#Description:
Title: Agak Laen: Menyala Pantiku (2025)
Casts: Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion Rajagukguk, Oki Rengga, Gita Bhebita, Tissa Biani, Tika Panggabean, Boah Sartika, Priska Baru Segu, Surya Saputra, Ariyo Wahab, Jarwo Kwat, Jajang C. Noer, Chew Kin-Wah, Egy Fedly, Ayushita Nugraha, Benidictus Siregar
Director: Muhadkly Acho
Studio: Imajinari Pictures, Jagartha, Trinity Entertainment Network, Legacy Pictures, A&Z Films, Navarros
#Synopsis:
Boris (Boris Bokir), Jegel (Indra Jegel), Bene (Bene Dion) dan Oki (Oki Rengga) merupakan empat polisi reserse yang ditugaskan di Polres Yamakarta. Suatu ketika, mereka berempat ditugaskan untuk menangkap bandar narkoba yang sudah lama menjadi DPO. Aksi kejar-kejaran dan perekelahian pun tak terhindarkan. Mereka berhasil menangkap terduga pelaku dan langsung dibawa ke kantor polisi.
Namun sayang, Boris, Indra, Bene dan Oki ternyata salah tangkap. Mereka malah menangkap dan melakukan kekerasan pada seorang polisi yang sedang melakukan penyamaran. Sialnya, polisi tersebut merupakan keponakan dari Kapolres tempat mereka bekerja. Hal tersebut membuat Kapolres Yunus (Surya Saputra) marah besar dan memberikan skorsing terhadap Boris, Indra, Bene dan Oki. Gara-gara kejadian memalukan itu, atasan mereka yaitu Pak Ario (Ariyo Wahab) pun marah besar terhadap mereka berempat.
Selama menjalani hukuman, Boris dihadapkan dengan proses perceraian dengan sang istri, Gina (Ayushita Nugraha) yang semakin mantap untuk bercerai setelah mengetahui suaminya itu kena skorsing. Setelah mereka resmi bercerai di pengadilan, Gina sudah mengambil keputusan untuk bekerja di Malaysia dengan mengajak anak semata wayang mereka ke sana. Di sisi lain, Jegel pun harus memutar otak agar tetap rutin mengirimkan uang bulanan untuk sang ibu yang ada kampung halaman. Karena selama skorsing tidak punya penghasilan, Jegel berencana menjual motor kesayangannya untuk keperluan sehari-hari dan juga ibunya. Hal serupa turut dirasakan oleh Oki yang kebingungan mencari uang karena istrinya sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Terakhir, Bene juga dihadapkan dengan permasalahan finansial dan berjuang agar adik perempuannya di kampung halaman tetap kuliah sampai hari kelulusan tiba.
Di sisi lain, Pak Yunus dan Pak Ario semakin tertekan oleh banyak pihak perihal kasus pembunuhan terhadap seorang pria bernama Fredy (Mario Caesar) yang merupakan anak dari walikota daerah. Kasus tersebut sudah lebih dari satu tahun belum juga terpecahkan. Berdasarkan rekaman CCTV, Fredy terlihat ditikam dengan pisau oleh seseorang namun pelakunya tidak terlihat dengan jelas. Berbagai spekulasi terus bermunculan dan kejadian tersebut diduga sebagai aksi balas dendam terhadap walikota yang dianggap telah merugikan rakyat. Untuk mencari keberadaan pelaku, pihak kepolisian sempat berhasil mengidentifikasi jika pelaku kabur dan bersembunyi ke panti jompo.
Pihak kepolisian kemudian mengirimkan tiga orang anggotanya ke sana untuk berpura-pura melamar pekerjaan sebagai perawat. Namun sayang, mereka gagal karena tidak sesuai kriteria. Saat mengetahui panti jompo itu dikelola oleh perempuan Batak yaitu Linda Rajagukguk (Gita Bhebita), Bene yang satu marga dengan Linda sangat yakin jika ia dan ketiga rekannya bisa diterima sebagai perawat panti di sana. Mereka kemudian meyakinkan Pak Ario untuk memberikan tugas penyamaran ini pada mereka. Pak Ario pun mengusulkan Boris, Jegel, Bene dan Oki untuk melakukan penyamaran ke panti tersebut pada Pak Yunus. Karena tidak ada pilihan lain, Pak Yunus pun mengizinkannya namun dengan satu syarat yaitu jika mereka gagal menjalankan misi tersebut, maka akan dipecat secara tidak hormat dan Pak Ario pun akan dimutasi ke daerah.
Boris, Oki, Jegel dan Bene kemudian menyusun strategi agar mereka bisa masuk dengan mudah ke panti jompo nya Linda. Keyakinan Bene pun terbukti, Linda sangat senang saat mengetahui sesama orang Batak ada yang mau melamar kerja di panti jompo. Bene dan Jegel pun diterima sebagai pengurus panti jompo karena Linda hanya membutuhkan dua orang saja. Sementara itu, Boris dan Oki yang tidak ikut ke sana terpaksa menyamar sebagai pasutri lansia yang ingin menghabiskan masa senja mereka di panti jompo. Dengan bantuan Pak Ario, keduanya didandani dan disulap menjadi pasutri lansia dengan ciri-ciri yang menyerupai mendiang orangtua dari Linda.
Hari pertama bekerja di panti jompo, Jegel dan Bene langsung mengamati situasi panti jompo. Disana, mereka berkenalan dengan tiga perawat wanita yaitu Ayu (Tissa Biani), Tantri (Boah Sartika) dan Martha (Priska Baru Segu). Kehadiran Jegel dan Bene membuat Ayu, Tantri dan Martha merasa sangat terbantu khususnya untuk mengurus berbagai kebutuhan dari para lansia pria. Keesokan harinya, panti jompo Linda kedatangan Boris dan Oki yang menyamar sebagai pasutri lansia dengan diantar oleh Pak Ario yang menyamar juga sebagai tetangga mereka berdua.
Saat malam hari, Linda dan para pengurus panti jompo berkumpul untuk makan malam bersama sambil memperkenalkan anggota baru. Jegel, Bene, Boris dan Oki berkenalan dengan para lansia di sana. Diantaranya yaitu Koh Acim (Chew Kin-Wah), Oma Ida (Tika Panggabean), Oma Jihan (Jajang C. Noer), Opa Karni (Jarwo Kwat) dan Opa Darso (Egy Fedly). Setelah ditelusuri lebih jauh, kelima lansia tersebut masuk ke panti jompo tak lama setelah kabar pembunuhan anak pejabat politik ramai diperbincangkan. Akankah Jegel, Bene, Boris dan Oki berhasil menemukan pelaku pembunuhan di panti jompo tersebut?
#Review:
Sukses besar dengan film AGAK LAEN (2023) yang menembus lebih dari 9 juta penonton dan menjadikan film Indonesia terlaris nomor 3 sepanjang masa, membuat Imajinari Pictures tanpa ragu lagi untuk mengembangkan film selanjutnya. Berjarak dua tahun dari film pertamanya, film terbaru dari AGAK LAEN akhirnya siap tayang di bioskop Indonesia mulai 27 November 2025 mendatang. Menariknya, Imajinari Pictures mengambil keputusan untuk tidak menghadirkan film keduanya sebagai sekuel ataupun prekuel, melainkan sebagai film dengan cerita baru yang tidak ada kaitannya dengan film pertama. Langkah ini diambil oleh produser dari Imajinari Pictures yaitu Ernest Prakasa dan Dipa Andika dengan tujuan agar konsep Agak Laen tidak terikat dengan cerita berkelanjutan sekaligus ingin terus menghadirkan cerita baru, persis seperti konsep yang digunakan oleh film-film komedi ikonik Warkop DKI di jaman dulu.
Aku berkesempatan hadir pada press screening dan press conference film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) yang sukses digelar pada Kamis dan Jumat 20-21 November 2025 di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, sutradara Muhadkly Acho mengungkapkan alasannya menggunakan latar tempat kali ini panti jompo karena ia ingin menghadirkan kesan berbeda terhadap panti jompo yang selama ini dianggap sebagai tempat suram penuh kesedihan. Lewat film ini, suasananya akan dibuat lebih bahagia, lucu dan pastinya menghibur. Untuk memperkuat hiburan di panti jompo, Muhadkly Acho mengajak aktor-aktor senior yang dikenal juga sebagai seorang komedian seperti Tika Panggabean, Jarwo Kwat, Chew Kin-Wah, Jajang C. Noer dan Egy Fedly. Kombinasi para komedian lintas generasi di film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) ini tentunya sangat potensial menciptakan banyak sekali hal-hal lucu yang siap mengocok perut penonton di bioskop.
Dua kali nonton, masih tertawa kencang! Hahaha
Untuk segi cerita, film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) menurutku terasa lebih kaya dibandingkan film pertama. Muhadkly Acho semakin rapi dalam mengeksplorasi cerita dari karakter Boris, Jegel, Bene dan Oki. Mereka berempat jauh lebih mature dan penuh tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya masing-masing. Di film keduanya ini, giliran karakter Boris yang mendapat jatah porsi cukup banyak dalam menceritakan drama rumah tangganya. Hal tersebut membuat elemen drama keluarga di film ini surprisingly jauh lebih banyak dibandingkan film pertamanya. Meskipun demikian, Acho pun tak segan menyelipkan komedi-komedi kecil yang timingnya menurutku selalu berhasil menciptakan tawa penonton.
Memasuki pertengahan film, amunisi komedi mulai dilemparkan pada penonton, terutama saat Boris, Oki, Jegel dan Bene berhasil masuk ke panti jompo. Ide penyamaran yang dilakukan sudah pasti akan menciptakan tawa kencang dari penonton. Terdapat dua adegan komedi yang sangat klimaks dan menciptakan keriuhan luar biasa di dalam bioskop. Kemarin saat sesi press screening saja reaksi penonton terhadap dua adegan tersebut, gong banget bikin ngakak sampai nangis dan sakit perut! Hahahaha. Ditambah lagi, tek-tokan dialog mereka berempat dengan para penghuni panti jompo sangat menghibur. Teka-teki untuk mencari pelaku pembunuhan di sana eksekusinya sekedar lucu-lucuan saja. Hal inilah yang membuat alur pencarian pelaku jadi terasa main aman banget, karena memang memprioritaskan untuk berkomedi saja. Terdapat beberapa adegan komedi yang terasa seperti flashback kepada film pertama. Lebih lanjut, pendalaman cerita untuk para karakter pendukung di lingkungan panti jompo rupanya tidak terlalu ditonjolkan. Nama-nama besar seperti Tissa Biani, Tika Panggabean, Egy Fedly hingga Jajang C. Noer terasa seperti "yang penting mereka ada" saja. Padahal di film pertamanya, Tissa Biani mendapat dialog komedi yang pecah banget. Kehadirannya di sini hanya sebatas pemanis saja. Terlepas dari hal tersebut, kejutan cerita di penghujung cerita saat reveal twist yang dihadirkan, tampil mengesankan. Permasalahan yang sempat kacau pun diselesaikan secara mature dan memberikan positive value pada penonton. Definisi tak selamanya tinggal di panti jompo itu menyedihkan, justru di sanalah geng Agak Laen mendapatkan makna keluarga dari para penghuni di sana.
Untuk jajaran pemain, keempat geng Agak Laen berhasil menampilkan komedi dan drama yang semakin gacor di film ini. Keributan yang selalu terjadi diantara mereka selalu berhasil bikin tawa penonton. Terlepas dari inspired by in real life, drama rumah tangga Boris Bokir dan kerinduan Indra Jegel akan almarhum ayahhnya yang terobati setelah bertemu dengan Koh Acim gara-gara pekerjaannya sama berhasil menciptakan suasana emosional. Mungkin jika porsi Jegel dengan Koh Acim lebih dipertebal lagi pasti akan lebih tearjerker. Penampilan para aktor senior seperti Chew Kin-Wah, Jarwo Kwat, Tika Panggabean, Jajang C. Noer dan Egy Fedly suprisingly bisa juga mereka masuk ke dalam komedi dari geng Agak Laen. Tektokan antara Koh Acim dan Opa Karni pecah banget bikin ketawa.
Overall, film AGAK LAEN: MENYALA PANTIKU (2025) sudah dipastikan jadi salah satu film komedi tergacor di tahun ini. Jauh lebih mature, rapi dan juga tak pernah gagal mengesankan penonton. You did it again Imajinari Pictures!
[9/10Bintang]










.jpeg)
Jadi gak sabar mau nonton
ReplyDelete