Sunday, 14 October 2018

[Review] A Star Is Born: Perjalanan Cinta Dua Musisi Berbakat


#Description:
Title: A Star Is Born (2018)
Casts: Bradley Cooper, Lady Gaga, Sam Elliot, Andrew Dice Clay, Rafi Gavron, Anthony Ramos, Dave Chapelle, Alec Baldwin, Michael Harny
Director: Bradley Cooper
Studio: WarnerBros Pictures, Live Nation Productions


#Synopsis:
Usai pertunjukan musiknya, Jackson Maine (Bradley Cooper) ingin menghabiskan malamnya dengan meminum alkohol disebuah bar. Supir pribadinya lantas mengantarkan Jack ke tempat biasa. Dalam perjalanan, Jack melihat sebuah bar yang tak jauh dari tempat ia pentas. Bar yang bernama Bleu-Bleu tersebut rupanya menghadirkan pertunjukan hiburan dari para waria. Jack tak memperdulikan hal itu yang penting ia bisa mabuk pada malam itu. Usai hiburan para waria berlipsync diatas panggung, muncul seorang wanita tulen menyanyikan lagu berbahasa Perancis. Wanita tersebut bernama Ally (Lady Gaga). Dia tidak berlipsync, ia menyanyikan lagu penuh dengan semangat dan gerakan dansa yang memikat. Jack merasa terpesona dengan penampilan Ally. Usai acara ia kemudian berbincang dengan Ally.


Ally sendiri adalah seorang penyanyi bar yang bekerja sebagai seorang waitress disebuah restoran. Pada pertemuan pertama dengan Jack, Ally merasa tak menyangka bisa berbincang dengan salah satu rock star yang baru selesai pentas dihadapan ribuan orang. Pertemuan mereka terus berlanjut dan semakin dekat. Jack merasa menemukan semangat lagi dalam berkarya setelah bertemu dengan Ally. Sementara bagi Ally, bertemu dengan Jack seperti sebuah impian yang terwujud, karena berkat Jack, ia bisa tampil diatas pentas dan menyanyikan lagu ciptaannya sendiri.
Pentas di Arizona menjadi pentas perdana duet antara Jack dan Ally. Keduanya menyanyikan lagu yang Ally ciptakan kemudian diaransemen oleh Jack. Para penonton dibuat histeris dengan penampilan terbaru Jack yang kini tampil duet. Jack dan Ally begitu menyatu sama lain ketika pentas diatas panggung. Sang manager sekaligus kakak kandung Jack yakni Bobby (Sam Elliott) merasakan adiknya itu terlihat sangat bahagia, berbeda dan jauh lebih baik usai bertemu dengan Ally. Berkat Ally juga kebiasaan Jack mabuk mulai bisa dikontrol.



Ally pun kini semakin dikenal luas usai berduet dengan Jack. Mereka berdua pentas dari satu panggung ke panggung lain. Hubungan diantara Jack dan Ally juga semakin dekat dan intim. Karier Ally semakin bersinar usai ia memutuskan untuk menerima tawaran dari Rez (Rafi Gavron) produser sebuah label rekaman. Mereka mengorbitkan Ally sebagai soloist wanita di Hollywood dengan penampilan dan genre musik yang baru. Sementara itu Jack kembali pentas seorang diri tanpa adanya partner duet lagi. Tak disangka popularitas Ally semakin menanjak. Ia menjadi salah satu soloist wanita pendatang baru yang diperhitungkan di industri musik Hollywood. Beruntung, Ally tidak kacang lupa akan kulitnya, ia masih berkomunikasi dan berhubungan baik dengan Jack. 
Suatu hari, usai melakukan sesi pemotretan, Ally mendapat kabar dari sang produser bahwa ia berhasil masuk nominasi Grammy Awards. Kabar bahagia kemudian datang lagi, Ally menjadi bintang tamu dalam acara Saturday Night Live. Melihat sang kekasih semakin populer dengan genre musiknya membuat Jack merasa senang sekaligus sedih. Tapi kesedihan yang ia rasakan tak dibuat berlarut-larut. Jack kemudian memutuskan untuk melamar dan menikahi Ally. Ia ingin tinggal bersama selamanya dengan Ally.


Mereka akhirnya melangsungkan pernikahan. Seiring berjalannya waktu, Ally disibukkan dengan jadwal manggung. Sementara karier Jack terasa seperti tenggelam. Jack kembali kebiasaan buruknya yaitu mabuk. Sebagai seorang istri, Ally tetap sabar dan mencintai suaminya apa adanya. Tapi tidak dengan management dan produser dari label rekaman Ally. Mereka melihat Jack sebagai beban dan ancaman untuk karier Ally karena sikap dan hidup Jack yang berantakan. Mampukah Jack dan Ally tetap bersama selamanya?

#Review:
Siapa yang tak mengenal soloist wanita yang dulu terkenal akan style-nya yang nyeleneh dan selalu dikaitkan dengan Illuminati, Dajjal, Freemason dan sebagainya? Yes, dia adalah Stefani Joanne Angelina Germanotta atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Lady Gaga. Awal kemunculan Gaga sangat mencuri perhatian pecinta musik dunia. Album perdananya The Fame Monster sukses besar dan menjadi salah satu album paling sukses sepanjang masa. Sederet lagu menjadi hits dan merajai tangga-tangga lagu musik internasional. Tak cuma itu saja, Gaga juga sempat merajai dan memborong piala dibeberapa ajang penghargaan musik tingkat dunia. Seiring berjalannya waktu, karier Lady Gaga semakin berkembang. Ia membintangi beberapa judul film meskipun hanya tampil sebagai pemeran pendukung saja. Diantaranya: MACHETTE KILLS (2013), SIN CITY (2014) dan series AMERICAN HORROR STORY (2015-2016). Tahun 2016 menjadi tahun comeback nya Gaga dengan merilis album ke-5 berjudul Joanne. Surprisingly di album teranyarnya itu Lady Gaga memberikan penampilan baru dan sangat berbeda dari biasanya. Kali ini ia mengambil genre pop-rock-alternatif untuk album terbarunya itu. Namun respon dari para pecinta musik dunia terhadap album ini tidak sebesar empat album Gaga sebelumnya. Usai single terakhirnya berjudul A Million Reason, Lady Gaga nyaris tak terdengar kabarnya lagi.

   

Tahun lalu, aktor kenamaan Bradley Cooper mengumumkan ia tengah melakukan proses shooting sebuah film bersama dengan Lady Gaga. Cooper sendiri bermain sebagai aktor utama sekaligus sutradaranya. Film tersebut adalah A STAR IS BORN (2018). Film ini menjadi debut perdana Bradley Cooper sebagai seorang sutradara dan juga sebagai film perdana Lady Gaga sebagai pemeran utama. Filmnya sendiri rilis pada awal Oktober 2018 lalu berbarengan dengan film Sony-Marvel yakni VENOM (2018). Ketika film ini diputar perdana pada Venice Film Festival 2018, secara mengejutkan reaksi para penonton sangat positif, memberikan rating tinggi hingga mendapat standing ovation untuk Bradley Cooper dan Lady Gaga. Ketika tayang reguler di bioskop Amerika Serikat pun mendapat respon yang gemilang. Inilah yang membuatku sangat penasaran dengan film ini.


Melalui WarnerBros Pictures Indonesia, film A STAR IS BORN (2018) ini akan tayang perdana di Indonesia pada midnite show Sabtu 13 Oktober 2018 di beberapa bioskop. Meskipun jam tayang 00:00 WIB aku memutuskan untuk menonton lebih awal daripada harus menunggu seminggu lagi tayang secara reguler pada 19 Oktober 2018 mendatang.
Untuk segi cerita, film A STAR IS BORN (2018) ini sepertinya sudah tidak asing lagi dimata pecinta film. Tentang mengorbitkan seseorang menjadi terkenal. Namun sang sutradara sekaligus pemeran utama dalam film ini tak membawa A STAR IS BORN (2018) menjadi sebuah drama film yang menggunakan formula mainstream untuk ceritanya. Cooper membawa film ini ke sebuah perjalanan emosional yang cukup mendalam antara dua orang musisi. Kita bisa melihat progres perubahan karakter Jack dengan baik dari sebelum dan sesudah bersama dengan Ally. Sisi emosional yang coba Jack keluarkan namun sengaja dipendam terasa sangat kuat. Apalagi dari paruh pertengahan hingga akhir film, menjadi moment paling emas untuk film ini. Permainan emosional, gesture dan kedua mata antara semua pemain begitu menimbulkan kesan yang mendalam. Konflik batin yang dirasakan oleh Jack dan Ally dihadapi dengan sangat dewasa. Jack dengan segala rasa yang ia rasakan serta Ally yang harus mengikuti selera pasar dan mengorbankan passionnya it's trully deep! :(( Oia, aku juga suka bagian Ally ketika ia transformasi mengikuti selera pasar dengan lagu popnya. Aku kok melihat bagian ini seperti sentilan untuk ajang penghargaan musik yang dimana lagu-lagu pop biasa saja bisa tembus memborong penghargaan. Haha.


Yang cukup disayangkan menurutku adalah editing perpindahan scene dalam beberapa adegan masih kurang smooth. Alhasil tak sedikit membuat bingung. Film ini juga menurutku sangat minim dramatisasi. Aku malah berharap endingya itu diberi sedikit aja dramatisasi biar air mata terus mengalir tanpa henti hingga credit title selesai.
Film ini jelas menjadi debut terbaik untuk Lady Gaga sebagai pemeran utama dalam sebuah film. Ia sangat mempesona sebagai sosok Ally. Chemistry yang ia bangun bersama Cooper terlihat real layaknya kehidupan sehari-hari. Musikalitas Gaga untuk film ini sudah tak perlu diragukan lagi. Deretan lagu yang ditulis Gaga sendiri untuk album soundtrack film ini aku yakin akan masuk nominasi dan mungkin memenangkan penghargaan diajang penghargaan film dan musik bergengsi yang akan banyak digelar tahun depan.
Overall, A STAR IS BORN (2018) adalah sebuah perjalanan cinta dua musisi berbakat dengan segala konfliknya yang dikemas begitu dewasa dan sangat mendalam. Lady Gaga for Oscar? Yes! She's really deserved!


[8.5/10Bintang]


Playlist Original Soundtrack A STAR IS BORN (2018).

1. Shallow - Lady Gaga feat. Bradley Cooper
2. I'll Never Love Again - Lady Gaga
3. Always Remember Us This Way - Lady Gaga
4. Look What I Found - Lady Gaga
5. Heal Me - Lady Gaga
6. Is That Alright? - Lady Gaga
7. Before I Cry - Lady Gaga
8. Too Far Gone - Lady Gaga
9. Diggin' My Grave - Lady Gaga feat. Bradley Cooper
10. Music To My Eyes - Lady Gaga feat. Bradley Cooper
11. Alibi - Bradley Cooper
12. Out Of Time - Bradley Cooper
13. Maybe It's Time - Bradley Cooper
14. La Vie En Rose - Lady Gaga

No comments:

Post a Comment