Wednesday, 14 September 2022

[Review] Lara Ati: Beban Besar Dari Patah Hati Sekaligus Krisis Di Usia Seperempat Abad!



#Description:
Title: Lara Ati (2022)
Casts: Bayu Skak, Tatjana Saphira, Sahila Hisyam, Dono Pradana, Keisya Levronka, Ciccio Manassero, Benidictus Siregar, Indra Pramujito, Timo Scheunemann, Syaharani, Cak Kartolo, Ning Tini, Dio Londo, Cak Sapari
Director: Bayu Skak
Studio: Base Entertainment, SK Production, Surya Citra Media, Skak Studios


#Synopsis:
Pemuda berusia 25 tahun bernama Joko (Bayu Skak) harus menerima kenyataan pahit jika sang pacar yaitu Farah (Sahila Hisyam) melangsungkan lamaran dengan pria lain. Joko yang selama ini berusaha mengejar karier di bank dan menjadi karyawan tetap merasa patah hati dan perjuangannya sia-sia. Melihat sahabatnya itu sedang bersedih, Cokro (Benidictus Siregar) dan Riki (Indra Pramujito) mengajak Joko untuk melepas penat dengan mendatangi cafe sambil menikmati penampilan Denny Caknan. Saat sedang asyik bernyanyi, tak sengaja Joko bertemu dengan seorang perempuan cantik blasteran bernama Ayu (Tatjana Saphira). Keduanya ternyata memiliki banyak kesamaan. Joko dan Ayu sama-sama suka kecap manis. Pertemuan Joko dan Ayu berdua terus berlanjut setelah ponsel mereka sempat tertukar.


Setelah sering bertemu, keduanya baru tersadar jika mereka teman sepermainan sewaktu kecil. Ayu sendiri merupakan tetangga dari Joko yang saat itu harus pergi ke Jerman mengikuti orangtuanya kesana. Ayu tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Joko setelah sekian lama berpisah. Mereka pun mengenang masa-masa kecil saat sering bersama dan juga saling curhat satu sama lain. Joko masih belum bisa move-on dari Farah. Sementara itu Ayu merasa tak dianggap sebagai pacar oleh Alan (Ciccio Manassero) gara-gara memutuskan pindah dari Jakarta ke Surabaya. Joko dan Ayu pun saling berbagi tips untuk menyelesaikan permasalahan asmara mereka.



Seiring berjalannya waktu, Ayu dan kedua orangtuanya makin sibuk dengan bisnis toko cokelat dan kue. Joko kemudian berinisiatif ingin membantu bisnis milik keluarga Ayu lewat design kemasan agar tampil lebih modern dan milenial. Apa yang dilakukan Joko itu membuat keluarga Ayu senang. Mereka berharap bisnis toko cokelat dan kue yang ada di Surabaya bisa laku dan disukai banyak orang.



Kesibukan Joko sebagai karyawan bank dan bekerja sebagai design grafis di toko milik keluarga Ayu membuatnya kewalahan. Disatu sisi Joko sangat ingin bekerja sesuai dengan passionnya di bidang design grafis, namun disisi lain ia harus mengikuti keinginan orangtuanya (Ning Tini dan Cak Kartolo) untuk bekerja di bank agar hidup mapan dan sejahtera, meskipun Joko terpaksa melakukannya. Keadaan semakin rumit disaat Alan tiba-tiba saja datang ke Surabaya untuk menemui Ayu. Tak hanya itu saja, Joko juga dikejutkan dengan kehadiran Farah yang tiba-tiba memutuskan untuk kembali dengannya.



#Review:
Sukses besar dengan empat film YOWIS BEN (2018-2021) membuat Bayu Skak kini semakin mantap untuk menggarap film terbaru secara tunggal. Bersama dengan Base Entertainment, Bayu Skak menyutradarai sekaligus membintangi film drama komedi berjudul LARA ATI (2022) yang akan tayang di bioskop mulai 15 September 2022.


Aku berkesempatan hadir pada acara Special Screening film LARA ATI (2022) yang diselenggarakan pada Selasa, 6 September lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, Bayu Skak mengungkapkan jika film terbarunya ini berdasarkan dari pengalaman serta kegelisahan pribadinya sendiri sebagai seorang pemuda dari Surabaya, Jawa Timur. Lebih lanjut, Bayu Skak juga menyoroti Quarter Life Crisis yang sering menimpa orang-orang saat memasuki usia 25 tahun - 30 tahun.



Untuk segi cerita, film LARA ATI (2022) memang bisa sangat dekat dengan para penonton yang sedang atau pernah mengalami Quarter Life Crisis. Menurutku, Bayu Skak cukup berhasil mengeksplor hal tersebut. Problematika usia yang semakin bertambah, karier gini-gini aja, bekerja tidak sesuai passion, terpaksa harus mengikuti keinginan orangtua hingga urusan percintaan yang zonk dan sulit untuk move-on sukses dibangun dengan sangat baik lewat karakter Joko. Kegelisahan Joko yang hidupnya gitu-gitu aja diramaikan dengan penambahan unsur musikal. Bayu Skak menunjukkan skill bernyanyi dengan full bahasa Jawa Timur an dengan gaya yang mengikuti opening scene dari film iconic LA LA LAND (2016). Bagi penonton di wilayah Jawa Tengah sampai Jawa Timur mungkin akan sangat asyik bisa sing a long lagu-lagu yang ada di film ini. Penambahan subtitle lirik lagu di layar bioskop, aku yakin bisa membuat penonton nyanyi sekaligus berjoget kecil di bioskop. Untuk urusan komedi, film LARA ATI (2022) juga memiliki serangkaian jokes lucu dan cukup menghibur khas Bayu Skak. Kelucuan semakin meningkat datang dari duet pemain senior pemeran orangtua Joko yang diperankan Ning Tini dan Cak Kartolo. Mereka sangat konsisten menampilkan orangtua yang mempunyai pandangan jika bekerja kantoran itu yang harus dibanggakan. Lumayan nampol sih karena bisa related dengan mayoritas orangtua penonton! 


Kisah cinta yang terjadi dalam film ini juga tidak berfokus pada Joko-Farah, Ayu-Alan saja. Drama malu-malu kucing antara karakter Ajeng dan Fadli tampil tak kalah mencuri perhatian juga loh. 
Untuk jajaran pemain, penampilan Tatjana Saphira harus diapresiasi sih karena ia berhasil menghidupkan karakter Ayu dengan logat serta aksen medok Jawa Timur an yang oke! Selain itu, pemeran kedua orangtuanya yang bule tulen juga sangat mencuri perhatian. Medoknya itu loh dapet banget! Hahaha. Penampilan ensemble cast lainnya yang dipilih Bayu Skak ternyata orang-orang asal Jawa Timur ini tampil menghibur dan lebih luwes.. Pelantun hit single Tak Ingin Usai yaitu Keisya Levronka tampil menggemaskan sebagai Ajeng. Chemistry nya dengan Dono Pradana lucu dan menghibur meskipun terasa looknya sangat jomplang serasa adik dan kakak atau malah ayah dan anak ketimbang pacaran hahaha.
Untuk segi visual, sudah jelas film LARA ATI (2022) mengalami peningkatan jika dibandingkan film Bayu Skak sebelumnya. Base Entertainment terlihat sangat membebaskan Bayu untuk mengeksplor apapun sepuasnya. Jadi tak heran kalau film ini banyak adegan musikal hingga munculnya animasi tiga dimensi yang membuktikan jika Bayu Skak sangat passionate terhadap animasi dan design grafis sesuai dengan jurusan saat ia kuliah, meskipun sebetulnya agak maksa sih dan terkesan sedikit show-off anything. Heheheh


Overall, film LARA ATI (2022) cukup berhasil tampil dan memuaskan sebagai sebuah film yang sangat menghormati culture Jawa Timur an lewat penggunaan bahasa Jawa yang hampir 98% disepanjang durasi film. Sangat berharap semoga dikemudian hari akan lebih banyak lagi the next YOWIS BEN (2018), NGERI-NGERI SEDAP (2022) atau LARA ATI (2022) dari daerah-daerah lain!



[7.5/10Bintang]

No comments:

Post a Comment