#Description:
Title: Glenn Fredly The Movie (2024)
Casts: Marthino Lio, Bucek Deff, Ruth Sahanaya, Sahira Anjani, Zulfa Maharani, Sonia Alyssa, Winky Wiryawan, Alyssa Abidin, Aufa Assegaf, Gilbert Pattiruhu
Director: Lukman Sardi
Studio: Adhya Pictures, Damn I Love Indonesia Pictures, Time International Films
#Synopsis:
Memasuki tahun 2000, karier musisi asal Ambon yaitu Glenn Fredly (Marthino Lio) semakin meningkat di industri musik Indonesia, setelah lagunya yang berjudul Cukup Sudah menjadi hits di pasaran. Namun sayang, pihak dari label rekaman masih belum puas dengan kesuksesan dua album pertama Glenn Fredly. Keraguan pihak label melanjutkan kontrak album ketiga terpatahkan usai Glenn Fredly merilis lagu Januari yang kembali mengguncang pasar musik Indonesia. Lagu tersebut terinspirasi dari kandasnya hubungan asmara Glenn dengan sang kekasih yaitu Nola (Alyssa Abidin). Meskipun sedang patah hati, tak membuat Glenn terpuruk, ia terus produktif menciptakan lagu-lagu lainnya untuk album ketiganya itu dan akhirnya sukses menghantarkan Glenn Fredly menjadi salah satu soloist pria dengan bayaran termahal di Indonesia.
Di sela-sela kesibukannya di Jakarta, Glenn memutuskan pulang ke kampung halamannya di Ambon untuk menemui keluarganya disana. Kedatangan Glenn tentunya disambut hangat oleh para warga dan jemaat gereja disana. Saat dirinya sedang mengisi acara dan beribadah di gereja, terjadi kerusuhan antar agama yang menewaskan salah satu penjaga gereja. Untungnya para jemaat, pendeta dan Glenn berhasil dievakuasi. Usai terjebak dalam situasi kerusuhan, Glenn berhasil pulang ke rumah dan disambut dengan hangat oleh Mama Linda (Ruth Sahanaya) beserta adik-adiknya. Namun kedatangan Glenn di rumah tidak disambut baik oleh Papa Hengki (Bucek Depp) yang baru saja pulang mabuk. Sang ayah menganggap Glenn adalah anak yang membangkang dan tidak menuruti perintahnya. Glenn pun memutuskan pergi dari rumah setelah diusir oleh Papa Hengki. Glenn berjanji pada dirinya, sang ayah dan juga keluarganya akan menjadi orang yang lebih baik lagi dengan karier bermusiknya di Jakarta.
Saat kembali ke Jakarta, tawaran manggung untuk Glenn Fredly semakin banyak. Hal tersebut membuat sang adik sekaligus manager pribadinya yaitu Uchie Patty (Sahira Anjani) kewalahan dalam mengatur jadwal. Ia pun menawarkan manager baru yang lebih berpengalaman yaitu Felix (Winky Wiryawan) untuk membantu mengurus semua kebutuhan dan jadwal manggung Glenn. Setelah sepakat, Felix mempertemukan Glenn dengan Dewi (Sonia Alyssa) yang sangat mengagumi karya-karyanya. Dewi ingin sekali berkolaborasi dengannya sekaligus memproduseri salah satu lagu terbaru yang akan segera dirilis. Project yang sedang dikerjakan Glenn dengan Dewi ternyata menimbulkan rasa cinta diantara mereka. Hubungan mereka berdua mendapat perhatian sangat besar dari dunia infotainment karena saat itu Dewi masih berstatus istri orang. Glenn pun dituding sebagai orang ketiga dan penyebab perceraian antara Dewi dengan suaminya. Namun semua kabar tersebut dibantah oleh Glenn dengan alasan jika Dewi sedang dalam proses perceraian dengan suaminya. Meskipun diterpa kabar miring, Glenn dan Dewi sepakat untuk menikah. Popularitas keduanya semakin meningkat dan disebut sebagai raja dan ratu R&B Indonesia.
Di sisi lain, kerusuhan antar agama kembali terjadi di Ambon. Glenn merasa prihatin dan juga sedih karena konflik di Ambon dan perbedaan sosial di wilayah Indonesia bagian timur masih terlihat dengan jelas. Sebagai bentuk solidaritas dan atas dasar kemanusiaan, Glenn berinisiatif untuk menggelar konser perdamaian dengan menggunakan dana pribadi. Rencana tersebut membuat Felix dan Uchie khawatir karena akan menguras habis seluruh budget yang sudah ada. Glenn tetap bersikukuh menggelar konser tersebut karena ia percaya, dengan musiklah semua konflik dan permasalahan pasti bisa terselesaikan.
Keesokan harinya, Felix berhasil mendapat tawaran manggung untuk Glenn dengan bayaran terbesar sepanjang karier nya sebagai seorang penyanyi. Felix meminta Glenn untuk mengambil tawaran tersebut karena nantinya bayaran yang didapatkan bisa membantu untuk mewujudkan semua rencana konser kemanusiaan dari Glenn itu sendiri. Tanpa pikir panjang, Glenn pun mengiyakan tawaran manggung di salah satu hotel mewah pada malam pergantian tahun nanti.
Seiring berjalannya waktu, semua konser kemanusiaan Glenn sukses digelar di beberapa wilayah di Indonesia. Popularitas yang Glenn dapatkan saat itu menarik perhatian rekannya, Frans Sulilatu (Aufa Assegaf) yang akan mencalonkan diri sebagai Caleg di Ambon. Frans siap mendukung project Glenn yang menginginkan Ambon menjadi Kota Musik Dunia. Ditengah jadwal manggung yang semakin padat, Glenn jadi jarang pulang ke rumah dan membuat Dewi marah. Sudah berkali-kali juga Glenn tidak menepati janjinya untuk pulang ke rumah. Bahkan saat Dewi ulang tahun, Glenn lebih mementingkan orang lain ketimbang istrinya sendiri. Kesabaran Dewi sebagai seorang istri pun sudah habis. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah dan mengajukan gugatan cerai. Setelah resmi berpisah dengan Dewi, Glenn menciptakan lagu baru yang terinspirasi dari kisah cintanya dengan sang mantan istri. Tak disangka, lagu tersebut kembali meledak di pasaran. Meskipun kembali menuai kesuksesan, namun Papa Hengki tetap kecewa dengan sikap Glenn yang bercerai dengan Dewi setelah anaknya itu dianggap sebagai perusak rumah tangga Dewi sebelumnya.
Hari menjelang malam pergantian tahun pun tiba. Glenn yang seharusnya melakukan kewajibannya untuk manggung sesuai dengan jadwal, malah absen dan memilih untuk manggung di acara penggalangan dana bagi pendidikan di Indonesia timur yang sama-sama digelar pada malam tahun baru. Felix sangat kesal dengan sikap Glenn yang tidak profesional. Keesokan harinya, Felix dituntut ganti rugi dua kali lipat dan akan dilaporkan ke polisi oleh pihak yang telah dirugikan. Felix pun terpaksa kabur meninggalkan Glenn dan Uchie dengan membawa semua uang mereka. Glenn terpancing emosi dan juga kecewa karena Uchie kecolongan Felix yang bisa mengambil semua akses keuangan mereka. Uchie yang tak terima dengan tuduhan kakaknya itu akhirnya memutuskan untuk angkat tangan dan tak mau lagi menjadi manager bagi Glenn.
Sejak saat itu, Glenn sempat terpuruk kemudian bangkit kembali dengan membentuk band The Bakuucakar bersama rekan-rekannya yang berasal dari Ambon. Tawaran manggung pun perlahan mulai berdatangan kembali. Hingga suatu ketika, Glenn tak sengaja bertemu dan berkenalan dengan seorang model cantik bernama Mutia Ayu (Zulfa Maharani). Pertemuan tersebut terus berlanjut hingga akhirnya Glenn memutuskan mengajak Mutia untuk menikah. Acara pernikahan Glenn dan Mutia digelar sederhana dan hanya dihadiri oleh keluarga terdekat saja. Setelah menikah dengan Mutia, kondisi kesehatan Glenn semakin menurun dan didiagnosa mengidap Meningitis. Dokter menyarankan Glenn untuk beristirahat total dan mengurangi segala aktivitas yang menguras energi.
Tak lama setelah menikah, Mutia hamil dan melahirkan seorang anak perempuan cantik yang diberi nama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo. Setelah menikah dan memiliki anak, hubungan dirinya dengan sang istri, keluarga dan sang ayah perlahan mulai ia perbaiki. Glenn pun menyempatkan untuk hadir sebagai salah satu pengisi acara konser dengan ditonton oleh ribuan orang termasuk keluarganya.
#Review:
Setelah sosok penyanyi dan legenda musik Indonesia CHRISYE (2017) dibuatkan film biopiknya, kali ini musisi R&B asal Ambon yaitu GLENN FREDLY (2024) "kembali bangkit" lewat film biopik terbaru yang diproduksi oleh kolaborasi antara Adhya Pictures, Damn! I Love Indonesia Pictures dan Time International Films. GLENN FREDLY THE MOVIE (2024) menjadi debut bagi aktor senior Lukman Sardi sebagai sutradara film layar lebar di bioskop.
Untuk segi cerita, Lukman Sardi dan Raditya Mangunsong selaku penulis cerita, menampilkan perjalanan karier dari Glenn Fredly apa adanya, tanpa menutupi sifat jelek dan kekurangan baik dari Glenn Fredly itu sendiri maupun dari orang-orang disekitarnya. Hal tersebut bisa penonton rasakan bagaimana sosok Glenn Fredly saat muda dan di puncak kesuksesan, sisi idealisme serta ambisi besarnya sangat mendominasi dalam diri Glenn Fredly. Tak heran jika sikap Glenn tersebut menghadirkan istilah seperti apa yang diucapkan oleh Felix "Menjadi sinar untuk orang lain, namun membakar orang-orang yang ada disekitar".
Tak hanya itu saja, GLENN FREDLY THE MOVIE (2024) juga turut menampilkan perilaku negatif dari Papa Hengki dan juga managernya Felix yang memang disebabkan oleh kelakuan dari Glenn Fredly sendiri. Yang cukup disayangkan, film ini menurutku terlalu banyak hal yang ingin disampaikan. Narasi ceritanya jadi menumpuk dan gagal menjadi satu cerita yang solid. Meskipun demikian, penonton tetap bisa merasakan semangat dan ambisi Glenn Fredly untuk menjaga perdamaian serta memajukan kampung halamannya menjadi Kota Musik Dunia dan akhirnya terwujud setelah diresmikan oleh UNESCO. Menuju akhir film, Lukman Sardi menyiapkan penutup cerita perjalanan Glenn Fredly dengan klimaks yang mengharukan! Ditengah kondisi kesehatannya yang terus menurun, sosok Glenn Fredly terus menebar inspirasi menjadi sosok yang jauh lebih baik, terutama saat sudah menikah dengan Mutia Ayu dan memiliki anak pertama mereka. Tak dilupakan juga, bagian pamungkas film ini ditutup dengan footage konser terakhir dari Glenn Fredly yang mengungkapkan rasa syukurnya atas kelahiran anak pertamanya dan juga cuplikan lagu berjudul "Keluarga" yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Untuk jajaran pemain, penampilan Marthino Lio sangat layak untuk masuk nominasi FFI tahun ini. Lio berhasil membangkitkan lagi sosok Glenn Fredly dengan sempurna. Perubahan fisik terlihat dengan jelas, ditambah lagi gesture, tatapan mata, vokal hingga gaya bicara nyaris sempurna mirip Glenn. Lio juga berhasil memberikan permainan emosi yang luar biasa saat berakting dengan Ruth Sahanaya dan Bucek Depp. Drama antara orang tua dan anak dari mereka bertiga sukses memancing rasa haru penonton. Penampilan berkesan selanjutnya datang dari Sonia Alyssa yang memerankan karakter Dewi. Lukman Sardi berhasil mengeluarkan kualitas akting Sonia lewat gesture, gaya busana, suara dan gaya bicaranya yang sangat Dewi Sandra banget. Bahkan saat pertama kali karakter Dewi muncul, aku pangling banget melihat Sonia Alyssa yang benar-benar beda dari biasanya. Penampilan Zulfa Maharani sebagai Mutia Ayu juga tak mengecewakan. Image seksi dan manjanya berhasil dilakukan dengan baik.
Untuk segi visual, GLENN FREDLY THE MOVIE (2024) tidak memberikan sesuatu hal yang memukau penonton. Beberapa angle pengambilan gambar pun terkesan biasa saja, bahkan untuk adegan konser dan acara musik di televisi, terlalu sederhana banget. Untungnya, visual euforia penonton yang ditampilkan saat konser terasa nyata dan smooth. Pemilihan lagu-lagu yang dimunculkan di film ini menurutku sangat tepat sasaran. Penonton selalu berhasil dibuat sing a long menyanyikan lagu-lagu hits Glenn Fredly, ditambah lagi hampir semuanya related dengan adegan-adegan yang ditampilkan.
Overall, terlepas dari segala kekurangannya, GLENN FREDLY THE MOVIE (2024) berhasil membawa penonton untuk bernostalgia sekaligus mengenang raja R&B Indonesia yaitu Glenn Fredly. Berharap Marthino Lio bisa mendapatkan lagi Piala Citra!
[7.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment