#Description:
Title: Pawn (2020)
Casts: Sung Dong-Il, Ha Ji-Won, Kim Hee-Won, Park So-Yi, Kim Yun-Jin, Na Mon-Hee, Kim Jae-Hwa, Yoo Teo, Hong Seung-Hee, Yu Seong-Ju
Director: Kang Dae-Kyu
Studio: CJ Entertainment, CBI Pictures
#Synopsis:
Dua orang Debt Collector yakni Doo-Seok (Sung Dong-Il) dan Jong-Bae (Kim Hee-Won) mempunyai dua karakteristik dan sifat yang berbeda. Doo-Seok sangat menjunjung tinggi profesionalitas dalam bekerja, sementara itu, Jong-Bae terkadang masih mempunyai empati kepada nasabah mereka. Hal itu membuat Doo-Seok kesal karena berimbas pada tidak tercapainya target yang harus mereka kejar.
Salah satu nasabah keduanya yang sudah menunggak hutang dan bunga hampir tiga bulan lamanya yaitu Myung-Ja (Kim Yun-Jin). Ia tak sanggup membayar sisa cicilan karena ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sang suami. Myung-Ja yang kini tinggal berdua saja dengan anaknya, Seung-Yi (Park So-Yi) hanya bisa memohon agar diberi waktu lagi untuk melunasi sisa utang. Doo-Seok pun kesal karena sudah berkali-kali diberi kesempatan, Myung-Ja tak pernah membayarnya. Karena tak ada pilihan lain, Doo-Seok merebut Seung-Yi dari tangan nasabahnya itu sebagai jaminan. Myung-Ja panik melihat anaknya diambil oleh Debt Collector. Doo-Seok memberi tenggat waktu satu hari pada Myung-Ja untuk mengembalikan sisa utang. Ia juga berjanji tak akan menyakiti Seung-Yi selama berada bersamanya dan juga Jong-Bae.
Keesokan harinya, Doo-Seok mendapat kabar jika Myung-Ja tertangkap oleh pihak imigrasi Korea. Otomatis ia tak bisa berbuat banyak lagi karena ibu dari Seung-Yi itu merupakan imigran ilegal dan harus dideportasi ke negara asalnya yaitu China. Namun sebelum Myung-Ja tertangkap, ia berpesan kepada Doo-Seok untuk mengantarkan anaknya itu ke pamannya yang berada di Busan. Ia berjanji jika sang paman disana akan membayar seluruh utang setelah Seung-Yi dipertemukan dengan pamannya.
Seung-Yi hanya bisa menangis karena ia hanya ingin bersama dengan ibunya bukan dengan orang lain. Ia pun mencoba kabur dari rumah Doo-Seok dan mencari keberadaan ibunya. Namun usaha Seung-Yi gagal. Ia semakin sedih dan kecewa ketika diberitahu oleh Doo-Seok jika sang ibu sudah pulang ke China dan menginginkan Seung-Yi untuk tinggal bersama pamannya di Busan. Ia pun akhirnya kembali pulang dan dirawat dengan baik oleh Doo-Seok sebelum mengantarkan kepada pamannya.
Hari demi hari berlalu, Seung-Yi belajar membersihkan rumah, merapikan barang-barang yang ada dirumah dan belajar berbagai suku kata. Hal itu membuat Deoo-Seok dan Jong-Bae merasa tidak enak karena tak pernah menyuruhnya. Namun Seung-Yi melakukan itu dengan ikhlas sebagai ucapan terima kasih sudah merawatnya selama jauh dari ibunya. Sebelum bertemu dengan paman dari Seung-Yi, Doo-Seok dan Jong-Bae mengajak Seung-Yi untuk jalan-jalan ke mall untuk membelikan pakaian yang bagus. Tak hanya itu saja, selama mereka berjalan-jalan terjalin sebuah kebersamaan antara Doo-Seok, Seung-Yi dan Jong-Bae. Bahkan salah satu impian Seung-Yi untuk bisa menyaksikan konser penyanyi idolanya pun bisa terwujud berkat Doo-Seok. Seung-Yi semakin senang dan bahagia disaat ia bisa mendapatkan CD Album beserta poster meskipun Doo-Seok terpaksa harus menguras isi dompetnya.
Hari perpisahan pun tiba. Doo-Seok dan Jong-Bae mengantarkan Seung-Yi untuk bertemu dengan pamannya di terminal bus. Sebelum berpisah, Doo-Seok memberikan pemutar CD serta pager pada Seung-Yi untuk alat komunikasi mereka berdua setelah berpisah. Namun, disaat sang paman datang, Doo-Seok melihat hal aneh padanya. Sang paman sama sekali tidak mengetahui nama Seung-Yi. Namun karena sisa utang dari Myung-Ja sudah ditransfer oleh pamannya itu, mau tak mau Doo-Seok harus melepaskan Seung-Yi dan akhirnnya mereka pun berpisah.
Beberapa minggu setelah perpisahan itu, Doo-Seok nampaknya belum bisa menerima kehilangan Seung-Yi. Tak jarang juga ia merasa khawatir dengan kondisi Seung-Yi. Berkali-kali ia mencoba mengirim pesan melalui pager pada Seung-Yi namun tak pernah ada balasan. Jong-Bae mencoba menenangkan saudaranya itu dan berpikir positif jika Seung-Yi saat ini sudah bahagia tinggal bersama dengan pamannya di Busan. Rupanya, kekhawatiran Doo-Seok itu benar adanya. Seung-Yi menjadi korban perdagangan manusia. Di Busan, Seung-Yi dibeli oleh seorang pemilik hotel dan club malam. Ia dipekerjakan sebagai pembantu dan petugas kebersihan. Doo-Seok mendapatkan telepon dari Seung-Yi yang meminta pertolongan. Doo-Seok panik dan lalu bergegas pergi ke Busan untuk menyelamatkan Seung-Yi. Setibanya disana, Seung-Yi yang mengalami luka menangis bahagia melihat kedatangan Doo-Seok.
Beberapa minggu setelah perpisahan itu, Doo-Seok nampaknya belum bisa menerima kehilangan Seung-Yi. Tak jarang juga ia merasa khawatir dengan kondisi Seung-Yi. Berkali-kali ia mencoba mengirim pesan melalui pager pada Seung-Yi namun tak pernah ada balasan. Jong-Bae mencoba menenangkan saudaranya itu dan berpikir positif jika Seung-Yi saat ini sudah bahagia tinggal bersama dengan pamannya di Busan. Rupanya, kekhawatiran Doo-Seok itu benar adanya. Seung-Yi menjadi korban perdagangan manusia. Di Busan, Seung-Yi dibeli oleh seorang pemilik hotel dan club malam. Ia dipekerjakan sebagai pembantu dan petugas kebersihan. Doo-Seok mendapatkan telepon dari Seung-Yi yang meminta pertolongan. Doo-Seok panik dan lalu bergegas pergi ke Busan untuk menyelamatkan Seung-Yi. Setibanya disana, Seung-Yi yang mengalami luka menangis bahagia melihat kedatangan Doo-Seok.
Setelah melewati berbagai cobaan hidup itu, Seung-Yi kini dirawat dengan baik oleh Doo-Seok dan Jong-Bae. Doo-Seok berjanji sepenuh hati untuk membesarkan anak itu hingga bisa bersekolah setinggi-tingginya. Ia tak ingin kelak Seung-Yi (Ha Ji-Won) dewasa tumbuh seperti dirinya yang hidup pas-pasan dan sederhana. Seiring berjalannya waktu, Seung-Yi tumbuh menjadi siswi yang cerdas dan baik hati. Anak "jaminan" yang selama ini dibesarkan oleh Doo-Seok kini sebentar lagi akan masuk bangku kuliah.
Namun disaat kebahagiaan menyelimuti Doo-Seok, Jong-Bae dan Seung-Yi, sebuah panggilan telepon masuk. Telepon tersebut berasal dari keluarga ibu dari Seung-Yi di China. Sang nenek menginginkan Seung-Yi untuk pulang ke kampung halaman dan menjenguk ibunya yang sedang sakit. Tak hanya itu saja, sang ibu juga memberikan sebuah kenyataan soal sosok ayah dari Seung-Yi pada Doo-Seok. Hal tersebut membuat Doo-Seok bimbang untuk menentukan sikap. Apakah ia harus siap kehilangan Seung-Yi jika anak "jaminan" itu lebih memilih tinggal bersama dengan orangtua kandungnya?
#Review:
Industri perfilman Korea semakin aktif menghadirkan film-film luar biasanya. Tahun 2020 kemarin, CJ Entertainment menghadirkan sebuah film drama humanis terbaru berjudul PAWN (2020). Film yang tayang di Korea pada September lalu ini sukses mencetak Box Office meskipun ditengah Pandemi CoVid-19 yang masih melanda diseluruh dunia. Di Indonesia sendiri, film yang didistribusikan oleh CBI Pictures ini tayang di bioskop mulai November lalu.
Untuk segi cerita, film bertema drama humanis produksi Korea sudah pasti bakalan mengandung banyak air mata. Salah satu film drama humanis asal Korea yang paling membekas di hati yaitu MIRACLE IN CELL NO.17 (2013) dan menurutku film PAWN (2020) ini berada satu level dengan film tersebut. Film PAWN (2020) menceritakan sebuah potret kemiskinan tentang utang yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam perjalanan kisahnya, utang ini menghadirkan sisi humanis baik dari karakter antagonis maupun protagonis. Selain itu, film ini juga turut menyorot soal kisah imigran ilegal yang memang masih menjadi masalah bersama di hampir semua negara. Dua kisah yang cukup pelik itu kemudian dipersatukan oleh film ini dengan sangat mengesankan. Selipan-selipan humor sesekali muncul agar suasana film tak selalu mengharu biru. Namun tetap saja, beberapa kejadian yang dialami oleh Seung-Yi terutama saat ia masih bocah sukses membuatku menitikan air mata. Kehidupan keras sebagai korban perdagangan manusia dalam film ini sungguh menyayat-nyayat perasaan. Yang patut diacungi jempol berikutnya yaitu perkembangan masing-masing karakter yang ada di film ini terasa sungguh luar biasa. Aktor Sung Dong-Il mampu bertransformasi dari yang awalnya sangat profesional dalam mengemban tugas menjadi sosok ayah yang sangat melindungi dengan sepenuh hati bagi Seung-Yi. Selain itu, film ini makin mengesankan saat babak akhir yang dimana semua pengorbanan sang ayah dan juga Seung-Yi terbayar tuntas dengan cara yang sukses membuatku menangis sejadi-jadinya.
Untuk segi pemeran, aku tak bisa berkata-kata lagi. Seluruh pemain tampil memukau dan gemilang. Chemistry yang dibangun oleh para aktor-aktris yang bermain dalam film PAWN (2020) ini sungguh luar biasa. Aktris cilik Park So-Yi mampu tampil luar biasa mengharukan sama seperti aktris cilik yang ada di film MIRACLE IN CELL NO.7 (2013). Selain itu, tata sinematografi, editing dan visual film ini juga sangat jempolan. Nuansa tahun 90an bisa dikemas dengan baik. Penggunaan media komunikasi via pager juga dimanfaatkan dengan sangat baik untuk masuk ke dalam cerita, sehingga tak sekedar tempelan semata.
Overall, film PAWN (2020) merupakan salah satu film bioskop terbaik di tahun 2020. Saat ini, CGV Cinemas Indonesia kembali menayangkan film ini di beberapa kota secara terbatas dengan harga mulai Rp.20.000 saja! Selain itu film ini juga sudah bisa disaksikan di platform streaming GoPlay Indonesia.
[9.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment