[Review] Dune: Kisah Rebutan Planet Arrakis Dengan Visual Yang Sangat Megah!

#Description:

Title: Dune Part One (2021)

Casts: Timothée Chalamet, Rebecca Ferguson, Oscar Isaac, Josh Brolin, Jason Momoa, Stellan Skarsgard, Dave Bautista, Stephen McKinley Henderson, Javier Bardem, Zendaya, Chang Chen, Sharon Duncan-Brewster, Charlotte Rampling

Director: Dennis Villeneuve

Studio: Warner Bros Pictures, Legendary Pictures

#Synopsis:

Di masa depan, umat manusia sudah berevolusi sangat pesat dan menempati berbagai planet di alam semesta. Klan Atreides yang dipimpin Leto Atreides (Oscar Isaac) menempati Planet Caladan. Disana Leto tinggal bersama keluarga dan juga para pasukannya. Sang istri yaitu Lady Jessica (Rebecca Ferguson) berfokus untuk menjaga Paul Atreides (Timothée Chalamet), anak mereka yang akan mewarisi dan melanjutkan Leto sebagai pimpinan Atreides.

Suatu masa, Klan Atreides mendapat kepercayaan untuk mengambil alih kuasa atas Planet Arrakis, sebuah planet terkenal yang memiliki sumber daya energi yang berasal rempah-rempah atau Spices. Sumber tersebut diyakini bisa menyembuhkan semua jenis penyakit hingga memperpanjang umur manusia. Sebelum seluruh warga di Planet Caladan pindah ke Arrakis, Leto mengutus pasukan khusus yang dipimpin Duncan Idaho (Jason Momoa) untuk datang terlebih dahulu kesana dan berbaur dengan Suku asli Arrakis yang bernama Fremen. Leto ingin memastikan jika kepindahan warga Planet Caladan ke Arrakis tidak menimbulkan konflik karena ia ingin hidup berdampingan dengan damai bersama warga Fremen.

Hal aneh menimpa Paul disaat warga Planet Caladan akan segera berpindah ke Arrakis. Ia selalu mendapat pengelihatan masa depannya melalui mimpi. Dalam mimpinya itu ia selalu bertemu dengan salah seorang wanita cantik bermata biru yang merupakan warga Arrakis. Selain itu, seluruh warga Planet Caladan tewas termasuk orang-orang terdekatnya. Yang lebih mengerikan lagi, Paul tidak menjadi pimpinan Atreides, ia malah masuk menjadi anggota Fremen. Sang ibu khawatir dengan pengelihatan masa depan anaknya itu. Ia pun meminta bantuan pada Gaius Helen Mohiam (Charlotte Rampling), seorang biarawati yang merupakan keturunan Bene Gesserit, sebuah aliran kepercayaan yang memiliki kekuatan super. Selama menganalisa Paul, Gaius Helen terkejut dengan apa yang ia lihat. Karena, sosok Paul baru pertama kali ia temukan setelah ribuan tahun. Ia pun meminta Jessica untuk menjaga Paul dengan baik dan jangan sampai jatuh ke tangan orang lain karena akan berdampak sangat besar di masa depan.

Keadaan semakin tidak terkendali disaat rencana perpindahan warga Atreides ke Arrakis diketahui oleh warga Planet Harkonnen. Pimpinan mereka yaitu Vladimir Harkonnen (Stellan Skarsgard) mengutus banyak pasukan yang dipimpin keponakannya, Glossu Robban (Dave Bautista) untuk memusnahkan seluruh warga Atreides dan menculik Paul. Mereka sangat percaya, jika berhasil memusnahkan warga Atreides, mereka akan lebih mudah untuk menguasai Planet Arrakis. Mereka pun akan melempar Paul dan Jessica ke Sandworm, monster cacing raksasa yang hidup di gurun pasir Planet Arrakis. Akankah warga Atreides berhasil mengatasi permasalahan mereka dalam melawan warga dari Planet Hakonnen?

#Review:

Rumah produksi Warner Bros Pictures akhirnya merilis juga film epic science fiction terbarunya yang menjadi salah satu film Hollywood paling diantisipasi tahun ini yaitu DUNE (2021). Film garapan sutradara film BLADE RUNNER 2049 yaitu Dennis Villeneuve ini merupakan sebuah remake dari film klasik berjudul sama yang disutradarai oleh David Lynch pada tahun 1984 lalu. Banyak fakta-fakta menarik tentang semesta film DUNE ini. Diantaranya, yaitu novel fiksi ilmiah paling sukses sepanjang sejarah dan menjadi inspirasi penting dari para kreator film epic Star Wars.

Untuk segi cerita, film DUNE PART ONE (2021) sangat berhasil melakukan setup dunia Dune sebagai awal permulaan semestanya. Dennis Villeneuve begitu detail dan rapi dalam memvisualkan berbagai printilan cerita, set lokasi, istilah-istilah penting dalam film ini sehingga penonton awam sepertiku yang tidak membaca buku atau menonton film klasiknya masih bisa mengerti dan memahami arah plotnya. Saking fokusnya dalam membangun semesta Dune, sang sutradara dan penulis tokoh terasa seperti mengesampingkan development seluruh karakter yang ada dalam film ini. Bahkan untuk cerita utama dari sudut pandang Paul yang diperankan Chalamet tentang konflik antar warga Atreides, Fremen dan Harkonnen tidak terbangun dengan baik. Rasa simpati dan peduli tidak bisa aku rasakan terhadap seluruh karakter yang ada dalam film ini.

Satu-satunya penampilan paling menonjol datang dari Rebecca Ferguson. Ia berhasil memerankan Lady Jessica yang berusaha sekuat tenaga melindungi keluarga dan juga warganya dari serangan musuh. Aksinya bersama Chalamet mengarungi gurun pasir dan dikejar-kejar Sandworm sungguh epik dan mengesankan. Dennis Villenueve juga menampilkan sisi manusiawi dari warga Atreides disaat mereka menyelamatkan para pekerja tank yang terancam oleh kedatangan cacing besar itu.

Meskipun mempunyai development character yang kurang memuaskan serta alur cerita yang lambat, film DUNE PART ONE (2021) mempunyai point tertinggi pada visual dan scoringnya yang sangat spektakuler. Hampir 90% adegan film ini menggunakan kamera IMAX, sehingga ketika aku menyaksikannya di teater IMAX Cinema XXI Kelapa Gading sungguh sebuah cinematic experience yang mengesankan. Layarnya fullest dengan sound maksimal. Fullest image yang dihadirkan film DUNE PART ONE (2021) ini juga bukan sekedar fullest saja, tapi sangat berpengaruh terhadap estetika film. Salah satunya disaat adegan melintasi alam semesta dan penampakan visual planet demi planet memang sangat cocok dengan format fullest image.

Scoring musik yang dihadirkan oleh Hans Zimmer pun sangat apik dan menggelegar. Sentuhan musik kolosal modernnya sedikit mengingatkanku akan scoring musik film BLACK PANTHER (2018). Sangat berharap pada DUNE PART TWO nanti, Dennis Villeneuve bisa mengeksplor seluruh karakter yang tersisa, meskipun beberapa sudah dipastikan tidak akan muncul lagi nantinya. DUNE is one of the greatest cinematic experience ever!

[7.5/10Bintang]