#Description:
Title: Materialists (2025)
Title: Materialists (2025)
Casts: Dakota Johnson, Chris Evans, Pedro Pascal, Zoe Winters, Marin Ireland, Dasha Nekrasova, Louisa Jacobson, Sawyer Spielberg, Eddie Cahill, Joseph Lee, John Magaro
Director: Celine Song
Studio: 2AM, Killer Films, A24, Sony Pictures Releasing, Stage 6 Films
#Synopsis:
Lucy Mason (Dakota Johnson), dikenal sebagai agen matchmaker atau mak comblang dari perusahaan cari jodoh bernama Adore yang sukses menjodohkan banyak perempuan elite di Manhattan. Selama bekerja sebagai agen mak comblang, sembilan pasangan yang ia jodohkan sudah resmi bertunangan dan bahkan ada yang menikah juga. Hal tersebut membuatnya mendapat apresiasi dari agen lain termasuk leadernya, Violet (Marin Ireland).
Berbeda dengan kariernya sebagai agen mak comblang yang sukses, urusan asmara Lucy tidaklah mulus. Sudah lama dirinya single dan mendeklarasikan dua prinsip dalam hidupnya yaitu akan tetap sendiri dalam keabadian atau menikah dengan pria yang harus kaya raya. Prinsip tersebut dipegang erat oleh Lucy karena ia merasa frustasi ketika harus menghadapi standar client nya yang semakin tidak realistis ketika ingin dijodohkan. Salah satu klien yang menguji kesabaran Lucy yaitu Sophie (Zoe Winters), wanita paruh baya yang memiliki banyak kriteria dan tak ingin menurunkan standar pria untuk diajaknya berkencan.
Suatu malam, Lucy menghadiri pesta pernikahan client mak comblang nya dan tak sengaja berkenalan dengan seorang pria mapan bernama Harry Castillo (Pedro Pascal) yang merupakan kakak kandung dari mempelai pria yang menikah. Dia langsung menunjukkan ketertarikannya pada Lucy namun Lucy menolaknya dan merekomendasikan Harry menjadi client dari Adore. Saat mereka berdua menunggu hidangan makan malam, Lucy bertemu lagi dengan mantan pacarnya yaitu John Finch (Chris Evans) yang bekerja sebagai waiter di restoran. Setelah pesta selesai, Lucy dan John janjian untuk bertemu lagi. Dalam perjalanan pulang, mereka berdua mengenang masa-masa muda ketika masih berpacaran. Hubungan Lucy dan John terpaksa harus berakhir karena kesulitan finansial yang kala itu harus dihadapi oleh mereka.
Waktu terus berjalan. Harry semakin gigih untuk mendapatkan hati Lucy. Ia rutin mengajak Lucy untuk makan malam bersama di restoran-restoran mewah dan menghabiskan hari-hari di penthouse milik Harry. Awalnya Lucy ragu dengan segala usaha yang dilakukan Harry karena ia merasa tidak pantas bersanding dengan sosok pria mapan dan kaya raya seperti Harry. Namun Harry meyakinkan Lucy jika dirinya sangat tulus mencintai Lucy. Sejak resmi menjalin hubungan asmara, kehidupan Lucy perlahan mulai membaik. Semangatnya dalam bekerja pun semakin meningkat, termasuk menemukan calon jodoh baru bernama Mark (John Magaro) untuk Sophie yang sudah sangat sesuai dengan kriteria client nya itu.
Setelah beberapa hari, Lucy menghubungi Sophie untuk menanyakan tentang kencan yang sudah dilakukan bersama Mark. Namun sayang, Sophie tak bisa lagi dihubungi. Berbanding terbalik dengan Mark yang mengabarkan pada Lucy jika ia sangat senang dan bahagia usai kencan pertama dengan Sophie. Mark juga meminta bantuan pada Lucy untuk mengatur kencan kedua bersama Sophie. Mendengar hal tersebut tentu membuat Lucy bahagia. Namun kebahagiaan itu seketika berubah saat Lucy tiba di kantor dan mendapat kabar dari Violet jika Sophie mengalami pelecehan oleh Mark saat kencan pertama. Kejadian tersebut membuat Sophie sangat marah dan melayangkan gugatan terhadap Adore. Violet berusaha menenangkan Lucy agar tidak terus menyalahkan dirinya, karena gugatan yang dilayangkan bukan untuk Lucy. Violet berjanji ia dan tim pengacara akan menangani kasus tersebut tanpa melibatkan Lucy. Karena merasa tidak enak hati, Lucy diam-diam mencari keberadaan Sophie untuk berbicara dan meminta maaf secara langsung. Saat mereka akhirnya bertemu, Sophie menolak permintaan maaf Lucy atas semua yang sudah terjadi. Sophie menganggap Lucy selama ini hanya melepaskan client-client mak comblang nya kepada pria manapun tanpa memperdulikan konsekuensi sama sekali.
Di sisi lain, Harry merasa khawatir melihat Lucy yang nampak selalu gelisah ketika bekerja. Harry kemudian berinisiatif mengajak Lucy untuk liburan ke Islandia, negara yang selama ini diimpikan oleh Lucy. Harry berharap dengan liburannya itu bisa melepas segala kepenatan dan permasalahan Lucy. Satu hari menjelang keberangkatan, Lucy menemukan fakta tentang operasi pemanjangan tulang kering yang dilakukan oleh Harry. Hal tersebut terpaksa Harry lakukan bersama dengan adiknya untuk hidup mereka lebih baik. Keputusan operasi tersebut terbukti benar. Harry dan adiknya jadi lebih percaya diri karena sudah memenuhi salah satu standar dan kriteria untuk wanita. Kejadian tersebut menyadarkan Harry dan juga Lucy jika hubungan mereka berdua hanyalah saling memenuhi kriteria masing-masing semata yang sebenarnya tidak saling mencintai. Bagaimana nasib hubungan Lucy, Harry dan John selanjutnya?
#Review:
Sukses besar dengan debut film panjangnya yaitu PAST LIVES (2024), sutradara Celine Song kembali hadir dengan film layar lebar keduanya di tahun ini berjudul MATERIALISTS (2025). Dibintangi tiga nama aktor besar di Hollywood yaitu Dakota Johnson, Chris Evans dan Pedro Pascal, membuat film MATERIALISTS (2025) cukup dinantikan kehadirannya. Ditambah lagi, rumah produksi A24 dan Sony Pictures Releasing menjadi distributor untuk diedarkan di New York dan internasional.
Untuk segi cerita, Celine Song yang kembali merangkap menjadi penulis film ini menghadirkan plot drama percintaan yang berfokus pada keintiman suatu hubungan asmara di era modern seperti saat ini. Seperti yang sudah ia lakukan dengan sangat luar biasa di film PAST LIVES (2024), plot film MATERIALISTS (2025) pun berjalan let it flow yang dipenuhi dialog-dialog natural namun selalu menohok hati penonton. Dinamika narasi yang berganti-ganti saat menyoroti karakter Lucy sedang berhadapan dengan perjodohan client nya, kemudian berbanding terbalik saat narasi cerita mengisahkan kehidupan Lucy yang cukup kompleks ketika dihadapkan dengan dua pria. Development character dari Lucy juga dibuat sangat realistis tentang memegang prinsip jika cinta tidak bisa memberinya makan dan hidup. Di sisi lain, Celine Song juga sedikit menyentil tentang fenomena kriteria dan standar manusia yang ingin mendapat pasangan tuh makin kesini makin tidak realistis. Ujung-ujungnya, akhir cerita cinta Lucy dan Harry cukup efektif memberikan sensasi tamparan pada penonton tentang hubungan asmara mereka. Yang tak kalah menarik, sang sutradara juga mengembangkan plot tentang relationship dengan mantan dengan cara sederhana namun tetap elegan dan juga manis. Moment Lucy dan John naik mobil bareng lalu mengingat saat mereka masih muda yang diperkuat dengan dialog-dialog simple namun menohok sukses membuatku senyam-senyum getir melihatnya. Kemunculan subplot karakter Sophie yang apes dalam berkencan jadi warna baru yang kembali menyentil perihal tujuan utama punya pasangan demi mengejar status sosial. Subplot tersebut surprisingly memperkuat lapisan emosi dari Lucy, Sophie dan juga John ketika memasuki babak akhir film.
Untuk jajaran pemain, tiga nama besar yaitu Cassandra Webb, Steve Rogers dan Reed Richards Dakota Johnson, Chris Evans dan Pedro Pascal tampil effortless dalam menghidupkan masing karakter-karakter dan drama cinta segitiga diantara mereka. Dakota semakin berhasil menunjukkan peningkatan kualitas aktingnya di sini. Dinamika emosi yang rentan dan kompleks tersampaikan dengan baik pada penonton. Chris Evans pun demikian. Ia berhasil membawakan karakter John yang idealis, mature dan penuh cinta. Selanjutnya, Pedro Pascal sangat cocok dan fit-in sebagai pria dewasa impian yang punya kharismatik, tenang dan penuh perhatian pada pasangannya.
Untuk urusan visual, Celine Song beserta tim sinematografi, artistik, production design, wardrobe berhasil menyajikan keindahan yang sederhana di setiap adegan dalam film. Vibes nya modern dreamy gitu, bikin betah nontonnya! Oh iya, entah cuma aku saja yang merasakan, beberapa blocking dan angle pengambilan gambar ada yang beberapa mengingatkanku akan film PAST LIVES (2023) haha. Overall, film MATERIALISTS (2025) berhasil menyampaikan value tentang cinta, harta dan realita yang dibuat realistis sekaligus getir! Celine Song, you did it again!
[8.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment