Friday, 31 January 2025

[Review] Anora: Kisah Cinta Penari Striptis Yang Kacau Dan Tak Terduga!

 


#Description:
Title: Anora (2024)
Casts: Mikey Madison, Mark Eydelshteyn, Karren Karagulian, Yura Borisov, Vache Tovmasyan, Luna SofĂ­a Miranda, Lindsey Normington, Darya Ekamasova, Aleksey Serebryakov
Director: Sean Baker
Studio: FilmNation Entertainment, Cre Film, NEON


#Synopsis:
Anora Mikheeva (Mikey Madison) dikenal sebagai salah satu stripper andalan di club malam Headquarter yang ada di Brooklyn, Amerika Serikat. Anora yang lebih akrab dipanggil Ani ini selalu menghasilkan banyak uang ketika melayani para pelanggan. Hingga suatu malam, pemilik dari Headquarter yaitu Jimmy (Vincent Radwinsky) memperkenalkan Ani kepada pelanggan barunya yang berasal dari Rusia yaitu Ivan Zakharov (Mark Eydelshtyn). Tanpa ragu, Ani langsung memberikan layanan striptis terbaiknya kepada Ivan. Sejak saat itu, Ivan semakin rutin datang ke club Headquarter dan menikmati layanan sensual yang diberikan Ani kepadanya.
Rasa suka dan cinta tumbuh dalam diri Ani dan juga Ivan. Ani sangat senang ketika melayani Ivan karena ia bisa mendapatkan banyak uang, sementara itu Ivan juga sangat menikmati service yang diberikan Ani. Suatu hari, saat Ani diminta datang ke mansion milik Ivan, ia mendapat tawaran untuk berpura-pura menjadi pacar Ivan selama dua pekan ketika teman-temannya dari Rusia datang ke New York untuk berpesta. Ivan pun siap membayar Ani sebanyak 15.000 Dollar Amerika Serikat untuk tugasnya itu. Mendengar tawaran tersebut membuat Ani sangat senang. Setelah sepakat, Ani langsung mengundurkan diri dari pekerjaan di club Headquarters dan pamit dari rumah kontrakannya.
Selain mendapatkan uang yang banyak, Ani juga menikmati banyak fasilitas mewah dari Ivan, ikut berkeliling club untuk berpesta hingga terbang ke Las Vegas menghabiskan banyak uang disana. Selama berada di Las Vegas, hubungan asmara Ani dan Ivan semakin kuat. Ivan membeli cincin berlian mahal untuk melamar Ani. Sebelum kembali ke New York, mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan disana. Meskipun tanpa dihadiri oleh siapapun, Ivan dan Ani sangat bahagia karena akhirnya mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.
Tiba di New York, Ivan dan Ani menghabiskan waktu bersama di mansion dengan bersantai sambil bermain game. Namun sayang, keintiman mereka berdua tiba-tiba terganggu karena telepon panggilan dari ponselnya Ivan. Tak lama setelah itu, mansion mereka kedatangan dua pria yang merupakan suruhan dari keluarga Ivan. Garnik (Vache Tovmasyan) dan Igor (Yura Borisov) ditugaskan untuk mengecek kebenaran pernikahan yang sudah dilakukan Ivan dan Ani tanpa sepengetahuan keluarga Ivan di Rusia. Keributan pun tak terhindarkan. Ivan dan Ani merasa tidak nyaman saat privasi mereka diganggu oleh Garnik dan juga Igor. Keadaan semakin kacau setelah kedatangan tamu tak diundang selanjutnya yaitu Toros (Karren Karagulian), seorang pendeta yang ditugaskan oleh orangtua Ivan yaitu Galina (Darya Ekamasova) dan Aleksei (Serebryakov) untuk mengawasi anak mereka selama berada di Amerika Serikat.
Toros meminta Ivan dan Ani untuk segera membatalkan pernikahan mereka sebelum kedua orangtua Ivan datang ke Amerika Serikat. Mendengar hal tersebut membuat Ivan panik. Ia pun memutuskan kabur dari mansion meninggalkan Ani yang ditahan oleh Toros beserta dua anak buahnya itu. Dalam keadaan panik dan histeris, Ani merasa jika dirinya tidak salah karena ia memang istri sah dari Ivan. Ani pun mengakui jika ia cinta dan sayang kepada suaminya itu. Toros pun menawarkan 10.000 Dollar Amerika Serikat pada Ani untuk bersedia membatalkan pernikahannya dengan Ivan karena jika tetap diteruskan akan membahayakan untuk Ani, Toros dan orang-orang disekitarnya. Toros, Garnik dan Igor pun berjanji akan melepaskan Ani dan memberikan uang tersebut jika berhasil menemukan keberadaan Ivan yang pergi kabur tanpa diketahui keberadaannya.
Mereka berempat kemudian pergi dari mansion dan menyusuri kota Brooklyn untuk mencari Ivan. Selama perjalanan, baik Ani maupun Toros berusaha menelepon Ivan namun tak pernah terhubung. Mereka berkunjung ke beberapa tempat dan kediaman teman-teman Ani yang sebelumnya pernah didatangi oleh keduanya dan hasilnya sia-sia. Waktu pun terus berjalan dan semakin larut. Ani, Toros, Garnik dan Igor sudah sangat kelelahan di dalam mobil. Ditengah kondisi cuaca yang semakin dingin, Ani mendapat pesan dari sahabatnya yaitu Lulu (Luna Sofia Miranda) yang mengatakan jika Ivan sedang berada di club Headquarters. Mereka berempat kemudian langsung menuju kesana meskipun jaraknya cukup jauh. Tiba disana, Ani terkejut saat melihat Ivan sedang asyik mabuk berat sambil menikmati striptis dari rivalnya yaitu Diamond (Lindsey Normington). Keributan pun tak terhindarkan. Ani yang berusaha menyadarkan suaminya jadi bertengkar dengan Diamond. Selain itu, Toros, Garnik dan Igor pun kewalahan karena harus menyeret Ivan yang tak sadarkan diri sekaligus menyelamatkan Ani dari pertengkaran hebat di club Headquarters.
Setelah berhasil menemukan Ivan, mereka berempat kemudian langsung pergi ke pengadilan terdekat untuk memproses pembatalan pernikahan antara Ivan dengan Ani. Setibanya disana, masalah kembali menghampiri mereka berlima. Ivan yang masih dalam keadaan mabuk berat, Ani yang berusaha mempertahankan pernikahan mereka dan Toros dikejar waktu karena orangtua Ivan akan segera tiba di New York saat siang hari nanti. Bagaimana nasib mereka selanjutnya?


#Review:
Akhir tahun 2024 lalu, film-film Hollywood yang berpeluang masuk musim penghargaan semakin beragam dan variatif. Kali ini, film drama komedi berjudul ANORA (2024) karya sutradara Sean Baker sukses mencuri perhatian penonton di Hollywood dan mendapat certified fresh dari Rotten Tomatoes dengan skor tinggi mencapai 93%.


Untuk segi cerita, premis dari film ANORA (2024) ini terbilang cukup simple tentang seorang perempuan yang jatuh cinta kepada pria kaya raya. Namun dibalik premis sederhana tersebut, Sean Baker menyajikan dua karakter yang saling jatuh cinta ini dengan dua latar berbeda. Karakter Anora berprofesi sebagai penari striptis dan karakter Ivan atau Vanja berasal dari keluarga kaya raya sekaligus punya sifat yang masih bocil banget. Pendalaman karakter dan cerita dari kedua karakter di film ini semakin menarik karena selain mengumbar adegan-adegan sensual, konflik yang terjadi usai keduanya menikah pun semakin complicated. Formula klasik tentang tidak mendapat restu dari orang tua lalu dipaksa untuk mengakhiri hubungan antara Ivan dengan Ani sangatlah menghibur. Puncak kekacauan dan kegilaan film ANORA (2024) memang baru terjadi setelah keduanya resmi menikah. Rentetan konflik mengalir begitu saja dengan setting waktu yang cukup singkat. Saking padatnya kekacauan yang terjadi dan hadir secara bertubi-tubi, membuat semua hal yang terjadi dalam film ini terasa sangat natural dan tidak dibuat-buat hahaha. Aku terpesona dengan development character dari Anora yang dibuat manusiawi ketimbang jadi karakter perempuan bitchy, matre dan menyebalkan. Meskipun berprofesi sebagai penari striptis, Anora tetaplah seorang perempuan yang mendambakan hidup bahagia bersama suami yang ia cintai. Cuma apesnya, Anora mendapatkan pria yang iya sih kaya raya tapi ternyata anak mami banget hahaha. Development dari karakter Ivan juga sukses bikin penonton ikutan kesal melihat setiap keputusan dan kelakuannya. Trio Toros, Garnik dan Igor juga tak kalah mencuri perhatian dengan segala cara yang mereka lakukan demi "menangkap" Ivan. Sisi manusia dari ketiganya pun diperlihatkan mulai dari rasa lelah, teler, marah, lega sampai pusing yang dialami mereka bisa dirasakan juga oleh penonton wkwkw.
Overall, film ANORA (2024) masih mempunyai hati yang lumayan menghentak di babak akhir film setelah melewati serangkaian kejadian panas, lucu, menghibur dan bikin kesal. Mikey Madison totally deserved as nominee on Oscars!


[8.5/10Bintang]

Wednesday, 22 January 2025

[Review] 1 Kakak 7 Ponakan: Drama Sandwich Generation Yang Penuh Kesabaran!



#Description:
Title: 1 Kakak 7 Ponakan (2025)
Casts: Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Niken Anjani, Ringgo Agus Rahman, Maudy Koesnaedi, Kiki Narendra, Ence Bagus, Nizar Umar Akbar, Reza Nangin, Chandra Satria, Kartika Widya
Director: Yandy Laurens
Studio: Cerita Films, Mandela Pictures


#Synopsis:
Usai menyelesaikan sidang skripsi, Moko (Chicco Kurniawan) yang seharusnya lega dan bahagia justru sebaliknya. Ia mendapat kabar jika kakak iparnya yaitu Pak Atmo (Kiki Narendra) kena serangan jantung dan sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Moko dan pacarnya, Maurin (Amanda Rawles) langsung pergi berangkat ke rumah sakit. Setibanya disana, tiga keponakan Moko yaitu Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48) dan Ano (Ahmad Nadif) terlihat sedih saat melihat ayah mereka terbaring tak sadarkan diri di IGD. Tak lama setelah itu, dokter dan perawat memberitahukan jika Pak Atmo telah tiada. Tangisan keluarga Pak Atmo pecah, termasuk istrinya, Ibu Agnes (Maudy Koesnaedi) yang tengah hamil tua. Kakak pertama dari Moko tersebut seketika langsung mengalami pecah ketuban dan harus segera melahirkan.



Setelah proses persalinan selesai, Ibu Agnes melahirkan bayi perempuan cantik yang diberi nama Ima. Tak lama setelah itu, kabar buruk kembali menghampiri keluarga Moko. Ibu Agnes dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah melahirkan Ima. Woko, Nina dan Ano sangat sedih harus kehilangan orangtua dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Moko juga seketika menjadi orang tua pengganti untuk keempat keponakannya. Kepergian kakak kandung dan kakak iparnya itu membuat Moko terpaksa harus mengubur impiannya untuk melanjutkan pendidikan S2 arsitek bersama Maurin. Moko kini menjadi tulang punggung keluarga bagi keempat keponakannya dengan mengandalkan bekerja sebagai freelancer beberapa project arsitektur.


Waktu terus berlalu, beban hidup Moko semakin berat usai mendapat permintaan tolong dari dosennya yaitu Pak Nanang (Ence Bagus) yang menitipkan anak perempuannya yaitu Ais (Kawai Labiba) kepada Moko. Pak Nanang berjanji akan menjemput Ais setelah masalah rumah tangganya dengan sang istri sudah selesai. Karena kebaikan Pak Nanang semasa kuliah, Moko pun menerima Ais di rumahnya. Kini, Moko harus bekerja lebih ekstra lagi karena harus membiayai lima orang di rumahnya. Semua project pekerjaan diambil oleh Moko dan membuatnya kewalahan. Hingga beberapa diantaranya tidak terkejar sesuai deadline dan berakhir dengan pembatalan project. Selain beban pekerjaan yang semakin menumpuk, Moko pun harus merawat dengan maksimal Ima yang masih bayi. Hampir setiap hari Moko bergadang karena Ima selalu menangis saat tengah malam. Karena kini ia menjadi tulang punggung keluarga, Moko memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Maurin. Moko tak ingin menjadi pacarnya itu ikut menanggung beban yang sama dengan dirinya dan berharap Maurin bisa terus melanjutkan pendidikan S2 nya tanpa harus memikirkan Moko.


Kakak kandung Moko yaitu Osa (Niken Anjani) yang tinggal di Australia memutuskan pulang ke Indonesia untuk membantu Moko merawat rumah dan anak-anak dari kakak pertama mereka. Tiba di Jakarta, Osa turut mengajak suaminya yaitu Eka (Ringgo Agus Rahman). Kehadiran kakak kedua dan ipar barunya itu sedikit meringankan beban Moko dalam mengurus rumah dan menghidupi kelima keponakannya. Saat Ima sudah berusia tiga tahun, Moko memutuskan mencari lowongan pekerjaan dan menitipkan Ima pada Woko, Osa dan juga Eka.
Seiring berjalannya waktu, usaha Moko untuk mendapat pekerjaan akhirnya membuahkan hasil. Ia bekerja di salah satu kantor arsitek dan bertemu kembali dengan Maurin. Moko berusaha menjadi karyawan yang baik dan selalu mengerjakan apapun tepat waktu. Hingga suatu ketika, Moko mendapat project untuk renovasi cottage yang ada di Anyer. Moko, Maurin dan supervisor mereka yaitu Bayu (Nizar Umar Akbar) diminta untuk mengunjungi cottage tersebut selama beberapa hari sebelum memulai project renovasi design. Maurin pun berinisiatif mengajak keluarga Moko untuk mencoba cottage tersebut karena sudah bertahun-tahun keluarga Moko tak pernah berliburan semenjak Pak Atmo dan Ibu Agnes meninggal. Moko yang awalnya menolak, akhirnya bersedia memboyong kelima ponakan dan dua kakaknya berkat bujuk dari Maurin dan Bayu. Selama menghabiskan akhir pekan di Anyer, Eka memberikan banyak nasehat kepada Moko untuk mempertahankan pekerjaan yang sudah didapatkan. Eka dan Osa berjanji akan menjaga kelima ponakannya selama Moko menjalankan project renovasi di Anyer.


Waktu terus berlalu, Moko yang menetap selama beberapa bulan di Anyer semakin sering mendapat telepon dari Eka. Hampir setiap minggu Eka menghubungi Moko meminta uang untuk keperluan sehari-hari di rumah. Moko pun selalu mengiyakan permintaan kakak iparnya itu agar kelima ponakannya tidak kekurangan apapun. Seringnya Eka yang meminta uang pada Moko membuat Maurin curiga dan kecurigaan Maurin pun terbukti ketika Moko mengetahui saat ia mendadak pulang, hanya ada Osa dan Ima saja di rumah. Apa yang sebenarnya terjadi di keluarga Moko?


#Review:
Sutradara Yandy Laurens bersama Cerita Films dan Mandela Pictures mengawali tahun 2025 dengan merilis film layar lebar terbaru berjudul 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025). Film ini diadaptasi dari sinetron legendaris berjudul sama karya mendiang Arswendo Atmowiloto yang tayang pada tahun 1996 lalu. Sebelumnya, Yandy Laurens juga sudah melakukan remake dari sinetron ikonik lainnya karya Arswendo Atmowiloto yaitu KELUARGA CEMARA (2018) dan sukses menjadi salah satu box office hit ketika penayangan di bioskop.



Paragraf ini boleh di skip ya.
Sebelum mengulas filmnya lebih mendalam, aku ingin curhat tentang film ini yang akan menjadi kenangan dalam ingatanku dan takkan pernah dilupakan sampai kapanpun. Akhir November 2024 lalu, aku lolos untuk menjadi volunteer di event JAFF MARKET 2024, yang merupakan bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival di Yogyakarta. Selama 10 hari di Yogyakarta, aku sudah ikutan war ticket beberapa film yang tayang di JAFF 2024. Salah satunya film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) yang menjadi film penutup JAFF pada tanggal 7 Desember 2024. Semuanya berjalan dengan lancar dari hari pertama tiba di Yogyakarta langsung eksplor kuliner, kemudian tiga hari disibukkan sebagai volunteer publisis di JAFF MARKET 2024.
Dan yang terakhir ketika penutupan JAFF hari Sabtu, 7 Desember 2024 setelah selesai sholat maghrib di hotel, sekaligus menunggu showtime film ini di bioskop Cinema XXI Empire pukul 20:30 WIB, aku menerima telepon kabar duka kepergian kakek di Tasikmalaya yang sangat mendadak. Wafatnya kakek membuatku merasa bersalah karena setelah lebaran Idul Fitri 2024 aku belum sempat lagi pulang kampung ke Tasikmalaya. Sebelum memutuskan untuk cuti panjang 10 hari ke Yogyakarta, sempat terpikirkan untuk mampir sebentar ke Tasikmalaya, sebelum atau sesudah dari Yogyakarta. Tapi hal tersebut hanya wacana saja dan malah bablas menghabiskan cuti 10 hari di Yogyakarta. Usai mendapat telepon dari adik, akhirnya aku memutuskan untuk pulang saat malam itu juga ke Tasikmalaya dan alhamdulillah masih kebagian kereta di Stasiun Tugu tujuan Tasikmalaya pada pukul 22:30 WIB. Dengan rasa sesak, mata bengkak karena menangis dan hidung meler, aku langsung pergi menuju stasiun dan batal nonton film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2024) yang menjadi film penutup JAFF 2024.
Saat mendapat kesempatan untuk menonton film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) ketika press screening dan gala premiere pada Jum'at, 17 Januari 2025 lalu, aku merasa throwback, seketika sesak di dada dan mata berkaca-kaca karena teringat kejadian berduka saat di Yogyakarta kemarin. Untuk teman-teman semua yang membaca ulasan review ini, mohon bantu do'a nya untuk kakek ku. Semoga almarhum Abas Sukarya bahagia disana mendapat tempat terbaik di sisiNya. Aamiin.


Untuk segi cerita, film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) mengangkat cerita tentang seorang pria muda yang mendadak menjadi sandwich generation dan harus mengurus lima ponakannya sekaligus. Sutradara sekaligus penulis skenario Yandy Laurens langsung memberikan cobaan getir tersebut kepada karakter Moko. Biasanya kan setelah selesai sidang skripsi dan dinyatakan lulus kuliah, para mahasiswa langsung mengejar karier dan impian mereka setinggi-tingginya. Di film 1K7P (2025) ini, Moko terpaksa harus mengubur impiannya bersama sang pacar untuk lanjut S2 dan merintis kantor yang sudah direncanakan semasa masih kuliah. Yang membuatku dan para penonton terasa semakin dekat dengan sosok Moko karena setiap keputusan dan responnya dia dalam menghadapi kenyataan pahit tersebut sangatlah natural dan tidak over dramatic. Pendalaman karakter dari Moko semakin kompleks saat dirinya memutuskan untuk bertanggung jawab menjadi sosok ayah bagi kelima ponakannya itu. Mungkin terkesan agak mustahil ya seorang pemuda yang baru lulus kuliah malah mengambil keputusan untuk meninggalkan semua mimpinya demi mengurus lima ponakan sekaligus, namun jika dikulik lebih dalam lagi, karakter Moko disini memang terlahir menjadi sosok anak yang sangat menyayangi keluarganya. Ditambah lagi, ia masih tinggal satu rumah dengan kakaknya, Agnes yang sudah menikah dan memiliki banyak anak. Otomatis, kebersamaan Moko bersama keluarga kakaknya sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Rasa sayang dan ketulusan Moko benar-benar nyata adanya disepanjang film ini.
Setelah sukses besar mendevelopment karakter Moko, Yandy Laurens menambahkan elemen drama keluarga yang semakin complicated usai karakter Osa dan Eka hadir diantara Moko dengan kelima keponakannya. Kemunculan mereka berdua memicu konflik yang lumayan menampar untuk orang-orang disekitar Moko. Penonton otomatis akan sangat kontra terhadap sudut pandang dari Eka yang diam-diam punya tujuan tersendiri saat masuk ke dalam keluarga Osa dan Moko. Selain itu, Yandy Laurens pun menurutku cukup berhasil saat menceritakan kelima ponakan Moko dengan problematika yang lagi dan lagi terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti Woko yang lebih memilih bekerja ketimbang memaksakan diri melanjutkan pendidikan ditengah keterbatasan ekonomi pamannya, Nina yang canggung untuk curhat kepada pamannya tentang aktivitas sekolahnya, Ano yang menjalani rawat inap dan membuatnya merasa bersalah karena gara-gara dirinya lah pekerjaan sang paman jadi terbengkalai. Kejutan bittersweet selanjutnya datang dari karakter Ais yang ternyata punya impact luar biasa saat memasuki babak akhir film. Meskipun kehadiran Ais di lingkungan keluarga Moko agak terlalu dipaksakan banget menurutku. Selain menyelami kompleks nya cerita keluarga besar Moko, film 1K7P (2025) berhasil mengembangkan karakter Maurin dengan sangat maksimal. Sosok perempuan yang setia dan sangat supportive dalam keadaan apapun yang memang harus dicontoh! Setelah semuanya sudah disampaikan kepada penonton, barulah GONG moment dan klimaks film 1K7P (2025) terjadi di babak akhir film. Moment reunited Moko dan ponakannya penuh haru sekaligus membuat kita merasa lega!
Untuk jajaran pemain, pemilihan aktor Chicco Kurniawan sebagai Moko merupakan pilihan yang sangat tepat. Chicco berhasil menghidupkan karakter Moko dengan sifat fatherhood nya yang sangat kental. Meskipun harus menjadi dewasa dan menjadi bapak belum pada waktunya, kasih sayang, perhatian dan rela berkorban demi kelima ponakannya disini bikin siapapun yang melihat pasti akan sangat respect terhadap Moko. Bahkan menurutku, level sandwich generation Moko disini jauh lebih berat daripada Kaluna di film HOME SWEET LOAN (2024) hehe. Penampilan Amanda Rawles juga semakin mengukuhkan dirinya sebagai aktris yang sangat worth it untuk diperhitungkan. Baik Chicco maupun Amanda, terlihat effortless sekaligus sangat meyanyangi karakter yang mereka perankan di film 1K7P (2025) ini. Penampilan singkat aktor-aktor senior Maudy Koesnaedi, Kiki Narenda, Niken Anjani dan Ringgo Agus Rahman pun terasa lebih berkesan karena memberikan impact luar biasa terhadap diri Moko dan ponakan-ponakannya.
Apresiasi selanjutnya harus diberikan juga kepada tim sinematografi, artistik, scoring dan departemen musik yang saling menyatu dan saling melengkapi satu sama lain. Lagu-lagu milik Sal Priadi pun seolah seperti dihadirkan khusus untuk film ini.
Overall, awal tahun 2025 sudah kehadiran kandidat salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Tak hanya film, tapi sutradara, skenario, aktor dan aktris utama, soundtrack hingga poster film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) juga sangat potensial masuk list best of the best tahun ini! #InYandyLaurensWeTrust


[9/10Bintang]

Wednesday, 15 January 2025

[Review] Queer: Cerita Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Dari Dua Ekspatriat!



#Description:
Title: Queer (2024)
Casts: Daniel Craig, Drew Starkey, Jason Schwartzman, Lesley Manville, Henry Zaga, Drew Droege, Andra Ursuta, Lisandro Alonso, Ariel Schulman, David Lowery, Daan De Wit, Colen Bates, Omar Apollo, Ronia Ava, Lorenzo Pozzan
Director: Luca Guadagnino
Studio: Fremantle North America, The Apartment Pictures, Frenesy Film Company, A24


#Synopsis:
William Lee (Daniel Craig) adalah seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang memutuskan tinggal sementara di Meksiko. Setiap malam, Lee selalu menghabiskan waktu di bar Ship Ahoy sambil menikmati minuman alkohol bersama dengan rekannya yang merupakan warga asli Meksiko. Selain itu, Lee juga diam-diam selalu memperhatikan pengunjung pria muda dan mengajaknya berkenalan. Meskipun dalam keadaan mabuk, Lee selalu berhasil bisa mengobrol dengan mereka hingga mengajaknya ke hotel untuk menghabiskan waktu malam bersama.
Suatu hari, saat Lee pulang menuju hotel, ia melihat sekumpulan pria sedang asyik melakukan judi sabung ayam di pinggiran jalan. Tak lama setelah itu, Lee tak sengaja beradu tatap mata dengan seorang pria muda tampan dengan postur tinggi dan mengenakan kacamata. Keduanya saling melempar senyum yang membuat Lee terpesona pada pandangan pertama. Sejak saat itu, Lee makin penasaran dengan pria tersebut dan akhirnya ia bertemu lagi di Ship Ahoy keesokan harinya.
Pria tersebut adalah Eugene Allerton (Drew Starkey) yang berprofesi sebagai seorang ekspatriat dan juga tentara asal Amerika Serikat. Eugene sendiri sedang ditugaskan untuk dinas sementara di Meksiko. Saat di Ship Ahoy, Eugene tidak sendiri, ia sering ditemani oleh seorang perempuan cantik berambut pendek bernama Mary (Andra Ursuta). Melihat kedekatan antara Eugene dengan Mary membuat Lee cemburu. Ia makin penasaran dengan sosok Eugene dan berharap mempunyai ketertarikan kepada dirinya.
Sebelum berkenalan langsung dengan Eugene, Lee berusaha mencari tahu tentang sosok Lee dari rekan-rekannya di bar yaitu Joe Guidry (Jason Schwartzman) dan John Dume (Drew Droegen) yang sudah mengenal satu sama lain karena memiliki orientasi seksual yang sama. Setelah ditelusuri, John mengatakan jika Eugene tidak sepenuhnya Queer seperti mereka. Lee pun tidak memberikan label Queer kepada dirinya dengan alasan dirinya tidak berpenampilan LGBT pada umumnya yang nampak kemayu dan juga feminim. Hingga suatu kesempatan, Lee melihat Eugene sendirian di bar dan langsung mengajaknya berkenalan. Sejak saat itu, mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama di bar setelah pekerjaan mereka selesai.
Seiring berjalannya waktu, Lee dan Eugene semakin intens bertemu di bar. Bahkan Lee juga selalu menemani Eugene pulang ke penginapannya. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka berdua membuat Lee semakin terobsesi dan ingin menjalani hubungan lebih lanjut dengan Eugene. Menariknya, Eugene pun memiliki kesamaan dengan Lee yang sama-sama tidak ingin melabeli dirinya sebagai Queer. Meskipun di Meksiko orang-orang dengan orientasi LGBT dianggap biasa dan lumrah, namun baik Lee dan Eugene tetap lebih nyaman tidak melabeli mereka sebagai seorang Queer atau LGBT. Karena merasa hubungannya dengan Eugene sudah semakin dekat, Lee berinisiatif mengajak Eugene untuk berkunjung ke apartemennya. Disana, keduanya mengobrol membicarakan banyak hal dan akhirnya keduanya melakukan hubungan seksual dengan penuh gairah. Sejak saat itu, Eugene pun semakin sering bertemu dengan Lee dan menghabiskan banyak waktu bersama setelah mereka selesai bekerja.
Waktu terus berlalu, Lee mendapat tugas untuk pergi ke Amerika Selatan dan mengajak Eugene juga kesana. Dalam perjalanan, kondisi kesehatan Lee mengalami penurunan. Ia sering demam dan tubuhnya menggigil kedinginan. Saat diperiksa ke Dokter, ternyata Lee didiagnosis ketergantungan narkoba yang sudah akut. Jika Lee berhenti mengkonsumsi narkoba akan membuatnya kesakitan. Dokter pun menyarankan untuk menemui Dr. Cotter (Lesley Manville) di Ekuador yang kabarnya sedang melakukan riset dan penelitian tentang daun Yage. Konon, daun Yage memiliki khasiat luar biasa dan jika dikonsumsi dengan benar, daun Yage dipercaya bisa meningkatkan telepati seseorang. Lee dan Eugene pun langsung berangkat menuju Ekuador untuk menemui Dr. Cotter.
Setelah menjelajahi hutan yang lebat, Lee dan Eugene akhirnya menemukan tempat tinggal Dr. Cotter. Setibanya disana, Lee langsung menjelaskan tentang apa yang ia cari demi kesembuhan dirinya, termasuk ingin memiliki kemampuan telepati yang konon bisa didapatkan jika meminum ramuan dari daun Yage bernama Ayahuasca. Dr. Cotter dan suaminya (Lisandro Alonso) akan memberikan ramuan Ayahuasca tersebut dengan satu syarat mereka harus bermalam disana. Lee dan Eugene pun memutuskan untuk bermalam disana.
Saat malam hari, Dr. Cotter memberikan ramuan Ayahuasca kepada mereka berdua. Setelah diminum, Lee dan juga Eugene mengalami efek halusinasi dan pikiran yang seolah-olah tubuh mereka bersatu sama lain. Efek samping dari ramuan Ayahuasca tersebut akhirnya menyadarkan perasaan Eugene yang sama persis dengan apa yang ada dalam mimpi Lee saat pertama kali mereka berkenalan. Bagaimana nasib hubungan selanjutnya dari Lee dan Eugene?


#Review:
Semester akhir tahun 2024 lalu, film terbaru dari sutradara Luca Guadagnino yaitu QUEER (2024) sempat menghebohkan berbagai festival film internasional karena berani mengubah image dari sosok aktor kawakan asal Inggris yaitu Daniel Craig, yang selama ini dikenal sebagai salah satu aktor film-film action. Di film terbarunya ini, Daniel Craig memerankan karakter Gay yang berprofesi sebagai seorang ekspatriat. Setelah penantian cukup panjang, film QUEER (2024) tayang di bioskop global pada akhir November lalu dan tersedia di platform streaming Mubi mulai akhir Desember.
 

Untuk segi cerita, premis yang diangkat oleh film QUEER (2024) sebenarnya sangat sederhana yaitu tentang cinta bertepuk sebelah tangan. Namun dibalik premis tersebut, Luca Guadagnino yang mengadaptasi dari novel klasik berjudul sama karya William S. Burroughs tahun 1985 silam ini punya eksplorasi cerita sangat menarik tentang bagaimana seorang pria paruh baya berusaha mengejar rasa penasaran dan obsesinya dengan cara yang terbilang aneh. Paruh awal film, alur cerita terasa sangat mudah diikuti dan dipahami tentang bagaimana karakter William Lee, seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang berusaha berdamai dengan orientasi seksualnya setelah ia berdinas di kota Meksiko. Kala itu, Meksiko sendiri sudah lebih bertolenransi terhadap kaum LGBT ketimbang di Amerika Serikat yang masih intoleran terhadap hal tersebut. Meskipun sesekali masih berusaha denial dan menyembunyikan orientasinya itu, William Lee tetap tidak bisa menahan perasaan terhadap pria-pria muda yang ia temui di Meksiko. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat tak sengaja beradu tatap dengan karakter Eugene Allerton dan kemudian hubungan mereka berdua terus berlanjut, menjadi semakin intimate dan penuh gairah. Saat memasuki babak pertengahan, penonton disuguhi oleh beberapa adegan dan hal-hal simbolis yang pastinya penuh tanda tanya. Awalnya aku sempat mengira jika plot dan kejutan yang disimpan film ini akan serupa dengan film ALL OF US STRANGERS (2023), tapi ternyata film QUEER (2024) ini menampilkan treatment yang sama-sama pedih namun dengan caranya sendiri. Luca Guadagnino yang kembali bekerja sama dengan penulis Justin Kuritzkes setelah sebelumnya di film CHALLENGERS (2024) menampilkan pendalaman karakter dari Lee dan Eugene dengan kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Sosok Lee yang usianya sudah paruh baya terasa sangat menginginkan hubungan secara emosional yang serius dengan seorang pria namun disatu sisi ia tidak tahu cara mendapatkannya seperti apa. Alhasil, Lee selalu terjebak pada hubungan one night stand dengan pria-pria muda yang ia temui di bar. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan karakter Eugene yang masih kebingungan setelah sekian lama mendapat tekanan sosial terhadap orientasi seksual LGBT selama ia tinggal di Amerika Serikat. Alhasil, Eugene selalu menyangkal perihal ketertarikannya pada Lee dan akhirnya ia memilih mempermainkan perasaannya Lee. Yang menjadi sorotan utama film ini, Luca Guadagnino ingin menunjukkan bahwa sosok Queer itu akan selalu merasakan kesepian karena ada kekosongan dalam dirinya yang tidak bisa dan mustahil untuk bisa dipenuhi hingga akhir hayatnya.
Untuk jajaran pemain, penampilan 180 derajat berbanding terbalik datang dari sosok "James Bond" kita yaitu Daniel Craig. Di film QUEER (2024) ini, Daniel Craig berhasil bertransformasi menjadi seorang pria paruh baya yang berusaha menemukan cinta sejatinya meskipun berakhir tak sesuai dengan harapan. Gesture, gaya bicara sampai tatapan mata dari seorang William Lee terpancar sangat kuat jika dirinya memang terobsesi pada Eugene Allerton. Tak heran jika perannya di film ini mendapat apresiasi masuk nominasi best actor genre drama di Golden Globes 2025 kemarin. Penampilan penuh pesona selanjutnya datang dari Drew Starkey yang surprisingly mampu mengimbangi Daniel Craig. Dinamika perasaan yang berjolak dalam menghadapi kebingungan akan orientasi seksualnya sukses tersampaikan dengan baik pada penonton. Chemistry yang terjalin diantara dua karakter utama di film ini sungguh memukau sekaligus panas! Huh! Kemunculan cameo yang sekaligus pengisi salah satu original soundtrack yaitu Omar Apollo di film ini benar-benar unpredictable! Hahaha.
Untuk urusan visual, Luca Guadagnino emang sangat handal dalam menciptakan suasana sebuah daerah dengan latar tahun jadul. Di film QUEER (2024) ini, landscape Meksiko City tahun 1950 nya terasa retro banget. Teknik pengambilan gambar khas Luca Guadagnino juga bisa terlihat dengan maksimal disepanjang durasi film. Visualnya yang retro dan klasik banget turut didukung dengan iringan scoring musik dari duo Trent Reznor dan Atticus Ross yang kembali menampilkan iringan musik ikonik sama dengan apa yang sudah mereka lalukan di film CHALLENGERS (2024) kemarin.
Overall, film QUEER (2024) memang tidak seringan CALL ME BY YOUR NAME (2017), namun pesan yang ingin disampaikan tentang loneliness life as a queer in 1950 bisa diterima dengan penuh gairah, bahagia sekaligus kepedihan oleh penonton.


[8.5/10Bintang]

Friday, 10 January 2025

[Review] Hear Me Our Summer: Drama Cinta Manis Dari Teman Tuli!



#Description:
Title: Hear Me: Our Summer (2024)
Casts: Hong Kyung, Roh Yoon-Seo, Kim Min-Ju, Jung Yong-Ju, Jeong Hye-Young, Hyun Bong-Sik, Ah Min-Young, Jo Deok-Hyeon
Director: Cho Sun-Ho
Studio: Movie Rock, Another Pictures, Plus M Entertainment, MovieCloud, GaragePlay, CBI Pictures


#Synopsis:
Setelah lulus kuliah, Yong-Jun (Hong Kyung) merasa bingung dalam menentukan arah hidup. Ia tidak tertarik untuk bekerja kantoran ataupun menjadi pegawai negeri sipil seperti kebanyakan orang. Untuk mengisi waktu luang sebagai pengangguran, Yong-Jun memilih untuk membantu sebagai pengantar makanan di restoran milik ibu dan ayahnya.
Suatu hari, Yong-Jun diminta sang ibu untuk mengantarkan pesanan makan siang ke tempat latihan para atlet renang yang sedang berlatih untuk seleksi olimpiade. Setibanya di kolam renang, Yung-Jun dibuat terpesona saat melihat seorang perempuan muda yang sibuk melatih dan mengawasi para atlet disana. Setelah selesai mengantarkan makanan, Yung-Jun yang penasaran kemudian menanyakan perempuan tadi kepada salah satu atlet yang sedang latihan berenang. Tak disangka, atlet yang ia tanya adalah adik dari perempuan tadi yaitu Seo Ga-Eul (Kim Min-Ju) yang merupakan seorang tuna wicara dan tuna rungu. Yung-Jun berusaha meminta nomor telepon Seo Yeo-Reum (Roh Yoon-Seo) kepada Seo Ga-Eul, namun ia tak memberikannya. Seo Ga-Eul meminta Yung-Jun sendiri yang mendatangi langsung kakaknya untuk meminta nomor telepon sekaligus berkenalan dengan kakaknya itu.
Keesokan harinya, Yong-Jun jadi makin semangat untuk mengantarkan makanan tanpa diminta oleh orangtuanya. Hingga suatu ketika, ia tak sengaja bertemu kembali dengan Seo Yeo-Reum yang motornya bermasalah dan mogok. Yong-Jun pun langsung menawarkan bantuan untuk memperbaiki motor milik Seo Yeo-Reum. Karena terlihat sedang buru-buru, Seo Yeo-Reum pun diberi pinjam motor milik Yong-Jun untuk dipakai selama motornya diperbaiki. Keduanya pun bertukar nomor telepon agar bisa saling mengabari jika motor yang bermasalah tadi sudah kembali normal.
Yong-Jun pun langsung pulang dan membawa motor milik Seo Yeo-Reum ke bengkel milik kerabatnya, Jae-Jin (Ju Yong-Ju). Keduanya langsung memperbaiki motor Seo Yeo-Reum dan berharap bisa selesai dengan cepat. Setelah itu, Yong-Jun juga tak lupa mencuci motor sampai bersih dan kinclong agar Seo Yeo-Reum terpesona saat melihat motornya nanti. Namun ditengah rasa tak sabarnya untuk segera mengembalikan motor, Yong-Jun dibuat khawatir dan putus asa gara-gara chat dan teleponnya tak pernah direspon oleh Seo Yeo-Reum. Sekalinya dibalas, hanya memberitahukan perihal tentang pengembalian motor mereka masing-masing saja.
Esok hari pun tiba. Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum janjian untuk bertemu di tempat pertama kali mereka berkenalan. Saat melihat motornya sudah selesai diperbaiki dan kondisinya sangat bersih membuat Seo Yeo-Reum terkejut. Ia sangat berterima kasih pada Yung-Jun karena sudah membantunya dan memberikan uang kepada Yung-Jun sebagai imbalan. Namun Yung-Jun menolaknya dengan alasan ia ikhlas membantu Seo Yeo-Reum. Yung-Jun hanya ingin berteman dan berkenalan lebih dekat dengannya.
Hari demi hari terus berlalu, Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum semakin rutin bertemu. Sesekali keduanya sering menghabiskan waktu bersama ditengah kesibukan Seo Yeo-Reum mengurusi segala keperluan sang adik yang dipersiapkan untuk mengikuti seleksi olimpiade. Ditengah keterbatasan dalam mendengar dan berbicara, tak menghalangi mereka berdua untuk berkomunikasi. Yung-Jun pun berinisiatif mengajak Seo Yeo-Reum dan Seo Ga-Eul melepas penat mereka di club malam setelah mereka berdua mendapat perlakuan diskriminatif saat latihan di kolam renang. Usaha yang dilakukan Yung-Jun pun tak sia-sia. Seo Yeo-Reum beserta adiknya sangat senang dan berterima kasih karena sudah diajak bersenang-senang dengan cara yang sederhana.
Keesokan harinya, Yung-Jun mengajak Seo Yeo-Reum untuk makan siang bersama sambil jalan-jalan di pinggir danau. Mendengar hal tersebut membuat Seo Ga-Eul senang. Ia memaksa sang kakak untuk menerima ajakan kencan Yung-Jun karena selama ini Seo Ga-Eul tak pernah melihat kakaknya meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Mereka berdua kemudian bertemu dan menghabiskan waktu bersama hingga malam hari. Dalam perjalanan pulang, Seo Yeo-Reum terkejut saat mendapat pesan dari tetangga di apartemennya yang memberitahukan jika Seo Ga-Eul dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas akibat kebakaran di lantai bawah apartemen mereka. Seo Yeo-Reum langsung lari ke ke rumah sakit untuk mencari adiknya dan meninggalkan Yung-Jun tanpa sepatah kata apapun.
Setibanya di rumah sakit, Seo Reo-Yeum merasa sedih sekaligus menyesal karena telah meninggalkan adiknya. Ia sangat khawatir dengan kondisi kesehatan sang adik yang takutnya bisa berimbas pada persiapan mereka menuju seleksi olimpiade. Seo Reo-Yeum kemudian memutuskan untuk lebih fokus dan meluangkan waktu lebih banyak lagi untuk sang adik ketimbang ia bersenang-senang dengan Yung-Jun. Keputusan tersebut dibarengi dengan Seo Reo-Yeum yang tak lagi merespon dan menghindari segala hal yang berkaitan dengan Yung-Jun.
Perubahan sikap dari Seo Reo-Yeum tersebut membuat Yung-Jun bertanya-tanya. Setiap dirinya berusaha untuk bertemu dan meminta penjelasan, Seo Reo-Yeum selalu menghindarinya. Yung-Jun pun menjadi galau dan berimbas kepada semua aktivitas sehari-harinya yang tak lagi penuh semangat seperti biasa. Disisi lain, setelah dirawat di rumah sakit akibat gangguan pernafasan, Seo Ga-Eul pun menyadari tentang sikap kakaknya yang selama ini sudah terlalu banyak berkorban demi dirinya. Seo Ga-Eul merasa sungkan dan bersalah gara-gara dirinya lah, sang kakak jadi kehilangan banyak waktu, tenaga dan banyak hal demi mewujudkan impian dirinya menjadi seorang atlet renang. Setelah Seo Ga-Eul mengungkapkan perasaannya yang sudah lama ia pendam terhadap kakaknya, Seo Reo-Yeum pun akhirnya tersadar dengan isi hati sang adik beserta nasihat dari orangtua mereka. Bagaimana nasib selanjutnya dari hubungan antara Seo Reo-Yeum dan Yong-Jun?


#Review:
Awal tahun 2025, rumah produksi dan distributor CBI Pictures mendatangkan film drama terbaru dari Korea Selatan berjudul HEAR ME: OUR SUMMER (2024). Film ini merupakan remake dari film asal Taiwan berjudul HEAR ME (2009) yang mencetak box office hit saat penayangan di bioskop sana. Tanpa membaca sinopsis, melihat trailer dan menggali informasi mendalam sebelum menonton versi Korea Selatan nya, ternyata film ini tampil sangat manis, sederhana, penuh makna dan menghangatkan banget.


Untuk segi cerita, film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) hadir dengan mengambil dua plot utama tentang drama percintaan dan juga hubungan kakak beradik. Elemen drama romantis hadir lewat dua karakter dengan cara yang sederhana. Siapapun pasti pernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Usaha yang dilakukan oleh karakter Yong-Jun untuk bisa mengenal lebih dekat perempuan idamannya yang memiliki senyuman manis tersebut terasa pas, sat-set dan tidak bertele-tele. Semua hal yang ia lakukan masih reasonable. Yang menjadi daya tarik dari film ini yaitu penggunaan bahasa isyarat sebagai dialog diantara ketiga karakter utama. Jika biasanya menonton film yang karakternya tuna rungu atau tuna wicara mayoritas selalu mengumbar kesedihan dan keterbatasan, di film ini justru kebalikannya. Dua kakak beradik perempuan yang memiliki keterbatasan itu tak menghalangi mereka untuk menjalani hidup seperti biasa. Menariknya, mereka juga mendapat pengembangan cerita tentang mengejar cita-cita menjadi atlet renang, meskipun perlakuan diskriminatif kerap dialami oleh keduanya. Selain itu, hubungan kakak beradik perempuan dalam film ini juga terasa makin personal lewat effort yang selama ini dilakukan sang kakak demi adik kesayangannya itu. Elemen romantis yang terjalin diantara Yung-Jun dan Seo Yeo-Reum pun dikemas sangat sederhana namun tetap memancarkan kesan manis sekaligus hangat. Tak boleh dilupakan juga kejutan manis yang sengaja banget disimpan di akhir film. Cukup unpredictable! Hahaha.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas Hong Kyung dan Roh Yoon-Seo tampil gemilang di film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) ini. Keduanya sangat effortless saat berdialog menggunakan bahasa isyarat. Pesona dan aura positif dari mereka bisa dirasakan dengan maksimal oleh penonton. Untuk urusan visual, treatment khas film-film drama Korea Selatan nya memang sangat menonjol. Sinematografi dan teknik pengambilan gambarnya berhasil menangkap kondisi pinggiran kota di Korea Selatan saat sedang musim panas. Iringan musiknya pun terdengar indah dan tak berlebihan sama sekali.
Overall, film HEAR ME: OUR SUMMER (2024) bakal masuk list film drama Korea Selatan yang tidak akan bosan untuk ditonton berkali-kali. Manis dan menghangatkan!


[8.5/10Bintang]

Thursday, 2 January 2025

[Kaleidoskop] 13 Film Indonesia Paling Berkesan Di Tahun 2024


Tahun 2024 menjadi tahun yang sangat luar biasa bagi industri perfilman tanah air. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 20 judul film Indonesia berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta penonton selama penayangan di bioskop! Puncaknya, film komedi horror AGAK LAEN (2024) produksi Imajinari Pictures yang sukses menyumbang lebih dari 9 juta penonton dan disusul oleh film adaptasi cerita viral VINA SEBELUM 7 HARI (2024) produksi Dee Company dengan lebih dari 5.8 juta penonton. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Movimie Enthusiast merilis Kaleidoskop 13 Film Indonesia Paling Berkesan di Tahun 2024, berdasarkan urutan jadwal tayang di bioskop. Berikut adalah daftar lengkapnya:

1. Agak Laen
2. Pemandi Jenazah
3. Siksa Kubur
4. Dua Hati Biru
5. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
6. Ipar Adalah Maut
7. Heartbreak Motel
8. Thaghut
9. Home Sweet Loan
10. Cinta Dalam Ikhlas
11. Cinta Tak Seindah Drama Korea
12. Racun Sangga
13. 2nd Miracle In Cell No. 7

Honorable Mention Film Indonesia Berkesan Lainnya
1. The Architecture of Love
2. Woman from Rote Island
3. Harta Tahta Raisa
4. Kaka Boss
5. Rossa 25 Shining Years Concert All Access
6. Laura
7. My Annoying Brother
8. Tebusan Dosa
9. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis
10. Bila Esok Ibu Tiada

Film Drama Paling Berkesan
1. Dua Hati Biru
2. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
3. Ipar Adalah Maut
4. Laura
5. Home Sweet Loan
6. My Annoying Brother
7. Bila Esok Ibu Tiada
8. Cinta Dalam Ikhlas
9. Cinta Tak Seindah Drakor
10. 2nd Miracle In Cell No. 7

Film Komedi Drama Paling Berkesan
1. Agak Laen
2. Catatan Harian Menantu Sinting
3. Sekawan Limo
3. Kaka Boss
4. Tulang Belulang Tulang
5. Seni Memahami Kekasih
6. Kang Mak From Pee Mak
7. Modal Nekad

Film Horror Paling Berkesan
1. Pemandi Jenazah
2. Badarawuhi Di Desa Penari
3. Siksa Kubur
4. Malam Pencabut Nyawa
5. Sakaratul Maut
6. Thaghut
7. Tebusan Dosa
8. Santet Segoro Pitu
9. Racun Sangga
10. Panggonan Wingit 2: Miss K

Film Paling Tidak Sesuai Ekspektasi & Mengecewakan
1. Sehidup Semati
2. Pasutri Gaje
3. Jagat Alam Sinden Gaib
4. 24 Jam Bersama Gaspar
5. Vina: Sebelum 7 Hari
6. Temurun
7. Jurnal Risa The Movie
8. Pulau Hantu
9. Perewangan
10. Sorop

Film Internasional Paling Mengesankan
1. How To Make Million Before Grandma Dies
2. Challengers
3. The Wild Robot
4. Inside Out 2
5. The Paradise of Thorns
6. Exhuma
7. Longlegs
8. Alien Romulus
9. Deadpool & Wolverine
10. Twisters
11. The Substance
12. Carry-On
13. Wicked

Sutradara Paling Berkesan
1. Muhadkly Acho - Agak Laen
2. Hadrah Daeng Ratu - Pemandi Jenazah
3. Joko Anwar - Siksa Kubur
4. Hanung Bramantyo - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
5. Sidharta Tata - Sakaratul Maut
6. Sabrina Rochelle Kalangie - Home Sweet Loan
7. Fajar Bustomi - Cinta Dalam Ikhlas
8. Tommy Dewo - Santet Segoro Pitu
9. Rizal Mantovani - Racun Sangga
10. Herwin Novianto - 2nd Miracle In Cell No.7

Skenario Film Indonesia Paling Berkesan
1. Siksa Kubur - Joko Anwar
2. Tuhan Izinkan Aku Berdosa - Ifan Ismail, Hanung Bramantyo
3. Home Sweet Loan - Widya Arifianti, Sabrina Rochelle Kalangie
4. Cinta Dalam Ikhlas - Oka Aurora
5. Racun Sangga - Adi Nugroho, Gusti Gina
6. 2nd Miracle In Cell No.7 - Alim Sudio

Aktor Utama Paling Berkesan
1. Oki Rengga - Agak Laen
2. Donny Damara - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
3. Derby Romero - Home Sweet Loan
4. Angga Yunanda - My Annoying Brother
5. Abun Sungkar - Cinta Dalam Ikhlas
6. Vino G. Bastian - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktris Utama Paling Berkesan
1. Aghniny Haque - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
2. Faradina Mufti - Siksa Kubur
3. Amanda Rawles - Laura
4. Yunita Siregar - Home Sweet Loan
5. Lutesha - Cinta Tak Seindah Drama Korea
6. Graciella Abigail - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktor Pendukung Paling Berkesan
1. Reza Rahadian - Heartbreak Motel
2. Fedi Nuril - Bila Esok Ibu Tiada
3. Slamet Rahardjo - Siksa Kubur
4. Vino G. Bastian - My Annoying Brother
5. Denny Sumargo - 2nd Miracle in Cell No.7
6. Muhadkly Acho - 2nd Miracle in Cell No.7

Aktris Pendukung Paling Berkesan
1. Cut Mini - Dua Hati Biru
2. Carissa Perusset - Laura
3. Ayu Shita - Home Sweet Loan
4. Adinia Wirasti - Bila Esok Ibu Tiada
5. Dea Panendra - Cinta Tak Seindah Drama Korea
6. Marsha Timothy - 2nd Miracle in Cell No.7

Chemistry Paling Berkesan
1. Aghniny Haque & Donny Damara - Tuhan Izinkan Aku Berdosa
2. Laura Basuki & Chicco Jerikho - Heartbreak Motel
3. Amanda Rawles & Carissa Perusset - Laura
4. Yunita Siregar & Derby Romero - Home Sweet Loan
5. Adhisty Zara & Abun Sungkar - Cinta Dalam Ikhlas
6. Marsha Timothy & Vino G. Bastian - 2nd Miracle in Cell No.7

Soundtrack Film Paling Berkesan
1. Lyodra - Tak Selalu Memiliki (OST. Ipar Adalah Maut)
2. Idgitaf - Berakhir Di Aku (OST. Home Sweet Loan)
3. Barsena & Angga Yunanda - Ruang Baru (OST. My Annoying Brother)
4. Shakira Jasmine - Oneureul Gieokhaja (OST. Cinta Tak Seindah Drama Korea)
5. Mahalini - Mencintaimu (OST. 2nd Miracle in Cell No.7)
6. Mahalini - Bawa Dia Kembali (OST. 2nd Miracle in Cell No.7)

Poster Film Indonesia Paling Berkesan
1. Teaser Kereta Berdarah
2. Dua Hati Biru
3. Tuhan Izinkan Aku Berdosa
4. Harta Tahta Raisa
5. Home Sweet Loan
6. Guna-Guna Istri Muda
7. Cinta Tak Seindah Drama Korea
8. Hutang Nyawa
9. Racun Sangga
10. 2nd Miracle in Cell No.7