Monday, 16 June 2025

[Review] GJLS Ibuku Ibu-Ibu: Cerita Kagak Jelas Dari Tiga Bersaudara Yang Ingin Gagalkan Pernikahan Ayahnya!

 


#Description:
Title: GJLS: Ibuku Ibu-Ibu (2025)
Casts: Ananta Rispo, Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, Bucek Depp, Nadya Arina, Luna Maya, Reynavenzka, Ribut Mardianto, Davi Sumbing, Adi Sudirja, David Nurbianto, Ebel Cobra, Rizky Ritonga, Benedictus Siregar, Ence Bagus, Maxime Bouttier, Prilly Latuconsina, Inggrid Wijanarko
Director: Monty Tiwa
Studio: Amadeus Sinemagna, A&Z Films, Legacy Pictures, Role Entertainment


#Synopsis:
Rispo (Ananta Rispo), Rigen (Rigen Rakelna) dan Hifdzi (Hifdzi Khoir) adalah tiga bersaudara yang belum memiliki kehidupan dan pekerjaan jelas. Rispo kecanduan judi online, Rigen menekuni profesi sebagai pawang hujan dan Hifdzi fokus menjalani bisnis orkes dangdut bersama pacarnya, Yuni (Reynavenzka).
Suatu hari, Rispo, Rigen dan Hifdzi mendapat kabar duka yang teramat mendalam. Sang ibu meninggal dunia. Mereka dan sang ayah yaitu Pak Tio (Bucek Depp) sangat sedih harus kehilangan orang yang mereka sayangi itu. Enam bulan setelah kepergian mendiang istrinya, kondisi rumah dan juga kost-kost an yang dikelola keluarga Pak Tio semakin berantakan. Para penghuni kost banyak mengeluh karena kost yang mereka sewa jadi tak terurus. Di sisi lain, ketiga anak Pak Tio juga menghadapi berbagai masalah. Hifdzi diminta untuk segera menikahi Yuni yang katanya sedang hamil. Rigen harus segera mengganti mobil milik temannya yang tak sengaja hilang gara-gara kena gendam. Rispo terlilit banyak hutang akibat judi dan pinjaman online sampai dikejar-kejar debt collector.
Ditengah kondisi finansial keluarga Pak Tio yang semakin kacau, secercah harapan datang dari Nasrul (David Nurbianto) yang berencana untuk membeli tanah dan kost-kost an milik Pak Tio seharga miliaran rupiah. Rispo, Rigen dan Hifdzi langsung setuju untuk menjualnya agar mereka bisa melunasi hutang dan juga tak perlu lagi merawat kost-kost an yang sudah lama tak terurus itu. Namun Pak Tio menolak tawaran Nasrul karena kost-kost an tersebut merupakan hasil jerih payah dirinya dan juga mendiang sang istri. Selain itu, Pak Tio juga mendapat saran dari pacar barunya yaitu Feni (Nadya Arina) untuk tidak menjualnya. Feni sendiri merupakan salah satu penghuni di kost-kost an milik Pak Tio dan bekerja sebagai SPG rokok.
Melihat ayah mereka menjalin hubungan dengan perempuan yang usianya jauh lebih muda, membuat Rispo, Rigen dan Hifdzi kesal. Mereka curiga jika Feni hanya ingin mengincar harta sang ayah saja. Mereka bertiga kemudian menyusun rencana untuk merusak hubungan sang ayah dengan Feni yang berencana akan segera menikah. Rispo, Rigen dan Hifdzi diam-diam datang ke club malam yang menjadi tempat kerja Feni sebagai SPG rokok. Ketiganya berusaha mencari celah agar bisa merekam saat Feni menjual rokok kepada para pengunjung club malam. Namun sayang, mereka gagal menemukan bukti karena Feni memang bekerja secara profesional disana. Tak lama setelah itu, Yuni yang sedari tadi diam-diam mengikuti Hifdzi merasa kecewa karena pacarnya itu berbohong soal meeting dengan client namun nyatanya ia malah ke club malam. Yuni langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hifdzi dan bersedia dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang bule blasteran bernama Fuad (Maxime Bouttier).
Waktu terus berlalu. Rispo, Rigen dan Hifdzi masih berusaha mencari cara agar sang ayah tidak jadi menikah dengan Feni. Suatu hari, rumah Pak Tio tiba-tiba kedatangan seorang wanita cantik bernama Sumi (Luna Maya) yang ternyata adik kelas dari Pak Tio semasa mereka di bangku SMA. Maksud kedatangan Sumi yaitu untuk menawarkan peluang investasi perawatan terhadap tanah dan juga kost-kost an milik Pak Tio. Sumi berjanji, keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara adil. Sebelum menyepakati penawaran tersebut, Feni berusaha membaca ulang seluruh kontrak perjanjian agar Pak Tio tidak menjadi korban mafia tanah yang berkedok investasi perawatan rumah.
Sementara itu, dengan bermodalkan AI, Rispo, Rigen dan Hifdzi berhasil membuat sang ayah dan Feni bertengkar. Feni pun akhirnya memutuskan keluar dari kost dan pergi meninggalkan keluarga Pak Tio. Setelah mereka berhasil menyingkirkan Feni, keluarga Pak Tio menghadapi permasalahan baru. Tanah dan kost milik Pak Tio terancam digusur usai menandatangani perjanjian kerjasama dengan Sumi. Rupanya Sumi bukan sekedar investasi saja, ia diam-diam merebut tanah dan juga bangunan milik Pak Tio tersebut. Rispo, Rigen dan Hifdzi kemudian menyusun strategi untuk membatalkan semua rencana yang sudah dilakukan oleh Sumi. Selain itu, mereka juga harus segera meminta maaf pada Feni sebelum semuanya terlambat.


#Review:
Rumah produksi Sinemart mulai aktif lagi di industri perfilman tanah air setelah belasan tahun lebih eksis sebagai rumah produksi sinetron untuk televisi. Setelah film MENDADAK DANGDUT (2025), Sinemart kembali bekerja sama dengan Amadeus Sinemagna merilis project film terbaru berjudul GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025). Film ini terinspirasi dari podcast produksi GJLS Entertainment yang dikomandoi oleh trio komedian sekaligus komika yaitu Ananta Rispo, Rigen Rakelna dan Hifdzi Khoir.


Jika kamu sama sekali belum atau tidak pernah menonton channel dan podcast GJLS, mungkin akan menganggap film ini sangat aneh dan juga gak jelas. Pasalnya, hampir semua aspek yang ada di film ini benar-benar mendobrak pakem perfilman. Meskipun demikian, Monty Tiwa selaku sutradara tetap memberikan plot drama yang disusun cukup rapi dan diselesaikan dengan baik. Yang bikin menarik sekaligus geleng-geleng kepala, sang sutradara dan ketiga pemain utama mendobrak perfilman dengan cara memasukan adegan-adegan bloopers saat adegan dan film sedang berjalan. Alhasil, konsep breaking the fourth wall pun tak terhindarkan dan berulang kali. Eksperimen gila tapi jenius dan out of the box yang dilakukan oleh sang sutradara disini patut diacungi jempol karena siapa sangka, hal tersebut meningkatkan kelucuan dan efektif banget mengundang banyak tawa dari penonton. Terlepas dari segala hal dan kegilaan yang sudah disebutkan tadi, film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025) memiliki jokes-jokes yang pinggir jurang banget. Gaya komedi sarkas yang mengandalkan lelucon sexist dan juga ableist bertebaran dimana-mana. Untuk sebagian orang mungkin jokes-jokes tersebut tidak menjadi masalah karena terasa seperti jokes tongkrongan yang divisualkan dalam film layar lebar, namun untuk sebagian orang lagi, bisa saja tersinggung dan risih dengan jokes-jokes tersebut karena kehadirannya sangat too much.
Untuk jajaran pemain, trio sableng Rispo, Rigen dan Hifdzi memang tidak seperti sedang berakting di film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025). Mereka bertiga sudah seperti full improvisasi di semua adegan. Bahkan saat adegan-adegan yang harusnya punya potensi jadi dramatis seketika jadi canda tawa gara-gara ekspresi ketiganya yang sulit menahan tawa menjadi bloopers lalu dijahit ke dalam plot cerita. Benar-benar sableng! Hahaha. Salut kepada Bucek Depp, Nadya Arina, Luna Maya dan Reynavenzka yang tetap bisa menampilkan akting terbaik mereka meskipun sesekali bocor juga harus menahan tawa gara-gara kesablengan trio GJLS selama proses syuting! Hahaha.
Overall, film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025) memang film yang kagak jelas, gblg, gila namun di satu sisi, konsep mendobrak batas inilah menjadi kejeniusan tersendiri dari film ini!


[7.5/10Bintang]

No comments:

Post a Comment