#Description:
Title: The Sacred Riana Beginning (2019)
Casts: Sacred Riana, Citra Prima, Prabu Revolusi, Aura Kasih, Agatha Chelsea, Angrean Ken, Ciara Nadine Brosnan, Frislly Herlind, Willem Bevers, Jessiana Marriera Pariston, Brooklyn Alif Rea, Carlos Camelo
Director: Billy Christian
Studio: Nant Entertainment
#Synopsis:
Riana (Jessiana Marriera Pariston) sering dibully disekolahnya karena ayahnya, Januar (Prabu Revolusi) adalah seorang pembuat peti mati dan ibunya, Irma (Citra Prima) bekerja sebagai perias jenazah. Keduanya sangat sibuk dengan urusan pekerjaan hingga tak mempunyai waktu untuk Riana. Suatu hari, rumah yang Riana dan kedua orangtuanya kebakaran hingga menyebabkan mereka harus mengungsi ke rumah kakak dari ayahnya yaitu Om Johan (Willem Bevers).#Review:
Siapa yang tak mengenal dengan Illusionist The Sacred Riana? Remaja perempuan ini berhasil mencuri perhatian penonton nasional lewat ajang The Next Mentalist milik Deddy Corbuzier lalu melaju ke tingkat Asia dan memenangkan ajang pencarian bakat Asia's Got Talent 2017. Riana yang memiliki kemampuan telekinesis ini kemudian melanjutkan kariernya ke ajang America's Got Talent pada tahun 2018 lalu.
Nama besar The Sacred Riana ini kemudian membuat sutradara Billy Christian tertarik untuk menjadikannya sebagai sebuah film horror. Dijumpai pada saat Press Conference dan Gala Premiere THE SACRED RIANA: BEGINNING (2019) di Cinema XXI Plaza Senayan Jakarta, pada Senin, 11 Maret 2019 kemarin, Billy mengaku cukup merasa spesial akhirnya project yang ia sudah idamkan selama ini bisa terealisasikan dengan menggandeng rumah produksi Nant Entertainment dan juga Trilogy Magic Factory yang merupakan management tempat dimana Riana bernaung.
Namun seiring berjalannya cerita, Billy Christian dan penulis skenarionya terasa semakin bertele-tele dalam melanjutkan cerita. Beberapa plothole tersebar pada paruh awal film. Beberapa jumpscared diawal cukup asyik sih cara penampakannya.
Cerita kemudian berlanjut ketika Riana beranjak remaja atau memasuki usia saat ini. Disini kita diajak melihat dan berkenalan dengan sosok villain yang selalu mengganggu dan mengancam keselamatan Riana. Sosok tersebut ialah Bava Gogh, setan pria yang selalu mengincar anak-anak. Plot semakin kompleks saat Ibu Klara yang diperankan Aura Kasih datang kerumah beserta dengan murid-muridnya yang bertujuan untuk "menyembuhkan" Riana. Dari tujuannya saja menurutku sudah salah. Ibu Klara diceritakan sebagai seorang guru konseling disekolah Riana, sama sekali tidak cocok menurutku. Ilmu pengetahuan psikologi yang Ibu Klara tampilkan lebih baik beliau diberi peran sebagai dokter atau psikolog saja. Karena disepanjang film aku tidak menemukan satu adegan pun Riana dewasa sedang beraktivitas di sekolah. Mungkin jika mengambil plot kedua orangtua Riana berkonsultasi pada Bu Klara tentang sikap Riana dewasa yang makin aneh dan tertutup lalu memutuskan untuk rehabilitasi, pasti akan jauh lebih rasional.
Yang cukup disayangkan berikutnya adalah ketiga karakter yang menemani Bu Klara yaitu Lusi, Hendro dan Anggi. Ketiganya cukup annoying dan malah mengganggu jalannya cerita. Bahkan pada pertengahan film, sang karakter utama yaitu Riana malah hilang begitu saja dan didominasi oleh mereka yang diterror oleh setan-setan dirumah Riana. Chemistry ketiganya pun terasa banget kaku dan canggung. Dialog-dialog yang dilontarkan juga terlalu baku alhasil melihat aktris cilik Ciara Brosnan yang sebetulnya lucu ini malah jadi mengganggu karena penggunaan bahasanya sangat baku.
Makin menuju akhir film pun, Billy Christian dan team penulis skenarionya terasa ingin sekali menceritakan banyak hal agar semuanya tuntas. Nuansa horror yang sudah terbangun cukup baik lewat tata artistiknya ini kemudian ditambahkan unsur dongeng-fantasy layaknya film-film dari sutradara Guillermo Del Toro atau Tim Burton pada paruh akhir film. Entahlah keputusan ini bisa dibilang bagus lantaran menjadi something different untuk film horror lokal atau malah menjadi kekurangan, mengingat final-act film THE SACRED RIANA: BEGINNING (2019) ini menjadi terlalu dibuat melar, tidak seram dan seperti perpaduan pertunjukan sirkus dan illusionist dari Riana. Bagian saat Riana melihat orang-orang disekitarnya menjadi boneka lumayan bagus sih looknya. Tapi sayang cuma bentar banget! Adegan di wahana permainan dimalam hari juga eksekusinya terasa berantakan banget. Banyak adegan serta karakter lain yang muncul tiba-tiba. Penyebab Riana bertingkah dan bersikap seperti saat ini pun penyebabnya ditampilkan cuma begitu saja.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, film ini memiliki tata artistik, sinematografi dan musik yang tidak buruk. Musiknya mengingatkan pada film-film dongeng horror-fantasy klasik luar negeri. Lagu "Kenanglah Aku" yang dinyanyikan oleh Astrid, ditulis oleh Bemby Noor dan diaransemen oleh Andi Rianto ini juga bagus, feel horror-fantasy nya cukup bagus dengan suara khasnya Astrid.
Overall, film THE SACRED RIANA: BEGINNING (2019) masih jauh dari apa yang dibayangkan. Padahal premise dan ide filmnya sudah sangat menjanjikan.
[6/10Bintang]
No comments:
Post a Comment