#Description:
Title: All Too Well - The Short Film (2021)
Casts: Sadie Sink, Dylan O'Brien, Taylor Swift
Director: Taylor Swift
Studio: Taylor Swift Productions, PolyGram Entertainment
#Synopsis:
Sepasang kekasih sedang dimabuk asmara. Sang Pria (Dylan O'Brien) yang berusia 30 tahun mengajak Sang Kekasih (Sadie Bank) untuk berliburan ke kediaman kakak perempuannya. Setibanya disana, sang wanita menaruh scarf warna berwarna merah di rumah itu dan berlanjut makan malam bersama dengan keluarga dari sang pria. Keduanya saling berbagi kisah dan kebahagiaan, namun disaat sang wanita ingin memegang erat tangan kekasihnya sebagai bukti kalau mereka sedang menjalin hubungan, sang pria malah menolaknya.
Hal tersebut membuat sang wanita sedih karena merasa tidak anggap sebagai seorang kekasih dihadapan keluarga sang pria. Keduanya pun saling bertengkar dan sang pria beralasan ia hanya ingin bersikap seperti seorang teman dihadapan keluarganya. Hal tersebut membuat sang wanita merasa tak dihargai karena sang pria bersikap seperti itu. Ia sangat sedih karena harus bertengkar gara-gara hal sepele. Melihat sang wanita menangis, sang pria pun akhirnya memeluk dan meminta maaf karena telah terjadi pertengkaran diantara mereka. Setelah kejadian itu, sang pria dan sang wanita kembali akur. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama dengan kegembiraan. Keduanya menari bahagia di dapur, makan bersama, main kartu, hingga akhirnya mereka melakukan hubungan yang lebih intim.
Waktu terus berlalu, hubungan antara sang pria dan sang wanita kembali mengalami ujian. Sang pria tiba-tiba saja meminta untuk putus hanya melalui pesan di ponsel. Hal tersebut membuat sang wanita marah, kecewa dan sedih karena harus berpisah dengan alasan yang tidak jelas. Setelah hubungan keduanya kandas, sang pria melanjutkan hidupnya. Namun sang wanita masih belum bisa menghilangkan kenangan bersama dengan sang pria. Ia sering melamun kemudian menangis karena kemanapun ia pergi selalu teringat akan indahnya masa-masa bersama dengan sang mantan kekasih.
13 tahun berlalu, sang wanita tumbuh menjadi lebih dewasa, kuat dan ikhlas akan. Kisah cinta tragisnya itu kemudian ia ceritakan ulang dalam bentuk tulisan lewat sebuah buku novel yang berjudul All Too Well. Disaat perilisan novel tersebut, diam-diam sang pria menyaksikan dari luar dan kemudian pergi bersama dengan angin dan butiran salju.
#Review:
Dua tahun terakhir, mega popstar Taylor Swift terbilang cukup sering memberikan kejutan bagi para penggemarnya. Kejutan pertama datang dari album folklore yang dirilis pada juli tahun 2020. Tanpa adanya materi promosi, teaser atau announce, album folklore langsung menjadi trending topic di seluruh dunia. 17 track lagu sukses mendominasi tangga lagu Billboard dan yang lainnya. Tak sampai disitu saja, Taylor Swift pun kembali mengejutkan para Swifties dengan merilis sebuah film musik dokumenter berjudul Folklore: The Long Pond Studio Sessions pada November 2020. Lewat film tersebut, Taylor Swift bersama Aaron Dessner dan Jack Antonoff menyajikan sebuah konser sederhana, penuh kehangatan sekaligus berbagi cerita tentang proses pembuatan album folklore ditengah situasi Pandemi CoVid-19 dan Lockdown di Amerika Serikat.
Desember 2020, Taylor Swift lagi dan lagi memberikan kejutan tak terduga. Pada tanggal 11 Desember 2020, ia merilis album kesembilannya yang bertajuk evermore. Perilisan album ini sama persis seperti evermore yang sangat mendadak, tidak terduga dan tidak ada announce sebelumnya. Taylor Swift mengungkapkan album evermore ini seperti Sister Album dari folklore, karena vibes yang dihadirkan hampir mirip. 17 lagu baru kembali hadir dalam album ini. Tak heran jika Taylor Swift mendapatkan penghargaan Guiness World Record sebagai Female Singer With Shortest Gap Between New Album No.1 on The United States. Dalam kurun kurang dari enam bulan saja, Taylor Swift sudah menghadirkan dua album dengan total 34 lagu baru, satu film dokumenter musik dan mencetak banyak prestasi di ajang penghargaan musik level dunia. Sungguh sangat produktif dan semakin menegaskan jika Taylor Swift adalah memang benar Music Industry!
Menginjak tahun 2021, pada bulan April lalu, Taylor Swift secara resmi mengumumkan jika ia bakal merilis ulang enam album lamanya setelah dirinya memenangkan hak cipta dan hak milik lagu-lagu dari album Taylor Swift (2006), Fearless (2008), Speak Now (2010), Red (2012), 1989 (2014) dan Reputation (2017). Kasus "perampasan" hak cipta dan master keenam album Taylor Swift dibawah label Big Machine ini sempat heboh pada Juni 2019 disaat sang mantan produser yaitu Scooter Braun mengakuisisi Big Machine dengan nilai 300 juta dollar. Disaat kontrak Taylor Swift dan Big Machine selesai pada akhir 2018, Scooter Braun diam-diam mengambil dan membeli seluruh master keenam album itu tanpa sepengetahuan Taylor Swift. Hal tersebut membuat Taylor Swift dilarang untuk membawakan lagu-lagu dari keenam albumnya, meskipun mayoritas lagu-lagu tersebut diciptakan sendiri oleh Taylor Swift. Setelah perjuangan sangat panjang dan cukup berlarut-larut, akhrinya Taylor Swift resmi mendapatkan haknya sebagai pencipta sekaligus orang yang menyanyikan lagu-lagu dari keenam album yang dirilis dibawah label Big Machine. Taylor Swift pun langsung memutuskan untuk re-recording keenam albumnya itu yang dimulai dari Fearless Taylor's Version dan berlanjut pada Red Taylor's Version yang dirilis pada 12 November 2021.
Untuk album Red Taylor's Version, turut dihadirkan pula sebuah film pendek yang terinspirasi dari lagu ikonik "All Too Well" berjudul "All Too Well - The Short Film". Lagu ini terbilang ikonik di album Red karena isinya merupakan curahan hati Taylor Swift ketika menjalin hubungan dengan aktor Hollywood Jake Gyllenhaal. Lewat versi 10 minutes dan The Short Film, Taylor Swift melakukan reka ulang kisah cinta tragisnya itu lebih detail dan menyesakkan dada pendengarnya. Meskipun terasa seperti berdialog, lagu "All Too Well - 10 Minutes Version" ini disajikan jauh lebih matang dan juga mendalam. Setiap liriknya bagaikan puisi tentang seorang wanita yang patah hati ditinggalkan sang kekasih dengan jarak usia yang cukup terpaut jauh, karena saat itu usia Jake Gyllenhaal menginjak 30 tahun, sementara Taylor Swift baru berusia 19 tahun.
"All Too Well - The Short Film" yang berdurasi hampir 15 menit ini benar-benar dibuat seperti reka ulang kisah cinta Taylor dan Jake lewat perspektif Taylor Swift. Film pendek ini dibintangi aktor Maze Runner dan Strangers Things yaitu Dylan O'Brien dan Sadie Sink. Tak tanggung-tanggung Taylor Swift "menyindir" kisah cintanya itu semirip mungkin. Dari segi usia, Dylan dan Sadie umurnya sama persis ketika Jake dan Taylor berpacaran. Selain itu, look keduanya pun dibuat semirip mungkin dengan Jake dan juga Taylor. Sungguh aksi balas dendam yang sangat anti mainstream yaitu dengan sebuah karya lagu dan film pendek. Hahaha. Oia, film pendek "All Too Well" ini juga disutradarai langsung oleh Taylor Swift, sehingga taste dan vibesnya tidak terintervensi oleh orang lain. Sejak dirilisnya album Red Taylor's Version dan "All Too Well - The Short Film", reaksi dari para Swifties hingga kritikus musik sangat memuji dan memberikan review sangat positif. Taylor Swift benar-benar sosok female popstar yang sangat berbakat dan mempunyai segudang prestasi serta life experience yang bisa dieksplorasi dengan luas.
Semoga para kita diberi umur panjang dan kesehatan oleh Allah SWT agar bisa menikmati album-album Taylor's Version dan juga album terbaru lagi dari seorang Taylor Swift! Aamiin..
[8.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment