#Description:
Title: Hello Ghost (2023)
Casts: Onadio Leonardo, Enzy Storia, Indro Warkop, Tora Sudiro, Hesti Purwadinata, Ciara Nadine Brosnan, Egy Fedly, Tarzan, Jaja Miharja, Yurike Prastika, Barry Prima, Uli Herdinansyah
Director: Indra Gunawan
Studio: Falcon Pictures
#Synopsis:
Hidup sebatang kara dengan kondisi ekonomi yang serba sulit membuat Kresna (Onadio Leonardo) semakin putus asa. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk mencoba mengakhiri hidup, namun hasilnya selalu sia-sia. Terakhir, Kresna mencoba menenggelamkan diri di kolam renang rusun tapi berhasil diselamatkan oleh tetangganya, Linda (Enzy Storia) dan segera dibawa ke rumah sakit.
Ketika Kresna tersadar, Linda yang merupakan suster di rumah sakit menyarankan Kresna untuk konsultasi ke Psikolog agar supaya mengurangi beban hidup yang selama ini ia tanggung. Namun hal aneh justru dirasakan oleh Kresna gara-gara ia bisa melihat empat hantu sekaligus yang selalu mengikutinya kemanapun. Hal tersebut membuat orang-orang disekitar Kresna khawatir karena sering melihat dirinya berbicara sendirian. Kresna kemudian memaksa empat hantu tersebut untuk pergi dari hidupnya agar tidak dianggap gila, namun usahanya itu selalu gagal.
Dengan terpaksa, Kresna pun berkenalan dengan keempat hantu itu. Mereka adalah Kuatno (Indro Warkop), Bima (Tora Sudiro), Lita (Hesti Purwadinata) dan Chika (Ciara Nadine Brosnan). Keempat hantu ini sepakat akan pergi dari hidup Kresna jika Kresna membantu untuk mewujudkan cita-cita mereka. Kuatno ingin mendapatkan radio kesayangannya yang kini ada di tangan seorang dukun. Bima ingin mengendarai angkot tua dan pergi ke pantai untuk berenang. Chika ingin bermain sepatu roda bareng Kresna, dan Lita ingin belanja ke pasar lalu memasak yang banyak di rumah. Selama mewujudkan cita-cita empat hantu itu, Kresna juga semakin dekat dengan Linda berkat bantuan Chika dan juga Lita. Namun tak sedikit juga masalah datang menghampiri Kresna gara-gara kelakuan Kuatno dan juga Bima.
Permasalahan muncul disaat Kresna mempunyai rencana untuk mengajak Linda ke pelaminan. Banyak hal yang tak sejalan diantara mereka. Linda tak menyangka jika Kresna masih sering berbicara sendiri dan menganggap dirinya bisa berbicara dengan hantu. Sementara itu, Kresna berusaha mewujudkan keinginan terakhir dari ayahnya Linda yang baru saja meninggal. Akankah keduanya bisa bersatu? Lalu bagaimana akhir cerita keempat hantu setelah impian mereka terwujud berkat Kresna?
#Review:
Rumah produksi Falcon Pictures akhirnya merilis film adaptasi terbarunya di bioskop yang berjudul HELLO GHOST (2023). Film karya sutradara Indra Gunawan ini mengadaptasi resmi dari film asal Korea Selatan berjudul sama yang mencetak Box Office pada tahun 2010 lalu. Yang menjadi daya tarik bagiku untuk menonton film ini di bioskop lantaran naskah skenarionya ditulis oleh Alim Sudio yang sudah dikenal sebagai salah satu penulis skenario terbaik di Indonesia saat ini.
Jujur, sebagai orang yang belum sempat menonton film HELLO GHOST (2010) versi Korea Selatan, plot dan premis yang dihadirkan terasa sangat menarik sekaligus bikin penasaran. Pada paruh awal film, kegelisahan seorang pemuda paruh baya yang hidup sebatang kara lalu berusaha untuk mengakhiri hidup ditampilkan lewat karakter Kresna. Pada bagian ini, Indra Gunawan dan Alim Sudio seharusnya masih bisa untuk mengeksplor kehidupan sehari-hari Kresna dengan menampilkan adegan misalnya ia sulit mendapat pekerjaan, diremehkan orang lain, dikejar-kejar penagih hutang dan lain-lain. Namun sayang, keduanya malah bermain aman dengan menonjolkan komedi-komedi yang menurutku garing banget, lantaran tidak ada korelasi dengan Kresna nya sendiri. Jujur, paruh awal film HELLO GHOST (2023) versi Indonesia ini terasa hambar dan melelahkan bagiku. Untungnya, setelah keluar dari suasana komedi serba garing itu, Indra Gunawan dan Alim Sudio langsung tancap gas menghadirkan drama tentang keluarga yang menjadi kejutan tak terduga di babak akhir film ini. Tanpa basa-basi plot twist tersebut berhasil membuatku menangis brutal dan banjir air mata. Aku sangat beruntung karena belum menonton versi Korea Selatan nya, jadi bisa lebih maksimal merasakan kejutan tersebut.
Untuk jajaran pemain, performance Onadio Leonardo yang mendapat kesempatan untuk menjadi Lead Actor di film ini terlihat effort yang sangat besar untuk menampilkan akting terbaiknya. Moment saat Kresna kerasukan satu persatu dari empat hantu itu range aktingnya lebih luwes, namun giliran Onad jadi Kresna, malah terlihat kagok dan jadinya tidak natural. Chemistry yang ia tampilkan dengan Enzy Storia pun kurang maksimal. Padahal performance Enzy disepanjang film ini berhasil keluar dari imagenya selama ini yang identik sebagai komedian. Penampilan empat hantu yang dimainkan Indro Warkop, Tora Sudiro, Hesti Purwadinata dan Ciara Nadine sukses membuatku cry brutal di babak akhir film. Baru deh chemistry seluruh pemain muncul dengan maksimal saat reveal plot twist terjadi. Terima kasih Teteh Hesti Purwadinata, Tora Sudiro, Ciara Nadine, Indro Warkop dan Onadio Leonardo sudah membuatku menangis!
Untuk urusan visual, Falcon Pictures masih menerapkan sinematografi kekuningan di film ini. Entah kenapa tone seperti ini terus saja dipertahankan oleh Falcon Pictures. Padahal dengan artistik dan sinematografi yang normal-normal saja pun aku yakin pasti bisa tampil maksimal dan jauh lebih baik malah. Semoga saja di film-film selanjutnya si kuning-kuning ini bisa dikurangi lagi ya. Aamiin!
[7.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment