#Description:
Title: Tukar Takdir (2025)
Casts: Nicholas Saputra, Adhisty Zara, Marsha Timothy, Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Revaldo, Hannah Al Rashid, Ayez Kassar, Devi Permatasari, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Bagus Ade Saputra
Director: Mouly Surya
Studio: Starvision Plus, Cinesurya, Legacy Pictures
#Synopsis:
Setelah menyelesaikan pekerjaan dan perjalanan dinas di Kota Palu, Rawa Budiarso (Nicholas Saputra) kembali ke Jakarta dengan menaiki pesawat Jakarta Airways 79 dengan penerbangan di sore hari dan tepat waktu. Saat menunggu semua penumpang masuk ke dalam pesawat, ternyata Rawa salah menempati kursi. Untungnya, penumpang sebelahnya tidak mempermasalahkan dan bersedia untuk bertukar tempat duduk. Tak lama setelah itu, pesawat lepas landas dan take-off dengan lancar. Selama penerbangan, semuanya baik-baik saja. Pramugari sibuk melayani para penumpang dengan memberikan makanan dan minuman yang sudah disediakan.
Hari perlahan mulai gelap. Pesawat sudah berada diatas ketinggian yang ditentukan. Tak lama kemudian, pesawat mengalami turbulensi hebat dan terdengar ledakan keras dari ujung pesawat. Seketika pesawat mengalami penurunan drastis, lalu menukik dan diharuskan segera mendarat darurat. Pilot dan copilot pesawat berusaha sekuat tenaga mereka untuk mendaratkan pesawat secepat mungkin dan sesuai dengan deklarasi darurat. Namun naas, terjadi kecelakaan akibat kerusakan di salah satu bagian penting pesawat dan mendarat di wilayah hutan Gunung Halau-Halau, Kalimantan.
Kabar kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan JA079 tersebut langsung menjadi berita besar di Indonesia. Seluruh keluarga korban mendatangi Bandara Soekarno Hatta untuk menunggu konfirmasi serta kepastian nasib dari keluarga mereka yang menjadi penumpang pesawat tersebut. Dita Suwarso (Marsha Timothy) adalah satu dari ratusan orang yang datang ke Bandara untuk mencari keberadaan suaminya, Raldi Suwarso (Teddy Syach). Selain dari sisi penumpang, beberapa keluarga dari awak kabin pesawat yaitu Damianti Mahendra (Marcella Zalianty) dengan anaknya, Zahra (Adhisty Zara) menunggu perkembangan kabar dari suaminya, Dirga Mahendra (Tora Sudiro) yang merupakan pilot pesawat JA079 tersebut.
Sementara itu, keajaiban dari tuhan menyertai beberapa penumpang yang selamat dari kecelakaan pesawat JA079. Salah satunya yaitu Rawa yang mengalami luka serta patah tulang di bagian kakinya. Namun sayang, seiring berjalannya waktu menuju tengah malam disertai hujan dan berada di tengah hutan membuat para korban yang selamat dan terjepit di bagian-bagian pesawat tersebut, satu persatu mulai meregang nyawa. Rawa yang berniat ingin menolong pun tak bisa berbuat banyak karena kondisi lukanya cukup parah dan akhirnya ia tak sadarkan diri. Keesokan harinya, tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi yang dipimpin Purwanto (Ariyo Wahab) beserta asistennya, Dimas (Roy Sungkono) berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat JA079 melalui jalur udara. Proses evakuasi pun segera dilakukan terhadap para korban, termasuk Rawa yang masih hidup namun tak sadarkan diri.
Proses investigasi kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 pun langsung dilakukan oleh KNKT dan beberapa tim ahli, salah satunya Patricia Turner (Hannah Al Rashid). Sementara itu, Rawa menjalani perawatan intensif di rumah sakit dengan ditemani ibunya, Shinta Budiarso (Meriam Bellina). Di sisi lain, keluarga korban yang sedang menunggu proses evakuasi para penumpang pesawat masih punya harapan jika mereka kembali dalam kondisi hidup, meskipun pada kenyataannya, seluruh penumpang sudah dinyatakan meninggal, terkecuali Rawa.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, kondisi kesehatan Rawa perlahan mulai membaik. Pihak maskapai yang dipimpin oleh Adam Maulana (Revaldo) berjanji akan menanggung semua biaya perawatan dan memberikan santunan uang sebesar dua miliar Rupiah kepada Rawa untuk proses penyembuhan. Hal yang sama juga dirasakan oleh Dita dan keluarga lainnya yang turut mendapat santunan dari pihak maskapai. Namun Dita masih belum bisa menerima kematian suaminya itu dengan cara yang tragis. Ditambah lagi, Dita kesal dan marah terhadap data manifest penumpang pesawat yang ia terima berbeda dengan kejadian sebenarnya. Kursi yang seharusnya diduduki oleh sang suami, malah teridentifikasi diduduki oleh orang lain. Penumpang yang bertukar tempat duduk tersebut adalah Rawa.
Usai mengetahui keberadaan Rawa, Dita pun mendatanginya dan meminta penjelasan tentang penggantian tempat duduk antara sang suami dengan Rawa. Dita sangat yakin andai mendiang suaminya itu tidak berganti tempat duduk, mungkin saat ini bisa berada seperti Rawa yang selamat dan dirawat di rumah sakit. Rawa pun memberikan penjelasan jika ia dan Raldi berganti tempat duduk karena tidak sengaja. Saat Rawa ingin bertukar lagi, Raldi tak mempermasalahkannya jika mereka bertukar tempat duduk, karena posisinya bersebelahan.
Seiring berjalannya waktu, proses investigasi kecelakaan pesawat JA079 mulai menemukan titik terang setelah black box ditemukan. Selain itu, Rawa yang semakin membaik pun kini bersedia memberikan kesaksian kepada KNKT dan publik mengenai tragedi memilukan tersebut. Munculnya Rawa ke depan publik ternyata menimbulkan banyak opini dari masyarakat luas. Tak sedikit yang berteori jika Rawa membawa bom yang sengaja diledakan di pesawat. Tak hanya itu saja, Rawa pun dianggap sengaja memilih tempat duduk deretan belakang agar ia bisa selamat dari ledakan bom tersebut. Tuduhan tak masuk akal tersebut langsung dibantah oleh Rawa dan meminta masyarakat lebih mempercayai informasi akurat yang disampaikan oleh pihak KNKT.
Usai mendengar kesaksian dari Rawa, Dita pun kembali melakukan investigasi sendiri perihal dana santunan yang jumlahnya tidak merata dan seimbang untuk setiap keluarga korban. Selain itu, Dita yang memiliki background pendidikan hukum ingin memperkarakan pihak maskapai yang menurutnya lambat dalam memberikan respon dan bantuan setelah terjadinya kecelakaan pesawat JA079. Bersama dengan rekannya, Adrian (Ringgo Agus Rahman) yang berprofesi sebagai lawyer, Dita mencari bukti-bukti untuk memperkuat gugatannya tersebut.
Di sisi lain, Damianti dan Zahra yang masih diselimuti duka atas kepergian kapten Dirga perlahan mulai terobati setelah Rawa muncul dan memberikan kesaksian. Damianti semakin yakin jika mendiang suaminya itu tidak sepenuhnya bersalah atas tragedi kecelakaan pesawat JA079 dan sudah semaksimal mungkin melakukan pendaratan darurat yang berhasil menyelamatkan nyawa Rawa. Sementara itu, Dita berhasil menemukan beberapa bukti akurat perihal lambatnya respon dan proses evakuasi dari pihak maskapai milik Adam Maulana itu. Dita pun siap membawanya ke ranah hukum disertai gugatan dengan nominal lebih besar daripada santunan yang sudah diberikan. Dita juga mengajak keluarga korban lainnya untuk berada disisinya.
#Review:
Rumah produksi Starvision Plus kembali berkolaborasi dengan sutradara Mouly Surya setelah April kemarin lewat film PERANG KOTA (2025). Kali ini, Mouly Surya dipercaya untuk menggarap film drama investigasi terbaru yang berjudul TUKAR TAKDIR (2025). Film ini diadaptasi dari salah satu cerita dalam novel berjudul sama karya Valiant Budi Yogi.
Untuk segi cerita, film TUKAR TAKDIR (2025) mengusung tema investigasi insiden kecelakaan pesawat yang menurutku belum pernah hadir di industri sinema Indonesia. Meskipun "jualan" utamanya tentang tragedi kecelakaan pesawat, Mouly Surya juga turut memperdalam cerita dari sisi korban dan keluarga korban dari peristiwa tersebut. Harus diakui, elemen investigasi kecelakaan pesawat JA079 di dalam film ini tampil sangat solid, detail dan realistis. Tahapan demi tahapan mulai dari terjadinya kecelakaan, kemudian proses evakuasi, investigasi hingga recovery berjalan dengan sangat baik. Penonton bisa melihat secara gamblang dan lengkap tentang insiden kecelakaan tersebut. Aku bisa merasakan passion dari Mouly Surya terhadap dunia aviasi dan pesawat sangat besar, sehingga ketika menuangkannya ke dalam cerita dan skenario, tampil sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain elemen investigasinya yang memukau, elemen drama dari karakter Rawa dan keluarga korban juga dibuat tanpa dramatisisasi berlebihan. Penggambaran stage of grief yang Mouly Surya lakukan terhadap karakter-karakter di film ini sangat bervariasi. Hal ini menunjukkan bagaimana manusia berproses dalam menghadapi kehilangan dan keikhlasan itu berbeda-beda. Keputusan karakter Dita yang kekeuh dengan gugatan fantastis juga menurutku sangat realistis. Pihak maskapai lalai memang harus bertanggung jawab lebih besar terhadap seluruh keluarga korban. Nominal fantastis yang digugat pun tidak akan bisa menggantikan orang yang sudah pergi karena kecelakaan tragis. Upaya berdamai dengan kenyataan pahit lewat karakter Pak Mukhsin yang harus kehilangan keluarga besarnya lalu karakter ibu anak Damianti dan Zahra juga sukses menguras emosional penonton dengan kepasrahan mereka.
Untuk jajaran pemain, jajaran pemain lintas generasi yang hadir di film TUKAR TAKDIR (2025) ini memberikan penampilan mengesankan. Nicholas Saputra sukses membawa karakter Rawa sebagai survivor dari kecelakaan pesawat. Proses penyembuhan trauma dan tektokan dalam membangun chemistry bersama ibunya yang diperankan Meriam Bellina kemudian Marsha Timothy, Adhisty Zara dan Marcella Zalianty terasa believable. Big applause selanjutnya harus diberikan kepada Marsha Timothy yang menunjukkan range emosional memukau dalam memperjuangkan keadilan untuk sang suami. Marcella Zalianty pun berhasil menampilkan rasa duka mendalam yang tidak berisik namun tetap powerful. Yang sedikit mengganjal bagiku adalah adanya bonding chemistry intimate antara karakter Rawa dan Zahra. Kenapa dibuat kayak gitu sih hahaha. Andai saja bondingnya dibuat seperti father figure pasti akan lebih believable bagiku.
Overall, film TUKAR TAKDIR (2025) berhasil menyajikan plot investigasi dengan balutan drama stage of grief yang realistis sekaligus mengena ke hati penonton. Salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini! Keren!
[9/10Bintang]
No comments:
Post a Comment