Wednesday, 11 January 2023

[Review] Puss In Boots The Last Wish: Kisah Seru Si Kucing Oren Yang Tinggal Satu Nyawa Lagi!



#Description:
Title: Puss In Boots: The Last Wish (2022)
Casts: Antonio Banderas, Salma Hayek, Harvey Guillen, Florence Pugh, Olivia Colman, Ray Winstone, Samson Kayo, John Mulaney, Wagner Moura, Davine Joy Randolph
Director: Joel Crawford
Studio: Dreamworks Animation, Universal Pictures


#Synopsis:
Puss In Boots (Antonio Banderas) merayakan keberhasilannya menguasai wilayah Del Mar dengan mengadakan pesta di istana. Hal tersebut membuat pimpinan Del Mar semakin marah dan berusaha untuk menghabisi Puss dengan cara mengerahkan banyak pasukan. Aksi kejar-kejaran yang terjadi antara Puss dengan para pasukan itu menimbulkan kekacauan dan membangunkan satu monster raksasa yang selama ini tertidur di wilayah bukit Del Mar. Meskipun Puss hanyalah seekor kucing dan bertubuh kecil, ia berhasil menghentikan monster raksasa yang berusaha menghancurkan Del Mar. Namun sayang, terjadi sebuah insiden tak terduga yang menyebabkan Puss tak sadarkan diri.
Setelah siuman, Puss terbangun dan diberitahu oleh seorang dokter jika nyawa yang tersisa dalam diri Puss tinggal satu lagi. Dokter pun menyarankan Puss untuk pensiun sebagai pahlawan dan tidak lagi berkelana ke berbagai wilayah. Selain itu, dokter juga meminta Puss untuk tinggal dan menghabiskan sisa hidupnya di tempat penampungan kucing milik Mama Luna (Davine Joy Randolph).
Mendengar hal tersebut membuat Puss sangat terkejut. Ia tak mungkin pensiun sebagai pahlawan. Puss sangat percaya diri jika dia akan baik-baik saja meskipun nyawa yang tersisa tinggal satu lagi. Permasalahan baru muncul disaat Puss bertemu dengan seekor serigala putih bernama Death Wolf (Wagner Moura) yang berencana menghabisi Puss. Aksi pertarungan pedang pun tak terhindarkan. Death Wolf dengan sangat mudah mengimbangi kemampuan Puss. Tak hanya itu saja, ia juga berhasil menjatuhkan pedang lawannya dan membuat Puss sangat ketakutan. 
Kejadian tersebut membuat Puss akhirnya memutuskan untuk pensiun menjadi pahlawan dan menghabiskan waktu di rumah Mama Luna. Selama berbulan-bulan tinggal disana, Puss berubah menjadi seekor kucing peliharaan dengan rutinitasnya yang membosankan. Di rumah Mama Luna ia juga berkenalan dengan seekor anjing bernama Perrito (Harvey Guillen).
Masalah kembali muncul disaat seorang perempuan bernama Goldilocks (Florence Pugh) dan tiga ekor beruang berukuran besar datang ke rumah Mama Luna untuk menangkap Puss demi imbalan ratusan koin emas. Goldi dan ketiga beruangnya itu juga punya rencana lain setelah berhasil menangkap Puss. Mereka mengincar sebuah bintang yang bisa mengabulkan apapun. Untuk menuju tempat keberadaan bintang itu, mereka harus mengambil peta ajaib yang kini ada di tangan pengusaha kue Pie bernama Jack Horner (John Mulaney).
Mendengar rencana Goldi itu membuat Puss sangat tertarik untuk mendapatkan bintang tersebut. Jika Puss berhasil mendapatkannya, ia ingin mengembalikan sembilan nyawanya agar bisa melanjutkan petualangannya sebagai pahlawan. Puss kemudian memakai kembali kostum kesayangannya dan melakukan petualangan untuk mendapatkan peta menuju bintang yang ada ditangan Jack Horner.
Setibanya di pabrik milik Jack Horner, Goldi beserta ketiga beruangnya itu harus berhadapan dengan pasukan Chef dan juga benda-benda ajaib yang selama ini dikumpulkan oleh Jack. Disaat Jack dan Goldi sedang lengah, Puss kemudian mendekati peti yang berisikan peta bintang. Disaat yang bersamaan, Puss bertemu lagi dengan mantan tunangannya yaitu Kitty Softpaw (Salma Hayek) yang ternyata ikut mengincar peta bintang juga. Terjadi kekacuan dan aksi kejar-kejaran antara Goldi dengan tiga beruangnya serta Jack yang mengerahkan kemampuan benda-benda sihirnya untuk menangkap Puss dan juga Kitty.
Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Puss, Kitty dan Perrito yang kini memiliki peta menuju keberadaan bintang itu diikuti oleh Goldi beserta ketiga beruangnya, Jack dengan pasukan Chef beserta koleksi benda-bena ajaibnya dan yang terakhir, Dead Wolf yang sangat berambisi untuk mencabut nyawa satu-satunya dari Puss. Akankah Puss berhasil mewujudkan impian terakhirnya itu?


#Review:
Rumah produksi Dreamworks Animation akhirnya merilis sekuel film PUSS IN BOOTS (2011) pada Desember tahun lalu. Berjarak sepuluh tahun dari film pertamanya membuatku agak sedikit lupa dengan kisah kucing oren yang memakai sepatu boots ini. Ditambah lagi, aku sama sekali tidak mengikuti franchise film SHREK, sehingga makin lupa aja bagaimana kisah dari Puss In Boots ini.


Sebelum menonton film PUSS IN BOOTS: THE LAST WISH (2022) aku sengaja menonton ulang film pertamanya yang tersedia di Netflix. Jika pada film pertamanya berfokus pada persahabatan Puss dengan Humpty Alexander Dumpty yang harus dihadapkan dengan pengkhianatan dan perebutan telur emas dari angsa raksasa, di sekuelnya kali ini kisah si kucing oren jauh lebih kompleks karena harus dihadapkan dengan banyak hal. Selain harus melindungi nyawanya yang tersisa tinggal satu lagi, Puss juga dihantui oleh ancaman kematian dari sosok musuh yang sangat menakutkan dan juga kemunculan dua musuh lainnya dengan motifnya masing-masing. Development character dari sosok Puss In Boots semakin menarik dan lebih complicated dari film pertamanya. Ego si kucing oren yang ingin terus berkelana dan hidup independent hingga membatalkan pernikahan dengan Kitty ternyata berdampak cukup besar pada personality dari Puss nya sendiri. Pada akhirnya, Puss pun menyadari jika ia tidak bisa melakukan hal apapun secara independent. Tak hanya pendalaman karakter dari Puss yang makin matang dan kuat, sang sutradara dan tim penulis naskah juga melakukan development yang sangat luar biasa untuk ketiga musuh besar dari si kucing oren yaitu Death Wolf, Goldi dan Jack Horner. Mereka bertiga berhasil mencuri perhatian berkat kemampuan dan motivasinya untuk mendapatkan Puss sekaligus bintang pengabul impian. Khusus untuk Death Wolf, gila sih kemunculannya bikin Puss dan penonton ikutan merinding. Literally seperti malaikat pencabut nyawa dengan auranya yang sangat mengerikan! Motivasi dari Goldi serta chemistry nya dengan tiga beruang juga tak disangka memiliki beberapa adegan yang sukses membuatku menangis. Gila sih Florence Pugh dan Olivia Colman bisaan banget menghidupkan karakter animasi yang mereka suarakan. Penampilan karakter si gendut Jack Horner sangat menghibur dan mencuri perhatian juga. Selain terobsesi ingin menjadi produsen pie raksasa, ia juga seorang kolektor benda-benda ikonik dan sihir. Referensi dari film-film animasi ikonik dari studio sebelah (sebut saja Disney) bertebaran banget dimana-mana buseet! Penonton dibawa happy banget saat Jack Horner satu persatu menunjukkan koleksinya itu.
Selain mempunyai referensi yang sangat menyenangkan, film PUSS IN BOOTS: THE LAST WISH (2022) juga memiliki formula visual dan animasi yang mirip dengan film SPIDER-MAN: INTO THE SPIDER-VERSE (2018) atau ala-ala komik dan anime gitu looknya. Keren sih Dreamworks Animation berhasil membawa film ini setara dengan Spider-Verse meskipun hal tersebut tidak menjadi sesuatu yang baru.
Overall, film PUSS IN BOOTS: THE LAST WISH (2022) menjadi film animasi Hollywood terbaik di tahun lalu versiku. Jauuuhh lebih bagus ini ketimbang film-film Disney dan Pixar yang dirilis beberapa tahun terakhir hahaha.


[9/10Bintang]

No comments:

Post a Comment