#Description:
Title: Sukma (2025)
Title: Sukma (2025)
Casts: Luna Maya, Christine Hakim, Fedi Nuril, Oka Antara, Krishna Keitaro, Anna Jobling, Kimberly Ryder, Amanda Soekasah, Giovanni Tobing, Asri Welas, Kiano Tiger Wong, Kenzo Eldrago Wong
Director: Baim Wong
Studio: Tiger Wong Entertainment, Legacy Pictures, ROLE Entertainment
#Synopsis:
Pernikahan Arini (Luna Maya) dengan Hendra (Fedi Nuril) semakin tidak harmonis usai Hendra didiagnosis mengidap schizophrenia. Tak jarang Arini mendapatkan KDRT yang dilakukan sang suami meskipun Hendra terkadang tak menyadari telah melakukan hal tersebut. Arini pun akhirnya mengambil keputusan untuk bercerai dengan Hendra. Setelah resmi berpisah, Arini dan anak semata wayang mereka, Iyan (Krishna Keitaro) memulai hidup yang baru di kota kecil dengan menyewa sebuah rumah atas pilihan dari kekasih Arini yaitu Pram (Oka Antara).
Meskipun rumahnya terlihat tak terawat, Arini dan Iyan cukup senang karena Pram menjanjikan akan pindah lagi ke rumah yang lebih bagus ketika renovasi sudah selesai. Untuk mengurus keperluan rumah tangga, Pram juga sudah menyiapkan ART yaitu Ibu Sri (Christine Hakim) agar Arini bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan usaha menjahit dan mengurus Iyan.
Waktu terus berlalu, Arini dan Iyan mulai merasakan adanya hal aneh selama tinggal di sana. Mereka sering mendengar suara dan bayangan-bayangan misterius yang lalu lalang di dalam rumah. Selain itu, kehadiran cermin besar yang ada di salah satu ruangan membuat Arini dan juga Iyan ketakutan. Untungnya Pram dan Ibu Sri selalu menenangkan Arini agar menghiraukan semua hal-hal aneh tersebut.
Suatu hari, Hendra tiba-tiba datang ke rumah Arini sambil membawa kado untuk Iyan. Awalnya terlihat biasa-biasa saja. Namun tak lama setelah itu, schizophrenia Hendra kambuh lagi dan membuatnya berusaha merebut Iyan dari Arini. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Pram yang baru saja pulang langsung menyeret dan mengusir Hendra dari rumah mereka. Sejak saat itu, Pram berjanji akan lebih protektif melindungi Arini dan Iyan agar kejadian seperti tadi tak terulang kembali.
Seiring berjalannya waktu, hal-hal aneh terus menghantui Arini. Dari cermin tua yang ada di ruangan menjahitnya, Arini sering melihat penampakan sesosok perempuan yang berusaha berkomunikasi dengannya. Hal serupa juga turut dirasakan oleh Iyan. Hingga suatu ketika, Arini mendapatkan sebuah petunjuk berupa kata "Masuk, Raga Nerawi" yang tiba-tiba muncul dari permukaan cermin. Saat bertanya pada Pram pun, ia tak mengerti dengan hal tersebut. Ketika Arini menjemput Iyan ke sekolah, ia bertemu lagi dengan Hendra. Di sana, Hendra kembali meminta maaf atas kejadian di rumah. Hendra menjelaskan jika ia melihat secara jelas penampakan dari cermin dan menyebabkan schizophrenia nya kambuh. Arini pun akhirnya menceritakan semua pengalaman mistis nya selama tinggal di sana pada Hendra. Saat melihat bukti foto tulisan "Masuk, Raga Nerawi", Hendra meyakini jika tiga suku kata tersebut merupakan anagram. Setelah ditelusuri, anagram tersebut merujuk pada nama perempuan yaitu Sukma Wiranegara.
Atas petunjuk tersebut, Arini kemudian mencari tahu perihal sosok Sukma Wiranegara. Penelusuran yang dilakukan Arini tersebut mengarah pada cerita keluarga penghuni rumah sebelumnya yang terjadi dua tahun lalu. Kala itu, rumah tersebut disewa oleh seorang ibu dan kedua anaknya. Anak pertama yaitu Tyas (Kimberly Ryder) pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahnya. Naasnya, sang ibu dan anak keduanya, Sari (Anna Jobling) harus meregang nyawa tak lama setelah Tyas pergi. Kejadian tersebut membuat Tyas terpukul dan memutuskan tak lagi menyewa rumah itu. Ibu Sukma yang merupakan ART di rumah tersebut selamat dari kejadian mengerikan tersebut dan mengaku sangat terpukul atas kematian majikannya.
Karena semakin penasaran, Arini menanyakannya pada Ibu Sri. Untuk jawaban tersebut, Ibu Sri mengajak Arini ke rumahnya dan akan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga Tyas dua tahun lalu. Setibanya di rumah, Arini merasa ada yang disembunyikan oleh ART nya itu. Firasat Arini terbukti. Ibu Sri mengunci rumah dan tiba-tiba menyerang Arini. Beruntung, Arini berhasil kabur dan bertemu dengan Pram yang sedang menyusul. Mereka berdua langsung pergi meninggalkan rumah Ibu Sri.
Setibanya di rumah, Arini langsung mencari keberadaan Iyan dan meminta pada Pram untuk segera pergi dari rumah. Ditengah kepanikan dan rasa takut yang melanda, sebuah rahasia besar yang selama ini ditutupi oleh Ibu Sri akhirnya ketahuan oleh Arini. Rahasia apa yang akhirnya terkuak?
#Review:
Setelah sukses dengan film LEMBAYUNG (2024), aktor sekaligus konten kreator dan sutradara yaitu Baim Wong kembali hadir dengan project film layar terbarunya berjudul SUKMA (2025). Film ini menjadi film kedua bagi Baim Wong sebagai sutradara, produser sekaligus penulis cerita dan skenario. Aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film SUKMA (2025) yang sukses digelar pada Senin, 8 September kemarin di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan. Pada saat sesi press conference, Baim Wong mengungkapkan film SUKMA (2025) mengusung tema tentang keresahan mayoritas perempuan akan kecantikan dan keabadian dalam hidup mereka. Penggunaan cermin dalam film ini juga sebagai simbol refleksi antara ketidaksempurnaan dan keabadian. Selain itu, Baim Wong pun berhasil menggaet Fedi Nuril untuk main film horror yang pertama kalinya. Baim yakin dengan kelebihan dari film yang ia garap ini punya hal sangat menarik sampai bisa memincut Fedi Nuril bersedia main horror.
Untuk segi cerita, kolaborasi Baim Wong dengan Ratih Kumala 'Gadis Kretek' dalam menulis plot film SUKMA (2025) tampil cukup kompleks dan digarap serius. Hal tersebut bisa penonton rasakan bagaimana masing-masing karakter memiliki background story yang penuh dinamika dan tak sekedar jualan horror atau jump scared semata. Kompleks nya karakter Arini dan Pram sebagai mantan pasangan suami berhasil dieksplor dengan baik di film ini. Mereka berdua sebetulnya saling mencintai satu sama lain demi anak, namun karena Hendra mengidap schizophernia, perlahan mulai merusak hubungan mereka. Sikap tempramental, emosi tak terkendali hingga lupa dengan semua hal berhasil digambarkan dengan baik lewat karakter Hendra di sini. Lebih lanjut, narasi cerita dari karakter Arini juga tidak hanya sekedar korban saja, ia berusaha bangkit untuk menata kembali hidupnya meskipun harus menghadapi kejadian apes karena bertemu dengan Pram dan juga Ibu Sri. Jika di film LEMBAYUNG (2024) plot twist nya terasa dipaksakan dan tidak dibangun dengan maksimal, maka hal sebaliknya dilakuan dengan sangat baik di film SUKMA (2025) ini. Baim dan Ratih sukses menutup dengan sangat rapat dan juga rapi kejutan yang disiapkan di babak akhir film. Eksekusinya pun tak sekedar horror semata, tapi ya itu tadi, Baim Wong memberikan sentilan berbobot tentang kecantikan seorang wanita dan juga mitos tentang hidup abadi seorang manusia.
Untuk jajaran pemain, melimpahnya nama-nama besar yang sudah lama eksis di industri perfilman Indonesia di film SUKMA (2025) ini dimanfaatkan sangat baik oleh Baim Wong. Pemeran Arini yaitu Luna Maya mengaku sangat senang saat mendapat tawaran film ini karena ia tidak dituntut untuk menggunakan make-up selama proses syuting. Totalitas Luna Maya saat adu akting dengan tiga nama besar yaitu Christine Hakim, Fedi Nuril dan Oka Antara menurutku sangat memukau. Emosi, gesture dan range akting mereka berempat sukses membuatku takjub. Effort para pemain di film ini memang luar biasa dan profesional. Dikira bakal biasa-biasa saja karena sutradaranya juga teman sendiri, eh ternyata dugaan tersebut sukses dipatahkan oleh seluruh pemain.
Untuk urusan visual, Baim Wong memang semakin kritis dan melakukan upgrade yang menurutku sangat signifikan dibandingkan debut film pertamanya. Di film SUKMA (2025) ini, visual dan sinematografi nya semakin oke, meskipun menurutku ada satu yang bikin ganggu saat penampakan di dalam gua. Efek visualnya masih kentara banget. Andai saja mengandalkan suara-suara mistis, efek seramnya pasti akan jauh berasa, karena sound design dan sound effect nya sudah sangat powerful.
Overall, film SUKMA (2025) sudah jelas bisa masuk jajaran film horror Indonesia terbaik di tahun ini. Plot twist yang benar-benar mindblowing!
[8.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment