Monday, 26 September 2022

[Review] Bodies Bodies Bodies: Ketika Kecerobohan Berujung Maut Dan Terbongkarnya Banyak Rahasia!



#Description:
Title: Bodies Bodies Bodies (2022)
Casts: Amandla Stenberg, Maria Bakalova, Myha'la Herrold, Chase Sui Wonders, Rachel Sennott, Lee Pace, Pete Davidson, Conner O'Malley
Director: Halina Reijn
Studio: 2AM, Sony Pictures, Stage 6 Films, A24


#Synopsis:
Sophie (Amandla Stenberg) mengajak pacarnya, Bee (Maria Bakalova) untuk ikut berkumpul sekaligus berpesta ditengah cuaca badai di rumah sahabat kecilnya yaitu David (Pete Davidson). Selain Sophie dan Bee, acara tersebut turut dihadiri pacarnya David yaitu Emma (Chase Sui Wonders), Alice (Rachel Sennott) bersama pacar barunya yang lebih tua bernama Greg (Lee Pace) dan Jordan (Myha'la Herrold). Berbagai macam perlengkapan pesta sudah dipersiapkan oleh David mulai dari makanan, speaker musik, minuman alkohol, ganja hingga narkoba sudah tersedia lengkap.


Waktu semakin larut, cuaca badai diluar juga semakin memburuk. David dan yang lain justru sedang asyik berpesta di dalam rumah. Setelah dirasa semuanya mabuk dan teler, mereka kemudian mengadakan permainan 'Bodies Bodies Bodies' yang memilih salah satu diantara Sophie, Bee, David, Emma, Alice, Greg dan Jordan sebagai pemain pembunuh. Permainan dimulai saat lampu dimatikan. Jika sang pemain pembunuh bisa menemukan salah satu pemain lainnya, ia harus membunuh pemain tersebut dengan cara menepuk punggung pemain tersebut. Setelah lampu dinyalakan, seluruh pemain harus bisa menebak pemain pembunuh itu.


Babak pertama pun dimulai. Seluruh pemain berpencar dalam keadaan gelap. Bee yang baru saja bergabung dengan teman-temannya Sophie itu merasa bingung sekaligus takut saat menyusuri ruangan demi ruangan di rumah itu. Di babak pertama ini, Greg menjadi korban pertama namun sayang, pemain pembunuh Greg ternyata gagal ditemukan. Greg pun memilih untuk tidak ikut lagi permainan itu dan pergi tidur ke kamarnya.
Babak kedua pun dimulai. Sophie, Bee, David, Emma, Alice dan Jordan kembali berpencar. Disaat Bee berjalan menuju area dapur, tiba-tiba saja ia melihat David di luar rumah dengan kondisi leher yang berlumuran darah. Sophie dan yang lainnya langsung segera membawa David ke dalam rumah. Melihat sahabatnya tewas berlumuran darah membuat mereka semua panik. Emma, Alice dan Jordan berusaha mencari bantuan namun tidak ada sinyal di ponsel dan Wi-Fi di rumah David terputus karena listrik padam. Selain itu, cuaca badai diluar juga semakin memburuk sehingga mereka terjebak di dalam rumah.


Seiring berjalannya waktu, ketakutan menghantui mereka yang masih hidup di rumah itu. Emma, Sophie dan Jordan curiga jika Greg lah pelaku pembunuh David karena sedang berada di kamarnya. Namun Alice sangat yakin jika sang pacar bukanlah pelakunya. Jordan, Sophie, Emma dan Bee langsung bergegas menuju kamar Greg dan menemukan peralatan mendaki yang sangat lengkap di tasnya. Hal itu membuat rasa curiga terhadap Greg menjadi makin kuat. Mereka lalu menemukan Greg yang sedang terapi di ruang gym. Jordan, Emma dan Sophie langsung menginterogasi Greg soal pembunuhan David. Namun Greg dengan sangat yakin tidak melakukan hal tersebut. Ia mengaku tidak kemana-mana hanya berbaring di ruang gym. Karena terus didesak dan diancam oleh para perempuan, Greg pun mencoba membela diri dan menahan semua serangan Jordan, Emma dan Sophie. Melihat kekacauan yang terjadi, Bee kemudian memukul kepala Greg hingga tewas.
Kematian Greg membuat keadaan semakin kacau. Semua orang yang tersisa berpotensi menjadi salah satu tersangka atas kematian David.


Ditengah cuaca badai, listrik padam, Jordan, Bee, Sophie, Alice dan Emma harus bertahan dan melindungi diri mereka masing-masing. Selain itu, satu persatu rahasia diantara mereka perlahan mulai terkuak. Bee mencurigai ada yang disembunyikan diantara Jordan dan Sophie, kebohongan Bee terbongkar, alasan Sophie menjauhi Jordan lantaran mempunyai circle pertemanan yang buruk serta Jordan yang sangat tidak menyukai program podcast milik Alice. Apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu? Siapakah pelakunya?


#Review:
Rumah produksi A24 baru saja merilis film thriller horror terbarunya yang berjudul BODIES BODIES BODIES (2022). Jika sebelumnya film A24 itu selalu identik dengan nuansa arthouse, di film ini justru tidak ada arthouse-arthouse nya sama sekali hahaha. Alur cerita mudah banget diikuti dan segala macam konflik yang terjadi bisa sangat related dengan kehidupan sosial generasi milenial dan generasi Z. Sang sutradara dengan jeniusnya menampilkan thriller horror dan tema whodunit dengan menambahkan berbagai macam konflik khas remaja modern didalamnya. Perkara tidak pernah nimbrung di grup Whatsapp, berbagai istilah gaul di sosial media, fake love media Podcast, hingga Dating Apps menjadi sajian menarik dari dialog-dialog para remaja perempuan dalam film ini. Aku tak menyangka jika film BODIES BODIES BODIES (2022) bukan menonjolkan thriller bunuh-bunuhan melainkan sajian satir untuk remaja-remaja modern! Hahaha.


Elemen thriller nya berhasil tampil secara organik. Tak perlu jualan jumpscared mengerikan atau aksi bunuh-bunuhan brutal, cukup dengan set rumah mewah mati listrik, cuaca badai dan modal cahaya dari screen ponsel sudah oke bikin penonton ikutan was-was akan siapa pembunuhnya. Plot twist yang direveal saat ending film secara tidak langsung "menampar" semua dugaan penonton. Agak ngeselin sih emang hahaha.


Jajaran pemain yang memang masih remaja surprisingly is really good. Penampilan mereka sudah seperti bestie sungguhan. Mungkin aku sedikit bingung yang jadi main cast dari film BODIES BODIES BODIES (2022) ini apakah Sophie atau Bee karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Overall, film BODIES BODIES BODIES (2022) sukses menyajikan drama thriller generasi modern yang dikemas berisik khas remaja milenial namun menyindir perilaku komunikasi dan interaksi sosial mereka juga. Good!


[7/10Bintang]

No comments:

Post a Comment