Friday, 1 December 2017

[Review] Coco: Menjelajahi Alam Roh Untuk Menemukan Arti Sebuah Keluarga


#Description:
Title: Coco (2017)
Casts: Anthony Gonzales, Gael Garcia Barnel, Benyamin Bratt, Alana Urbach, Anna Ofelia
Director: Lee Unkrich
Studio: Walt Disney Picture, Pixar Animation Studios

#Synopsis:
Miguel (Anthony Gonzales) seorang anak beranjak remaja yang sangat mengidolakan seorang penyanyi sekaligus aktor kenamaan bernama Ernesto De La Cruz (Benyamin Bratt). Ia bermimpi kelak ketika sudah besar, ingin menjadi seperti sosok mendiang De La Cruz yang sangat dikagumi dan diidolakan di negaranya yaitu Mexico.
Namun sayang, impian Miguel itu sulit untuk diwujudkan lantaran seluruh keluarga besarnya sangat membenci musik.
Alasan keluarga besar Miguel membenci musik pun ada sebabnya. Karena dahulu kala, sang nenek buyut mereka yaitu Mama Imelda (Alana Urbach) merasa dikhianati oleh suaminya yang lebih memilih berkarier dibidang musik dibandingkan keluarga. Tak mau terus berlarut ditinggal oleh suaminya, Mama Imelda memutuskan untuk hidup mandiri bersama dengan anak perempuannya, Coco (Ana Ofelia) dengan membuka usaha membuat sepatu.
Sejak saat itulah, keahlian membuat sepatu dan cerita sakit hati yang dirasakan oleh Mama Imelda diceritakan turun temurun hingga ke generasi Miguel saat ini. Hal itulah yang menyebabkan Miguel kesulitan untuk mengembangkan bakatnya sebagai seorang musisi. Tapi Miguel diam begitu saja, diruang rahasia yg ia miliki, ia mengkoleksi berbagai pernak pernik tentang De La Cruz mulai dari aksesoris, album hingga koleksi film-film yang De La Cruz mainkan. Lewat album dan video-video De La Cruz lah Miguel terus belajar bermusik secara diam-diam.
Miguel yang merasa sangat terinspirasi oleh sosok De La Cruz memutuskan untuk mengikuti lomba pertunjukan bakat yang akan diselenggarakan untuk memeriahkan Festival Hari Kematian (sebuah tradisi di Mexico dimana pada malam Festival Hari Kematian, konon roh-roh yang sudah tiada akan datang mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup).
Miguel bahkan rela mengambil sebuah gitar di komplek pemakaman agar ia bisa tampil di festival tersebut. Gara-gara hal nekat itu, sebuah insiden terjadi. Miguel malah masuk ke dunia arwah dan bertemu dengan anggota keluarga besarnya yang sudah lama meninggal. Tak hanya keluarga besarnya saja, Miguel  juga tak sengaja bertemu dengan Hector (Gael Garcia Bernal), seorang arwah yang tak bisa merayakan Festival Hari Kematian untuk turun ke bumi lantaran Hector telah dilupakan oleh orang-orang disekitarnya yang masih hidup.
Mendengar sosok Miguel yang masih bisa kembali ke dunia, Hector pun serasa mendapat angin segar, ia kemudian meminta bantuan kepada Miguel untuk menyimpan foto dirinya di Ofrenda (sebuah tempat dimana terdapat deretan foto yang sudah meninggal, sesajen, bunga dan lilin untuk mengenang orang yang sudah meninggal baik itu dirumah ataupun di pemakaman) dan ia berjanji akan membantu Miguel untuk bisa bertemu dengan roh De La Cruz.
Namun perjalanan Miguel untuk bertemu dengan De La Cruz mengalami banyak kendala. Miguel juga terus dikejar waktu, jika ia tidak kembali sebelum matahari terbit, maka ia akan selamanya berada di dunia arwah, tidak bisa kembali lagi dan Hector pun terancam lenyap selamanya dari dunia arwah lantaran tak ada satupun orang di dunia yang mengingat atau memajang foto Hector ketika masih hidup. Akankah Miguel mendapatkan apa yang ia inginkan usai bertemu dengan De La Cruz? Lalu bagaimanakah nasib Hector? 

#Review:
Disney•Pixar setiap bulan November nya dari zaman Toy Story (1998) hingga sekarang SELALU memberikan suguhan animasi yang tak mengecewakan. Ide yang briliant, fresh dan pastinya sukses membuat air mata menetes adalah good-habits dari film-film Disney•Pixar.
Tahun 2017 ini sutradara Lee Unkrich yang merupakan sutradara TOY STORY 3 (2010) menghadirkan sebuah film animasi yang sangat kental dengan unsur keluarga dan budaya Mexico. Jika sebelumnya Disney•Pixar mengeksplor emosi yang ada dalam diri seseorang lewat film INSIDE OUT (2016) maka dalam film ini mereka mencoba mengeksplor cerita alam arwah yang merupakan salah satu kebudayaan dari Mexico.
Jalan ceritanya pun sungguh menarik untuk diikuti tentang pencarian jati diri seorang anak laki-laki beranjak remaja yang merasa cita-citanya dikekang lantaran sebuah larangan turun temurun dari keluarga besarnya. Namun karena passion nya sudah ada dalam satu bidang, siapapun pasti akan nekat melakukan hal apapun persis apa yang dilakukan oleh Miguel.
Tak sampai disitu saja, Film COCO (2017) juga menceritakan betapa indahnya kebersamaan dalam sebuah keluarga. Paruh akhir film menjadi yang paling mengesankan dalam film ini. Siapapun gue yakin pasti akan menangis bahagia melihat akhir perjalanan Miguel ini. Unsur kebudayaan Mexico yang diterapkan dalam film ini juga sangat menyatu dengan inti cerita. Disini kita dijelaskan serta mendapat ilmu tentang adat istiadat orang Mexico padahal lewat film kartun! Gila.
Poin plus berikutnya hadir dari jajaran pemain yang mayoritas asli dari Mexico. Mereka menyumbangkan suaranya untuk masing-masing karakter dengan total dan meyakinkan. Alunan musik serta lagu-lagu original yg dibuat khusus untuk film ini juga semakin memeriahkan dan memperkuat bagusnya film ini.
Segi visual pun, Film COCO (2017) ini mempunyai visual kelas-A! Nyaris sempurna dengan detail yang sangat niat ditiap adegan. Penggunaan warna yang colorful membuat mata kita selalu dimanjakan dari awal hingga akhir film. 
Tak sekedar bersenang-senang saja, Disney•Pixar juga kali ini memberikan pesan moral yang sungguh indah tentang arti sebuah keluarga, mimpi dan orang-orang yang sudah pergi meninggalkan kita semua. Gue jamin setelah nonton film ini, kalian bakalan langsung kangen sama keluarga yang ada dirumah! Hats off for everyone in this movie! Best Animated Movie Of The Year!

Remember Me Mama Coco!


[9/10Bintang]

No comments:

Post a Comment