Saturday, 27 July 2019

[Review] The Lion King: Simba Sang Raja Hutan Telah Lahir


#Description:
Title: The Lion King
Casts: James Earl Jones, Chiwetel Ejiofor, John Oliver, John Kani, Donald Glover, Beyonce Knowles-Carter, Alfre Woodard, Keegan-Michael Key, Penny Johnson, Seth Rogen, Eric Andre, Florence Kasumba, JD McCray, Shahadi Wright Joseph
Director: Jon Pavreau
Studio: Walt Disney Pictures


#Synopsis:
Disebuah daratan yang bernama Pride Lands hidup sekumpulan hewan-hewan yang tentram dan damai. Pride Lands dipimpin oleh seekor singa bernama Mufasa (James Earl Jones) bersama dengan pasangannya yaitu Sarabi (Alfre Woodard). Suatu hari, Mufasa dan Sarabi kehadiran anak pertama mereka yang diberi nama Simba (JD McCray). Simba akan menggantikan ayahnya sebagi raja di Pride Lands jika ia sudah besar. Disana Simba mempunyai teman-teman sesama singa, salah satunya adalah Nala (Shahadi Wright Joseph). Bersama dengan ayahnya Simba selalu ikut menemaninya untuk patroli ke seluruh area Pride Lands.


Suatu hari, Simba bertemu dengan adik dari Mufasa yaitu Scar (Chiwetel Ejiofor). Scar sendiri cenderung dikucilkan keberadaannya karena ia mempunyai sifat iri melihat kakaknya, Mufasa menjadi raja di Pride Lands dan membiarkan hidup seluruh hewan disana tentram dan damai. Scar menganggap kakaknya itu tidak membiarkan hewan seperti mereka bebas untuk memburu dan memangsa hewan lain. Simba yang masih anak-anak mendapatkan informasi salah kaprah dari Scar yang menyebutkan terdapat sebuah tempat bernama Elephant Graveyard yang wajib didatangi oleh seekor singa diluar Pride Lands untuk menjadi raja di Pride Lands. Mendengar hal itu membuat Simba tertarik untuk pergi kesana tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya.


Secara sembunyi-sembunyi, Simba pergi ke Elephant Graveyard dan mengajak juga Nala untuk membuktikan apa yang diucapkan Scar. Setibanya disana, mereka bertemu dengan kawanan Hyena (J Lee) yang siap memangsa siapapun yang datang mendekatinya. Namun karena arahan Scar, kawanan Hyena ini menahan nafsu laparnya agar bisa menjalankan rencana tersembunyi yang dilakukan Scar. Aksi nekad Simba dan Nala yang pergi ke Elephant Graveyard ini akhirnya diketahui oleh Mufasa berkat bantuan burung Zazu (John Oliver). Simba dan Nala dilarang oleh kedua orangtua mereka untuk berpergian lagi dari Pride Lands.


Lagi dan lagi Scar mengajak Simba untuk pergi dari Pride Lands. Scar membawanya ke sebuah ngarai yang dipercaya menjadi tempat terbaik untuk test raungan seekor singa. Setibanya disana, rupanya ngarai tersebut dilalui oleh segorombolan banteng yang sedang berlari kencang untuk bermigrasi. Simba terjebak di ngarai itu dan nyawanya terancam. Scar lalu bergegas pergi memberitahukan insiden ini pada kedua orangtua Simba. Mufasa langsung menuju ke ngarai itu untuk menyelamatkan Simba. Disaat Mufasa berjuang menyelamatkan anaknya, ia tergelincir dan tenggelam dalam serbuan banteng yang tengah melewati jurang ngarai itu. Mufasa kemudian sekuat tenaga untuk bisa naik ke tebing demi menyelamatkan diri. Tapi ketika hampir tiba diatas, Scar malah melepaskan pegangan Mufasa hingga akhirnya ia kembali terjatuh dari ketinggian dan tewas di ngarai itu. Scar langsung memutar balikkan fakta dengan menyebut penyebab kecelakaan ayahnya akibat menyelamatkan Simba. Mendengar hal itu, Simba dilanda rasa bersalah dan memutuskan ikut pergi dari Pride Lands atas saran dari Scar.



Kematian Mufasa dan perginya Simba membuat Scar otomatis menjadi pemimpin di Pride Lands. Scar lalu melakukan kerjasama dengan kawanan Hyena untuk memimpin disana. Kawanan singa yang masih tersisa makin lama dibuat tak berdaya dengan segala peraturan yang diberlakukan oleh Scar. Sementara itu, Simba (Donald Glover) tumbuh menjadi singa dewasa dan tinggal bersama dengan Pumbaa (Seth Rogen) dan Timon (Billie Eichner). Mereka hidup berdampingan satu sama lain dan tidak saling memburu atau menyakiti.



Suatu hari, Nala (Beyonce Knowles-Carter) yang kini sudah beranjak dewasa memutuskan untuk pergi dari Pride Lands untuk meminta pertolongan untuk menghentikan kekuasaan Scar dan para Hyena disana. Dalam perjalanan, Nala akhirnya bertemu kembali dengan Simba. Nala tak percaya melihat Simba masih hidup. Nala kemudian meminta Simba untuk pulang ke Pride Lands karena pemimpin mereka seharusnya adalah Simba bukanlah Scar.


Kabar soal Simba yang masih hidup ini membuat seluruh penghuni Pride Lands bahagia. Akankah Simba kembali ke tempat kelahirannya dan berhasil menghentikan kekuasaan Scar?


#Review:
Disney semakin getol mengangkat film animasi klasiknya menjadi film live-action. Setelah kemarin sukses besar dengan film live-action ALADDIN (2019) yang banyak mendapat respon positif, kini giliran film animasi Simba yaitu THE LION KING (1994) dibuat versi live-actionnya oleh sutradara sekaligus pemeran Happy Hogan dalam film SPIDER-MAN: FAR FROM HOME (2019) yaitu Jon Favreau.


Untuk segi cerita, film THE LION KING (2019) versi live-action ini menurutku simple banget sih seputar kehidupan ekosistem hewan-hewan di alam. Siapapun yang menontonnya pasti akan mudah untuk mengikuti kisah Simba ini. Sang sutradara sedikit menyelipkan moment drama soal tahta, kekuasaan, persahabatan dan kisah percintaan pada para karakternya. Nyaris semua moment di film ini tidak ada perubahan yang berarti soal keseluruhan ceritanya. Kisah perebutan tahta kekuasaan dalam film THE LION KING (2019) ini jauh lebih asyik dan seru ketimbang subplot lainnya. Sisanya tidak terlalu menonjol bahkan mudah untuk dilupakan. Untuk jajaran para pengisi suara, menurutku pribadi mayoritas hampir kurang memuaskan. Yang paling pas sesuai dengan imajinasiku dan sesuai dengan film animasinya yaitu karakter Mufasa, Pumbaa dan Timon yang disuarakan oleh James Earl Jones, Seth Rogen dan Billie Eichner. Sisanya seperti Donald Glover, diva Beyonce Knowles-Carter dan Alfre Woodard terlalu ngepop dan feelnya tidak kuat jadi seakan-akan seperti nonton Channel National Geographic yang didubbing.


Untungnya dibalik kekurangan itu, film THE LION KING (2019) ini mempunyai gambar yang spektakuler. Visual area Pride Lands, hewan-hewan didalamnya dan keseluruhannya begitu detail, sempurna dan sangat sulit membedakan apakah ini efek CGI atau nyata. Simba disaat anak-anak sungguh menggemaskan seperti kucheng oren. Chemistry Simba yang dibangun dengan Pumbaa dan Timon juga asyik. Adegan demi adegannya benar-benar terasa seperti menyaksikan Channel NatGeo Animals. Feelnya semakin epic saat aku berkesempatan menonton film ini di theater IMAX. Resolusi layarnya dan sepanjang durasi film benar-benar sesuai tagline-nya yaitu FULLEST. Sangat memukau.
Overall, film THE LION KING (2019) menurutku sangat memukau dibagian visualnya saja dan itu menurutku cukup berhasil menutup segala kekurangan yang ada didalamnya.


[7/10Bintang]

No comments:

Post a Comment