Saturday, 2 March 2019

[Review] Reva Guna-Guna: Menguak Misteri Guna-Guna Yang Dialami Reva


#Description: 
Title: Reva: Guna-Guna (2019)
Casts: Angel Karamoy, Pamela Bowie, Wulan Guritno, Marcelino Lefrandt, Ferry Salim, Dewi Rezer
Director: Jose Poernomo
Studio: Spectrum Films, Maxima Pictures, Unlimited Productions

#Synopsis:
Reva Adelina (Angel Karamoy) adalah anak gadis remaja pertama dari tiga bersaudara dari keluarga bahagia. Ayah (Ferry Salim) dan Ibunya (Dewi Rezer) sangat menyayangi ketiga anaknya ini. Reva terkenal anak yang periang dan mudah bergaul dengan siapapun di kampusnya. Devi (Pamela Bowie) adalah salah satu temannya Reva yang sangat baik hati dan selalu ada untuknya.
Suatu hari, Reva ditemukan pingsan didalam lift dikampusnya. Kejadian itu terus berlanjut. Usai Reva dibawa pulang ke rumah. Sikap Reva tiba-tiba berubah. Ia cenderung pendiam, mempunyai tatapan kosong dan sering berhalusinasi. Puncaknya adalah kedua adik dan ibunya ditemukan tewas berlumuran darah dan di rumah tersebut hanya Reva saja yang selamat. Keadaan Reva yang bisa selamat itu membuat pihak kepolisian curiga. Reva dituduh melakukan pembunuhan pada kedua adik dan ibunya itu. Tuduhan ini cukup kuat dengan adanya sidik jari serta darah korban yang menempel pada senjata tajam dan juga tubuh Reva.


Reva yang panik hanya bisa diam dan tidak bisa membela diri. Ia dilanda ketakutan luar biasa karena dimanapun ia berada selalu diikuti oleh tiga sosok makhluk misterius bernama Jurig Jarian, Emak Bongkok dan Gemat Aresan. Ketiga sosok gaib ini selalu meneror Reva bahkan tak jarang melukainya. Reva yakin pembunuh kedua adik dan ibunya bukanlah dirinya, melainkan mereka dengan merasuki tubuh dirinya.
Namun sayang, apa yang Reva rasakan tidak membuat sang ayah hingga pengadilan percaya. Untuk itu, seorang psikolog bernama Dr. Karina (Wulan Guritno) memberikan bantuan dengan mengusulkan Reva lebih baik masuk ke panti rehabilitas kejiwaan ketimbang ditahan dipenjara. Usaha yang dilakukan Dr. Karina berhasil. Reva dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan dan diharuskan untuk mengikuti proses rehabilitasi di Panti PeragaSukma yang diketuai oleh Nixon (Marcelino Lefrandt).


Setibanya disana, Reva langsung diisolasi dari dunia luar. Ia tak diperbolehkan membawa ponsel dan tidak akan mendapatkan koneksi internet selama di panti rehab. Selama disana, Reva terus mengalami terror dari tiga setan itu. Melihat apa yang dialami Reva tidak membuat Nixon mempercayainya begitu saja. Nixon yakin Reva hanya berpura-pura mengalami gangguan jiwa agar terbebas dari tuntutan berat dari pengadilan untuk kasus pembunuhan. Dr Karina memantau terus perkembangan Reva dengan mengunjunginya setiap minggu.


Melihat sahabat dekatnya terasa "disiksa" membuat Devi sangat khawatir. Akses untuk bertemu dengan Reva cukup sulit dan ketat. Disaat Devi bisa datang ke panti rehab. Reva selalu mencurahkan isi hatinya pada Devi karena hanya dialah yang mempercayai apa yang Devi alami saat ini. Sahabatnya itu yakin bahwa Reva diguna-guna oleh seseorang. Devi lalu mencari tahu dan melacak beberapa orang yang berpotensi melakukan guna-guna pada Reva.
Akankah Devi berhasil memecahkan siapa penyebab Reva yang dihantui tiga setan sekaligus?


#Review:
Usai menjaga pocong lewat film JAGA POCONG (2018) yang dibintangi Acha Septriasa, rumah produksi Spectrum Films yang kembali bekerjasama dengan Maxima Pictures dan Unlimited Productions menghadirkan sebuah film horror thriller terbaru, yang kali ini mengangkat cerita tentang korban guna-guna berjudul REVA: GUNA-GUNA (2019). Film ini sendiri akan siap tayang di bioskop Indonesia "melawan" film DILAN 1991 (2019) dan juga CAPTAIN MARVEL (2019) pada tanggal 7 Maret 2019 mendatang.
Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film REVA: GUNA-GUNA (2019) yang dilangsungkan pada Jum'at, 1 Maret 2019 tadi malam di CJ CGV* Grand Indonesia Jakarta.


Untuk segi cerita, film terbaru arahan sutradara spesialis horror yakni Jose Poernomo ini tampil dengan yang mengusung horror dan thriller sekaligus. Sisi terror lewat moment horror disini dihadirkan dengan menampilkan tiga sosok setan sekaligus, yang salah satunya diambil dari mitos orang Sunda yaitu Jurig Jarian. Diparuh pertama film, penonton disuguhkan dengan terror demi terror yang dialami Reva. Penggunaan musik scoring secara over serta jumpscared masih menjadi andalan dari Jose Poernomo. Tapi maaf, secara keseluruhan, moment horror serta jumpscared dalam film ini tidak membuatku ketakutan sama sekali.
Barulah diparuh kedua film, malah terror menegangkan cukup asyik ditampilkan pada saat ketiga setan itu tidak muncul. Aksi escape yang dilakukan karakter Devi dan Reva sukses membuatku gemas, geregetan dan juga deg-degan. Jose Poernomo ternyata cukup baik menjaga ketegangan pada paruh film ini, ditambah dengan sedikit unsur komedi singkat yang timingnya begitu pas banget. Pada moment ini sisi horror benar-benar hilang dan tergantikan oleh aksi "menegangkan" yang dilakukan oleh Pamela Bowie dan Marcelino Lefrandt dikamar. Aku jauh lebih menikmati moment thriller-nya ini ketimbang horrornya terasa biasa saja.


Yang sedikit menyita perhatian aku berikutnya adalah hubungan yang terjalin diantara karakter Reva dan Devi. Mereka berdua terasa memiliki hubungan lebih dari sekedar teman biasa. Beberapa adegan terlihat menunjukkan kode-kode itu tapi Jose Poernomo untungnya tidak menampilkannya terlalu explicit sehingga masih dalam level wajar (atau malah abu-abu). Editing pada saat menampilkan dunia sesungguhnya dengan dunia gaib yang dirasakan Reva surprisingly cukup smooth dan asyik juga. Namun sayang, ada beberapa adegan yang masih menampilkan hal-hal ganjil. Seperti luka-luka tusukan dan berdarah yang tidak ditampilkan dengan baik, kontinyuitas masih berantakan dan juga penggunaan over scoring terasa lebay dibeberapa bagian.
Untuk jajaran pemain REVA: GUNA-GUNA (2019) yang mayoritas sudah mempunyai nama besar di industri film Indonesia ini, tampil tidaklah terlalu mengecewakan. Angel Karamoy mampu menampilkan Reva yang selalu diganggu tiga setan sekaligus dengan ekspresi dan gesturnya yang baik. Aura Mas Archewe atau Marcelino Lefrandt tampil cukup oke menjadi pimpinan "killer" panti rehab PeragaSukma. Yang cukup mencuri perhatian dalam film ini surprisingly ada ditangan Pamela Bowie dan Wulan Guritno. Pammy bisa mendeliver karakter Devi dengan sangat baik. Pembawaannya cukup asyik dan tidak annoying sama sekali. Begitu juga dengan Wulan Guritno yang kali ini keluar dari zona nyamannya. Asyik juga melihat hot-mom ini marah-marah dan ketakutan. Kalangkabut dari karakter Dr Karina serta twistnya diparuh akhir film terasa cukup meyakinkan dan reason-able meskipun dieksekusinya terlihat buru-buru.
Overall, REVA: GUNA-GUNA (2019) tidaklah buruk-buruk amat seperti dugaanku sebelumnya. Jose Poernomo nampaknya mulai berbenah diri memperbaiki kesalahan-kesalahan dari film ke film. Film SILAM (2018) dan REVA: GUNA-GUNA (2019) masih berada di level yang tidak mengecewakan.


[7/10Bintang]

No comments:

Post a Comment