Monday, 2 July 2018

[Review] Kulari Ke Pantai: Perjalanan Menuju Pantai Yang Menyenangkan


#Description:
Title: Kulari Ke Pantai (2018)
Casts: Marsha Timothy, Maisha Kanna, Lil'li Latisha, Suku Dani, Fadlan Ridzal, Varun Tandjung, Lukman Sardi, Ibnu Jamil, Karina Suwandhi, Dodit Mulyanto, Ligwina Hananto, Edward Suhandi, Fifi, Muhammad Adhiyat
Director: Riri Riza
Studio: Miles Films


#Synopsis:
Libur sekolah telah tiba. Samudra Biru atau yang lebih sering dipanggil Sam (Maisha Kanna) berencana akan berangkat ke Jakarta bersama dengan ibunya, Mama Uci (Marsha Timothy) untuk menghadiri acara ulang tahun nenek dan bertemu dengan keluarga besarnya disana. Sam beserta Mama Uci dan Papa Irfan (Ibnu Jamil) sendiri lebih memutuskan untuk tinggal di pinggiran pantai wilayah Rote, Nusa Tenggara Timur dibandingkan harus tinggal di ibukota. Keputusan Uci dan Irfan itu sedikit membuat kakak dari Uci yaitu Arya (Lukman Sardi) memandang sebelah mata.
Sam dan Mama Uci ternyata mempunyai rencana lain usai menghadiri pesta ulang tahun sang nenek. Mereka akan melanjutkan perjalanan roadtrip mengendarai mobil untuk liburan ke Pantai G-Land di Banyuwangi Jawa Timur dan bertemu dengan Kailani Johnson, peselancar yang diidolakan oleh Sam. Mendengar Mama Uci dan Sam akan pergi roadtrip membuat Mama Kirana (Karina Suwandhi) dan Papa Irfan tertarik untuk menitipkan Happy (Lil'Li Latisha) untuk ikut bersama berliburan. Mama Kirana ingin anaknya Happy bisa kembali akur dengan sepupunya Sam.
Mama Uci pun menyambut baik apa keinginan dari Mama Kirana. Tapi tidak dengan Sam. Ia merasa liburannya akan terganggu dengan hadirnya Happy karena sikap Happy yang berjiwa anak zaman now berbanding terbalik dengan sikap Sam yang berjiwa alam. Happy juga merasakan hal yang sama. Ia yakin perjalanan roadtrip tersebut akan sangat membosankan. Mau tak mau Happy ikut dengan Mama Uci dan Sam karena sang Mama akan mengizinkannya menonton konser dengan gengnya jika Happy ikut berliburan bersama Mama Uci dan Sam.
Perjalanan pun dimulai. Sepanjang perjalanan, mereka melewati berbagai kota dan keindahan alam yang dimiliki dimasing-masing kota yang mereka lalui. Mereka bertemu dengan Mukidi (Dodit Mulyanto) dan anaknya Wahyu (Fadlan Ridzal) di penginapan, lalu tak sengaja bertemu dengan Dani (Suku Dani) seorang bule yang berbicara fasih bahasa Indonesia berlogat papua dan juga bertemu dengan Baruna (Varun Tandjung) peselancar yang sukses menyita perhatian Happy. Hari demi hari Sam dan Happy lalui bersama. Pertengkaran keduanya kerap kali terjadi, namun perlahan tapi pasti keduanya pun malah jadi saling peduli satu sama lain.
Ketika tiba di tempat wisata Gunung Bromo, mereka bertemu dengan Mama Mela (Ligwina Hananto) beserta dengan anak buahnya yang tengah melakukan proses photoshoot di sekitar Gunung Bromo. Happy lalu berkenalan dengan salah satu anak buah Mama Mela bernama Olivia yang mempunyai kesamaan selera fashion dan hobi. Malam harinya, mereka memutuskan untuk menginap di sekitar Bromo agar ketika pagi hari, mereka bisa melihat sunrise dari puncak Bromo. Happy dan Sam kembali bersitegang malam itu hingga Happy memutuskan untuk pergi meninggalkan Sam dan Mama Uci. Kaburnya Happy membuat Mama Uci panik. Ia khawatir keponakannya itu hilang dan tersesat. Mama Uci dan Sam berusaha menghubungi Happy tapi ponselnya selalu sedang berada diluar jangkauan.
Ternyata Happy kabur untuk bertemu dengan Olivia agar ia bisa pulang ke Jakarta dengan menumpang pada mobil Mama Mela. Mengetahui ada Happy di mobilnya, Mama Mela lantas langsung menghubungi Mama Uci. Gara-gara kaburnya Happy, Mama Uci dan Sam terancam gagal bertemu dengan Kailani karena terlambat datang ke Pantai G-Land. Akankah mereka bisa mewujudkan mimpi Sam untuk bisa bertemu dengan idolanya?


#Review:
Film Indonesia untuk anak-anak memang masih sedikit diproduksi. Rumah-rumah produksi dan sutradara"spesialis" film Indonesia untuk anak-anak seperti Alenia Pictures, Miles Films, Ifa Isfansyah, Riri Riza, Mira Lesmana, Ari Sihasale dan yang lainnya hingga tahun ini, film Indonesia untuk anak-anak masih bisa dihitung dengan jari. Beberapa judul diantaranya bahkan tampil menuai respon positif seperti film PETUALANGAN SHERINA, DENIAS SENANDUNG DIATAS AWAN, dan GARUDA DI DADAKU.
Tahun ini, sang kreator film PETUALANGAN SHERINA menghadirkan sebuah film Indonesia untuk anak-anak berjudul KULARI KE PANTAI (2018) yang dirilis beberapa hari usai moment lebaran idul fitri. Seperti yang sudah diduga, cukup dengan melihat siapa yang membuat filmnya, film pasti akantampil memuaskan. Riri Riza dan Mira Lesmana menghadirkan sebuah cerita sederhana tentang konflik antar dua sepupu yang masih bocah dibungkus dengan cerita perjalanan roadtrip. Nah berkat konflik dan perjalanan roadtrip itulah mereka berdua menemukan kembali rasa persaudaraan yang telah lama menghilang gara-gara pergaulan. Penyelesaian konflik diantara mereka juga dibantu lewat hadirnya sosok Mama Uci yang diperankan oleh Marsha Timothy. Mama Uci tampil cantik dan mengesankan dalam membawa anak dan keponakannya mengenal diri mereka masing-masing.
Subplot kecil antara hubungan Mama Uci dan kakaknya, Arya juga tampil cukup menyentil karena hampir semua keluarga besar pasti pernah mengalami konflik seperti itu. Untuk jajaran pemain, film KULARI KE PANTAI (2018) ini tampil cukup memuaskan meskipun di paruh awal film, akting dari kedua bocah perempuan ini terlihat masih kaku. Tapi beruntungnya kekakuan itu perlahan-lahan luntur seiring berjalannya durasi film dan munculnya karakter-karakter orang dewasa yang bermain dengan baik. Sosok Bule berlogat papua yang diperankan Suku Dani menjadi karakter mencuri perhatian disini dan mampu membuat siapapun anak-anak yang melihatnya langsung suka kepadanya.
Untuk segi visual, musik dan soundtrack film KULARI KE PANTAI (2018) ini juaranya. Perjalanan roadtrip dari Jakarta ke Banyuwangi divisualkan dengan indah dan membuat aku (khususnya) jadi ingin liburan secepatnya. Soundtrack dan musiknya juga terasa sangat beach-vibes. Nuansa Indonesia nya juga terasa banget. Alunan petikan gitar dan instrument khas Indonesia begitu kental disepanjang film. Album Soundtrack film ini layak banget untuk didengar berulang kali. 
Overall, memuaskan. Yuk bagi orangtua yang ingin ajak nonton anaknya ke bioskop, film ini sangat direkomendasikan daripada nonton film horror lokal yang berbarengan rilis dengan film ini yang kualitasnya masih diragukan. Kalau yang inimah sudah jelas kan! Hehehe.



[8/10Bintang]

No comments:

Post a Comment