Friday, 3 December 2021

[Review] Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas: Kisah Cinta Ajaib Dari Ajo Kawir dan Iteung!



#Description:
Title: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Casts: Marthino Lio, Ladya Cheryl, Reza Rahadian, Sal Priadi, Ratu Felisha, Kevin Ardilova, Piet Pagau, Lukman Sardi, Christine Hakim, Djenar Maesa Ayu, Ayu Laksmi, Cecep Arif Rahman
Director: Edwin
Studio: Palari Films, Kaninga Pictures


#Synopsis:
Ajo Kawir (Mathino Lio), adalah seorang pemuda asal Bojongsoang yang dikenal jagoan dalam berkelahi dan balapan. Bersama dengan temannya Tokek (Sal Priadi), mereka sering mengikuti balapan liar dan juga bertarung dengan lawan yang tak terima jika Ajo Kawir menang.
Suatu hari, Ajo Kawir mendapat tugas untuk menghabisi bos pertambangan yang sudah semena-mena terhadap rekan-rekannya. Disaat sedang mencari orang tersebut, Ajo bertemu dengan anak buahnya yaitu Iteung (Ladya Cheryl). Awalnya Ajo menganggap sepele Iteung. Tapi ternyata Iteung bukanlah perempuan biasa. Ia jago berkelahi dan tak pantang menyerah untuk melawan musuh. Ajo dan Iteung pun berkelahi sengit dan keduanya sama-sama sulit dikalahkan. Namun pada akhirnya Ajo lah yang memenangkan perkelahian itu. Ia kemudian kembali mencari bos dari iteung dan langsung membunuhnya. Melihat sang bos berhasil dikalahkan oleh Ajo, Iteung pun memutuskan untuk mencari pekerjaan lain.
Disaat Ajo dan Iteung kembali melanjutkan hidupnya masing-masing, rupanya mereka diam-diam saling jatuh cinta. Iteung selalu memberikan kode melalui request lagu favorit di radio yang khusus ditujukan untuk Ajo. Namun sayang, Ajo masih ragu untuk menjalin hubungan lebih jauh dengan wanita karena ia mempunyai permasalahan tentang alat kelaminnya yang tidak bisa ereksi dan ejakulasi. Berbagai macam cara sudah dilakukan oleh Ajo agar "burung" nya itu bisa kembali berfungsi. Namun sayang semua usahanya itu sia-sia. Iteung yang awalnya kesal karena kode yang selama ini ia berikan pun akan tetap mencintai Ajo apa adanya. Iteung pun tak sabar ingin segera menikah dengan Ajo, lelaki yang sangat ia cintai.
Mendengar Iteung akan menikah dengan lelaki lain membuat Budi Baik (Reza Rahadian) kesal. Budi sendiri merupakan seorang pebisnis minyak lintah yang sudah dari dulu mengidamkan Iteung menjadi istrinya. Diam-diam Budi pun mengancam Ajo untuk mundur menikahi Iteung. Namun Iteung tak goyah. Ia dan Ajo tetap memutuskan untuk menikah.
Usai keduanya menikah, Ajo dan Iteung hidup dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. Ajo kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang bengkel dan Iteung memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Sebetulnya Ajo masih memiliki satu pekerjaan dari Paman Gembul (Piet Pagau) untuk menghabisi lawan bisnisnya namun hal tersebut dilarang oleh Iteung. Ajo pun tak ingin kehidupan rumah tangganya pas-pasan dan akhirnya ia diam-diam bersedia untuk melanjutkan pekerjaan dari Pak Gembul.
Ajo pun dengan mudahnya menemukan lawan bisnis Pak Gembul dan langsung menghabisinya. Setelah berhasil menuntaskan pekerjaannya, Ajo malah ketahuan oleh pihak kepolisian dan langsung dijebloskan ke penjara. Tak hanya itu saja, Ajo pun dibuat terkejut saat mengetahui Iteung tengah hamil dari pria lain. Ajo pun memutuskan untuk tidak memberitahu sang istri dan memilih menghilang selama mendekam dipenjara. Sementara itu, Iteung dibuat sedih karena tidak mendapat kabar sedikitpun dari Ajo. Iteung pun meminta bantuan pada Budi untuk menemukan orang-orang yang pernah berurusan dengan Ajo. Lagi dan lagi Budi membujuk Iteung agar berpisah dengan Ajo dan menikah dengannya. Anak yang dikandung oleh Iteung ternyata anak dari Budi. Iteung pun kesal karena Budi tidak membantunya sama sekali.
Tiga tahun berlalu, Ajo yang sudah bebas dari penjara kini beralih profesi sebagai supir truk bersama rekan barunya, Mono Ompong (Kevin Ardilova). Suatu hari mereka mendapatkan orderan mengantar pesanan ke Pulau Sumatera. Dalam perjalanan itu keduanya bertemu dengan seorang wanita misterius bernama Jelita (Ratu Felisha). Sementara itu, Iteung perlahan mulai mengetahui tentang masa lalu hingga penyebab impoten yang dialami sang suami. Iteung pun melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang pernah berurusan dengan Ajo. Akankah Ajo dan Iteung bisa kembali bersatu dan hidup bahagia selamanya?



#Review:
Sejak tahun 2019, Palari Films telah mengkonfirmasi akan menggarap sebuah film terbaru yang diadaptasi dari novel fenomenal karya Eka Kurniawan berjudul SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS (2021). Meskipun belum membaca novelnya, tapi film garapan sutradara Edwin ini langsung memberikan rating usia 18 tahun keatas karena mengisahkan cerita dewasa.


Untuk segi cerita, Edwin menyajikan film SEPERTI DENDAM (2021) dengan konsep era awal tahun 90an. Penonton diajak untuk melihat kehidupan pemuda bernama Ajo Kawir yang mengalami kesulitan ereksi akibat trauma kekerasan seksual yang ia alami. Karakter yang diperankan Marthino Lio menurutku masih sangat related dengan kondisi tentang Toxic Masculinity yang masih mudah ditemukan era modern saat ini. Selain itu, Edwin juga menampilkan tentang tabunya seksualitas dalam film ini. Plot cerita film SEPERTI DENDAM (2021) dibuat maju mundur dan pengisahannya pun menurutku terasa sangat "sesak". Beberapa part dalam film ini mungkin bisa dipangkas karena tidak terlalu berpengaruh besar dalam keseluruhan cerita. Selain itu, menurut teman-temanku yang sudah membaca novelnya, memang banyak sekali kata-kata kasar, vulgar dan blak-blakan yang ditulis oleh Eka Kurniawan. Dalam versi film pun, Edwin cukup leluasa menggunakan dialog blak-blakan dan vulgar meskipun untuk menyebut alat kelamin pria dan wanita masih terlalu sopan. Kenapa gak frontal aja menyebut "Kntl" dan "Mmk" toh sudah mendapatkan rating 18 tahun keatas ini. Meskipun masih berhati-hati dalam urusan bahasa vulgar, tapi untuk urusan adegan seksual, Edwin tidak canggung. Beberapa penonton ibu-ibu dan para suaminya yang kemarin duduk di sebrang kursi terlihat risih dan terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Ajo, Iteung dan Budi dalam film ini hahaha.


Film SEPERTI DENDAM (2021) ini juga memiliki karakter yang melimpah. Untuk pendalaman karakter Ajo Kawir sih harus diakui bagus dan detail banget. Namun untuk karakter Iteung, cukup disayangkan terasa jomplang dan hanya dipermukaan saja. Aku tidak tahu mengapa karakter Iteung sangat hyper-sex. Mungkin jika ada adegan atau narasi yang menceritakan masa lalu Iteung pasti jauh lebih menarik lagi. Porsi karakter Tokek, Mono, Codet hingga Rona Merah yang mempunyai keterikatan dengan Ajo maupun Iteung pun terasa minim banget. Terlepas dari hal tersebut, film ini mempunyai gerakan koreografi fighting yang sangat memukau. Aksi berkelahi Ajo dan Iteung sungguh mengesankan. Ngeri betul Ladya Cheryl dibanting! Peforma Reza Rahadian juga tak kalah bagusnya. Ia selalu memberikan penampilan total untuk perannya. Selain mereka bertiga, penampilan Ratu Felisha juga tak kalah ajaibnya. Entah karakter Jelita ini setan atau bagaimana, yang jelas aura creepy dan mistisnya kerasa banget!
Untuk segi visual, film SEPERTI DENDAM (2021) memberikan sensasi nostalgia luar biasa kepada penonton. Visual musik dan properti yang digunakan sudah seperti film ini beneran dibuat diawal tahun 90an. Selain itu penggunaan bahasa baku dalam dialog juga semakin memperkuat kesan vintage dari film ini. Tak lupa juga Edwin memberikan budaya masyarakat era 90an lewat aksi balapan truk, properti mobil jadul, motor bebek, becak hingga request-request lagu via radio melalui telepon benar-benar nostalgic! Tak heran jika film SEPERTI DENDAM (2021) bisa mendapatkan penghargaan tertinggi di Locarno International Film Festival 2021.


[8/10Bintang]

No comments:

Post a Comment