#Description:
Title: Hereditary (2018)
Casts: Toni Collete, Gabriel Byrne, Alex Wolff, Milly Shapiro, Ann Dowd, Mallory Bechtel
Director: Ari Aster
Studio: A24, Feat Pictures (Indonesia)
#Synopsis: (SPOILER ALERT)
Annie Graham (Toni Collete) seorang seniman miniatur rumah dan bangunan baru saja ditinggal pergi untuk selamanya oleh Ibunya, Ellen Leigh. Tapi ada yang berbeda dengan sikapnya usai Ibunya meninggal dunia. Annie beserta suami, Steve Graham (Gabriel Byrne) dan kedua anaknya yaitu Peter (Alex Wolff) dan Charlie (Milly Shapiro) tidak terlalu dirundung duka yang mendalam ditinggal oleh Ellen. Rupanya sikap keluarga Graham, khususnya Annie seperti itu memiliki alasan. Semasa hidupnya, Ellen cenderung tertutup, menderita penyakit aneh dan jarang berkomunikasi dengan anggota keluarganya. Ditambah lagi sebelum Ellen meninggal, kematian ayahnya beserta saudara laki-lakinya yang tragis membuat Annie beranggapan Ibunya adalah penyebab dari hal-hal tragis yang mereka alami. Bahkan ketika Peter lahir, sang Ibu begitu melindungi anaknya itu agar menjahui neneknya. Berbeda ketika Charlie lahir, sang nenek justru sangat dengan cucu perempuannya itu. Hanya Charlie lah yang sedikit berduka ketika sang nenek meninggal. Ia bahkan selalu memperhatikan jenazah sang nenek di peti mati lalu menggambarnya di buku yang ia miliki.
Sikap Charlie cukup aneh dibandingkan anak perempuan lainnya, terlebih usai sang nenek meninggal. Ia lebih suka tinggal dan tidur di rumah pohon yang berada di depan rumah, suka membuat kerajinan tangan yang berasal dari benda-benda aneh dan ia juga menderita alergi terhadap makanan atau minuman yang mengandung kacang.
Karena tak ingin anaknya terus bertingkah aneh, Annie menyuruh Peter untuk mengajak adiknya untuk ikut ke pesta yang akan Peter hadiri. Di pesta tersebut Peter menghisap ganja, karena hal tersebut ia yakin bisa sedikit menenangkan pikiran dan perasaannya selama ini dilanda stress berat jika berada dirumah. Di pesta tersebut tak sengaja Charlie memakan cake cokelat mengandung kacang. Tak lama setelah itu, Charlie mengalami sesak nafas yang sangat hebat. Melihat Charlie yang tengah kesakitan membuat Peter cemas. Ia lalu bergerak cepat membawa Charlie ke rumah sakit terdekat. Namun naas, ketika dalam perjalanan, Charlie semakin susah untuk bernafas dan ia membuka kaca mobil untuk bisa menghirup udara. Peter yang tengah mengemudi dengan kecepatan tinggi membanting setir mobil karena melihat sesuatu menghalangi jalan. Mobil yang mereka kendarai berbelok kencang dan kepala Charlie yang tengah keluar dari kaca jendela membentur keras tiang listrik hingga lepas dan tewas ditempat.
Peter dibuat shock melihat apa yang terjadi. Adik nya tewas mengenaskan dengan tubuh dan kepalanya terlepas. Ketika tiba dirumah, Peter tidak bisa berbicara apa-apa. Ia hanya terdiam dengan tatapan kosong. Annie dibuat histeris melihat anak perempuannya tewas. Annie tak terima dan tak rela anaknya itu meninggal secara mengenaskan. Kali ini Annie dan Steve dirundung duka yang sangat mendalam. Peter pun demikian, ia terus dihantui rasa bersalah kemanapun ia pergi. Bahkan ia mencelakai dirinya sendiri secara brutal jika memikirkan adiknya itu.
Pasca kematian Charlie, Annie memutuskan untuk ikut bergabung ke perkumpulan sharing pengalaman hidup. Disana ia bertemu dengan Joan (Ann Dowd), salah satu anggota perkumpulan yang sama dengan Annie telah kehilangan anak dan suaminya. Mereka kemudian saling bercerita tentang keluarganya. Melihat Annie yang masih dirundung duka akan kepergian Charlie membuat Joan mengajak Annie untuk mencoba melakukan kontak komunikasi dengan arwah Charlie dirumahnya. Ia mempunyai sebuah buku berisi mantra yang konon bisa membuat manusia berkomunikasi dengan arwah. Awalnya Annie tidak mempercayai apa yang dikatakan Joan, namun ketika Joan memperlihatkannya ketika ia berkomunikasi dengan arwah anaknya, membuat Annie shock dan tertarik untuk mencobanya dirumah.
Melihat sikap istrinya yang semakin aneh dan tertekan membuat Steve terus berusaha menenangkannya. Begitu juga dengan Peter, ia semakin ketakutan melihat tingkah laku ibunya yang semakin lama semakin misterius. Ketika Annie mencoba memanggil arwah Charlie, sosok misterius lain juga ternyata ikut terpanggil dan mengancam keselamatan keluarga Graham. Annie panik dan membuat Peter ketakutan. Annie lalu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan mencari tahu banyak informasi lewat tumpukan kardus yang ada di kamar almarhum ibunya. Disana terkuak, Annie menemukan sebuah album foto berisikan foto-foto ibunya seperti tengah melakukan sebuah ritual. Di album tersebut juga tampak sosok Joan yang sedang bersama ibunya. Melihat semua fakta itu, Annie bergegas untuk memberi tahu suami dan anaknya bahwa mereka sedang dalam bahaya.
Namun sayang, Steve masih bersikuku tidak mempercayai apa yang diucapkan Annie, ia yakin istrinya itu tengah dilanda depresi berat dan halusinasi. Annie terus dilanda kecemasan, ia lalu melempar buku yang diberikan Joan ke perapian. Secara mengejutkan, tubuh sang suami tiba-tiba terbakar dan tewas ditempat. Annie hanya bisa teriak ketakutan melihat apa yang sedang terjadi didepan matanya. Sementara itu, Peter terbangun dari tidurnya usai pulang dari rumah sakit. Ia lalu mencoba untuk mencari ibunya dirumah. Namun ia tak menemukannya. Peter terkejut melihat sosok ayahnya tewas terbakar diruang perapian. Tak lama sang ibu tiba-tiba muncul dengan raut muka yang berbeda. Peter lari ke lantai atas untuk bersembunyi dari kejaran ibunya. Di tempat persembunyian itu Peter menemukan foto dirinya dikelilingi oleh lilin-lilin dan melihat ibunya yang bergelantungan di langit-langit sambil melukai lehernya sendiri. Peter histeris lalu loncat dari jendela. Ibunya tewas dengan kepala terputus dari tubuhnya.
Peter lalu pergi ke rumah pohon Charlie untuk bersembunyi. Disana ia semakin terkejut menemukan orang-orang yang tengah sujud menghadap sebuah patung dan foto neneknya. Warisan yang diwariskan oleh neneknya ternyata adalah Paimon, salah satu dari delapan raja neraka yang ada dalam diri Charlie, namun untuk membangkitkan Paimon, sang nenek yaitu Queen Ellen Leigh membutuhkan tubuh laki-laki dari turunan keluarganya, maka dari itu ia menggunakan arwah Charlie untuk merasuki dan membawa tubuh Peter agar bisa membangkitkan Paimon. Rencana Queen Ellen Leigh berjalan lancar. Seluruh anggotanya tewas dan berhasil mendapatkan Peter.
#Review:
Ketika tayang perdana di Sundance Film Festival pada awal 2018 lalu, film horror produksi A24 ini mendapat respon yang sangat positif dan digadang-gadang sebagai The Scariest Movie Of The Year. Lantas membuat seluruh pecinta film di dunia sangat menantikan film HEREDITARY (2018) ini bisa rilis reguler di bioskop secara global. Dan beruntungnya, dibawa oleh Feat Pictures selaku distributor di Indonesia, akhirnya film ini bisa tayang reguler di bioskop Indonesia (CGV, Cinemaxx & Flix) mulai 28 Juni 2018 kemarin.
Dengan respon yang sangat positif itu membuatku tak boleh melewatkan film ini untuk ditonton di bioskop. Dan sesuai dengan perkiraan. Film HEREDITARY (2018) ini sudah jelas film horror yang sangat berhasil memainkan psikologis penontonnya. Debut sutradara Ari Aster ini menghadirkan sebuah film horror yang mengandalkan skenario yang sangat apik dan rapi. Tak cuma itu saja, atmosfer horror yang dihadirkan pun tidak lewat penampakan yang terus menerus atau musik yang menggelegar. Lewat gerak kamera yang sangat memukau, minim penampakan, serta suara-suara yang minim justru menghadirkan atmosfer horror yang mencekam. Set lokasi dan tempat juga sangat mendukung keseluruhan film. Hampir sepanjang film suasana tak mengenakan benar-benar terasa. Jalan ceritanya yang dihadirkan pun begitu mindblowing, mengecoh dan unpredictable ketika menuju ke paruh akhir film.
Untuk jajaran pemain pun memberikan performa kelas atasnya. Toni Collete sangat sukses menghadirkan sosok Annie Graham dengan range emosi yang kompleks. She's totally deserved for Oscar on next year! Milly Shapiro juga berhasil menghadirkan sosok Charlie yang menyeramkan lewat gesture, tingkah laku serta ekspresi muka yang ngeselin. Mana ada sih bocah perempuan bikin kerajinan tangan dari kepala burung? Huft. Alex Wolff dan Gabriel Byrne juga tampil mampu dengan baik mengimbangi Toni Collete serta Milly Shapiro.
Overall, HEREDITARY (2018) itu sekilas seperti film PENGABDI SETAN (2017). Salah satu film horror terbaik sepanjang masa dan enak menjadi bahan diskusi dimasa depan.
[8.5/10Bintang]
No comments:
Post a Comment