Monday, 11 August 2025

[Review] Panggil Aku Ayah: Cerita Lucu dan Haru Dari Debt Collector Yang Membesarkan Seorang Anak!


#Description:
Title: Panggil Aku Ayah (2025)
Casts: Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, Myesha Lin, Tissa Biani, Sita Nursanti, Sebryan Yosvien, Totos Rasiti, Joe P. Project, Guzman Sige, Venytha Yoshiantini, Hetty Reksoprodjo, Yeyen Lidya
Director: Benni Setiawan
Studio: Visinema Studios, CJ Enm, Legacy Pictures, CBI Pictures, Anami Films, Indopicture Studio


#Synopsis:
Dedi (Ringgo Agus Rahman) dan sepupunya, Tatang (Boris Bokir) bekerja sebagai debt collector untuk bosnya, Pak Marjono (Totos Rasiti). Setiap hari, mereka berdua menagih ke nasabah-nasabah yang sudah lama menunggak. Salah satunya yaitu Ibu Rossa (Sita Nursanti) yang sudah lama tidak membayar cicilan usai bercerai dengan sang suami. Rossa kini hidup berdua bersama anak perempuan kesayangannya, Intan Gemilang (Myesha Lin). Saat tak sengaja bertemu dengan Dedi dan Tatang di jalan, Ibu Rossa berusaha meminta tambahan waktu untuk melunasi hutangnya. Karena janji tak pernah ditepati, Tatang inisiatif membawa Intan sebagai jaminan dengan harapan Ibu Rossa bisa lebih cepat membayar hutangnya jika sang anak dibawa oleh mereka berdua.



Sepanjang jalan menuju kantor, Intan terus menangis karena dijauhkan dengan ibunya. Pak Marjono pun dibuat kesal karena Dedi dan Tatang malah membawa anak kecil. Setelah selesai jam kerja, mereka terpaksa membawa Intan ke rumah. Setibanya di rumah, Intan kembali nangis kencang. Dedi pun memaksa Tatang untuk menghubungi Ibu Rossa supaya Intan segera dijemput. Mendengar akan dikembalikan ke ibunya membuat Intan senang. Ia pun mulai mengikuti permintaan Dedi untuk makan, mandi dan yang lainnya.


Malam harinya, Ibu Rossa datang ke rumah Dedi. Intan sangat senang dan langsung siap-siap pulang bersama dengan sang ibu. Namun kebahagiaan itu seketika sirna. Ibu Rossa malah pergi meninggalkan sebuah surat yang isinya meminta izin pada Dedi dan Tatang untuk merawat Intan selama satu minggu. Setelah itu, saudara dari Ibu Rossa yaitu Yana (Joe P. Project) akan menjemput Intan. Ibu Rossa terpaksa menitipkan sementara Intan karena ia pergi ke Jakarta untuk daftar sebagai TKI ke luar negeri.
Dedi dan Tatang berusaha semaksimal mungkin menjaga Intan sampai dijemput oleh Yana. Selama satu minggu itu, Intan mulai terbiasa tinggal bersama Dedi dan Tatang. Bahkan sesekali Intan sering diajak bekerja untuk menagih hutang ke nasabah. Perlahan tapi pasti, tumbuh perasaan sayang sebagai seorang bapak dari dalam diri Dedi kepada Intan. Hubungan mereka bertiga pun semakin dekat satu sama lain.
Setelah satu minggu, tibalah Dedi harus mengantarkan Intan bertemu dengan pamannya, Yana yang sudah menunggu di terminal. Sebelum pergi, Dedi selalu memberikan pesan dan nomor telepon rumah pada Intan untuk mengabari dirinya jika sudah sampai di rumahnya Yana. Sejak perginya Intan dari rumah, situasi menjadi beda. Dedi merasa ada yang hilang dan hampa. Tatang merasa aneh melihat sikap Dedi yang tak biasa itu.


Hari demi hari terus berlalu. Dedi berusaha menghubungi nomor telepon Yana namun tak pernah bisa. Hingga suatu ketika, dering telepon masuk. Ketika diangkat, terdengar suara Intan yang menangis dan ingin segera dijemput. Dedi dan Tatang langsung bergegas pergi menuju tempat sesuai petunjuk yang diberikan Intan. Tiba di sana, mereka terkejut ternyata Intan dijual oleh Yana ke tempat prostisusi berkedok karaoke milik Mami Dewi (Yeyen Lidya). Dedi langsung mengambil Intan dan melempar semua uang pemberian Yana kepadanya. Setibanya di rumah. Dedi dan Tatang kemudian berkomitmen untuk merawat Intan. Mereka memutuskan resign sebagai debt collector dan membangun usaha service elektronik di rumah. Dedi ingin menjadi sosok orang tua pengganti yang baik bagi Intan. Selain itu, Dedi juga menyekolahkan Intan agar tumbuh menjadi anak pintar dan bisa mengejar cita-citanya sebagai seorang Dokter.


Seiring berjalannya waktu, Intan (Tissa Biani) tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik dan juga pintar. Saat lulus SMA, Intan mendapat ranking pertama di kelasnya. Atas prestasinya itu, Dedi dan Tatang memberikan kado handphone untuk Intan. Setelah lulus dengan nilai tinggi, Intan melanjutkan pendidikan kuliah kedokteran sesuai dengan mimpinya sedari kecil. Dedi dan Tatang selalu memberikan dukungan apa yang dicita-citakan Intan termasuk ingin bertemu dengan ibunya yang sudah lama berpisah.


Suatu hari, Dedi mendapat kiriman surat dari kerabat Ibu Rossa yaitu Ibu Tanti (Hertati Heksoprodjo) yang mengabarkan jika Ibu Rossa sudah kembali ke Indonesia usai ditelantarkan oleh majikannya. Dedi dan Tatang beserta Intan langsung pergi menemuinya. Tiba di rumah, Ibu Tanti menjelaskan jika selama ini Ibu Rossa tak bisa pulang ke Indonesia karena masuk jalur TKI ilegal. Selain itu, Ibu Rossa juga mendapat perlakuan buruk dari majikannya hingga tak bisa lagi beraktifitas seperti biasa. Melihat kondisi sang ibu yang tak berdaya membuat Intan sangat sedih dan patah hati. Ibu Rossa merasa lega akhirnya bisa melihat sang anak meskipun tindakannya di masa lalu sangatlah salah terhadap Intan. Ibu Rossa meminta maaf pada Intan karena sudah belasan tahun meninggalkan dirinya tanpa kabar sama sekali. Tak lama setelah itu, kondisi fisik Ibu Rossa semakin lemah dan akhirnya meninggal dunia.
Kepergian Ibu Rossa itu ternyata menyimpan satu rahasia perihal ayahnya Intan yang ternyata masih hidup. Sebelum meninggal, Ibu Rossa meminta Dedi untuk mempertemukan Intan dengan ayahnya yang selama ini memang mencarinya. Mendengar hal tersebut membuat Intan kecewa terhadap sang ayah karena tiba-tiba saja muncul saat ia sudah dewasa. Mendengar Intan yang diizinkan bertemu dengan ayah kandungnya membuat Tatang kesal pada Dedi, karena menurutnya yang pantas sebagai ayah dari Intan adalah Dedi bukanlah ayah kandungnya. Bagaimana cerita selanjutnya?


#Synopsis:
Rumah produksi Visinema Studios kembali hadir dengan project film drama keluarga terbarunya yang berjudul PANGGIL AKU AYAH (2025). Film ini merupakan adaptasi resmi dari film box office hit asal Korea Selatan berjudul PAWN (2020) yang dirilis saat Pandemi CoVid-19 lalu. Benni Setiawan terpilih sebagai sutradara untuk project film ini.


Untuk segi cerita, film PANGGIL AKU AYAH (2025) memang tidak berbeda jauh dengan versi aslinya. Beberapa adegan ikonik dan tearjerker menurutku berhasil di recreate ulang oleh sang sutradara. Yang menjadi daya tarik di sini yaitu penerapan culture Indonesia khususnya budaya Sunda nya sangat kental dan konsisten dari awal sampai film selesai. Selain itu, bodor-bodor Sunda yang disajikan film ini selalu berhasil memancing tawa penonton. Visinema memang semakin terasah nih untuk urusan jokes-jokes khas Sunda setelah teruji lewat semesta KELUARGA CEMARA versi film maupun drama musikalnya. Film PANGGIL AKU AYAH (2025) juga diperkuat berkat chemistry yang terjalin di antara para karakter. Dinamika hubungan antara Dedi dan Tatang sebagai saudara sekaligus rekan kerja cukup related dengan kondisi masyarakat saat ini yang terpaksa bekerja apa saja demi bertahan hidup. Kemunculan singkat tentang Ibu Rossa dan Intan yang menyukai lagu Tegar milik penyanyi Rossa sebetulnya bisa banget dikembangkan lebih mendalam. Ditambah lagi Tissa Biani dan Sita Nursanti me-recycle lagunya juga jadi soundtrack. Plot film lebih memilih untuk menambah dramatisasi terutama saat menjelang akhir film. Andai saja film ini selesai saat Intan akhirnya memanggil Dedi dengan sebutan ayah, sudah ngena dan lebih memorable menurutku.


Untuk jajaran pemain, Ringgo Agus Rahman dan Boris Bokir adalah kombinasi segar yang bikin lucu sekaligus haru. Ketulusan mereka berdua terpancar kuat selama merawat dan juga membesarkan Intan. Moment melamun dan penuh beban pikiran dari karakter Dedi juga sangat believable. Penampilan gemilang selanjutnya datang dari estafet antara Myesha Lin dan Tissa Biani. Keduanya berhasil menghidupkan karakter Intan dengan sangat baik dan effortless. Moment sedih, haru, lucu dan bahagianya bisa dengan mudah dirasakan penonton. Penampilan Sita Nursanti juga semakin menambah sisi emosional penonton. Rasa bersalah, kecewa dan sedih dari karakter Ibu Rossa tersampaikan dengan baik olehnya.
Yang paling aku suka dari project-project film produksi Visinema yaitu scoring musik dan lagu yang disajikan selalu baguus! Musik karya Ifa Fachir lagi selalu berhasil mengalun indah, bikin tenang dan tak sadar tiba-tiba saja meneteskan air mata. So magical! Recycle lagu Tegar yang dibawakan Tissa Biani dan Sita Nursanti juga semakin memperlengkap kehangatan film ini. Overall, film PANGGIL AKU AYAH (2025) terbilang sukses melakukan remake film Korea Selatan dengan menerapkan culture budaya Indonesia tanpa harus menghilangkan nyawa utama dari film aslinya.


[8.5/10Bintang]

No comments:

Post a Comment