#Description:
Title: Inside Out 2 (2024)
Casts: Amy Poehler, Phyllis Smith, Lewis Black, Liza Lapira, Tony Hale, Kensington Tallman, Maya Hawke, Ayo Edebiri, Adele Exarchopoulos, Paul Walter Hauser, Diane Lane, Kyle MacLachlan, Lilimar, Grace Lu, Sumayyah Nuriddin, Yvette Nicole Brown, Ron Funches, James Austin Johnson
Director: Kelsey Mann
Studio: Walt Disney Studios, Pixar Animation Studios
#Synopsis:
Setelah dua tahun tinggal di San Francisco, Riley (Kensington Tallman) yang kini berusia 13 tahun akan segera memasuki SMP. Selama empat tahun terakhir, Riley menjalin persahabatan dengan Bree (Sumayyah Nuriddin) dan Grace (Grace Lu). Mereka bertiga memiliki hobi dan kesukaan yang sama, termasuk menggemari olahraga Hockey. Persahabatan yang terjalin diantara mereka bertiga menciptakan pulau best friends yang lebih besar dibandingkan pulau-pulau lain yang sudah ada di dalam pikiran Riley. Hal tersebut membuat empat emotions yang berada di headquarters nya Riley yaitu Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Fear (Tony Hale) dan Disgust (Liza Lapira) merasa lega karena Riley berhasil menciptakan bagian baru dalam pikirannya yang disebut dengan "Sense of Self". Bagian tersebut dapat menyimpan perasaan dan juga kenangan yang nantinya membentuk kepribadian dari Riley.
Suatu malam, saat para emotions sedang beristirahat, mereka dikejutkan dengan suara alarm pubertas yang berasal dari meja konsol emosi. Tak lama setelah itu, sekelompok pekerja mendatangi headquarters dan langsung merombak seluruh ruangan termasuk meja konsol emosi. Saat Riley terbangun, Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust dikejutkan dengan perubahan emosional Riley yang tidak terkontrol. Tak lama setelah itu, headquarters kedatangan empat emotions baru yaitu Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edebiri), Ennui (Adele Exarchopoulos) dan Embarrassment (Paul Walter Hauser).
Sementara itu, Riley, Bree dan Grace akan mengikuti pelatihan untuk turnamen Hockey sebelum masuk SMP. Dalam perjalanan menuju tempat pelatihan, Riley terkejut saat mengetahui jika Bree dan Grace tidak akan masuk SMP yang sama dengannya. Hal tersebut membuat empat emotions lama terkejut, kecuali empat emotions baru. Anxiety langsung mengambil alih meja konsol emosi dan tidak mempermasalahkan jika Riley harus berpisah dengan kedua sahabatnya itu. Ia sangat yakin jika Riley bisa mendapatkan teman baru di sekolah barunya nanti, termasuk Val Ortiz (Lilimar) pemain Hockey yang selama ini diidolakan oleh Riley, Bree dan juga Grace.
Saat tiba di sekolah baru untuk berlatih Hockey, Riley memutuskan untuk menjalin pertemanan dengan team Hockey yang dipimpin oleh Val. Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment berusaha merubah kepribadian Riley untuk menyesuaikan dengan para pemain Hockey yang lebih tua darinya. Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust berusaha mengendalikan Riley agar tetap fokus bersama teman-teman lamanya. Namun sayang, hal tersebut malah membuat Riley ditegur oleh pelatih Hockey yaitu Coach Roberts (Yvette Nicole Brown) dan menyita seluruh ponsel dari para peserta pelatihan. Anxiety kemudian membuang "Sense of Self" nya Riley yang lama dari headquarters bersamaan dengan Joy, Sadness, Anger, Fear dan Disgust.
Anxiety kini mengontrol sepenuhnya meja konsol emosi. Riley pun terus berusaha agar bisa diterima menjadi bagian dari grup Hockey Firehawk yang diketuai oleh Val. Riley ingin membuktikan jika dirinya layak menjadi teman dari Val dengan cara meniru gaya rambut, kesukaan hingga mengikuti seleranya yang sangat berbanding terbalik dari Riley selama ini. Anxiety kemudian mengganti "Sense of Self" yang sudah ada dengan versinya sendiri yang berasal dari berbagai hal-hal negatif serta ketakutan dalam diri Riley. Anxiety bahkan mengontrol Riley untuk nekat diam-diam masuk ke ruangan pelatihnya untuk melihat isi dari buku merah yang berisikan informasi tentang catatan dan nilai para calon anggota baru dari team Firehawk.
Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear merasakan Riley yang sekarang bukanlah yang seperti dulu. Mereka tak mengenali lagi sosok Riley karena Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrassment mengendalikan meja konsol emosi seenaknya tanpa memperdulikan Joy dan kawan-kawan. Mampukah kelima emotions lama kembali masuk ke headquarters meskipun harus mengarungi banyak tempat yang sebelumnya tak pernah ketahui sebelumnya?
#Review:
Disney dan Pixar akhirnya merilis sekuel salah satu film animasi terbaik sepanjang masa yaitu INSIDE OUT 2 (2024) di bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2024 kemarin. Kehadiran sekuel film INSIDE OUT (2015) tentunya sangat dinantikan mengingat jarak dari perilisan dari film pertama ke film kedua terpaut cukup jauh. Ekspektasi pun dipasang setinggi mungkin dan berharap film keduanya ini mampu memberikan sentuhan magis dan masterpiece khas dari Disney Pixar.
Untuk segi cerita, film INSIDE OUT 2 (2024) kali ini mengulik perasaan dan emosional dari karakter Riley yang kini beranjak remaja dan memasuki sekolah menengah pertama. Seiring bertambahnya usia, perasaan dan emosional dari seorang manusia pun semakin bertambah. Kehadiran rasa cemas (Anxiety), cemburu (Envy), malu (Embarrassment) dan bosan (Ennui) dalam diri karakter Riley yang memasuki fase pubertas pertamanya seketika langsung mendominasi headquarters. Aku sangat takjub dengan tim penulis dari film INSIDE OUT 2 (2024) ini yang berhasil mengemas issue tentang coming of age serta perkembangan emosional seorang remaja pubertas dengan sangat menyenangkan. Emosional dari rasa bahagia (Joy), sedih (Sadness), marah (Anger), takut (Fear) dan jijik (Disgust) yang selama ini berkolaborasi untuk menciptakan hal-hal positif seketika menjadi serba khawatir dan negatif gara-gara munculnya geng dari Anxiety. Bagi penonton yang sudah melewati fase remaja, melihat perkembangan Riley disini terasa seperti merefleksikan diri sendiri dimana ketika kita masa-masa pubertas, sifat alamiah remaja berubah menjadi mudah gelisah, khawatir, tak bisa mengontrol emosi, serangan panik dan selalu ingin mengeksplor hal-hal baru.
Karakter Anxiety yang berusaha menguasai headquarters bahkan jauh lebih parah ketimbang di film pertamanya yang dimana Anger, Disgust dan Fear tak sengaja harus mengontrol headquarters ketika Joy dan Sadness terjebak di Long Term Memory Maze. Salah satu adegan yang sangat mengesankan bagiku yaitu ketika Anxiety berusaha mengontrol wahana Pillow Fort di Imagination Land yang membantu Riley agar bisa tertidur lelap dan mendapatkan mimpi. Anxiety membajak para pekerja di Pillow Fort dengan cara membuat berbagai jenis pikiran di masa depan. Adegan ini menurutku sangat akurat tak hanya untuk penonton remaja tapi bagi orang-orang dewasa pun pasti pernah mengalami rasa cemas memikirkan apa yang belum pasti terjadi hingga membuat kita tak bisa tidur nyenyak. Tak hanya itu saja, karakter Anxiety di film ini juga menampilkan gangguan rasa cemas berlebih hingga tidak bisa dikendalikan lagi. Hal tersebut bisa penonton rasakan ketika Riley di babak akhir film.
Untuk jajaran pemain, para aktor dan aktris yang mengisi suara di film INSIDE OUT 2 (2024) tampil luar biasa dalam menghidupkan Riley beserta sembilan emotions yang ada dalam dirinya. Meskipun banyak sekali dialog padat dan cepat yang diucapkan oleh para karakter di film ini, tapi sangat mudah untuk dipahami oleh semua kalangan. Adu argumen antara Joy dengan Anxiety sukses membuatku terpukau!
Untuk urusan visual, sudah jelas film INSIDE OUT 2 (2024) berhasil mengekspansi dunia emotions dalam diri Riley lebih luas lagi. Meskipun di sekuelnya kali ini tidak memiliki moment magis seperti Bingbong, tapi tak perlu khawatir, eksplorasi dunia INSIDE OUT dalam diri Riley tak kalah menarik dan sesekali sukses membuat penonton terhibur ketika Joy, Sadness, Anger, Disgust dan Fear bekerja sama untuk bisa kembali ke headquarters dengan melewati banyak sekali kejutan didalamnya.
Overall, film INSIDE OUT 2 (2024) sukses mendefinisikan tumbuh kembang manusia dengan emosi-emosi baru yang sangat related dengan penonton segala usia. Sekuel terbaik dari film animasi terbaik yang pernah dibuat oleh Disney Pixar sejauh ini. Gila!
[10/10Bintang]
No comments:
Post a Comment