Monday, 16 January 2023

[Review] Balada Si Roy: Drama Kehidupan Remaja Asal Bandung Saat Pindah Ke Banten



#Description:
Title: Balada Si Roy (2023)
Casts: Abidzar Al-Ghifari, Febby Rastanty, Bio One, Zulfa Maharani, Sitha Marino, Jourdy Pranata, Omara Esteghlal, Yusuf Mahardika, Fachri Muhammad, Lulu Tobing, Kiki Narendra, Dede Yusuf, Marthino Lio, Dian Sidik, Wafda Saifan, Tanta Ginting, Marcell Darwin, Ramon Y. Tungka
Director: Fajar Nugros
Studio: IDN Pictures


#Synopsis:
Roy (Abidzar Al-Ghifari) siswa SMA kelas XI yang berasal dari Bandung terpaksa harus bisa cepat beradaptasi di lingkungan bersama dengan sang ibu, Astuti (Lulu Tobing) yang memutuskan untuk tinggal di Serang, Banten. Kehadiran Roy di sekolah barunya menjadi pusat perhatian seluruh siswa karena Roy selalu datang dengan naik sepeda dan ditemani Joe, anjing herder kesayangannya.


Selama bersekolah disana, Roy dibuat terkejut saat mengetahui hampir semua orang di sekolah takut terhadap satu siswa yaitu Dullah (Bio One) yang dikenal sebagai pimpinan geng Borsalino sekaligus anak dari penguasa di Serang. Namun hal tersebut tak membuat Roy takut. Ia malah meminta semua siswa yang pernah dibully oleh geng Borsalino harus bangkit dan berani melawan hal-hal yang salah. Mendengar semangat Roy itu membuat Andi (Jourdy Pranata), Toni (Omara Esteghlal) dan para siswa lainnya jadi tersadar dan tak ingin lagi ditindas lagi oleh geng Borsalino.
Permasalahan muncul disaat salah satu siswi cantik dan populer di sekolah yaitu Ani (Febby Rastanty) terlihat tertarik pada Roy. Dullah yang selama ini menyimpan perasaan pada Ani makin kesal dengan hadirnya Roy yang merebut perhatian Ani. Disisi lain, Roy juga ditaksir oleh Wiwik (Zulfa Maharani) dan siswi baru pindahan dari Jakarta yaitu Dewi (Sitha Marino).


Suatu hari, disaat Roy dan Ani sedang berjalan-jalan di pantai sambil membawa Joe, mereka dihadang oleh Dullah dan geng Borsalino. Mereka pun berkelahi satu sama lain dan Dullah pun menyerang Joe hingga anjing kesayangan Roy itu mati. Hal tersebut membuat Roy menangis histeris karena Joe merupakan pemberian dari almarhum ayahnya (Ramon Y. Tungka) dan kini ia harus kehilangan Joe untuk selama-lamanya. Kejadian tersebut membuat Ani merasa sangat bersalah dan menganggap dirinya sebagai penyebab kematian dari anjing kesayangannya Roy.




Disaat Roy dirundung duka yang amat mendalam, ia harus menghadapi permasalahan baru saat mengetahui tentang kekuasaan ayahnya Dullah (Dede Yusuf) yang ternyata telah banyak merugikan para warga. Selain itu, Roy juga harus mengalami terror mistis hingga membuat kondisi tubuhnya semakin melemah. Atas saran dari kerabat ibu Astuti yaitu Pak Salim (Pritt Timothy), Roy kemudian dibawa ke Ki Japra (Egy Fedly) untuk disembuhkan.


Semua hal dan pengalaman yang dilalui Roy selama tinggal di Serang, Banten itu kemudian ia curahkan dalam bentuk tulisan dan di kirim ke surat kabar. Tulisan tersebut memancing perhatian dari pihak kepala sekolah hingga ayahnya Dullah. Ibu Astuti pun berusaha mengingatkan anaknya itu untuk lebih berhati-hati dalam bersikap karena keduanya tinggal di tanah orang lain, bukan tempat kelahiran mereka di Bandung. Bisakah Roy mengikuti permintaan ibunya itu?


#Review:
IDN Pictures semakin produktif untuk menghadirkan film-film terbarunya usai mendulang kesuksesan lewat dua film horrornya yaitu INANG (2022) dan QORIN (2022). Kali ini, Fajar Nugros dan Susanti Dewi merilis film adaptasi novel karya Golagong berjudul BALADA SI ROY (2023) yang siap tayang di bioskop mulai 19 Januari 2023.


Aku berkesempatan hadir pada acara Gala Premiere film BALADA SI ROY (2023) yang sukses digelar pada Selasa, 10 Januari lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut Fajar Nugros selaku sutradara sekaligus produser dari film BALADA SI ROY (2023) mengungkapkan alasan dirinya sangat tertarik untuk mengadaptasi novel karya Golagong itu ke film karena saat remaja, Nugros tumbuh bersama dengan kisah Roy di novel tersebut. Selain itu, Nugros juga sangat mengagumi dan mengidolakan sosok Golagong yang kala itu cukup berani membahas issue pencarian jati diri seorang remaja laki-laki ditengah issue sosial yang di lingkungannya. Hal menarik lainnya, sebelum Nugros memutuskan untuk memilih Abidzar Al-Ghifari sebagai Roy, ia sudah memilih Bio One namun Golagong sambil bercanda merasa Bio One kurang cocok memerankan Roy lantaran mempunyai fisik yang terlalu tampan dan berkulit putih. Golagong dan Nugros kemudian mencari cast baru dan akhirnya jatuh ke tangan Abidzar Al-Ghifari yang dari segi look sudah masuk kriteria sebagai Roy.



Untuk segi cerita, paruh awal film BALADA SI ROY (2023) berfokus pada drama romansa remaja abege yang sudah banyak kita temukan di film-film drama Indonesia. Siswa baru, ketemu siswi cantik dan populer kemudian saling tertarik namun ada siswa si paling berkuasa cemburu melihatnya. Tak membutuhkan waktu lama, alur cerita jadi semakin meluas dan terasa rumit ketimbang enak untuk diikuti. Naskah yang ditulis oleh Salman Aristo ini menurutku terlalu banyak hal yang ingin diceritakan, sehingga keseluruhan cerita tidak menyatu dengan baik. Serangkaian konflik dan peristiwa yang dialami oleh Roy itu tidak diselesaikan dengan jelas. Motif konfliknya pun cenderung lemah dan tidak berkesan sama sekali.


Development karakter Roy pun berasa nanggung dan gagal untuk mendapatkan perhatian dari penonton. Gesturenya yang sok tengil, pemikirannya yang sangat open minded itu tak sebanding dengan kenyataannya yang dimana karakter Roy malah lemah dan beberapa kali kalah oleh keadaan. Sikap Roy, Dullah dan karakter lainnya malah seperti menormalisasi menyelesaikan masalah lewat jalur pemberontakan dan kekerasan. Selain itu, film ini juga terlalu melibatkan banyak sekali karakter. Bahkan hampir setengah dari keseluruhan jumlah karakter terasa tidak penting-penting amat.
Terlepas dari kekurangan naskahnya yang sangat tidak enak untuk diikuti, performance Abidzar Al-Ghifari sebagai Roy tidaklah buruk untuk ukuran debut di film layar lebar. Ia masih potensial untuk berkembang lebih besar lagi dan harus didukung oleh naskah dan karakter yang lebih matang. Penampilan Febby Rastanty, Zulfa Maharani dan Bio One juga tetap berada di level yang tidak mengecewakan, meskipun development karakter yang mereka perankan sangat minim.


Untuk segi visual, Fajar Nugros cukup berhasil menyajikan set lokasi, properti, artistik dan look karakter dengan nuansa tahun 80an. Aku suka sekali dengan wardrobe dan tata rias para pemainnya yang dibuat jadul gitu. Gaya rambut Febby Rastanty dan Sitha Marino paling mencuri perhatian. Selain itu, design poster teaser dan officialnya juga cakep banget!
Overall, film BALADA SI ROY (2023) akan lebih memuaskan jika alur cerita dibuat lebih sederhana ketimbang harus menghadirkan sederet konflik tak penting didalamnya.


[6/10Bintang]

No comments:

Post a Comment