Saturday, 21 June 2025

[Review] Jalan Pulang: Kisah Seorang Ibu Mencari Cara Agar Anaknya Sembuh Dari Kerasukan!



#Description:
Title: Jalan Pulang (2025)
Casts: Luna Maya, Shareefa Daanish, Saska Chadwick, Taskya Namya, Raffan Al Rayan, Teuku Rifnu Wikana, Widika Sidmore, Kiki Narendra, Ruth Marini, Jajang C. Noer, Cetul Leatherart, Fajar Rezky, Eduwart Manalu, Rachel Mikhalya, Mikalya Sofia
Director: Jero Point
Studio: Leo Pictures, Legacy Pictures



#Synopsis:
Satu minggu menjelang hari ulang tahunnya, Arum (Saskia Chadwick) berencana ingin mengundang teman sekelasnya untuk merayakan di rumah. Namun kejadian tak terduga dialami oleh Arum saat sedang belajar di kelas. Arum berteriak histeris melihat penampakan sesosok perempuan seram dan mengganggunya. Kejadian tersebut membuat teman-teman sekelasnya mengalami luka akibat diserang oleh Arum. Pihak sekolah langsung memanggil ibu dari Arum yaitu Lastini (Luna Maya) dan mengambil keputusan untuk mengeluarkan Arum sebagai siswa di sekolah.
Dalam perjalanan pulang, Arum merasa sedih karena dianggap mengalami gangguan jiwa oleh teman-temannya di sekolah. Ibu Lastini dan adik dari Arum yaitu Rama (Raffan Al Rayan) berusaha berusaha menenangkannya dan berjanji akan menyembuhkan Arum dari segala ketakutan yang mengganggunya. Tiba di rumah, Arum kembali bertingkah aneh dan hampir saja mencelakai Rama dan juga Ibu Lastini. Kejadian tersebut membuat Lastini menyerah untuk mengobati Arum secara medis. Ia kemudian membuka buku peninggalan dari mendiang suaminya, Surya (Eduwart Manalu) yang berisikan informasi tentang nama-nama orang pintar untuk menyembuhkan Arum sebelum beranjak dewasa. Ibu Lastini akhirnya mencoba untuk mengikuti petunjuk dari mendiang suaminya demi kesembuhan Arum. Keesokan harinya, saat Ibu Lastini, Arum dan Raffa akan pergi ke tempat pertama, mereka kedatangan kakak dari Arum yaitu Lia (Taskya Namya) yang memutuskan tinggal pisah rumah dengan sang ibu. Lia meminta maaf karena selama ini sudah menganggap adik perempuannya itu mengalami gangguan jiwa. Lia pun bersedia untuk ikut menemani Ibu Lastini dan Raffa menuju tempat-tempat yang konon bisa menyembuhkan adiknya itu.
Perjalanan pertama, Ibu Lastini dan ketiga anaknya menuju kediaman dukun bernama Aki Rustaman (Kiki Narendra) yang berada di dalam hutan belantara. Tiba disana, Rustaman langsung bisa merasakan jika ada sosok yang terus mengikuti Arum kemanapun pergi. Meskipun harus membayar mahal, Ibu Lastini tetap bersedia demi kesembuhan sang anak. Saat Arum sedang persiapan untuk ritual, sosok perempuan seram itu kembali datang merasuki tubuh Arum. Rustaman terkejut karena sosok gaib yang ia hadapi punya kekuatan dan amarah yang luar biasa. Rustaman pun akhirnya tewas di tangan Arum yang kerasukan sosok perempuan seram tersebut.
Perjalanan kedua, Ibu Lastini dan ketiga anaknya pergi menuju kediaman dua cenayang perempuan yang berasal dari pulau Dewata yaitu Suhana (Ruth Marini) dan Ruhana (Jajang C. Noer). Setibanya disana, Ruhana langsung menggelar ritual pengusiran setan yang sudah mengikuti Arum sejak ia masih kecil. Saat ritual hampir saja berhasil, sosok perempuan seram tadi kembali muncul untuk mengelabui orang-orang disana dan berhasil melepaskan diri dari ritual yang sedang dilakukan. Arum yang kembali kerasukan kemudian kabur lalu tak sengaja tertabrak oleh kendaraan yang melintas.
Perjalanan ketiga, Ibu Lastini dan ketiga anaknya menuju kediaman Aki Drajat (Cetul Leatherart). Tiba disana, Drajat merasa lega akhirnya Lastini datang juga menemui dirinya setelah empat tahun lalu kematian Surya. Kala itu, Surya meminta bantuan pada Drajat untuk menyembuhkan Arum yang selalu kerasukaan menjelang hari ulangtahunnya di setiap tahun kabisat. Drajat kini sudah mendapatkan informasi cukup lengkap tentang masa lalu dari keluarga Lastini yang ada kaitannya dengan sosok perempuan seram bernama Marsinah (Shareefa Daanish). Ritual pengusiran setan oleh Drajat pun dimulai dengan melibatkan iringan musik gamelan dan beberapa penari. Saat prosesi ritual, Drajat berusaha berkomunikasi dengan Marsinah dan memintanya untuk tak lagi mengganggu Arum. Namun sayang, ritual pengusiran setan yang dilakukan Drajat gagal karena Marsinah memiliki energi dan amarah yang sangat besar. Marsinah lalu mengendalikan orang-orang yang melakukan ritual tersebut hingga tewas. Ibu Lastini, Lia dan Rama kemudian langsung membawa Arum pergi dari sana.
Ditengah perjalanan tak tentu arah, Ibu Lastini memutuskan untuk pulang ke rumah semasa kecilnya dan berharap ia bisa menemukan titik terang untuk kesembuhan Arum. Setibanya disana, Ibu Lastini langsung teringat akan kedua orangtuanya yaitu Djatmiko (Teuku Rifnu Wikana) dan Ranti (Widika Sidmore) yang sangat menyayangi dirinya. Berjalan ke area belakang rumah, Ibu Lastini kembali teringat akan teman semasa kecilnya, Ida (Mikayla Sofia) yang merupakan anak dari Marsinah. Semakin berada disana, Ibu Lastini mulai diberi petunjuk tentang masa lalu kedua orangtuanya yang ternyata punya keterkaitan dengan Marsinah dan juga Ida. Rahasia apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga Ibu Lastini?


#Review:
Rumah produksi Leo Pictures kembali hadir di tahun ini dengan project film horror terbarunya berjudul JALAN PULANG (2025). Film ini diadaptasi (untuk kesekian kalinya) dari salah satu Thread X horror viral milik akun @Jeropoint. Jika biasanya film adaptasi thread X Jeropoint disutradarai oleh sutradara spesialis horror yang saat ini sedang naik daun seperti Azhar Kinoi Lubis dan Awi Suryadi, Leo Pictures kali ini memberanikan diri untuk memberikan kepercayaannya kepada sang pemilik thread X untuk menggarap filmnya menjadi sebuah film layar lebar! Sebuah tugas, tantangan dan pekerjaan besar yang harus diemban oleh Jeropoint tentunya, mengingat film ini menjadi debut sebagai sutradara.


Untuk segi cerita, film JALAN PULANG (2025) sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang baru dan masih mengandalkan formula yang sama khas film-film adaptasi thread X milik Jeropoint sebelumnya. Paruh awal film, dibuka dengan flashback masa lalu bernuansa vintage dari karakter Marsinah yang gantung diri kemudian menjadi gentayangan mengganggu keluarga Djatmiko. Timeline cerita kemudian bergerak maju menuju belasan tahun kemudian saat anak dari Djatmiko sudah dewasa dan memiliki tiga orang anak. Namun sayang, mitos seputar lahir di tahun kabisat yang dihadirkan film ini terasa hanya sebatas gimmick saja tanpa adanya penjelasan antara hubungan mitos tahun kabisat dengan terror Marsinah kepada Arum. Countdown menjelang ulang tahun Arum yang dilakukan film ini pasti langsung mengingatkan penonton akan film DI AMBANG KEMATIAN (2023), namun sayang menurutku penggunaan kembali konsep ini di film JALAN PULANG (2025) tidak terlalu berdampak besar plot. Film ini terasa asyik sendiri menjadi horror road trip mirip SANTET SEGORO PITU (2024) versi singkat. Setiap adegan visit ke dukun atau orang pintar, eksekusinya kurang nendang dan malah terasa konyol di beberapa bagian. Bahkan di beberapa adegan, terasa sekali kurang konsisten. Misalnya, berdasarkan buku catatan peninggalan mendiang suaminya, Ibu Lastini harus mengunjungi beberapa dukun yang ada di pulau Jawa. Sepanjang perjalanan, petunjuk arah yang diperlihatkan hanya sebatas daerah di Jawa Barat saja, tapi nyatanya mereka bisa menemukan dukun yang bernuansa Jawa Timuran dan Bali. Kehadiran plot twist seputar masa lalu dari orangtua Ibu Lastini dan Marsinah sebetulnya tidak terlalu buruk, namun sayang eksekusinya menurutku gagal karena penonton tidak diberi kesempatan untuk memberikan rasa peduli terhadap para karakter di film ini. Bahkan, makna soal judul yang dipilih pun tidak terlalu relate dengan akhir cerita film.
Untuk jajaran pemain, kehadiran tiga aktris ratu horror Indonesia di era modern yaitu Luna Maya, Shareefa Daanish dan Taskya Namya juga tidak sepenuhnya berhasil menyelamatkan film JALAN PULANG (2025) ini. Untuk urusan akting, ketiganya sudah punya jam terbang yang tak perlu diragukan lagi. Namun sayang, development character untuk mereka terasa sangat datar, ditambah lagi dialog-dialog yang dilontarkan duh bikin performance mereka bertiga jadi tidak maksimal. Selain itu, karakter Lia yang diperankan Taskya Namya juga useless, karena tidak ada penjelasan mendalam mengenai Lia itu anak kandung atau anak tiri. Benar-benar sebatas karakter tempelan saja. Jika karakter Lia dan Rama dihilangkan pun tidak akan berpengaruh karena kehadiran keduanya malah terasa seperti beban saja wkwk.
Untuk urusan visual, sinematografi dan tata artistik film JALAN PULANG (2025) terlalu dominan menggunakan tone yang gloomy. Adegan-adegan yang menggunakan filter minim pencayahaan nya kentara banget. Alhasil, shooting yang diambil di siang hari tersebut jadi terlalu gelap, apalagi tiap adegan di hutan dan sungai. Duh pusing banget melihatnya. Lebih lanjut, penggunaan angle camera body rig juga entah kenapa di film ini terlalu sering! Di satu sisi, penonton memang bisa melihat ekspresi dari para pemainnya lebih dekat karena close-up, tapi di satu sisi, kalo kebanyakan juga jadinya pusing karena efek shaky dan raw nya kerasa banget.
Overall, film JALAN PULANG (2025) belum bisa dibilang sebagai horror yang memuaskan. Jeropoint harus belajar lebih jauh lagi untuk memvisualkan narasi ceritanya ke format layar lebar tanpa harus mencoba hal-hal eksperimental terlebih dahulu. Alhasil, ensemble casts nama-nama besar pun jadi sia-sia.


[6/10Bintang]

Thursday, 19 June 2025

[Review] Elio: Serunya Cerita Tentang Mimpi Diculik Alien Yang Menjadi Kenyataan!

 


#Description:
Title: Elio (2025)
Casts: Yonas Kibreab, Zoe Saldana, Remy Edgerly, Brandon Moon, Brad Garrett, Jameela Jamil, Young Dilan, Jake T. Getman, Matthias Schweighöfer, Ana de la Reguera, Atsuko Okatsuka, Shirley Henderson, Naomi Watanabe, Brendan Hunt, Anissa Borrego, Shelby Young
Director: Madeline Sharafian, Domee Shi, Adrian Molina
Studio: Pixar Animation Studios, Walt Disney Pictures


#Synopsis:
Elio Solis (Yonas Kibreab) baru saja menjadi seorang yatim piatu usai kematian kedua orangtuanya. Elio kini tinggal bersama adik dari mendiang ibunya yaitu Olga Solis (Zoe Saldana), seorang mayor angkatan udara yang rela mengorbankan impiannya sebagai astronot demi merawat dan menjaga keponakannya itu. Saat mengunjungi tempat kerja bibinya dan museum dirgantara, Elio tak sengaja masuk ke ruang pameran pesawat ruang angkasa Voyager 1. Disana, Elio dibuat takjub saat mendengar misi menemukan kehidupan lain di luar angkasa. Sejak saat itulah, Elio semakin tertarik terhadap dunia antariksa dan luar angkasa.


Bertahun-tahun kemudian, Elio tumbuh menjadi remaja yang terobsesi dengan segala hal tentang antariksa termasuk alien. Yang lebih gilanya lagi, Elio punya cita-cita ingin diculik alien. Untuk mewujudkan impiannya itu, Elio berusaha mengirim sinyal komunikasi ke langit dan menyusuri setiap pinggir pantai dengan harapan bisa mendapat respon dari makhluk luar angkasa. Namun sayang, semua usahanya itu selalu gagal. Hingga suatu malam, Elio meminjam alat komunikasi milik Bryce (Young Dilan) dengan harapan jangkauan sinyal yang dikirimkan ke luar angkasa bisa lebih luas. Saat dicoba, Elio kembali gagal dan membuatnya diejek oleh teman dari Bryce yaitu Caleb (Jake T. Getman). Perkelahian pun tak terhindarkan hingga Elio mengalami lebam di bagian mata sebelah kiri.


Bibi Olga dibuat kesal saat mengetahui keponakannya itu berkelahi di pantai saat malam hari. Elio pun terpaksa ia bawa ke tempat kerja agar bisa diawasi lebih ketat lagi. Saat menunggu di ruangan kerja Bibi Olga, Elio tak sengaja mendengar obrolan di pertemuan darurat angkatan udara perihal temuan dari seorang ahli teori konspirasi yaitu Gunther Melmac (Brendan Hunt) yang mengatakan jika makhluk di luar angkasa telah merespon pesan yang dikirim pesawat Voyager 1 pada tahun 1977 silam. Namun sayang, semua teori tersebut dibantah oleh Olga dan para ilmuwan disana. Mereka tidak mempercayai tentang adanya alien atau mahkluk luar angkasa lain yang berusaha berkomunikasi dengan planet bumi.
Mendengar teori yang diucapkan Melmac, membuat Elio sangat senang. Ia langsung menyelinap masuk ke ruang rapat lalu menggunakan perangkat komunikasi milik Melmac untuk merespon pesan yang diyakini berasal dari alien.


Gara-gara hal tersebut, seketika listrik di pangkalan militer padam dan Bibi Olga nyaris saja kehilangan pekerjaannya. Karena muak dan semakin kewalahan menghadapi keponakannya yang sulit diatur, Bibi Olga kemudian memasukkan Elio ke camp perkemahan dengan harapan Elio bisa lebih disiplin dan meninggalkan semua obsesinya terhadap alien.
Selama berada di perkemahan, Elio tetap saja berusaha mengirimkan sinyal komunikasi ke langit agar alien menculiknya. Hingga suatu ketika saat tengah malam, Elio yang bersembunyi di pinggir pantai karena dikejar anak-anak nakal, melihat cahaya yang sangat besar dari langit. Cahaya tersebut rupanya sebuah pesawat alien yang datang untuk menjemput Elio. Di sisi lain, Bibi Olga menerima pesan-pesan aneh di semua perangkat elektronik pangkalan militer yang isinya menanggapi pesan kiriman Elio. Tak lama setelah itu, Elio benar-benar pergi naik pesawat alien tersebut.


Saat berada di dalam pesawat luar angkasa, Elio disambut oleh sebuah superkomputer cair bernama OOOOO (Shirley Henderson) yang akan membawa Elio menuju planet Communiverse. Setibanya disana, Elio disambut penuh suka cita oleh para alien perwakilan atau Ambassador dari planet-planet lain dari seluruh alam semesta. Para Ambassador sangat meyakini jika Elio adalah perwakilan dari planet bumi yang menciptakan pesawat Voyager 1. Hal tersebut membuat Elio kebingungan, mengingat dirinya hanyalah seorang remaja yang sangat terobsesi dengan luar angkasa.




Sementara itu, para Ambassador dari berbagai planet yang ada di Communiverse menggelar pertemuan darurat secara mendadak untuk membahas perihal Lord Grigon (Brad Garrett), seorang panglima perang kejam yang terobsesi ingin menjadi anggota sekaligus memimpin Communiverse. Namun karena keputusan seluruh Ambassador yang masih menolaknya, Lord Grigon mengancam akan mengambil alih Communiverse secara paksa dengan mendatangkan seluruh pasukannya. Para Ambassador ketakutan dengan rencana tersebut dan secepatnya harus segera meninggalkan Communiverse. Hal berbanding terbalik justru datang dari Elio. Ia mengajukan diri akan bernegosiasi pada Lord Grigon dan membujuknya untuk tidak berambisi ingin mengambil alih kekuasaan di Communiverse. Rencana tersebut sangat didukung oleh para Ambassador. Mereka kagum terhadap sikap Elio yang pemberani dan tak pantang takut dalam menghadapi Lord Grigon. Sebelum memulai proses negosiasi, OOOO menciptakan kloning dari Elio untuk menggantikan sementara Elio di bumi selama menjalankan tugasnya di Communiverse.


Keesokan harinya, Elio terbang menuju pesawat luar angkasa Lord Grigon. Tiba di sana, proses negosiasi tak sesuai dengan harapan. Elio justru membuat marah Lord Grigon dan akhirnya ia dimasukkan ke sel tahanan. Sementara itu, kloning Elio yang ada di bumi sangat berbanding terbalik dengan Elio versi asli. Hal tersebut membuat Bibi Olga bahagia karena keponakannya itu tidak lagi tertarik akan luar angkasa dan juga alien. Saat Elio asli berusaha melarikan diri dari sel tahanan, ia tak sengaja bertemu dengan anak dari Lord Grigon yaitu Glordon (Remy Edgerly) yang selama ini sedang dipersiapkan sebagai alat perang terbaru dan tercanggih yang pernah ada. Elio kemudian punya ide untuk menggunakan Glordon sebagai alat untuk tawar-menawar dengan Lord Grigon agar pergi dari Communiverse dengan damai dan tanpa konflik. Bagaimana nasib Elio dan planet Communiverse selanjutnya?



#Review:
Disney Pixar kembali hadir memeriahkan early summer tahun ini dengan merilis film animasi terbaru berjudul ELIO (2025). Film ini disutradarai oleh tiga nama besar animator Hollywood yang sukses lewat beberapa film panjang dan film pendek animasi Pixar seperti COCO (2017), TURNING RED (2021) dan BURROW (2024).


Untuk segi cerita, film ELIO (2025) menghadirkan plot tentang keluarga dan juga persahabatan yang dibungkus dengan sci-fi luar angkasa. Bagi penonton yang ketika masa kecil dan remajanya sangat tergila-gila dengan dunia antariksa (sepertiku), pasti akan jatuh hati dan terpukau dengan apa yang disajikan oleh film ELIO (2025) ini. Development character dari Elio Solis terasa relatable dengan anak-anak yang merasa sendirian dan tidak pernah mendapat tempat nyaman untuk mengekspresikan diri. Pada paruh awal film inilah, plot journey dari Elio semakin menarik dengan sentuhan sci-fi yang eksekusinya terasa seperti tribute untuk film-film sci-fi legendaris Hollywood. Seiring berjalannya durasi, plot cerita yang semula tentang proses pencarian jati diri serta obsesi untuk melarikan diri dari kenyataan, pada akhirnya memberikan moral value pada penonton dalam menghargai "rumah" dan orang-orang disekitarnya. Main value yang disampaikan oleh film ini sebetulnya sudah sangat berhasil divisualkan dengan luar biasa. 


Namun di pertengahan film, plot dan pendalaman cerita dari planet Communiverse beserta para Ambassador yang ada disana hanya sebatas pelengkap saja dan tidak dieksplor lebih jauh lagi. Untungnya, relationship antara Elio dengan Bibi Olga menjadi nilai lebih tersendiri dalam film ini. Meskipun Elio bukanlah anak kandungnya, Bibi Olga tetap mengambil peran sebagai orangtua pengganti untuk Elio dan menjaganya dengan penuh tanggung jawab. Terdapat dua moment sangat mengharukan antara Elio dengan Bibi Olga yang mereflesikan tentang "just the way you are" dan "rumah". Dinamika emosional juga turut hadir lewat hubungan antara Lord Grigon dengan anaknya Glordon. Moment of truth dan saling jujur antara mereka berdua yang kemudian divisualkan dengan kebiasaan seekor kepompong di akhir film sukses membuatku kembali meneteskan air mata. Lagi dan lagi, Disney Pixar selalu berhasil menyajikan film animasi yang tak cuma menghibur dengan visual spektakulernya, tapi tetap memiliki hati dan perasaan di setiap filmnya!
Jajaran aktor pengisi suara di film ELIO (2025) juga tampil gemilang dengan ciri khasnya masing-masing. Yonas Kibreab, Zoe Saldana dan Remy Edgerly menjadi terfavorit karena chemistry mereka bertiga sangat kuat dan saling melengkapi satu sama lain. Untuk urusan visual juga, Disney Pixar memang tak perlu dikomentari lebih jauh. Sudah jelas berada di level yang memuaskan. Overall, film ELIO (2025) adalah bukti nyata hal-hal sederhana pun bisa diolah menjadi sajian film animasi yang bagus dan berkesan!


[9/10Bintang]

Monday, 16 June 2025

[Review] GJLS Ibuku Ibu-Ibu: Cerita Kagak Jelas Dari Tiga Bersaudara Yang Ingin Gagalkan Pernikahan Ayahnya!

 


#Description:
Title: GJLS: Ibuku Ibu-Ibu (2025)
Casts: Ananta Rispo, Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, Bucek Depp, Nadya Arina, Luna Maya, Reynavenzka, Ribut Mardianto, Davi Sumbing, Adi Sudirja, David Nurbianto, Ebel Cobra, Rizky Ritonga, Benedictus Siregar, Ence Bagus, Maxime Bouttier, Prilly Latuconsina, Inggrid Wijanarko
Director: Monty Tiwa
Studio: Amadeus Sinemagna, A&Z Films, Legacy Pictures, Role Entertainment


#Synopsis:
Rispo (Ananta Rispo), Rigen (Rigen Rakelna) dan Hifdzi (Hifdzi Khoir) adalah tiga bersaudara yang belum memiliki kehidupan dan pekerjaan jelas. Rispo kecanduan judi online, Rigen menekuni profesi sebagai pawang hujan dan Hifdzi fokus menjalani bisnis orkes dangdut bersama pacarnya, Yuni (Reynavenzka).
Suatu hari, Rispo, Rigen dan Hifdzi mendapat kabar duka yang teramat mendalam. Sang ibu meninggal dunia. Mereka dan sang ayah yaitu Pak Tio (Bucek Depp) sangat sedih harus kehilangan orang yang mereka sayangi itu. Enam bulan setelah kepergian mendiang istrinya, kondisi rumah dan juga kost-kost an yang dikelola keluarga Pak Tio semakin berantakan. Para penghuni kost banyak mengeluh karena kost yang mereka sewa jadi tak terurus. Di sisi lain, ketiga anak Pak Tio juga menghadapi berbagai masalah. Hifdzi diminta untuk segera menikahi Yuni yang katanya sedang hamil. Rigen harus segera mengganti mobil milik temannya yang tak sengaja hilang gara-gara kena gendam. Rispo terlilit banyak hutang akibat judi dan pinjaman online sampai dikejar-kejar debt collector.
Ditengah kondisi finansial keluarga Pak Tio yang semakin kacau, secercah harapan datang dari Nasrul (David Nurbianto) yang berencana untuk membeli tanah dan kost-kost an milik Pak Tio seharga miliaran rupiah. Rispo, Rigen dan Hifdzi langsung setuju untuk menjualnya agar mereka bisa melunasi hutang dan juga tak perlu lagi merawat kost-kost an yang sudah lama tak terurus itu. Namun Pak Tio menolak tawaran Nasrul karena kost-kost an tersebut merupakan hasil jerih payah dirinya dan juga mendiang sang istri. Selain itu, Pak Tio juga mendapat saran dari pacar barunya yaitu Feni (Nadya Arina) untuk tidak menjualnya. Feni sendiri merupakan salah satu penghuni di kost-kost an milik Pak Tio dan bekerja sebagai SPG rokok.
Melihat ayah mereka menjalin hubungan dengan perempuan yang usianya jauh lebih muda, membuat Rispo, Rigen dan Hifdzi kesal. Mereka curiga jika Feni hanya ingin mengincar harta sang ayah saja. Mereka bertiga kemudian menyusun rencana untuk merusak hubungan sang ayah dengan Feni yang berencana akan segera menikah. Rispo, Rigen dan Hifdzi diam-diam datang ke club malam yang menjadi tempat kerja Feni sebagai SPG rokok. Ketiganya berusaha mencari celah agar bisa merekam saat Feni menjual rokok kepada para pengunjung club malam. Namun sayang, mereka gagal menemukan bukti karena Feni memang bekerja secara profesional disana. Tak lama setelah itu, Yuni yang sedari tadi diam-diam mengikuti Hifdzi merasa kecewa karena pacarnya itu berbohong soal meeting dengan client namun nyatanya ia malah ke club malam. Yuni langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hifdzi dan bersedia dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang bule blasteran bernama Fuad (Maxime Bouttier).
Waktu terus berlalu. Rispo, Rigen dan Hifdzi masih berusaha mencari cara agar sang ayah tidak jadi menikah dengan Feni. Suatu hari, rumah Pak Tio tiba-tiba kedatangan seorang wanita cantik bernama Sumi (Luna Maya) yang ternyata adik kelas dari Pak Tio semasa mereka di bangku SMA. Maksud kedatangan Sumi yaitu untuk menawarkan peluang investasi perawatan terhadap tanah dan juga kost-kost an milik Pak Tio. Sumi berjanji, keuntungan yang didapatkan akan dibagi secara adil. Sebelum menyepakati penawaran tersebut, Feni berusaha membaca ulang seluruh kontrak perjanjian agar Pak Tio tidak menjadi korban mafia tanah yang berkedok investasi perawatan rumah.
Sementara itu, dengan bermodalkan AI, Rispo, Rigen dan Hifdzi berhasil membuat sang ayah dan Feni bertengkar. Feni pun akhirnya memutuskan keluar dari kost dan pergi meninggalkan keluarga Pak Tio. Setelah mereka berhasil menyingkirkan Feni, keluarga Pak Tio menghadapi permasalahan baru. Tanah dan kost milik Pak Tio terancam digusur usai menandatangani perjanjian kerjasama dengan Sumi. Rupanya Sumi bukan sekedar investasi saja, ia diam-diam merebut tanah dan juga bangunan milik Pak Tio tersebut. Rispo, Rigen dan Hifdzi kemudian menyusun strategi untuk membatalkan semua rencana yang sudah dilakukan oleh Sumi. Selain itu, mereka juga harus segera meminta maaf pada Feni sebelum semuanya terlambat.


#Review:
Rumah produksi Sinemart mulai aktif lagi di industri perfilman tanah air setelah belasan tahun lebih eksis sebagai rumah produksi sinetron untuk televisi. Setelah film MENDADAK DANGDUT (2025), Sinemart kembali bekerja sama dengan Amadeus Sinemagna merilis project film terbaru berjudul GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025). Film ini terinspirasi dari podcast produksi GJLS Entertainment yang dikomandoi oleh trio komedian sekaligus komika yaitu Ananta Rispo, Rigen Rakelna dan Hifdzi Khoir.


Jika kamu sama sekali belum atau tidak pernah menonton channel dan podcast GJLS, mungkin akan menganggap film ini sangat aneh dan juga gak jelas. Pasalnya, hampir semua aspek yang ada di film ini benar-benar mendobrak pakem perfilman. Meskipun demikian, Monty Tiwa selaku sutradara tetap memberikan plot drama yang disusun cukup rapi dan diselesaikan dengan baik. Yang bikin menarik sekaligus geleng-geleng kepala, sang sutradara dan ketiga pemain utama mendobrak perfilman dengan cara memasukan adegan-adegan bloopers saat adegan dan film sedang berjalan. Alhasil, konsep breaking the fourth wall pun tak terhindarkan dan berulang kali. Eksperimen gila tapi jenius dan out of the box yang dilakukan oleh sang sutradara disini patut diacungi jempol karena siapa sangka, hal tersebut meningkatkan kelucuan dan efektif banget mengundang banyak tawa dari penonton. Terlepas dari segala hal dan kegilaan yang sudah disebutkan tadi, film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025) memiliki jokes-jokes yang pinggir jurang banget. Gaya komedi sarkas yang mengandalkan lelucon sexist dan juga ableist bertebaran dimana-mana. Untuk sebagian orang mungkin jokes-jokes tersebut tidak menjadi masalah karena terasa seperti jokes tongkrongan yang divisualkan dalam film layar lebar, namun untuk sebagian orang lagi, bisa saja tersinggung dan risih dengan jokes-jokes tersebut karena kehadirannya sangat too much.
Untuk jajaran pemain, trio sableng Rispo, Rigen dan Hifdzi memang tidak seperti sedang berakting di film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025). Mereka bertiga sudah seperti full improvisasi di semua adegan. Bahkan saat adegan-adegan yang harusnya punya potensi jadi dramatis seketika jadi canda tawa gara-gara ekspresi ketiganya yang sulit menahan tawa menjadi bloopers lalu dijahit ke dalam plot cerita. Benar-benar sableng! Hahaha. Salut kepada Bucek Depp, Nadya Arina, Luna Maya dan Reynavenzka yang tetap bisa menampilkan akting terbaik mereka meskipun sesekali bocor juga harus menahan tawa gara-gara kesablengan trio GJLS selama proses syuting! Hahaha.
Overall, film GJLS: IBUKU IBU-IBU (2025) memang film yang kagak jelas, gblg, gila namun di satu sisi, konsep mendobrak batas inilah menjadi kejeniusan tersendiri dari film ini!


[7.5/10Bintang]

Saturday, 14 June 2025

A Business Proposal: Versi Indonesia Yang Lebih Melokal Tapi Tetap Lucu & Manis!



#Description:
Title: A Business Proposal (2025)
Casts: Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Abidzar Al-Ghifari, Ardhito Pramono, Slamet Rahardjo, Yono Bakrie, Astry Ovie, Kawai Labiba, Yusuf Mahardika, Tyas Callista, Indy Barends, Indro Warkop, Fatih Unru, Indra Birowo, Willem Bevers
Director: Rako Prijanto
Studio: Falcon Pictures


#Synopsis:
Setelah menyelesaikan pendidikan dan membangun bisnis di luar negeri, kakak beradik yaitu Utama (Abidzar Al-Ghifari) dan Satrio (Ardhito Pramono) pulang ke Indonesia atas permintaan sang kakek yaitu Pak Wibowo (Slamet Rahardjo) untuk melanjutkan bisnis kuliner keluarga mereka, BW Food. Meskipun keduanya masih muda, namun mereka tak segan melakukan perombakan jajaran karyawan di perusahaan sang kakek. Utama sangat menjunjung tinggi kejujuran dan juga profesionalisme selama bekerja. Ia tak segan akan memecat siapapun di perusahaan jika tak sejalan dengan visi dan juga misinya.
Sementara itu, Sari (Ariel Tatum) merupakan seorang chef dan officer di BW Food bersama dengan ketiga rekannya yaitu Arif (Yono Bakrie), Wulan (Astry Ovie) dan Fitri (Kawai Labiba). Mereka berempat sedang meracik menu masakan nusantara baru yang akan dipresentasikan kepada bos baru BW Food yaitu Utama dan Satrio. Meskipun memiliki karier yang cemerlang sebagai seorang chef, namun untuk urusan asmara dan juga keluarga, Sari terbilang apes. Ia masih belum bisa move-on dari mantan pacarnya, Adi (Yusuf Mahardika) yang sedang membuka restoran baru. Selain itu, Sari juga harus menghidupi Ayah Jarwo (Indro Warkop), Ibu Septi (Indy Barends) dan adiknya, Reza (Fatih Unru) yang sehari-hari berjualan ayam bakar di rumah mereka.
Suatu hari, sahabat dari Sari yaitu Yasmin (Caitlin Halderman) meminta bantuan pada Sari untuk menggantikan dirinya menemui pria yang akan dijodohkan dengan dirinya. Yasmin merasa trauma karena laki-laki pilihan ayahnya (Willem Bevers) tak pernah beres. Yasmin ingin Sari bikin tidak suka, benci dan juga tidak tertarik saat pertama kali bertemu dengan pria yang akan dijodohkannya itu. Dengan imbalan sepuluh juta rupiah, Sari akhirnya mengambil tawaran itu agar uangnya bisa digunakan untuk keperluan keluarganya di rumah.
Hari pertemuan pun tiba. Sari berpura-pura menjadi Yasmin. Saat pertama kali bertemu, ternyata pria yang akan dijodohkan dengan Yasmin itu adalah Utama. Sari langsung terpesona pada pandangan pertama melihat Utama yang ternyata masih muda dan juga tampan. Meskipun sempat meleleh, Sari langsung menjalankan tugasnya untuk membuat Utama ilfeel kepada dirinya. Sari mengaku seorang transgender dan hal tersebut sukses membuat Utama kesal karena merasa dibohongi.
Sementara itu, Yasmin yang sedang asyik berbelanja tak sengaja berkenalan dengan Satrio. Seketika Yasmin jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat berkenalan dan bertukar kartu nama, Satrio menyadari jika sang kakak sedang berkencan dengan wanita asing dan bukan Yasmin yang asli. Seketika mereka langsung menuju restoran dan menjelaskan jika Yasmin memang tak ingin dijodohkan dengan siapapun, termasuk Utama. Sari juga akhirnya meminta maaf pada Utama dan juga Satrio karena telah berbohong namun dengan alasan jika ia hanya menjalankan tugas dari sahabatnya itu.
Keesokan harinya, Utama dan Satrio kemudian datang ke kantor untuk food test dari masakan yang sudah dihidangkan para chef. Saat masuk ke area kitchen, Sari terkejut ternyata Utama dan Satrio adalah CEO baru BW Food. Sari seketika langsung pasang masker agar tidak dikenali oleh mereka berdua. Setelah itu, Sari berusaha menyembunyikan diri agar tidak terlihat sebagai chef dan officer di BW Food oleh Utama dan juga Satrio. Meskipun Sari memang menyukai Utomo, namun dalam hati kecilnya ia masih belum bisa move-on dari Adi lantaran Sari masih berharap bisa balikan lagi. Ditambah lagi, restoran yang dikelola oleh Adi memiliki menu-menu masakan favorit mereka berdua.
Waktu terus bergulir, Sari tiba-tiba mendapat telepon dari Utama untuk mengajaknya makan malam bersama. Saat bertemu, Utama langsung to the point menawarkan Sari berperan sebagai pacarnya dengan imbalan sebesar 30 juta rupiah. Tanpa pikir panjang, Sari langsung mengiyakan tawaran tersebut karena ia ingin segera melunasi hutang dan sewa kontrakan keluarganya. Utama pun memberikan tenggang waktu selama 3 bulan sebagai sepasang kekasih untuk meyakinkan sekaligus menenangkan Pak Wibowo yang selalu saja menagih calon menantu dan juga calon cucu kepada dirinya.


#Review:
Awal Februari lalu, film adaptasi serial Drakor A BUSINESS PROPOSAL yang diproduksi Falcon Pictures mendapat cancel culture dari para penonton dan netizen usai pernyataan-pernyataan blunder dari pemeran utamanya yaitu Abidzar Al-Ghifari. Akibatnya, saat tayang perdana di bioskop pada 6 Februari 2025, film yang disutradarai Rako Prijanto ini sepi peminat dan puncaknya, 3-4 hari kemudian filmnya sudah tidak tayang lagi di bioskop. Para penggemar setia Drakor dan netizen sepakat melakukan boikot di sosial media untuk tidak menonton film ini di bioskop lantaran sikap angkuh dan sombong dari Abidzar Al-Ghifari terhadap para penggemar Drakor.


Untungnya, mulai 13 Juni 2025 kemarin, platform streaming Netflix akhirnya merilis film A BUSINESS PROPOSAL (2025). Terlepas dari attitude kontroversial nya Abidzar Al-Ghifari yang menyeret film ini menjadi flop, surprisingly aku cukup bisa menikmati alur cerita yang disajikan oleh Rako Prijanto dan penulis cerita, Kang Adhitya Mulya. Kolaborasi mereka berdua berhasil mengadaptasi inti cerita dari versi Drakor dengan sentuhan culture dan habits dari orang Indonesia. Bahkan film ini menyentil fenomena judol dan juga pinjol yang pastinya tidak bisa kita temukan di versi Drakornya. Pembagian antar plot dan pengenalan masing-masing karakternya juga berjalan mulus. Rasa heartwarming, soft dan sweet khas Drakor sangat konsisten bisa dirasakan penonton dari awal sampai akhir film. Tak disangka juga, penampilan Abidzar dan Ardhito di film ini terasa solid dan tidak seburuk yang dibayangkan. Aura kalem, kharismatik dan gentle khas oppa-oppa Drakor bisa mereka pancarkan dengan baik di film ini. Namun poin plus tertinggi harus kita berikan pada duo Ariel Tatum dan Caitlin Halderman yang benar-benar shinning shimmering splendid banget sebagai Sari dan juga Yasmin. Selain cantik, vibes cheerful dan having fun selama berakting dari mereka berdua sukses tersampaikan dengan sangat baik pada penonton. Tanpa Ariel Tatum dan Caitlin Halderman, mungkin film A BUSINESS PROPOSAL (2025) akan terasa hambar dan juga monoton.
Untuk urusan visual, Falcon Pictures memang tak pernah gagal dalam urusan production value. Semuanya terlihat cantik, mahal dan proper, meskipun penggunaan nama BW Food nya menurutku terlalu janggal dan tidak cocok dengan vibes ala-ala Drakor. Untuk sisi scoring dan musik, film A BUSINESS PROPOSAL (2025) punya alunan musik serta lagu-lagu yang sangat ear-catchy. Penonton tiba-tiba bisa merasakan happiness saat adegan-adegan manis, lucu dengan diiringi lagu-lagu bagus. Overall, film A BUSINESS PROPOSAL (2025) tidak sejelek apa yang dibayangkan. Justru ini salah satu drama romantis komedi paling menggemaskan yang pernah diproduksi oleh Falcon Pictures.


[7.5/10Bintang]

Monday, 9 June 2025

[Review] Bring Her Back: Cerita Mengerikan Tentang Obsesi Seorang Ibu Demi Mendiang Anaknya!


#Description:
Title: Bring Her Back (2025)
Casts: Sally Hawkins, Sora Wong, Billy Barratt, Jonah Wren Phillips, Mischa Heywood, Stephen Phillips, Sally-Anne Upton, Kathryn Adams, Brian Godfrey, Brendan Bacon, Olga Miller, Liam Damos
Director: Danny Philippou, Michael Philippou
Studio: A24, Stage 6 Films, Sony Pictures
 
 
#Synopsis:
Andy (Billy Barratt) dan adik tirinya, Piper (Sora Wong) harus menerima kenyataan pahit kematian ayah mereka yang terkena komplikasi usai menjalani kemoterapi. Kini, mereka tinggal hidup berdua saja sebagai kakak beradik yatim piatu. Andy berjanji akan menjaga dan melindungi adiknya yang tuna netra itu selamanya. Usai kepergian sang ayah, pihak panti asuhan langsung mengambil alih sebagai penanggung jawab mereka berdua. Tak membutuhkan waktu lama, pengelola panti asuhan yaitu Wendy (Sally-Anne Upton) memberikan izin dan kuasa kepada rekannya yaitu Laura (Sally Hawkins), seorang konselor untuk mengadopsi Piper. Keputusan tersebut membuat Andy marah karena ia tak ingin dipisahkan. Wendy belum bisa memberikan izin Andy untuk merawat sendirian sang adik dengan alasan masih dibawah umur. Sambil menunggu usia Andy menginjak 18 tahun yang tinggal beberapa bulan lagi, Wendy meminta persetujuan Laura untuk mengizinkan Andy ikut bersama dengan Piper di rumahnya.


Keesokan harinya, Andy dan Piper berangkat menuju kediaman Laura yang lokasinya cukup jauh dari keramaian. Tiba disana, Laura menyambut dengan hangat mereka berdua. Laura pun turut mengenalkan seorang anak kecil bernama Ollie (Jonah Wren Phillips) yang bisu dan sudah dirawat lama olehnya pada Andy dan Piper. Laura kemudian menceritakan tentang mendiang anak perempuannya, Cathy (Mischa Heywood) yang memiliki keterbatasan sama seperti Piper. Selama tinggal di sana, Andy merasakan perlakukan yang tidak adil terhadap dirinya. Laura terlihat jauh lebih sayang dan perhatian kepada sang adik, sedangkan sikap Laura pada Andy terkesan dingin dan sering membuatnya kesal. Di sisi lain, Andy juga merasa takut dan curiga melihat perilaku aneh Ollie yang sering menatap tajam, berdiam diri, masuk ke kolam renang kering yang ada di belakang rumah. Puncaknya, Andy tak sengaja melihat Ollie berusaha melukai kucing peliharaannya Laura.


Hari demi hari terus berlalu. Andy semakin sering merasakan banyak hal janggal yang dilakukan oleh Laura maupun Ollie. Salah satunya ketika tengah malam, Andy melihat keduanya masuk ke gudang yang ada belakang rumah. Hingga suatu ketika, saat Laura dan Piper sedang keluar rumah, Andy membiarkan Ollie keluar kamar yang dikunci oleh Laura dan memberinya makan. Saat diajak berbicara, Ollie hanya diam saja tidak merespon obrolan Andy. Tak lama setelah itu, Ollie melukai dirinya sendiri dengan menggunakan pisau hingga bagian mulutnya rusak parah. Andy yang panik dan histeris kemudian berusaha menolong Ollie dan membawanya rumah sakit. Namun saat keluar rumah, Ollie justru kejang sambil berteriak histeris hingga matanya berwarna merah. Andy kebingungan melihat kondisi aneh dari Ollie tersebut. Tak lama setelah itu, Laura tiba dan seketika histeris melihat Ollie yang berada di luar rumah. Ia kemudian membawa Ollie masuk ke dalam rumah dan memarahi Andy dan Piper untuk segera masuk ke rumah.


Laura kemudian berusaha menyembuhkan dan menenangkan Ollie dengan cara menyentuh kepalanya dengan gerakan melingkar. Tak lama setelah itu, Ollie jadi tenang dan seketika bisa berbicara. Karena panik, Laura lalu melakukan gerakan yang sama hingga akhirnya ia tak sadarkan diri. Malam harinya, saat Andy berusaha melawan rasa traumanya di kamar mandi, ia melihat bayangan mendiang sang ayah dan memperingatkan untuk melarang Piper keluar rumah saat hujan. Karena terkejut, Andy terpeleset lalu tak sadarkan diri. Saat Andy terbangun, ia sudah dirawat di rumah sakit dan langsung menelepon Laura untuk tidak keluar dari rumah saat hujan. Namun Laura tidak mendengarkan apa yang diminta Andy. Ia justru mengajak Piper ke halaman belakang rumah untuk bermain hujan dan menari-nari di sana.


Setelah bermain hujan di luar, Laura memberikan sweater rajut milik mendiang anaknya untuk dipakai oleh Piper. Laura meminta Piper untuk tetap tinggal bersama dengannya di rumah. Namun sayang, respon Piper tak sesuai dengan harapan Laura yang lebih memilih untuk tetap tinggal bersama Andy meskipun harus menunggu kakaknya berusia 18 tahun. Karena mendapat penolakan, Laura harus segera melakukan sebuah ritual untuk segera membangkitkan kembali mendiang anaknya dengan mengandalkan Piper dan juga Ollie yang kini sudah berubah menjadi sangat mengerikan. Agar ritual berhasil, Piper harus ditenggelamkan di kolam renang persis seperti kematian Cathy yang tenggelam dan tewas disana. Apakah semua rencana yang dilakukan Laura berhasil?
 
 
#Review:
Rumah produksi A24 dan Sony Pictures menghadirkan film horror thriller terbaru berjudul BRING HER BACK (2025). Film ini disutradarai oleh si kembar asal Australia yaitu Danny dan Michael Philippou yang sukses besar mencuri perhatian lewat debut mereka di film horror TALK TO ME (2023).
 

Untuk segi cerita, sebetulnya film BRING HER BACK (2025) ini memiliki premis yang sangat sederhana tentang seorang ibu yang merindukan anaknya. Namun ditangan si kembar ini, premis tersebut disajikan dengan treatment horror yang tak biasa. Pada paruh awal film, plot berfokus pada pendalaman cerita drama dan masing-masing karakter. Naskahnya berhasil mengolah kakak beradik yang menjadi protagonis namun punya masalah di masa lalu dan kemudian bertemu dengan sosok antagonis "ibu tiri" yang punya maksud terselubung. Emosi dan rasa greget penonton seketika muncul ketika karakter Laura memberikan perlakuan sangat berbeda terhadap Andy dan Piper. Meskipun plot nya berjalan cukup lambat, penonton sama sekali tidak dibuat bosan. Satu persatu petunjuk sampai reveal rencana sesungguhnya dari Laura tersusun sangat rapi dan juga memuaskan. Cuplikan-cuplikan video rekaman yang menjadi panduan bagi Laura juga menambah sensasi misteri yang bikin penasaran dan tak terjawab. Namun keputusan si kembar sutradara untuk tidak spill terlalu detail mengenai video rekaman tersebut serta kejadian yang menimpa Laura maupun Ollie tetap bisa dimengerti penonton. Yang aku suka selanjutnya dari film BRING HER BACK (2025) ini yaitu tidak mengandalkan jump scared untuk mengguncang psikis penonton. Atmosfer haunting justru datang dari karakter Laura dan juga Ollie yang saat keduanya di reveal dengan tambahan elemen gore penuh darah, semua penonton pasti bakal misuh-misuh melihatnya! Klimaks cerita yang disajikan di paruh akhir film benar-benar membuatku stress!
Untuk jajaran pemain, film BRING HER BACK (2025) mempunyai empat main casts yang sangat luar biasa. Debut aktris senior Sally Hawkins di film horror yang berperan sebagai Laura sukses bikin siapapun kesal dan juga emosi dengan segala kelakuannya disini. Rasa patah hati seorang ibu yang belum move-on usai kehilangan anak kesayangannya sampai terobsesi hingga nekat melakukan hal-hal diluar nurul tersampaikan dengan gemilang olehnya. Duet kakak beradik yang diperankan Billy Barratt dan Sora Wong juga tak kalah mencuri perhatian. Chemistry kehangatan dan kesuraman hubungan mereka berdua tampil saling melengkapi satu sama lain. Tak boleh dilupakan juga, kata intimate dan touching "grapefruit" yang hanya dimengerti oleh mereka berdua semakin menambah bonding mereka sebagai kakak beradik yang saling melindungi satu sama lain! Piper and Andy deserved happy ending! Terakhir, penampilan bocil kematian Ollie yang diperankan oleh Jonah Wren Phillips juga tak kalah mencuri perhatian. Berawal sebagai "korban", setiap kelakuannya sukses membuat siapapun melihatnya bikin merinding, misuh-misuh sampai ikutan ngilu! Pisau, meja kayu sampai kulit jadi adegan paling mencengangkan!!
Overall, film BRING HER BACK (2025) terkonfirmasi masuk salah satu film horror terbaik di tahun ini. Semua aspek nyaris sempurna! Sungguh mengesankan!
 
 
[9/10Bintang] 

Friday, 6 June 2025

[Review] Gowok Kamasutra Jawa: Cerita Dramatis Tentang Salah Satu Tradisi Kuno Dari Tanah Jawa

 


#Description:
Title: Gowok: Kamasutra Jawa (2025)
Casts: Alika Jantinia, Devano Danendra, Raihaanun, Reza Rahadian, Lola Amaria, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla D. Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Annisa Hertami, Runny Rudiyanti, Khiva Rayanka Iskak, Wavi Zihan, Ellen Martha
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MVP Pictures, Dapur Films


#Synopsis:
Popularitas Nyai Santi (Lola Amaria) sebagai seorang Gowok profesional dikenal sangat luas di tanah Jawa. Gowok sendiri merupakan sebuah tradisi legendaris asal China yang kemudian disesuaikan dengan budaya Jawa. Tradisi tersebut diikuti oleh pria-pria muda keturunan Priayi sebelum mereka menikah. Tujuannya agar pria-pria muda tersebut mendapat bekal tentang bagaimana menjadi pria sejati dalam memuaska istri yang nantinya akan melanggengkan bahtera rumah tangga. Selama satu pekan, pria-pria tersebut di-gowok di kediamannya Nyai Santi.


Suatu hari, Nyai Santi kedatangan keluarga camat yang berasal dari luar daerah yaitu Wiro Atmojo (Ari Purnomo) dan sang istri, Rahayu (Djenar Maesa Ayu). Mereka membawa sang anak yaitu Kamanjaya (Devano Danendra) yang akan dititipkan ke Nyai Santi untuk di-gowok sebelum Kamanjaya masuk kuliah dan dijodohkan dengan perempuan dari kalangan pejabat. Nyai Santi bersama dengan kedua asistennya yaitu Ratri Sujita (Alika Jantinia) dan Liyan (Aldy Bisl) langsung mempersiapkan segala perlengkapan untuk prosesi gowok bagi Kamanjaya.


Selama tinggal di kediaman Nyai Santi sambil menunggu proses gowok, Kamanjaya diam-diam menaruh perhatian pada Ratri. Agar bisa mengobrol dengan Ratri, Kamanjaya mau duduk santai bersama, masuk ke dapur sampai ikut mencuci pakaian ke sungai bersama dengan Ratri. Namun sayang, sikap baik Kamanjaya tersebut membuat Ratri khawatir, karena ia merasa Kamanjaya yang merupakan anak keturunan Priayi dan keluarga terpandang tidak pantas bergaul dengan dirinya yang yatim piatu dan juga bekerja sebagai di rumah gowok Nyai Santi. Ratri juga takut dimarahi habis-habisan oleh Nyai Santi jika ketahuan sering menghabiskan waktu bersama dengan Kamanjaya.


Beberapa hari menjelang proses gowok, Kamanjaya penasaran dengan ritual bertapa yang dilakukan Nyai Santi saat tengah malam di sungai yang ada di tengah hutan. Kamanjaya lalu mengajak Ratri mengikuti Nyai Santi menuju ke tempat bertapanya itu. Setibanya disana, mereka berdua melihat secara langsung saat Nyai Santi berkomunikasi dengan dua kekuatan gaib dari dewa Kamajaya dan Kamaratih. Ritual yang dilakukan Nyai Santi tersebut dipercaya mendatangkan cinta, keharmonisan, kekuatan dan juga nafsu. Keberadaan Ratri dan Kamanjaya pun ketahuan oleh Nyai Santi. Mereka berdua lalu bergegas pergi meninggalkan sungai sebelum Nyai Santi selesai menjalani ritualnya.


Dalam perjalan pulang, Ratri memangis sambil menahan rasa malunya kepada Kamanjaya yang tak sengaja ia cium saat sedang berada di sungai. Karena berlari, Ratri terpeleset dan kakinya terkilir. Kamanjaya langsung menggendong Ratri dan masuk ke sebuah gubuk yang tak jauh dari sungai. Di dalam gubuk tersebut, Ratri meminta maaf atas perbuatan lancangnya tadi. Seketika Kamanjaya memberikan ciuman lagi kepada Ratri dan berkata jujur jika dirinya juga memiliki perasaan yang sama dengan Ratri. Sejak saat itulah, hubungan Ratri dan Kamanjaya semakin dekat. Kamanjaya pun memberikan semangat pada Ratri untuk bisa menentukan masa depannya sendiri, tanpa harus menjadi Nyai Santi selanjutnya. Ratri juga semakin bersemangat Kamanjaya pun berjanji setelah selesai kuliah, akan menjemput Ratri dan menikah. Selain itu, Kamanjaya pun memotivasi Ratri untuk bisa hidup mandiri dan tak lagi berfikir jika perempuan itu tidak setara dengan pria seperti sahabatnya, Ningsih (Annisa Hertami) yang kini memimpin organisasi perempuan dan membawa banyak perubahan di daerahnya.


Ratri yang awalnya tidak mempunyai harapan dan hanya bergantung pada nasib sebagai penerus tradisi gowok dari Nyai Santi, kini punya tekad untuk bisa hidup mandiri dan menikah dengan orang yang ia cintai yaitu Kamanjaya. Setelah selesai menyelesaikan prosesi gowok, Kamanjaya pulang untuk kuliah dan berjanji pada Ratri akan saling berkirim kabar melalui surat selama keduanya terpisahkan oleh jarak. Selama menjalani hubungan jarak jauh itu, Ratri semakin semangat untuk bisa hidup mandiri dan tak lagi bergantung pada Nyai Santi. Ia juga kini lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di organisasi GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia) yang dikelola oleh Ningsih. Untungnya, Nyai Santi tidak melarang Ratri dalam membagi waktunya bekerja di rumah dan juga mengejar mimpinya.
Suatu hari, Ratri mendapat kabar perihal pernikahan yang digelar oleh dua keluarga kalangan pejabat. Kedua mempelainya itu adalah Kamanjaya dan Nila (Ayu Prasiska). Dengan pernikahan tersebut, otomatis Kamanjaya akan menjadi kepala daerah selanjutnya menggantikan ayah dari Nila. Melihat kabar tentang pernikahan Kamanjaya itu membuat Ratri sakit hati. Ia masih tidak percaya jika kekasihnya itu yang sudah berjanji ternyata sama saja seperti pria-pria kalangan priayi pada umumnya. Ratri pun akhirnya memutuskan untuk tak lagi mengejar mimpinya menjadi wanita yang mandiri. Ia ingin menjadi penerus Nyai Santi sebagai penggowok dan melestarikan tradisi tersebut untuk selama-lamanya. Keputusan tersebut tentunya membuat Nyai Santi sangat senang. Anak didiknya yang sudah ia besarkan dan dianggap sebagai anaknya sendiri ini, kini bersedia menjadi penerus dirinya. Ia pun memberikan kitab keramat Atmaprawesa yang menjadi panduan bagi Nyai Santi untuk melestarikan tradisi gowok. Ratri bercita-cita ingin menjadi penggowok handal dan terkenal sama seperti Nyai Santi.
15 tahun berlalu, Ratri (Raihaanun) kini sudah dewasa dan berhasil menjadi penggowok yang disukai oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Nyai Santi sangat bangga dengan segala pencapaian Ratri tersebut. Hingga suatu hari, Nyai Santi dan Ratri kedatangan keluarga gubernur yaitu KGP Haryo (Slamet Rahardjo) beserta sang anak yaitu Nila dan cucunya, Bagas (Ali Fikry) yang ingin menitipkan cucu mereka untuk di-gowok sebelum dinikahkan dengan seorang permaisuri. Tak lama setelah itu, suami dari Nila yaitu Kamanjaya (Reza Rahadian) datang dan membuat Ratri sangat terkejut. Ia berusaha untuk tenang di hadapan semua orang. Ratri kemudian bersedia untuk menggowok Bagas dengan satu syarat, yaitu keluarga Bagas harus membayar terlebih dahulu dan ikut menyumbang dalam membangun sekolah khusus perempuan yang sedang direncanakan oleh Ratri dan juga Ningsih di GERWANI. 


Selama tinggal di kediaman Nyai Santi, Bagas mendapatkan treatment paling maksimal dari Ratri. Dengan dibantu Sri (Nayla Purnama) dan Liyan, semua perlengkapan prosesi gowok dipersiapkan sangat matang. Tanpa sepengetahuan Nyai Santi, Ratri menyusun rencana untuk membawa Bagas ikut ritual ke sungai sambil membacakan mantra mistis di hadapan dewa asmara Kamajaya dan Kamaratih. Mantra tersebut menjadi pengikat sakral antara pria dan wanita sampai maut yang memisahkan. Setelah ritual di sungai, Bagas menjalani tradisi gowok bersama Ratri.


Keesokan harinya, Bagas merasakan lega dan sangat bahagia usai di-gowok oleh Ratri. Tak hanya itu saja, Bagas pun semakin terobsesi ingin terus bersama dengan Ratri. Di sisi lain, Nyai Santi mulai merasakan kejanggalan terhadap Bagas. Kecurigaan Nyai Santi akhirnya terbukti. Ratri sengaja memberikan mantra yang ada di buku Atmaprawesa itu kepada Bagas agar tak bisa lepas dari dirinya. Ratri ingin balas dendam terhadap cintanya yang tak sampai terhadap Kamanjaya di masa lalu lewat Bagas.
Permasalahan semakin pelik, ketika satu persatu rahasia yang selama ini disimpan Nyai Santi dan keluarga besar Kamanjaya mulai terkuak. Bagaimana Ratri menghadapi semua kenyataan pahit tersebut?


#Review:
Sutradara Hanung Bramantyo kembali berkolaborasi dengan MVP Pictures lewat film terbaru berjudul GOWOK: KAMASUTRA JAWA (2025). Film ini mengangkat salah satu tradisi Jawa kuno yang terlupakan yaitu Gowok, seorang wanita yang berperan sebagai pengajar untuk memberikan pendidikan seks kepada calon pengantin pria dari kalangan atas. Tradisi Gowok ini bertujuan untuk mempersiapkan para pria muda untuk kehidupan berumah tangga, termasuk urusan ranjang, dengan mengajarkan cara memuaskan pasangan secara lahir dan batin. Dari deskripsi singkat tentang Gowok saja, penonton pasti akan mudah menduga jika film ini akan mengeksplorasi profesi Gowok beserta hal-hal sensualitasnya.


Untuk segi cerita, sutradara Hanung Bramantyo kembali menghadirkan plot yang punya potensi jadi bahan perbincangan setelah sebelumnya sukses lewat film TUHAN IZINKAN AKU BERDOSA (2024). Di film GOWOK (2025) ini, profesi sebagai seorang Gowok dieksplor dengan sangat detail. Hal tersebut bisa penonton lihat di babak awal film yang menurutku menjadi bagian terbaik di film ini. Step by step dan job desk dari karakter Nyai Santi sejak tamu tiba sampai proses Gowok selesai sangat profesional sekaligus memperkuat stigma tentang budaya patriarki di era tahun 50an. Hal tersebut semakin disentil oleh sang sutradara lewat serangkaian dialog dan adegan di film ini yang menempatkan wanita dianggap tidak bisa dan tidak layak setara dengan pria. Rasa miris dan getir bisa kita rasakan ketika melihat Ratri yang sangat sungkan untuk berbicara dengan Kamanjaya. Selain itu, alur cerita di babak pertama ini terasa makin solid saat memasuki eksplorasi sensualnya. Hanung Bramantyo sekali lagi berhasil membungkus adegan-adegan sensualnya tidak vulgar namun penuh artistik dengan teknik pengambilan gambar yang ciamik. Ditambah lagi, elemen fiksi tentang dua dewa asmara serta kitab Atmaprawesa disini membuat vibes film GOWOK (2025) terasa semakin magis dan juga sakral. Saat babak pertama berakhir pun, Hanung Bramantyo mengakhirinya dengan cerita klise tentang cinta beda kasta namun terasa dramatis dan pedih.


Memasuki babak kedua, plot cerita perlahan mulai complicated. Karakter Ratri dewasa berusaha mengejar impiannya bisa hidup mandiri dan tidak bergantung balas budi kepada Nyai Santi. Semangat emansipasi Ratri disini semakin membara ketika ia memutuskan menjadi bagian dari GERWANI. Namun sayang, pada bagian ini motivasi karakter Ratri untuk mewujudkan mimpinya terasa kurang konsisten dan kurang terarah fokusnya mau kemana. Tiba-tiba saja Ratri berambisi ingin membangun sekolah perempuan, namun di sisi lain, ia belum sepenuhnya pergi meninggalkan profesinya sebagai seorang penggowok di rumahnya Nyai Santi. Selain menyuguhkan plot seputar emansipasi dan juga budaya patriarki, sang sutradara juga menghadirkan banyak narasi lainnya seperti dinamika politik di kalangan pejabat, perselingkuhan, drama jebakan dalam pernikahan hingga konflik perpecahan mengenai PKI dan komunis berjalan beriringan sampai film selesai. Selain banyaknya narasi yang menumpuk, film GOWOK (2025) ini juga sedikit mengalami pergeseran genre dari drama ala romeo juliet menjadi semi thriller, horror sampai action! Entah apa yang ada di benak Hanung Bramantyo, eksperimen multiple genre yang sudah ia lakukan sebelumnya di film MUSTIKA RASA (2025) kembali ia lakukan di film ini. Alhasil, aku yang menonton merasa sangat lelah usai menonton film ini. Andai saja berfokus pada satu plot dan tidak melebar kemana-mana, hasilnya pasti akan lebih memorable.
Untuk jajaran pemain, aku takjub dengan pemilihan Alika Jantinia dan Raihaanun. Estafet karakter Ratri yang mereka perankan tampil flawless. Bahkan keduanya pun terlihat sangat mirip dan believable banget sebagai transformasi dari Ratri remaja ke dewasa. Range emosi serta gesture yang keduanya tampilkan sukses membuatku terpukau. Penampilan gemilang lainnya datang dari Devano Danendra dan Reza Rahadian yang berhasil menghidupkan karakter Kamanjaya dengan aksen jawa ngapaknya. Chemistry yang dibangun oleh mereka berempat menjadi nilai tertinggi dari film ini. Big applause selanjutnya harus diberikan kepada Ibu Lola Amaria yang tampil sangat apik sebagai Nyai Santi. Totalitas akting beliau memang sudah teruji dan berkualitas, meskipun sudah belasan tahun absen sebagai seorang aktor dan lebih fokus berada di belakang layar. Aku sangat yakin, kelima aktor di film GOWOK (2025) ini akan panen nominasi dan bahkan bisa saja menang di berbagai ajang penghargaan film nasional.
Untuk urusan visual, film GOWOK (2025) berhasil menyajikan suasana tanah Jawa di era 50-80an. Tata artistik, properti, busana, sinematografi sampai scoring yang ditampilkan sangat cantik dan juga mahal. Tak heran rasanya jika MVP Pictures mengeluarkan budget cukup besar untuk produksi film ini. Overall, film GOWOK (2025) tidak sepenuhnya menjual sensualitas, namun tetap mengedepankan narasi cerita drama yang apik, dramatis meskipun saat menuju akhir film, terlalu banyak hal yang ingin disampaikan.


[8/10Bintang]

Thursday, 5 June 2025

[Review] On Swift Horses: Kisah Cinta Segilima Yang Rumit Dan Banyak Risiko!

 


#Description:
Title: On Swift Horses (2025)
Casts: Daisy Edgar Jones, Jacob Elordi, Will Poulter, Diego Calva, Sasha Calle, Don Swayze, Ryan Fitzgerald, Andrew Keenan-Bolger, Jason Kravitz, Dan Martin, John Lee Ames, Kat Cunning
Director: Daniel Minahan
Studio: Ley Line Entertainment, Sony Pictures Classics


#Synopsis:
Julius Walker (Jacob Elordi) terpaksa dipulangkan dari tugasnya sebagai tentara di Korea setelah mengalami cedera. Setibanya di Amerika Serikat, ia langsung menuju tempat kediaman sang kakak, Lee Walker (Will Poulter) yang kini tinggal bersama di rumah tunangannya, Muriel Edwards (Daisy Edgar-Jones). Awalnya sang kakak senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan adiknya itu, namun setelah mengetahui jika Julius dipulangkan lebih cepat karena cedera dan tidak mendapatkan honor serta tunjangan sebagai tentara, Lee jadi kecewa dan juga sedih. Impiannya agar bisa membeli rumah dari hasil tabungan dirinya dengan tambahan dari Julius kini pupus sudah. Di malam natal, Julius mengajak Lee dan Muriel untuk pindah ke California dengan harapan bisa mendapat pekerjaan dan penghasilan lebih banyak ketimbang mengandalkan sebagai tentara yang ditugaskan ke luar Amerika Serikat. Dengan modal nekat dan sisa tabungan yang ada, ketiganya berangkat menuju California.
Enam bulan berlalu, mereka kini tinggal di California dengan kesibukannya masing-masing. Lee bekerja di pabrik dan Muriel bekerja sebagai pelayan di restoran. Sementara itu, Julius memperdalam kemampuannya dalam bermain kartu dan berjudi agar bisa menghasilkan uang lebih banyak. Selama berada di California, Lee bercita-cita ingin punya rumah milik sendiri dan hidup bahagia dengan sang calon istri. Setiap bulannya, Lee dan Muriel selalu menyisihkan penghasilannya untuk ditabung. Selain itu, Muriel juga diam-diam mengikuti taruhan pacuan kuda agar bisa mendapatkan uang lebih banyak. Dengan berbekal informasi dari para pengunjung restorannya yang mayoritas penjudi pacuan kuda yang handal, ia mencoba mengikutinya dan hasilnya memuaskan. Muriel selalu menang taruhan dan mendapat uang berlipat ganda. Namun uang tersebut tidak langsung diberikan pada Lee dan disimpan sebagai dana darurat. Muriel pun akhirnya bersedia untuk menjual rumah masa kecilnya di Kansas demi bisa membeli rumah baru yang diimpikan calon suaminya itu.
Sementara itu, Julius kini tinggal di Las Vegas dan sering menghabiskan waktu di kasino. Disana, ia mendapat pekerjaan sebagai petugas keamanan yang memantau aksi curang dari para pemain kasino. Saat bekerja, Julius berkenalan dengan petugas lainnya yaitu Henry (Diego Calva). Setelah selesai bekerja, Henry mengajak Julius menikmati minuman sambil melihat uji coba bom atom yang berada tak jauh dari Las Vegas. Usai bersenang-senang, keduanya pulang dan menghabiskan malam bersama penuh gairah. Seiring berjalannya waktu, Julius dan Henry saling jatuh cinta. Namun sayang, hubungan mereka masih dianggap tabu oleh banyak orang, sehingga kebersamaan dan kemesraan mereka tidak bisa diumbar kapanpun. Keduanya hanya bisa menikmatinya saat sedang berduaan saja di kediaman Julius.
Lee dan Muriel akhirnya membeli rumah di sebuah komplek perumahan yang digadang-gadang akan menjadi pusat keramaian baru. Disana, mereka bertetangga dengan seorang wanita bernama Sandra (Sasha Calle). Ketika Lee sedang bekerja dan Muriel sedang libur, ia sering menghabiskan waktu mengobrol dengan Sandra. Puncaknya, Muriel merasakan adanya ketertarikan kepada tetangganya itu. Rasa ketertarikan Muriel terhadap wanita semakin memuncak ketika berkenalan dengan seorang wanita konglomerat di pacuan kuda bernama Gail (Kat Cunning). Saat Muriel nekat menemui Gail di hotel, orang-orang yang memiliki ketertarikan sesama jenis dan sedang berkumpul disana hampir saja ditangkap oleh polisi. Sejak saat itu, Muriel tak lagi menemui Gail dan memilih menghabiskan waktu senggangnya bersama Sandra.
Seiring berjalannya waktu, Julius ingin hubungannya dengan Henry semakin serius dan tak lagi sembunyi-sembunyi. Namun respon Henry bertolak belakang. Ia tak ingin hubungan mereka diketahui banyak orang dan hingga akhirnya Henry memutuskan pergi meninggalkan Julius. Sementara itu, hubungan antara Muriel dengan Sandra yang semakin intens perlahan mulai memudar setelah Sandra menyadari jika dirinya hanyalah sebagai pelarian dari Muriel. Keadaan jadi semakin pelik ketika Lee tak sengaja melihat Muriel keluar dari rumah Sandra saat jam kerja.
Julius merasa kehilangan arah ketika kehilangan Henry. Ia memutuskan menemui Lee dan juga Muriel sekaligus meminta uang untuk menemukan Henry. Kehadiran Julius semakin membuat rumit perasaan Muriel. Di satu sisi, ia tak ingin kehilangan Lee dan juga Julius. Di sisi lainnya, Muriel bingung dengan jati dirinya apakah tetap mempertahankan hubungannya dengan Lee atau mengikuti perasaannya yang nyaman ketika bersama dengan Sandra. Bagaimana akhir cerita cinta dari mereka berempat?


#Review:
Memasuki Pride Month bulan Juni ini, Sony Pictures bagian Classics merilis film drama terbaru yang diadaptasi dari novel karya Shannon Pufahl berjudul ON SWIFT HORSES (2025). Film ini tayang perdana di Toronto International Festival pada September tahun lalu dan mendapat respon cukup positif dari para penonton yang hadir. Selain itu, lima aktor yang membintangi film ini juga merupakan aktor-aktor muda berbakat yang sering diperbincangkan.


Untuk segi cerita, film ON SWIFT HORSES (2025) menceritakan tentang kisah cinta sepasang calon pasutri yang ingin mewujudkan mimpi mereka yaitu memiliki sebuah rumah. Sebagai pasangan muda, Lee dan Muriel juga punya semangat yang besar untuk merantau ke kota dan mencari pekerjaan disana. Development character mereka berdua terbilang cukup menarik. Lee terlihat sangat peduli dan menyayangi adiknya, Julius. Meskipun rencana mereka berdua gagal yang mengharapkan dari uang pesangon sebagai tentara, Lee tetap menginginkan sang adik untuk tetap tinggal bersama dirinya. Sementara itu, Muriel tetap berpegang pada prinsipnya untuk mempertahankan rumah peninggalan sang ibu dan tak mempermasalahkan keputusan calon adik iparnya yang memilih hidup mandiri. Seiring berjalannya waktu, plot mulai kompleks saat ketiganya pindah ke kota. Plot pun terbagi menjadi dua bagian. Lee dan Muriel kompak untuk bekerja. Gaji yang mereka terima selalu ditabung demi bisa membeli rumah. Menariknya disini, Muriel cari sidejob dengan mengikuti taruhan pacuan kuda dengan bermodalkan mendengar strategi dari para pelanggan di restoran. Cerdik sih dan beneran menghasilkan cuan yang banyak bagi Muriel. Disaat yang bersamaan, plot kemudian menyoroti kehidupan Julius di Las Vegas yang bekerja sebagai pengawas di kasino dan bertemu dengan karakter Henry. Sementara itu, Muriel pun bertemu dengan dua wanita cantik dengan gayanya masing-masing. Untungnya sang sutradara dan tim penulis cerita, elemen LGBT dari keempat karakter dalam film ini cukup menyesuaikan dengan zaman Amerika Serikat yang dimana kala itu, hubungan sesama jenis masih dianggap tabu dan belum pantas untuk diumbar ke depan publik. Struggling Julius dan Muriel dama menemukan tentang jati dirinya tersebut bisa penonton lihat betapa bingungnya mereka dalam menentukan langkah. Ditambah lagi, karakter Muriel semakin labil karena bisa-bisanya sempat terbersit dalam dirinya menyukai juga karakter Julius. Sumpah ya, melihat problematika cinta segitiga saja sudah pusing. Di film ON SWIFT HORSES (2025) malah cinta segilima sekaligus. Satu-satunya karakter yang menurutku believable dan lovable disini cuma Lee yang diperankan Will Poulter saja. Hahaha.
Untuk jajaran pemain, penonton pasti akan memberikan acungan jempol atas keberanian dari Daisy Edgar-Jones, Will Poulter, Jacob Elordi, Diego Calva dan Sasha Calle yang mau menyuguhkan chemistry intim dan juga sensual. Meskipun menampilkan cinta sesama jenis, gesture empat dari lima karakter yang ada di film ini dibuat apa adanya seperti straight people pada umumnya. Saat film ini berakhir pun, sisi emosional dari kelima karakter disini tidak dibuat over dramatic. Cukup selesai dengan caranya masing-masing dalam keheningan. Dingin sekaligus punya makna yang sangat mendalam.
Overall, film ON SWIFT HORSES (2025) memang tak meledak-ledak seperti drama film LGBT pada umumnya. Cinta segilima yang cukup rumit dan banyak risiko yang harus dihadapi.


[7.5/10Bintang]