Saturday, 26 October 2024

[Review] Perewangan: Dampak Mengerikan Dari Bisnis Yang Menggunakan Penglaris!

 


#Description:
Title: Perewangan (2024)
Casts: Davina Karamoy, Ully Triani, Dian Sidik, Beby Evelyn, Shanty, Randy Danistha, Eduwart Manalu, Septian Dwi Cahyo, Restu Triandy, Syifa Aulia
Director: Awi Suryadi
Studio: MD Pctures, Pichouse Films


#Synopsis:
Usaha restoran ayam goreng yang dikelola Ibu Sudarsih (Ully Triani) dan suaminya, Taryadi (Dian Sidik) berkembang pesat serta laris manis didatangi para pengunjung. Mereka sangat menikmati hidangan ayam goreng beserta sambal yang dibuat langsung oleh Sudarsih tersebut. Namun ternyata, dibalik kesuksesan restoran tersebut, Sudarsih melakukan ritual meminta bantuan kepada iblis atau yang dikenal dengan sebutan perewangan. Selama bertahun-tahun, usaha restorannya selalu ramai pengunjung dan mendapat keuntungan yang besar setiap tahunnya. Kondisi perekonomian keluarga Sudarsih dan Taryadi jadi serba berkecukupan bersama kedua anak perempuan mereka yaitu Maya (Davina Karamoy) dan Wulan (Beby Evelyn).
Hingga suatu hari, Sudarsih menolak permintaan iblis perewangan yang menginginkan tumbal suaminya sendiri. Akibatnya, ia jatuh sakit dan koma selama berbulan-bulan. Taryadi pun masuk ke penjara karena dituduh sebagai penyebab istrinya koma. Usaha restoran ayam goreng terpaksa ditutup karena kondisi kesehatan Sudarsih terus menurun. Maya dan Wulan terpaksa menjual sebagian peralatan restoran yang ada di belakang rumah untuk biaya perawatan sang ibu
Selama merawat ibunya, Maya dan Wulan turut dibantu oleh paman mereka yaitu Roni (Septian Dwi Cahyo) yang bekerja di klinik. Saat Roni melihat kondisi kakaknya yang koma, ia merasakan aura mengerikan dan meminta kedua keponakannya untuk berhati-hati Setelah beberapa tahun menjalani hukuman, Taryadi akhirnya bebas dari penjara dan ia langsung pulang untuk menemui istri dan kedua anaknya.
Tiba di rumah, Maya dan Wulan sangat senang akhirnya bisa berkumpul lagi dengan ayah mereka setelah sekian lama terpisah. Namun saat mereka menghabiskan makan malam bersama, Taryadi belum sepenuhnya menyadari jika kondisi Sudarsih masih koma. Ia selalu berhalusinasi jika istrinya itu masih sehat seperti dulu. Maya sangat sedih melihat kedua orangtuanya kini dalam keadaan yang tidak stabil. Hingga akhirnya, Maya dan Wulan dibuat terkejut usai Taryadi mengalami kerasukan dan bunuh diri dengan cara yang tragis.
Kematian Taryadi membuat ketiga adik dari Sudarsih yaitu Sumarni (Shanty), Bambang (Eduwart Manalu) dan Sucipto (Randy Danistha) datang ke rumah Maya untuk melayat. Maksud kedatangan mereka bertiga ingin membicarakan perihal kondisi Sudarsih kepada Maya dan rencana untuk menjual rumah warisan dari orangtua mereka. Namun sayang, Maya menolak dengan tegas semua keinginan mereka. Maya akan tetap tinggal bersama sang ibu dan adiknya di rumah tersebut.
Waktu terus berlalu, kondisi Sudarsih terus memburuk. Perubahan fisik dari sang ibu pun mulai terlihat oleh Maya dan juga Wulan. Selain itu, mereka berdua juga semakin sering mengalami hal-hal aneh selama berada di rumah. Karena tak ingin keponakannya menjadi korban, Roni meminta Maya dan Wulan untuk membersihkan tubuh ibu mereka dengan menggunakan air dari pantai selatan. Roni berharap, cara tersebut bisa mengurangi dampak kekuatan iblis yang semakin menguasai tubuh Sudarsih.
Berbagai upaya yang dilakukan Maya dan Wulan selalu gagal. Mereka pun menemukan sebuah fakta mengerikan yang selama ini ditutupi oleh keturunan keluarga ibu mereka. Sumarni terpaksa memberi tahu keponakannya karena ia sangat ketakutan akan menjadi korban selanjutnya dari iblis perewangan yang selama ini membantu Sudarsih karena iblis tersebut akan terus menghabisi keluarga Sudarsih sampai tujuh turunan. Akankah Maya dan Wulan berakhir tragis?


#Review:
Menyambut akhir Oktober yang identik dengan nuansa Halloween, rumah produksi MD Pictures merilis film horror terbaru yang lagi dan lagi adaptasi dari Thread X viral. Kali ini, Thread X yang diposting oleh JeroPoint berjudul PEREWANGAN di tahun 2023 lalu diangkat jadi film layar lebar dengan Awi Suryadi sebagai sutradara.


Untuk segi cerita, plot yang dihadirkan oleh film PEREWANGAN (2024) tidaklah memberikan sesuatu yang baru. Formula cerita tentang bersekutu dengan iblis agar usaha laris dan berujung menjadi tumbal sudah banyak sekali kita temukan dalam film-film horror Indonesia, bahkan di tahun ini saja formula cerita yang sama persis dapat kita temukan di film MENJELANG AJAL (2024) yang dibintangi Shareefa Daanish. Sutradara dan tim penulis yaitu Baskoro Adi serta Andri Cahyadi terasa kebingungan untuk membangun narasi dari awal sampai akhir film. Tak sedikit adegan repetitif dilakukan disepanjang durasi film. Terror demi terror yang dialami oleh karakter Maya dan Wulan juga tidak ada yang membuatku terkesan. Bahkan di tengah film, aku merasa bosan dan mengantuk karena elemen horror yang menghantui Maya dan Wulan benar-benar membosankan. Reveal misteri keluarga Sudarsih pun tidak terlalu menarik karena semuanya sudah terprediksi dengan mudah oleh penonton. Melimpahnya karakter keluarga Sudarsih seharusnya bisa lebih dieksplor dan bisa juga dijadikan plot twist tersendiri agar sedikit berbeda dengan versi Thread X nya. Atmosfer mencekam cukup konsisten bisa dirasakan penonton berkat tata artistiknya yang beneran gelap gulita tanpa bantuan lightning saat adegan-adegan di malam hari. Pergerakan kamera pun entahlah terasa biasa banget. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang sudah Awi Suryadi lakukan di film horror sebelumnya seperti POCONG GUNDUL (2023) dan FIRST LOVE (2024).
Untuk jajaran pemain, debut Davina Karamoy sebagai pemeran utama dalam film bergenre horror pun sayang sekali tidak terlalu mengesankan. Potensi dari Davina dan para pemain pendukung lain seperti Shanty, Randy Danistha hingga Andy Rif pun terasa disia-siakan oleh film PEREWANGAN (2024). Untungnya, penampilan Ully Triani saat mengalami koma dan kerasukan dengan warna hijau yang sekilas mengingatkanku akan She-Hulk masih bisa menebar kengerian untuk penonton.
Overall, memang tak semua Thread X viral itu layak untuk diangkat menjadi film layar lebar. Terkadang, cukuplah menjadi utas saja di sosial media, karena pola thread-thread X yang bergenre horror terasa serupa tapi tak sama.


[6/10Bintang]

No comments:

Post a Comment