Sunday, 21 October 2018

[Review] Jaga Pocong: Terror Mengerikan Ketika Menjaga Jenazah Sendirian


#Description:
Title: Jaga Pocong (2018)
Casts: Acha Septriasa, Zack Lee, Jajang C. Noer, Aqilla Herby, Dewi Irawan, Luthya Suri, Khadija Shahab
Director: Hadrah Daeng Ratu
Studio: Spectrum Films, Maxima Pictures, Unlimited Production

#Synopsis: 
Mila (Acha Septriasa) seorang suster disebuah rumah sakit baru saja selesai tugasnya mengurus dan menemani Tiwi (Khadija Shahab), pasien yang menderita leukimia. Ketika akan pulang, kepala rumah sakit (Dewi Irawan) menyuruh Mila untuk pergi ke kediaman Radit (Zack Lee) untuk memberikan dan menyuntikkan obat kepada Ibu Sulastri (Jajang C. Noer) yang tengah sakit. Mila yang awalnya menolak, mau tak mau menerima tugas dari kepala rumah sakit lantaran Mila sudah termasuk suster yang sudah berpengalaman.


Menjelang petang, Mila tiba dirumah Radit. Rumahnya cukup besar namun tampak sepi dan tak terawat. Kedatangan Mila ternyata terlambat, Ibu Sulastri sudah meninggal dunia. Ketika Mila akan pulang, Radit meminta bantuan Mila untuk memandikan dan mengkafani Jenazah almarhum ibunya sebelum esok hari dikebumikan. Mila pun merasa tak bisa menolak permintaan Radit ia lalu melakukan permintaan Radit.




Usai memandikan dan mengkafani Jenazah almarhum Ibu Sulastri, Radit menerima telepon dari petugas pemakaman untuk mengurus administrasi. Radit pun meminta tolong sekali lagi pada Mila untuk tetap menunggu rumahnya sekaligus menemani Novi (Aqilla Herby) anaknya sampai ia selesai mengurus administrasi pemakaman.
Usai Radit pergi, Mila mulai mengalami hal-hal ganjil dirumah tersebut. Suara langkah loncat terkadang terdengar dari lantai atas. Awalnya Mila mengira suara tersebut berasal dari Novi, namun ketika ia mencoba melihat ke lantai atas, ternyata bukan Novi. Ketika kembali turun kebawah, Jenazah Ibu Sulastri yang terbaring dan terbungkus kain kafan ditengah rumah membuat Mila selalu membuatnya merinding. 



Berjam-jam telah berlalu, namun Radit belum juga pulang. Mila semakin merasakan kejadian aneh dengan Jenazah Ibu Sulastri. Kapas yang menyumbat hidung Jenazah tiba-tiba copot, tali pengikat kafan bagian kepala juga terlepas, ditambah lagi pemutar piringan hitam yang tak jauh dari Jenazah tiba-tiba nyala sendiri. Mila ketakutan, ia berusaha untuk keluar dan menyelamatkan diri dari berbagai terror yang menghantui dirinya selama berada dirumah Ibu Sulastri.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah Mila berhasil menyelamatkan dirinya?

#Review:
Tanpa gembar-gembor informasi seputar kapan proses shooting film ini dimulai, Tiba-tiba saja Spectrum Films berasosiasi dengan Maxima Pictures dan Unlimited Production merilis sebuah film bergenre horror berjudul JAGA POCONG (2018). Yang cukup membuatku penasaran dengan film arahan sutradara MARS MET VENUS (2017) ini dibintangi oleh salah satu aktris terbaik Indonesia saat ini yakni Acha Septriasa. Pasalnya, usai ia menikah, dikaruniai anak pertama dan menetap tinggal di Australia, Acha terasa vakum dari industri film Indonesia. Comeback perdana Acha usai menikah lewat CINTA 2 KODI (2018) yang dirilis pada semester awal tahun ini. Kembalinya Acha bermain dalam film dan bergenre horror terasa seperti mimpiku menjadi kenyataan. Sejak dulu, aku mempunyai harapan bisa melihat Acha Septriasa bermain dalam film horror namun belum pernah tercapai. Meskipun ia pernah bermain dalam MIDNIGHT SHOW (2016) namun itu bukanlah bergenre horror melainkan thriller-slasher.



Aku berkesempatan hadir ke Special Screening film JAGA POCONG (2018) pada Jum'at 19 Oktober 2018 lalu dan Gala Premierenya pada Senin, 22 Oktober 2018 semalam di CGV Grand Indonesia Jakarta. Suasana lobby CGV GI yang luas dan dikenal mempunyai konsep pencahayaan remang-remang ini pada saat malam Gala Premiere film JAGA POCONG (2018) begitu ramai dan padat akan tamu undangan. Rekan-rekan dari media cetak, online, televisi hingga para blogger, vlogger dan selebgram juga tampak terlihat memeriahkan malam tersebut.


Tak hanya itu saja, sosok hantu pocong yang biasanya menjadi salah satu setan paling menakutkan di Indonesia, ikut memeriahkan suasana Gala Premiere dan jumlahnya belasan. Para pocong bahkan diajak foto dan selfie oleh tamu-tamu undangan haha. 
Namun yang cukup disayangkan adalah sang pemeran utama film ini yakni Acha Septriasa tidak bisa hadir ke Gala Premiere film JAGA POCONG (2018). Hal itu ia sampaikan pada saat video singkat yang dibuat oleh team film dan Acha Septriasa diputar sebelum film dimulai. Ketika Press Conference, Jajang C. Noer memberikan kesan yang cukup lucu untuk film ini. Beliau awalnya mengira berakting mati tanpa dialog itu enak, tapi ternyata beradegan mati itu sangat membuatnya capek fisik dan melelahkan. Beliau juga ketika melihat dirinya menjadi pocong ternyata begitu cantik. 


Kembali bekerjasama dengan Maxima Pictures mengingatkan performance Acha yang cukup bagus lewat trilogi film 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (2013). Untuk segi cerita, film JAGA POCONG (2018) ini menurutku sangat menarik. Seorang suster disuruh untuk memandikan, mengkafani dan menjaga pocong sendirian. Yes! Hanya itu saja. Kita bisa dengan mudah menebak apa yang akan dialami oleh suster tersebut. Beruntung, terror demi terror yang dihadirkan oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu ini tidak mengikuti horror mainstream. Beliau cukup berhasil menjaga atmosfer horror dari awal hingga akhir film. Intens ketegangan pun cukup dijaga dengan baik. Jumpscared yang dihadirkan pun lumayan bagus dan tidak norak. Sosok pocong dalam film ini menurutku lumayan mengintimidasi Mila dan penonton. Gila aja, pocong tergeletak gitu aja ditengah ruangan dimalam hari. Beberapa kali melihat sosok pocong itu aku merinding. Ketika mencoba menakut-nakuti juga, si pocongnya bagus cukup berdiam diri tanpa harus meloncat-loncat atau bergerak sudah berhasil membuat penonton menahan nafas disepanjang film.


Jajaran pemain yang sedikit juga membuat film ini terasa fokus untuk mengikuti apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah itu. Kita serasa menemani sosok Mila dalam film ini. Yang cukup disayangkan menurutku pribadi adalah ketika muncul karakter Novi serta twist nya yang kurang terbangun dengan baik. Andai saja twist tersebut bisa dieksplor lagi lebih dalam mungkin film ini akan jauh lebih keren lagi. Acha Septriasa yang menjadi ujung tombak film ini tampil begitu memuaskanku yang ingin melihat dia bermain film horror. Ekspresi serta ketakutan Acha memerankan karakter Mila sangat meyakinkan banget. Penonton serasa auto empati terhadap apa yang sedang dialami oleh Mila. Andai saja sang sutradara sedikit meningkatkan lagi "siksaan" untuk Acha dalam film ini pasti bakalan semakin klimaks! Haha.
Overall, JAGA POCONG (2018) tampil sebagai salah satu film horror tahun ini yang cukup mencuri perhatian. Minim pemain, minim jumpscared murahan namun menampilkan performa yang oke! Salah satu horror terfavorit tahun ini setelah DANUR 2 MADDAH (2018), SABRINA (2018) dan SEBELUM IBLIS MENJEMPUT (2018)!


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment