Saturday, 16 June 2018

[Review] Dimsum Martabak: Dongeng Kisah Cinta Seorang Waitress


#Description:
Title: Dimsum Martabak (2018)
Casts: Ayu Ting-Ting, Boy William, Muhadkly Acho, Tyas Mirasih, Meriam Bellina, Denira Wiraguna, Chen Kin Wah, Olga Lydia, Ferry Salim
Director: Andreas Sullivan
Studio: RA Pictures


#Synopsis:
Mona (Ayu Ting-Ting) adalah seorang waitress disebuah restaurant chinese food milik Ko Huyen (Chew Kin Wah) yang terbilang bagus dalam bekerja. Karena ketekunan dan kesigapannya dalam bekerja ia selalu mendapat bonus dari atasannya. Sifat Mona yang baik dan 
selalu membantu satu sama lain membuat dirinya juga disegani oleh keempat rekan kerja lainnya.
Namun, istri baru dari Ko Huyen yakni Cici Sandra (Magdalena) ternyata tak suka dengan Mona. Ia bahkan dengan berani memecat Mona meskipun Mona tak melakukan kesalahan sama sekali. Ko Huyen tak bisa menolong Mona, karena istri barunya itu sangat otoriter dalam melanjutkan bisnis restaurantnya. 
Mona pun kini menganggur. Ia lalu mencoba mencari pekerjaan baru demi bisa melunasi sisa hutang almarhum ayahnya yang menunggak ke bank dan juga menghidupi Ibunya (Meriam Bellina) dan Lissa (Denira Wiraguna) adiknya yang tengah duduk di bangku sekolah. Suatu malam, sepulang dari mencari pekerjaan, Mona membelikan satu bungkus martabak asin untuk ibu dan adiknya dirumah. Martabak tersebut ia beli dari sebuah food-truck yang dimiliki oleh Sooga (Boy William) dan Dudi (Muhadkly Acho), rekannya. Ternyata martabak asin itu enak, Ibu dan Lissa menyukainya. Lissa kemudian iseng ikutan kompetisi video challenge dari akun sosial media Martabak Sooga dengan merekam ekspresi Mona ketika makan martabak asin dari Martabak Sooga. Ternyata video milik Lissa  menarik perhatian Sooga dan Dudi. Mereka pun memutuskan untuk memenangkan videonya Lissa. Mereka berdua kemudian datang ke foodtruck Sooga untuk mengambil hadiah kompetisi video itu. Keberuntungan memihak lagi pada Mona, ternyata Sooga sedang membutuhkan karyawan baru untuk foodtrucknya. Dengan referensi dari adiknya serta mempunyai pengalaman kerja dan kemampuan membuat sistem alur kerja di restaurant, Mona pun akhirnya diterima bekerja di Martabak Sooga.
Seiring berjalannya waktu, usaha Martabak Sooga berjalan lebih maju lagi usai Mona dan Lissa ikut bergabung. Sistem yang diterapkan Mona berjalan lancar. Disaat yang bersamaan pula, Sooga perlahan mulai menyukai Mona, setelah sekian lama susah move-on dari mantan pacarnya yakni Tammy (Stella Cornelia). Mona pun sama, ia merasakan hal yang sama seperti Sooga.
Namun disaat keduanya semakin dekat, tiba-tiba saja Sooga menghilang usai ia di serang oleh para preman yang mencoba memeras foodtrucknya. Hilangnya Sooga membuat Mona khawatir. Tapi hilangnya Sooga tak begitu lama. Sooga kembali muncul. Ia ternyata menyiapkan sesuatu bagi Mona. Sooga akan mengajak Mona bertemu dengan kedua orangtuanya (Olga Lydia dan Ferry Salim) disebuah resort mewah.
Melihat sosok Sooga yang ternyata berasal dari keluarga berada membuat Mona sedikit minder dan tak yakin bisa melanjutkan hubungannya dengan Sooga. Mampukah Sooga meyakinkan Mona?

#Review:
Berdesakan dengan empat film lainnya yang dirilis bersamaan pada libur lebaran tahun 2018 ini tak membuat RA Pictures ketakutan untuk kehilangan penontonnya. Sebuah film drama kali ini dihadirkan oleh rumah produksi Raffi Ahmad yang dibintangi penyanyi dangdut masa kini yakni Ayu Ting-Ting. Ketika kabar Ayu Ting-Ting akan bermain dalam film layar lebar, tak sedikit orang yang memandang sebelah mata keputusan ini dan menganggap hanya sebatas memanfaatkan kepopuleran Ayu Ting-Ting sebagai penyanyi dangdut populer sekaligus sering menjadi headline berita akun-akun gosip di instagram.
Untuk segi cerita, Film DIMSUM MARTABAK (2018) ini ternyata cukup enak untuk dinikmati. Paruh pertama adalah bagian paling aku suka dalam film ini. Sang sutradara mengenalkan sosok Mona dan Sooga yang memikat. Suprisingly keduanya menampilkan perjalanan chemistry yg klop satu sama lain disepanjang film. Aku suka introduce Mona disini tak dibuat over-sederhana. Semuanya terasa pas banget. Sosok Mona sebagai seorang Waitress handal pun kuat dan menjiwai. Paling suka saat Mona mengomentari sistem foodtruck Sooga saat bersama dengan adiknya Lissa. Menuju paruh tengah film, konflik pun ditebar. Mona dengan Sooga, Mona dengan Ibunya dan Mona dengan orang-orang disekitarnya. Meskipun terasa sedikit kompleks, tapi untungnya konflik itu hadir tak terlalu berat. Ayu Ting-Ting juga ternyata tampil tidak mengecewakan dalam debut filmnya ini. Ia tampil begitu menawan sebagai sosok Mona yang sederhana. Kharismanya bahkan dibeberapa adegan tampil begitu bersinar. Sosok pecicilan dan berbicara nyablaknya tak terlihat sama sekali disini. Beberapa pemain pendukung juga tak cuma sekedar tempelan semata. Aku suka karakter yang dimainkan Meriam Bellina, Denira Wiraguna, Muhadklu Acho hingga Tyas Mirasih dalam film ini mempunyai masing-masing karakter yang masih reasonable masuk ke dalam cerita. Semua konflik berjalan smooth. Meskipun sudah bisa ditebak bahwa endingnya akan happy dari awal-awal film. Nah, plotline untuk mengarah happy ending disini terasa seperti dongeng cinderella. Sosok laki-laki ditampilkan sangat kaya raya dan perempuannya berasal dari kalangan biasa saja. Pamer harta dan kekayaan lewat rumah minimalis mewah yang mempunyai lift serta sederet mobil sport ferarri dan mobil berharga miliaran rupiah kembali dilakukan dalam film ini, setelah kemarin dilakukan juga di film THE SECRET SUSTER NGESOT URBAN LEGEND (2018). Agak sedikit membuatku ternganga sekaligus geleng kepala sih hal tersebut bagiku. Tapi ada SATU hal yang paling ku kecewa pada film ini adalah RAFFI AHMAD sebagai produser dan pemilik rumah produksinya MAKSA banget dimasukkan ke dalam dua adegan dalam film ini. Paling ngeselin adalah adegan credit scene. Mood saya seketika hancur padahal sudah dibuat manis dengan endingnya.
Overall, sebagai debut perdana main film, Ayu Ting-Ting tidaklah mengecewakan. Aku suka!


[7.5/10Bintang]

No comments:

Post a Comment