#Description:
Title: Tinggal Meninggal (2025)
Casts: Omara Esteghlal, Nirina Zubir, Jared Ali, Gilbert Pattiruhu, Mawar Eva De Jongh, Muhadkly Acho, Mario Caesar, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Nada Novia Putri, Arief Didu, Yono Bakrie
Director: Kristo Immanuel
Studio: Imajinari Pictures, Jagartha, Trinity, Legacy Pictures
#Synopsis:
Gema (Omara Esteghlal) dikenal sebagai sosok yang pendiam, jarang bergaul dan sering terlihat berbicara sendirian. Hal tersebut sudah dirasakan Gema (Jared Ali) sejak duduk di bangku sekolah. Karena sering terlihat asyik sendiri dengan dunianya, tak jarang ia mendapatkan bullying dari para siswa di kelas. Di usia dewasa, Omara tinggal sendirian di rumah peninggalan ayahnya, Indra (Gilbert Pattiruhu) yang dikenal sebagai seorang motivator bisnis MLM. Sementara itu, sang ibu yaitu Ayu (Nirina Zubir) sibuk pacaran dengan pria-pria muda setelah resmi bercerai dengan Indra.
Bertahun-tahun Gema hidup sendirian karena orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Selama ini, Gema mempunyai daftar keinginan sederhana yang ingin dilakukan bersama ayah dan ibunya, namun terasa sulit untuk diwujudkan. Daftar keinginan tersebut semakin mustahil dilakukan setelah Gema mendapat kabar kematian sang ayah yang terkena serangan jantung. Di satu sisi, kepergian ayahnya itu tak sepenuhnya membuat Gema ataupun Ayu bersedih karena mereka bertiga sudah lama berpisah.
Kabar duka kepergian ayahnya Gema membuat rekan kerja satu divisi di kantornya Gema ikut berbelasungkawa. Karena tak ingin melihat Gema bersedih dan dirundung duka, Kerin (Mawar Eva De Jongh), Ilham (Ardit Erwandha), Danu (Caesar Mario), Adriana (Shindy Huang), Naya (Nada Novia Putri) dan atasannya, Pak Cokro (Muhadkly Acho) akan selalu ada dan menghibur Gema setiap saat. Rasa peduli dan perhatian yang diberikan rekan-rekan kerjanya itu membuat Gema bahagia, karena selama ini dirinya tak pernah mendapatkan hal tersebut dari siapapun. Selama berhari-hari Kerin dan yang lainnya terus memberikan perhatian pada Gema. Semua keinginan Gema mulai dari makan siang bersama di tempat favoritnya, sering diajak ngobrol dan sesekali mendapat rangkulan membuat perasaan Gema semakin bahagia.
Seminggu telah berlalu. Gema yang berharap masih mendapat perhatian yang sama dari rekan kerjanya, mendadak jadi canggung karena mereka tak lagi seperti yang diharapkan. Kerin, Ilham, Danu, Adriana, Naya dan Pak Cokro disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Gema inisiatif mengajak makan siang di tempat yang sama namun Kerin dan yang lainnya menolak dengan alasan bosan. Gema merasakan kesepian lagi dan menganggap semua teman-teman di kantornya tak peduli lagi pada dirinya.
Sepulang dari kantor, Gema merasa cemas dan juga panik karena ia tidak ingin lagi merasa kesepian. Usai berpikir keras sambil ngobrol dengan dirinya sendiri, Gema punya ide diluar nalar agar rekan-rekan di kantornya kembali peduli kepadanya. Gema nekat berbohong soal kematian kakek dan neneknya yang sudah lama meninggal. Kabar duka tersebut langsung disambut penuh belasungkawa oleh Kerin, Pak Cokro, Ilham, Adriana dan Naya. Sementara itu, Danu yang punya hobi flexing liburan merasa curiga dengan kabar duka Gema tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Kerin dan yang lainnya beraktifitas seperti biasa dengan kesibukan mereka masing-masing. Gema kembali merasa kesepian dan semakin terobsesi ingin mendapat atensi dan rasa peduli dari rekan-rekannya itu. Ia beranggapan jika hal tersebut merupakan satu-satunya cara agar dirinya bisa dekat dengan rekan kerjanya. Gema menyusun rencana kabar kematian ibunya yang kebetulan bertepatan dengan berita kecelakaan pesawat udara. Seketika satu kantor dibuat heboh ketika Gema mengabarkan jika ibunya jadi salah satu penumpang di pesawat yang kecelakaan itu. Pak Cokro pun memberikan cuti berduka selama beberapa hari untuk Gema agar bisa fokus mencari informasi tentang tragedi tersebut.
Selama cuti, Gema berdiam di rumah dan memikirkan rencana selanjutnya. Tak lama setelah itu, Ayu tiba-tiba datang ke rumah. Gema sudah yakin jika maksud kedatangan ibunya itu hanya untuk minta uang saja. Karena takut ketahuan, Gema meminta ibunya untuk tak lagi datang ke rumah. Ia juga berjanji akan rutin mengirimkan uang jika mengikuti permintaannya itu. Di sisi lain, Danu merasa semakin janggal dengan kabar duka yang bertubi-tubi menghampiri Gema. Saat dirinya mengecek daftar manifest penumpang pesawat kecelakaan melalui portal berita, terdapat beberapa nama yang sama dengan nama ibunya Gema. Danu semakin tak pantang menyerah. Disela-sela kesibukannya dalam bekerja, Ia menelusuri sosial media Gema untuk mencari bukti agar semua dugannya benar. Akankah semua kebohongan Gema terbongkar?
#Review:
Rumah produksi Imajinari Pictures kembali hadir sebagai wadah bagi orang-orang berbakat untuk melakukan debut jadi sutradara film layar lebar. Setelah Arie Kriting dan Meira Anastasia, kali ini giliran aktor sekaligus komika Kristo Immanuel yang siap merilis film pertamanya yang berjudul TINGGAL MENINGGAL (2025). Film ini menjadi debut bagi Kristo sebagai sutradara sekaligus penulis cerita, bersama dengan sang istri, Jessic Tjiu.
Aku berkesempatan hadir pada press screening dan press conference film TINGGAL MENINGGAL (2025) yang sukses digelar pada Rabu, 7 Agustus kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Ada hal menarik yang dilakukan Imajinari selama sesi press conference. Biasanya kan para penonton atau rekan-rekan media yang bertanya, kali ini para pemain dan produser Imajinari yaitu Ernest Prakasa dan Dipa Andika melakukan hal sebaliknya. Konsep eksperimental tersebut cukup efektif menghadirkan perspektif baru karena penonton diberi kebebasan untuk memberikan ulasan, kesan dan pesan sesuai yang mereka rasakan setelah menonton film ini. Saat sesi tanya jawab, Kristo Immanuel mengungkapkan ide film TINGGAL MENINGGAL (2025) sudah ada sejak tahun 2023 lalu. Selama proses produksi mulai dari penggarapan skenario, reading sampai proses syuting selesai, Imajinari dan tim produksi film sudah melakukan 3-4 kali revisi untuk pemilihan salah satu bagian penting dalam film ini. Langkah tersebut dilakukan agar ketika filmnya tayang di bioskop, dapat diterima secara general dan universal. Sambil bercanda, produser tak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti film TINGGAL MENINGGAL (2025) akan rilis versi Director's Cut untuk ditayangkan secara terbatas baik itu untuk komersil maupun diikutsertakan ke festival film.
Untuk segi cerita, film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini mengikuti keseharian seorang introvert yang kurang pergaulan bernama Gema. Menariknya, Kristo Immanuel menggunakan teknik breaking the 4th wall untuk memvisualkan "dunia" Gema saat ia sedang asyik sendiri dengan dunianya. Eksekusi teknik tersebut surprisingly memecah tawa penonton! Definisi menertawakan "keanehan" orang lain in a good way! Hahaha. Meskipun penuh canda tawa, film TINGGAL MENINGGAL (2025) ternyata mempunyai plot yang menurutku cukup "kelam" lewat beberapa subplot yang mengangkat issue perihal dampak psikologis dari perceraian orang tua terhadap anak, fenomena validasi hingga sikap obsesi level ekstrim demi mendapat atensi. Subplot tentang validasi dan haus akan atensi mungkin bisa kita temukan dengan mudah di sosial media saat ini yang pasti ada aja tipikal manusia seperti itu, meskipun levelnya tidak seekstrim di film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini. Saat kebohongan demi kebohongan semakin membesar, aku kira Kristo Immanuel akan membongkarnya dengan cara bombastis atau dramatis, tapi ternyata dugaanku salah besar! Konflik penyelesaian yang terjadi di film ini terasa lebih dewasa, simple dan terasa sangat menggunakan hati ketika menulisnya. Menariknya lagi, Kristo dan sang istri menampilkan adegan heartwarming dari pov Gema terhadap rekan-rekan kantornya.
Untuk jajaran pemain, Imajinari dan orang-orang di belakangnya makin kesini makin konsisten menghadirkan banyak karakter di setiap film yang sangat potensial untuk dikembangkan di masa depan. Kali ini giliran geng kerja nya Gema. Mereka semua yaitu Mawar Eva, Ardit Erwandha, Muhadkly Acho, Nada Novia dan Caesar Mario benar-benar saling melengkapi satu sama lain dengan keunikan dan signature nya masing-masing. Tidak menutup kemungkinan jika film TINGGAL MENINGGAL (2025) ini sukses besar, bisa saja hadir sekuel atau spin-off series tentang geng kerja nya Gema. Aamiin! Applause paling meriah tentunya harus diberikan kepada Omara Esteghalal. Karakter Gema dan ____ ditaklukan sangat effortless olehnya. Permainan ekspresi, gaya bahasa, gesture, kepanikan saat anxiety menyerangnya amat memukau. Aku sampai speechless setiap Gema beradu pendapat dengan Gema kecil yang ada di bingkai foto. Kepanikan, stressfull hingga emosi yang meledak-ledaknya sangat bagus dan tetap terkontrol. Aku sangat yakin jika peran Gema ini bisa menghantarkan Omara Esteghlal kembali masuk nominasi di berbagai festival film bergengsi. Penampilan Nirina Zubir di film TINGGAL MENINGGAL (2025) cukup mengejutkan jadi karakter yang potensial jadi public enemy seperti "partner" nya, Ringgo Agus Rahman di film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) hahaha.
Untuk urusan visual, film TINGGAL MENINGGAL (2025) terasa makin colorful berkat tata artistik dan wardrobe nya yang merepresentasikan kantor agensi kreatif. Selain itu, Kristo Immanuel turut memvisualisasikan istilah feels like butterfly in the stomach yang identik dengan perasaan jatuh cinta namun ia ganti hewannya dengan moth atau ngengat. Makna penggunaan hewan ngengat juga sangat menarik karena menurut Kristo, ngengat identik sebagai simbol kematian yang dimana sesuai sama judul film ini. Overall, film TINGGAL MENINGGAL (2025) dengan mudah bisa dinobatkan sebagai salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Debut yang terlalu berlebihan in very good way dari Kristo Immanuel sebagai sutradara dan penulis skenario. So inspirational!
[9.5/10Bintang]