihak SU-GBK kabarnya harus melakukan sterilisasi serta maintenance minimal H-30 sebelum pertandingan sepakbola digelar. Reaksi dari para penonton pun mayoritas kecewa karena akses transportasi menuju Jakarta International Stadium masih belum memadai. Aku yang sudah booking hotel di dekat SU-GBK pun terpaksa harus refund dan langsung mencari hotel baru dekat dengan JIS. Membaca kolom komentar di akun Instagram PK Entertainment tak sedikit yang kecewa dan memilih untuk menjual tiketnya dengan alasan pemindahan lokasi konser.


Aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hard Rock FM Bandung karena telah memberikan tiket konser Ed Sheeran The Mathematics Tour kategori YELLOW B melalui giveaway kuis di siaran pagi Hard Rock FM Bandung pada 16 Februari lalu. Hoki pertama di tahun 2024 sudah aku dapatkan. Alhamdulillah! Sekali lagi terima kasih Hard Rock FM Bandung!
Hari konser pun tiba. Sabtu, 2 Maret 2024 aku sudah Staycation di EL Royale Hotel Kelapa Gading bersama ketiga temanku. Cuaca sejak pagi hari sudah mendung dan sempat hujan deras di siang hari. Aku cukup khawatir dan sangat berharap saat nanti malam tidak diguyur hujan. Sekitar pukul 16:00 WIB, kita bertiga pergi ke Jakarta International Stadium dengan temanku membawa mobil lalu parkir di JIEXPO Kemayoran. Promotor PK Entertainment dan Jakpro menyediakan Free Shuttle Bus untuk para penonton konser yang membawa kendaraan pribadi, sehingga tak perlu membawa mobil atau motor untuk menuju ke Jakarta International Stadium.


Karena akses jalan utama menuju JIS tidak sebesar menuju SU-GBK, maka penonton harus ekstra sabar macet-macetan meskipun menggunakan shuttle bus. Kita bertiga tiba di JIS sekitar pukul 17:45 WIB dan langsung bergegas mencari makan untuk ganjel perut. Untungnya disepanjang jalan banyak banget penjual makanan dan minuman sehingga penonton tak perlu khawatir kelaparan. Setelah aku bertemu dengan Kak Massayu dari Hard Rock FM Bandung di south gate JIS, kita bertiga bertemu dengan temanku yang sama-sama nonton konser The Mathematics Tour Ed Sheeran di kategori YELLOW namun berbeda seats. Agak PR sih saat mencari pintu yang jumlahnya mencapai lebih dari 250. Setelah berkeliling JIS akhirnya aku berhasil menemukan pintu 240 dan bergegas masuk yang sudah berkumandang lagu Indonesia Raya.
Konser The Mathematics Tour Ed Sheeran dimulai pukul 19:00 WIB dengan Opening Act dari penyanyi Calum Scott yang membawakan beberapa lagu hits nya yaitu:


Setlist Opening Act Calum Scott - The Mathematics Tour Ed Sheeran
1. Lighthouse
2. At Your Worst
3. Whistle
4. Biblical
5. If You Ever Change Your Mind
6. Where Are You Now
7. You Are The Reason
8. Heaven
9. Dancing On My Own medley with I Wanna Dance With Somebody

Setelah penampilan Calum Scott selesai, sekitar pukul 20:15, The Mathematics Tour Ed Sheeran pun akhirnya resmi dimulai! Penonton terus memadati seluruh area lapangan dan dua tribun JIS yang 360 derajat semuanya hampir terisi penuh! For the first time banget nih bisa nonton konser skala dunia di JIS yang kapasitasnya nyaris penuh meskipun tribun paling atas tidak digunakan dan ditutupi oleh kain hitam. Berikut adalah setlist The Mathematics Tour - Ed Sheeran at Jakarta International Stadium:

1. Tides
2. BLOW
3. I'm a Mess
4. Shivers
5. The A Team
6. Castle On The Hill
7. Don't / No Diggity
8. Lego House
9. Eyes Closed
10. Give Me Love
11. Visiting Hours
12. River / Peru / Beautiful People / South of the Border / I Don't Care
13. Overpass Grafitti
14. Galway Girl
15. Thinking Out Loud
16. Love Yourself (Justin Bieber song)
17. Sing
18. Happier
19. Photograph
20. Tenerife Sea
21. Perfect
22. Bloodstream
23. Afterglow
24. You Need Me, I Don't Need You
25. Shape of You
26. Bad Habits

Konser The Mathematics Tour Ed Sheeran berhasil menggebrak JIS dengan konsep panggung 360 derajat sehingga semua penonton bisa melihat dengan jelas aksi panggung Ed Sheeran tanpa terhalang apapun. Manifesting para musisi di seluruh dunia bisa mengadaptasi konsep stage 360 derajat agar semua penonton konser bisa mendapatkan pengalaman lebih maksimal tanpa terhalang layar, tiang ataupun sound system.


Aku sangat takjub dengan stamina Ed Sheeran. Total hampir 2.5 jam non-stop menyanyikan 26 lagu tanpa jeda panjang. Setiap lagu upbeat yang dibawakan selalu menampilkan aksi panggung yang total. Ditambah lagi sesekali ia berlari-lari diatas stage yang berputar layaknya trademill. Interaksi dengan para penonton pun selalu mendapat antusias dan riuh tepuk tangan. Yang paling aku suka dari The Mathematics Tour Ed Sheeran ini adalah adanya kejutan dari beberapa penonton yang melamar pacarnya saat Ed Sheeran membawakan lagu Perfect. Seketika para penonton histeris dan memberikan tepuk tangan kepada beberapa pasangan yang berani melamar pacar mereka. Setiap lagu ballad seperti Lego House, Photograph dan Perfect para penonton dengan kompak menyalakan flashlight dari ponsel. Seketika bikin merinding dan terharu banget!
Kualitas audio The Mathematics Tour Ed Sheeran di JIS sangat mengesankan! Suara yang dihasilkan jernih dan juga menggelegar. Jakarta International Stadium memang sudah sangat worth it sebagai venue untuk konser, selain kapasitasnya yang jauh lebih besar daripada SU-GBK, bagian atap JIS pun bisa terbuka dan tertutup sehingga jika cuaca sedang tidak bersahabat bisa tetap mengadakan event dengan lancar.



Sama seperti konser Blackpink dan Coldplay di tahun lalu, para pedagang unofficial merchandise edisi Ed Sheeran pun memadati area luar JIS. Harga yang dipatok pun masih dalam batas wajar tidak semahal official merchandise yang tersedia eksklusif di area dalam JIS yang harganya mulai dari Rp.600.000 sampai Rp.1.500.000 an. Kita bertiga kemudian membeli kenang-kenangan Lanyard The Mathematics Tour dari penjual pinggir jalan JIS dengan harga Rp.70.000 untuk 3 pcs Lanyard hahaha.
Overall, konser The Mathematics Tour Ed Sheeran sukses membuatku terpukau berkat konsep stage nya yang 360 derajat, stamina luar biasa dari Ed Sheeran dan pemilihan lagu-lagu yang enak banget untuk sing a long. Semoga kedepannya Jakarta International Stadium bisa memiliki akses transportasi yang sangat memadai untuk menampuk puluhan ribu penonton. Gak jadi masalah kalau misalnya akses diprioritaskan untuk transportasi umum, tapi ayo segera bangun Stasiun LRT Jakarta, Halte Transjakarta yang terpisah dari jalanan umum, Stasiun KRL baru dengan kapasitas yang lebih besar dan akses jalan raya yang diperluas lagi.

Thursday 29 February 2024

[Review] Poor Things: Kisah Nyeleneh Perempuan Berjiwa Bocah Di Abad Ke-19

 
#Description:
Title: Poor Things (2023)
Casts: Emma Stone, Willem Dafoe, Mark Rufallo, Ramy Youssef, Christopher Abbott, Kathryn Hunter, Jerrod Carmichael, Hanna Schygulla, Margaret Qualley, Vicki Pepperdine, Keeley Forsyth
Director: Yorgos Lanthimos
Studio: Searchlight Pictures, TSG Entertainment, Film4, Element Pictures


#Synopsis:
Godwin Baxter (Willem Dafoe) adalah seorang profesor sekaligus doktor ahli bedah yang terkenal di London. Berkat kejeniusannya itu, Godwin sering melakukan eksperimen tak biasa. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi wajah serta beberapa bagian tubuhnya yang sudah mengalami eksperimen berkali-kali. Selain itu, Godwin juga sering menjadi pengajar di kampus sebagai ahli bedah. Namun sayang, beberapa mahasiswa merasa takut dan menganggap aneh karena postur Godwin yang nyentrik dan berbeda dari dosen lain.


Suatu hari, salah satu mahasiswa di kelas yaitu Max McCandles (Ramy Youssef) terpilih untuk menjadi asisten Godwin. Max ditugaskan Godwin untuk memantau sekaligus mencatat semua perilaku dari eksperimen yang ia lakukan kepada seorang wanita bernama Bella Baxter (Emma Stone) di kediamannya. Setelah melihat secara langsung, Max terkejut karena Bella bukanlah mengalami gangguan mental. Godwin pun menjelaskan jika Bella adalah seorang perempuan hamil yang ditemukan tak sadarkan diri di pinggiran sungai. Godwin kemudian melakukan eksperimen terhadap Bella dengan menggantikan otaknya dengan otak anaknya yang sedang dikandung. Eksperimen tersebut berhasil menyelamatkan nyawa Bella, meskipun fisiknya memang Bella namun otak dan pikirannya benar-benar nol layaknya seperti bayi. Selama proses pemulihan setelah operasi, Max ditugaskan untuk mengamati dan melaporkan semua aktivitas Bella pada Godwin.



Seiring berjalannya waktu, Max mulai bisa berinteraksi dengan Bella. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka membuat Max jatuh hati terhadap Bella. Usaha Max untuk memperkenalkan Bella ke dunia luar ditentang keras oleh Godwin. Godwin sangat menyayangi Bella dan tak ingin eksperimennya itu terpapar oleh dunia luar. Godwin hanya ingin Bella tetap tinggal selamanya di rumahnya tanpa harus mengetahui dunia luar. Max berusaha membujuk Godwin untuk mengizinkan Bella keluar rumah dengan ditemani dirinya dan juga Godwin. Melihat perkembangan pada Bella yang semakin pesat, Godwin pun mengizinkan Max untuk berjalan-jalan ke hutan dengan ditemani dirinya. Sejak saat itu, Bella semakin antusias untuk menjelajah dunia baru yang belum pernah ia lakukan.


Godwin pun melihat jika Max mulai jatuh hati pada Bella. Ia kemudian memberikan izin kepada Max untuk menikahi anaknya itu. Godwin berharap Max bisa menjadi pasangan yang baik dan bisa menuntun Bella menjadi lebih baik lagi kedepannya. Godwin kemudian mempersiapkan administrasi pernikahan mereka dengan bantuan pengacara bernama Duncan Wedderburn (Mark Rufallo).
Saat Duncan pertama kali melihat Bella, ia langsung tertarik dengan kepolosannya. Duncan bahkan berani mengajak Bella untuk melakukan hubungan intim dan Bella pun sangat menikmatinya karena selama tinggal dengan Godwin dan Max, ia hanya menikmati rangsangan seksual melalui masturbasi saja. Duncan kemudian mengajak Bella untuk pergi ke Lisbon dan memulai petualangan disana. Bella sangat bersemangat pergi dari rumah meskipun mendapat larangan dari Godwin dan juga Max. Bella tetap nekat pergi bersama Duncan dan berjanji tidak akan melupakan Godwin dan Max. Setibanya di Lisbon, Bella dan Duncan sangat menikmati kebebasan dalam melakukan hubungan seksual. Hasrat biologis Bella semakin tinggi dan tak terkendali. Duncan sampai dibuat menyerah dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Alexandria dengan menaiki kapal pesiar.


Selama perjalanan menuju Alexandria, Bella tak sengaja berkenalan dengan penumpang lain yaitu Martha (Hanna Schygulla) dan Harry (Jerrod Carmichael). Bella menemukan hal baru dari mereka berdua tentang filsafat hidup, etika sebagai manusia dan kehidupan sosial masyarakat yang berlapis. Bella sangat terkejut dan hatinya langsung hancur saat mengetahui fakta tentang masyarakat miskin yang ada di Alexandria. Bella kemudian mengambil seluruh uang hasil judi yang dilakukan oleh Duncan dan diberikan kepada masyarakat miskin. Hal tersebut membuat Duncan sangat marah karena uang tersebut digunakan membayar kamar dan fasilitas di kapal pesiar. Karena tak ada lagi uang, mereka berdua pun diturunkan di wilayah Marseille dan selanjutnya mereka harus menempuh jalur darat untuk menuju paris.



Disisi lain, Godwin dan Max mencoba melakukan eksperimen yang sama seperti Bella kepada seorang perempuan bernama Felicity (Margareth Qualley). Namun sayang, eksperimen kali ini dinilai gagal karena perkembangan Felicity tidak secepat Bella. Ditambah lagi, kondisi fisik Godwin mulai menurun dan harus mengurangi segala kegiatannya yang berkaitan dengan profesinya sebagai ahli bedah.
Bella dan Duncan pun tiba di Paris. Karena kehabisan uang, Bella tak sengaja bertemu dengan seorang mucikari bernama Madame Swiney (Kathyrn Hunter) dan menawarkannya untuk bergabung menjadi seorang pelacur dan bisa mendapatkan uang. Bella yang masih mengeksplor seksualitasnya tertarik untuk bekerja disana. Hal tersebut membuat Duncan semakin marah dan akhirnya pergi meninggalkan Bella. Selama bekerja sebagai pelacur, Bella berteman dengan para pelacur lain. Salah satunya yaitu Toinette (Suzy Bemba). Mereka melayani banyak laki-laki yang memiliki fantasi beraneka ragam. Hal tersebut membuat Bella tersadar hanya Duncan lah yang mampu mengimbangi hasrat seksualitas dalam dirinya. 



Sementara itu, kondisi fisik Godwin terus menurun. Ia meminta Max untuk melacak keberadaan Bella dan memintanya untuk segera pulang. Max pun akhirnya berhasil melacak keberadaan Bella setelah berhasil menginterogasi Duncan yang sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Setelah mengetahui Godwin sedang sakit, Bella akhirnya pulang ke rumah dan memutuskan untuk berdamai dengan ayahnya itu. Bella juga memutuskan untuk bersedia menikah dengan Max.


Namun sayang, rencana pernikahan Bella dan Max diganggu oleh kemunculan Duncan dengan sosok di masa lalu dari Bella. Ia adalah Alfie Blessington (Christopher Abbott), suami dari Victoria yang merupakan identitas asli dari Bella sebelum ditemukan oleh Godwin. Alfie mengatakan jika ia dan Victoria sudah resmi menikah. Manakah yang akan dipilih oleh Bella? Kembali ke masa lalu menjadi Victoria atau menjalani kehidupan baru sebagai Bella bersama dengan Max?


#Review:
Setiap akhir dan awal tahun, banyak film-film kelas 'festival' meramaikan bioskop. Yang terbaru yaitu film POOR THINGS (2023) karya sutradara Yorgos Lanthimos. Sejak perilisan poster dan trailer, film ini memiliki daya tarik tersendiri karena premis dan sinematografinya terlihat anti mainstream. Aroma 'festival' banget sangat terasa dan terbukti, film ini sukses mendapatkan piala Golden Lion di Venice International Film Festival dan yang terbaru memenangkan Best Picture kategori Comedy or Musical di Golden Globes 2024.


Untuk segi cerita, sang sutradara mengadaptasi dari novel klasik karya Alasdair Gray yang dirilis tahun 1992 silam. Ide cerita yang ditawarkan film ini benar-benar anti mainstream dan terasa menggabungkan banyak elemen mulai dari drama, komedi satir hingga sedikit sentuhan Sci-Fi dalam dunia medis. Sekilas premis film ini mengingatkanku akan karakter horror ikonik Frankenstein. Film POOR THINGS (2023) menyoroti kisah seorang profesor ahli bedah yang melakukan transplantasi otak manusia. Tony McNamara selaku penulis naskah film ini mengembangkan cerita tentang perjalanan proses pencarian jati dari dan eksplorasi dunia lewat karakter Bella Baxter yang otaknya diganti dengan otak dari janin bayi yang dikandungnya. Melihat perkembangan karakter Bella tersebut sudah seperti bayi yang baru lahir, mulai dari cara berjalan, makan dan berbicara. Motivasi dari setiap karakter di film ini pun dijelaskan dengan sangat baik. Dibalik bentuk wajah dan tubuhnya yang terlihat menyeramkan, karakter Godwin memiliki sifat yang baik dan berusaha untuk tetap melindungi hasil eksperimennya dengan sepenuh hati layaknya seorang ayah kepada anak kandung. Yang tak kalah menarik, Yorgos Lanthimos dengan frontal menyajikan kritik tentang ketimpangan sosial hingga eksplorasi hasrat seksual dari seorang perempuan. Tanpa basa-basi, visualisasi perjalanan Bella untuk mendapatkan kepuasan seksual di film ini tampil sangat explicit. Hal tersebut seperti menggambarkan jika manusia tidak diberi akal sehat dan rasa malu pasti akan berkelakuan layaknya Bella Baxter. Meskipun demikian, selama menempuh perjalanan mengelilingi Eropa, Bella Baxter mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Saat menuju babak akhir film, plot film POOR THINGS (2023) terasa cukup predictable dengan menghadirkan sosok di masa lalu dari Bella yang tak lain adalah suaminya sendiri. Tapi Yorgos Lanthimos kembali menggebrak cerita dengan mengakhiri kisah Bella alias Victoria ini dengan cara yang nyeleneh dan bikin geleng-geleng kepala. Hahaha.


Untuk jajaran pemain, sudah jelas bintang utama yang paling bersinar di film ini yaitu Emma Stone. Totalitas sebagai aktor yang ia berikan benar-benar melampaui batas. Emma Stone terlalu luar biasa dalam menghidupkan karakter Bella Baxter yang ingin mengeksplor hal apapun layaknya seorang bocah cilik. Yorgos Lanthimos menurutku agak over expose adegan-adegan eksplisit dari karakter Bella sih. Sesekali boleh sih, tapi inimah hampir setiap pelanggan yang datang ke hotel saat Bella di Paris selalu dimunculkan adegan-adegan sensual tersebut. Pantas saja film POOR THINGS (2023) tidak masuk ke bioskop Indonesia. Hahaha. Penampilan Willem Dafoe, Ramy Youssef dan Mark Ruffalo juga tak kalah bagusnya. Ketiga berhasil menjadi sosok pria yang berpengaruh besar terhadap Bella.
Untuk segi visual, film POOR THINGS (2023) benar-benar mendefinisikan keindahan sinema. Meskipun mengambil latar era Eropa di abad ke-19, tapi unsur jadul, magis, surreal hingga futuristik bisa dinikmati sepuasnya di sepanjang durasi film. Selain itu, film POOR THINGS (2023) juga memiliki teknik pengambilan gambar yang super duper anti mainstream. Berbagai angle kamera dieksplor oleh sang sutradara. Nyeleneh sih, tapi hal tersebut jadi keunikan tersendiri dari film ini. Hahaha.
Overall, film POOR THINGS (2023) sebenarnya memiliki plot yang tidak terlalu berat dan sedikit predictable. Tapi punya hal unik dan kejutan berlapis yang bikin penonton geleng-geleng kepala. Long live Bella Baxter!


[8.5/10Bintang]