Wednesday, 10 May 2017

[Review] Critical Eleven: Merasakan Indahnya Cinta, Kehidupan & Kehilangan



#Description:
Title: Critical Eleven (2017)
Casts: Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Widyawati, Slamet Rahardjo, Astrid Tiar, Hannah Alrashid, Hamish Daud, Refal Hady, Anggika Borlsterli, Revalina S. Temat, Mikha Tambayong, Aci Komik.
Director: Monty Tiwa & Robert Ronny
Studio: Starvision Plus & Legacy Pictures


#Synopsis:
Anya (Adinia Wirasti) seorang wanita karier yang sibuk dengan segala macam rutinitas pekerjaannya. Bandara menjadi semacam "rumah kedua" untuknya karena hampir setiap saat selalu melakukan penerbangan pulang pergi untuk urusan kerjaan.
Suatu hari, Anya dituntut untuk menemui klien nya di New York. Tak sengaja ia bertemu dan berkenalan dengan Ale Risjad (Reza Rahadian), sesama penumpang pesawat yang Anya tumpangi. Obrolan diantara keduanya menjadi semakin intens. Rupanya usai pertemuan itu, cerita pun terus berlanjut hingga Ale melamar dan menikah dengan Anya.

 
Usai menikah, Anya rela mengorbankan kariernya di Jakarta demi bisa menemani sang suami bekerja di New York. Ale merupakan seorang karyawan di bidang kilang minyak. Anya sangat mencintai Ale  begitu juga sebaliknya. Namun kebersamaan mereka berdua harus terpisah selama beberapa minggu lantaran Ale harus kembali bekerja ke tempat kilang minyak.
Awalnya Anya cukup merasa sedih harus ditinggal lama oleh sang suami, namun seiring berjalannya waktu, Anya mulai bisa mengontrol emosi dan perasaannya. Ia yakin, sejauh apapun jarak suaminya pergi, hati dan perasaan Anya juga Ale takkan pernah berkurang sedikitpun.
Kebahagiaan keluarga Anya dan Ale semakin lengkap usai Anya dikabarkan hamil. Ale tak menyangka istrinya itu sekarang tengah mengandung buah hati mereka. Keduanya benar-benar diberi kebahagiaan yang luar biasa. Sikap Ale pun menjadi semakin protektif pada Anya.
Untuk menjaga kehamilan istrinya, Ale memutuskan kembali ke Indonesia agar sang istri tidak merasa kesepian jika ia sedang bekerja. Awalnya Anya menolak keinginan sang suami itu, lantaran Anya sudah betah tinggal di New York. Namun karena permintaan sang suami, Anya kemudian memutuskan untuk meng-iyakan kemauan Ale.


 Kembalinya ke Indonesia membuat Ale dan Anya semakin bahagia, banyak orang-orang disekitarnya yang masih menyayangi mereka berdua. Para sahabat hingga keluarga besar Ale selalu memberikan perhatian pada Anya dan Ale.
Namun kebahagiaan keluarga kecil Anya dan Ale yang sudah dibangun itu harus rubuh. Bayi dalam kandungan Anya meninggal dunia. Keduanya dirundung duka yang amat mendalam. Sikap diantara Anya dan Ale pun makin hari makin berubah usai Ale Junior itu meninggal. Hingga diantara mereka saling menyalahkan satu sama lain atas kematian Ale Junior. 
Dengan kondisi yang terus dirundung duka, Anya dan Ale kemudian mengambil sikap masing-masing. Akankah Ale dan Anya menerima semua ini? Bisakah mereka kembali bersatu untuk melanjutkan hidup bersama sebagai pasangan suami istri?


#Review:
Salah satu Drama Film Indonesia Adaptasi Novel yang paling ditunggu tahun ini yaitu CRITICAL ELEVEN (2017) akhirnya tayang juga di Bioskop Indonesia mulai hari ini, 10 Mei 2017.
Begitu banyak alasan mengapa film ini sangat ditunggu. Diangkat dari novel laris dan mendapat respon sangat positif serta didukung oleh jajaran pemain "kelas wahid" dan juga disutradarai oleh salah satu sutradara terbaik Indonesia yaitu Monty Tiwa menjadikan Film yang ikut disutradarai juga oleh Robert Ronny ini sangat ditunggu kehadirannya.
Untuk segi cerita, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan alur cerita yang mudah ditebak namun jangan salah dulu. Monty Tiwa, Robert Ronny dan Jenny Jusuf mengemas perjalanan cinta Anya dan Ale begitu menyenangkan, hangat dan menyentuh emosi.
Paruh pertama film berfokus pada romantisme Anya dan Ale. Disini para sutradara dan penulis skenario memberikan gambaran romantis yang bikin ngiri! Gila cuy! Bikin pengen buru-buru nikah jadinya...... Kebahagiaan yang Anya dan Ale pancarkan begitu terasa sampe ke hati :')


Usai berbahagia, paruh kedua film masuk ke konflik utama yang intense ketegangannya terus meningkat hingga film usai. Disini Monty Tiwa sukses mengaduk-ngaduk perasaan penonton lewat adegan-adegan emosional antara Anya Ale dan orang disekitarnya. Anya dengan segala perasaannya, begitu juga dengan Ale. Dijamin bakal ikutan terbawa suasana dan emosi melihat konflik diantara Anya dan Ale. Suasana duka yang penuh emosi begitu terasa banget. Konflik yang terus memuncak dan tiada henti itulah yang paling efektif menguras emosi penonton. Ada dua sampe empat adegan yang sukses bikin gue menitikan air mata karena teringat dengan segala kenangan yang pernah dialami. Kampret! :')


Untuk jajaran pemain pun, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memberikan ensemble cast "nomor wahid". Nyawa utama film ini terletak ditangan chemistry maut Adinia Wirasti dan Reza Rahadian. Mereka benar-benar seperti pasangan suami istri betulan. Tak ada rasa canggung atau apa, Adinia dan Reza begitu menjiwai memerankan Anya dan Ale. Padahal dalam kehidupan nyata, keduanya itu belum pernah menikah sama sekali. Kualitas akting Adinia dan Reza di Film CRITICAL ELEVEN (2017) dieksplor dengan amat baik oleh Monty Tiwa. Tak heran jika di musim awards tahun ini atau tahun depan, Adinia Wirasti atau Reza Rahadian pasti akan borong nominasi!
Jajaran pemain lainnya pun tampil cukup mencuri perhatian meskipun porsi mereka sangatlah terbatas. Hal ini justru cukup bagus agar fokus cerita tetap kepada Anya dan Ale.




Untuk segi visual, Film CRITICAL ELEVEN (2017) tampil baik. Music scoring, backsound serta soundtrack "Sekali Lagi" yang dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati begitu indah menghiasi film ini.
Overall, Film CRITICAL ELEVEN (2017) ini memuaskan! Monty Tiwa menyajikan rasa bahagia, cinta, keluarga dan kehilangan penuh dengan kehangatan disini. Let's believe in love again with Anya and Ale.


[8/10Bintang]

No comments:

Post a Comment