#Description:
Title: Heartbreak Motel (2024)
Casts: Laura Basuki, Reza Rahadian, Chicco Jerikho, Sita Nursanti, Sheila Dara Aisha, Pierre Gruno, Maya Hasan, Dwi Yan, Luna Maya, Jeremy Thomas, Cornelio Sunny, Della Dartyan, Lutesha, Chicco Kurniawan, Dian Sidiq, Sarah Sechan
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures
#Synopsis:
Karier Ava Alessandra (Laura Basuki) sebagai seorang aktris film semakin bersinar setelah sukses membintangi film Ken Arok & Ken Dedes yang disutradarai oleh Cornelio Sunny. Kesuksesan tersebut berkat dukungan lawan mainnya yaitu Reza Malik (Reza Rahadian) yang dikenal sebagai aktor langganan peraih Piala Citra. Selain menjadi lawan main dalam sebuah film, Reza pun menjadi partner akting yang rutin membantu Ava untuk mencapai semua impiannya di industri perfilman.
Seiring berjalannya waktu, Ava dan Reza akhirnya menjalin hubungan asmara. Keduanya diidolakan banyak orang karena terlihat sangat sempurna dan ideal sebagai pasangan kekasih. Namun dibalik itu semua, Ava memendam perasaan cemas dan stress ketika berbeda pendapat dengan Reza. Tak jarang, perbedaan tersebut menimbulkan pertengkaran diantara keduanya. Hal tersebut selalu memicu rasa trauma dan kenangan pahit di masa lalu ketika Ava masih remaja. Kala itu, Ava harus kehilangan sang ibu yaitu Maya (Maya Hasan) setelah sekian lama mengalami tekanan batin dan KDRT dari ayahnya, Adnan (Dwi Yan). Ava pun dibuat sulit untuk mengakhiri hubungannya dengan Reza karena dianggap semua yang ia dapatkan saat ini berkat upaya dan dukungan dari Reza. Meskipun di belakang kamera selalu tersiksa dengan perasaan cemas dan ketakutannya, namun saat di depan kamera, baik Ava maupun Reza selalu tampil seperti pasangan ideal yang sempurna.
Tawaran untuk membintangi film layar lebar kembali menghampiri Ava dan Reza. Kali ini, mereka dipasangkan sebagai suami istri di debut film yang disutradarai oleh Luna Maya. Ava memerankan seorang istri bernama Raisa yang sering mengalami KDRT dari suaminya yang diperankan Reza. Selama proses reading hingga pengambilan gambar, Ava selalu mendapat tekanan dari Reza agar tampil maksimal meskipun memicu trauma di masa lalu kembali bangkit. Manager dari Ava yaitu Pak Tito (Piere Gruno) serta sahabatnya, Lara (Sheila Dara Aisha) pun tak bisa berbuat apa-apa karena Ava selalu memberikan kesempatan untuk yang kesekian kalinya terhadap Reza.
Hingga suatu ketika, terjadi sebuah insiden di lokasi syuting yang menyebabkan Ava mengambil langkah untuk menghilang sejenak dari industri perfilman. Ava menyamar sebagai staff housekeeping magang di sebuah hotel dengan menggunakan identitas palsu bernama Maya. Selama bekerja di hotel, Raya dibimbing oleh staff houskeeping senior yaitu Dahlia (Sita Nursanti). Selain bekerja, Ava tak sengaja berkenalan dengan salah satu tamu hotel yang sedang melakukan perjalanan bisnis bernama Raga Asaad (Chicco Jerikho). Pertemuan Ava yang menggunakan identitas sebagai Maya dengan Raga perlahan saling memiliki ketertarikan satu sama lain. Keduanya sama-sama saling jatuh hati karena memiliki sifat kesederhanaan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Tak hanya itu saja, Ava pun semakin nyaman ketika bersama Raga karena selalu berusaha menjadi pria dewasa yang membantunya untuk mengatasi serangan panik atau cemas berlebih yang selama ini selalu menghantuinya.
Disisi lain, Pak Tito dan Lara meminta Ava untuk tidak selamanya bersembunyi dan menghindari semua permasalahan yang sedang terjadi. Hingga suatu ketika, Ava memberanikan diri untuk kembali ke industri perfilman dengan menyusun sebuah rencana yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
#Review:
Rumah produksi Visinema Pictures kembali hadir memeriahkan industri perfilman Indonesia dengan merilis film terbaru mereka yang berjudul HEARTBREAK MOTEL (2024). Film ini merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ika Natassa yang digadang-gadang sebagai novel yang keluar dari zona nyaman sang penulis.
Aku berkesempatan hadir pada acara Press Screening dan Gala Premiere film HEARTBREAK MOTEL (2024) yang sukses digelar pada Jum'at, 26 Juli 2024 lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut banyak sekali hal menarik yang diungkapkan oleh seluruh tim yang terlibat dalam film ini. Salah satunya datang dari pemeran utama yaitu Laura Basuki. Saat sesi wawancara, Laura Basuki mengungkapkan jika dirinya cukup terkejut sekaligus tertantang saat pertama kali mendapat tawaran untuk membintangi film ini. Pasalnya, tantangan yang harus ditaklukan Laura Basuki di film ini, dirinya harus memerankan lebih dari satu karakter yang memiliki perbedaan satu sama lain. Dengan mengeksplorasi cerita versi bukunya serta berdiskusi cukup intens bersama Ika Natassa, Alim Sudio dan tentunya Angga Dwimas Sasongko, Laura Basuki akhirnya bersedia dan tampil maksimal sebagai Ava Alessandra di film ini.
Untuk segi cerita, harus diakui film HEARTBREAK MOTEL (2024) menjadi film yang paling beda dan anti mainstream sejauh ini yang diadaptasi dari novel Ika Natassa. Aku sebagai penonton yang sama sekali tidak membaca novelnya, awalnya cukup kesulitan untuk mengikuti cerita dari kehidupan Ava Alessandra yang disajikan dengan pola non-linear. Namun seiring berjalannya waktu, eksperimen non-linear yang sebelumnya sudah Angga Dwimas Sasongko terapkan di NKCTHI (2019) dan JYJJLP (2023) semakin menarik perhatianku di film ini. Penonton seolah-olah diajak untuk menyusun sebuah puzzle yang berantakan dan ketika semuanya sudah tersusun, BOOM! drama tentang toxic relationship, trauma dan anxiety yang dialami oleh Ava Alessandra terjawab dengan tuntas! Konsep non-linear tersebut didukung oleh penggunaan format kamera yang berbeda-beda. Angga Dwimas Sasongko bereksperimen dengan memakai kamera digital, seluloid 16 mm dan 35 mm. Hasilnya pun, menambah value tersendiri terhadap masing-masing cerita. Contohnya kamera seluloid digunakan saat scene karakter Maya. Secara tidak langsung, part tersebut terasa seperti film-film era tahun 2000 an yang merepresentasikan karakter Ava seolah-olah throwback menjadi ibunya di masa lalu. Plot cerita tentang toxic relationship dengan Reza dibuat serealistis dan sedekat mungkin dengan kehidupan para aktor di industri perfilman. Kejadian tentang terpaksa menjalani hubungan asmara sebagai bentuk balas budi pun bisa kita temukan dimana saja. Plot tentang trauma di masa lalu sebagai saksi KDRT juga berhasil dieksekusi dengan baik ketika Ava beranjak dewasa, trauma tersebut terus menghantuinya. Meskipun klimaks penyelesaian trauma masa kecil dari Ava menurutku masih kurang nendang dan bisa dieksplor lebih dalam lagi. Yang tak kalah menarik, plot karakter Ava menjadi Maya yang bekerja di hotel. Selain mendapatkan moment cinta sederhana dengan Raga, di plot ini juga menampilkan moment pencair suasana dari karakter Dahlia yang sukses mencuri perhatian penonton. Tak jarang gelak tawa terdengar gara-gara melihat tingkah laku Dahlia beserta dialognya yang sangat karyawan houskeeping banget! Hahaha.
Untuk jajaran aktor, film HEARTBREAK MOTEL (2024) yang memasang tiga aktor peraih Piala Citra FFI ini memang sudah menjadi jaminan mutlak bahawa film ini memuaskan. Laura Basuki sukses memerankan Ava, Maya dan Raisa dengan range emosional yang luar biasa. Definisi aktris berperan sebagai aktris dilakukannya dengan maksimal. Penampilan Reza Rahadian sebagai karakter antagonis di film ini sukses membuat siapapun yang melihatnya kesal. Aura licik, gaslighting dan otoriternya terpancar kuat sama seperti saat Reza memerankan Mas Aris, Mas Adam, Budi Baik dan Uda Aziz. Yang aku suka dari film HEARTBREAK MOTEL (2024) disini, sang sutradara dan penulis skenario tidak mengambil langkah untuk menampilkan easter egg atau cameos dari para karakter yang ada di film-film adaptasi novel Ika Natassa sebelumnya. Film ini seperti berdiri sendiri dengan didukung banyaknya cameo nama-nama besar di industri perfilman. Terlihat sangat well prepared banget.
Untuk urusan visual, kesan aesthetic, megah dan detail bisa penonton rasakan disepanjang film. Tak heran jika film HEARTBREAK MOTEL (2024) menjadi salah satu film dengan budget termahal yang pernah diproduksi Visinema Pictures. Kesan mahal dan megah bisa dilihat dari penggunaan wardrobe para pemain, pemilihan hotel asli berbintang lima yaitu Ayana Mid Plaza, Jakarta Pusat dan kehadiran para cameo yang sekali lagi membuktikan jika film ini memang dipersiapkan dengan sangat matang. Scoring music dengan intensitas yang dinamis pun menjadi kekuatan tersendiri untuk film ini.
Overall, film HEARTBREAK MOTEL (2024) berhasil menjadi sajian fresh dan paling berbeda dari film adaptasi novel Ika Natassa sejauh ini serta menjadi salah satu film paling berkesan yang diproduksi oleh Angga Dwimas Sasongko. Very well!
[9/10Bintang]
No comments:
Post a Comment