#Description:
Title: Air Mata Di Ujung Sajadah (2023), Air Mata Di Ujung Sajadah 2 (2025)
Casts: Titi Kamal, Citra Kirana, Faqih Alaydrus, Fedi Nuril, Jenny Rachman, Tutie Kirana, Mbok Tun, Daffa Wardhana, Krisjiana Baharuddin
Director: Key Mangunsong
Studio: Beehave Entertainment, MBK Productions, A&Z Films, Legacy Pictures, KAI Pictures, Sigma Pictures
#Synopsis:
Air Mata Di Ujung Sajadah (2023)
Aqilla (Titi Kamal), mahasiswi jurusan arsitek dan Arfan (Krisjiana Baharuddin), mahasiswa jurusan seni sudah lama berpacaran sejak awal mereka masuk kuliah di kampus yang sama. Namun sayang, hubungan mereka sangat ditentang oleh ibunya Aqilla yaitu Halimah (Tutie Kirana). Aqilla yang selama ini hidupnya diatur dan dikekang oleh sang ibu akhirnya mengambil keputusan berat. Ia memilih pergi meninggalkan rumah dan menikah dengan Arfan tanpa restu sang ibu.
Setelah resmi menikah, Aqilla dan Arfan tinggal di rusun sederhana untuk membangun keluarga kecil mereka. Tak membutuhkan waktu lama, Aqilla mengandung anak pertamanya. Kehamilan sang istri membuat Arfan sangat senang. Selama masa kehamilan, Arfan sangat menjaga Aqilla dan tak ingin istrinya itu kelelahan. Namun sayang, di usia kehamilan Aqilla yang semakin dekat menuju persalinan, Arfan mengalami kecelakaan motor dan meninggal. Aqilla terkejut, menangis histeris dan tidak bisa menerima kenyataan jika suaminya sudah tiada. Tak lama setelah itu, Aqilla mengalami kontraksi hebat dan tak sadarkan diri. Para tetangga rusun langsung menolong Aqilla dan dilarikan ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, dokter harus segera melakukan proses persalinan terhadap Aqilla dan langsung menghubungi Ibu Halimah. Setelah selesai persalinan, Ibu Halimah mengambil keputusan untuk merahasiakan cucunya tersebut dan menganggapnya meninggal dengan alasan Aqilla belum siap menjadi seorang ibu di usianya yang masih muda.
Ibu Halimah kemudian menitipkan bayi laki-laki tersebut kepada pasangan suami istri Arif Nasuha (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana) yang sudah 10 tahun belum dikaruniai momongan. Ibu Halimah berpesan kepada mereka berdua untuk merawat dan membesarkan cucunya itu layaknya seperti anak kandung sendiri. Tak hanya itu saja, Ibu Halimah juga siap menanggung semua biaya hidup sang cucu dengan syarat Arif dan Yumna harus segera pergi dari Jakarta. Setelah Aqilla siuman, Ibu Halimah berbohong soal cucunya yang sudah meninggal dan mengatakan jika hal tersebut merupakan karma bagi Aqilla yang selama ini menentang semua perkataannya. Setelah kondisi fisiknya membaik, Aqilla dipaksa untuk melanjutkan kuliahnya di London oleh sang ibu. Sementara itu, Arif dan Yumna pergi dari Jakarta dan menetap tinggal di Solo bersama ibunya Arif yaitu, Murni (Jenny Rachman).
Waktu terus berlalu, Aqilla disibukkan dengan kuliah sambil bekerja di London. Di sisi lain, Arif dan Yumna hidup bahagia bersama dengan anak Aqilla yang diberi nama Baskara (Faqih Alaydrus). Hingga suatu ketika, Aqilla mendapat panggilan dari sang ibu yang dirawat di rumah sakit dan memintanya untuk segera pulang ke Indonesia. Tiba di rumah sakit, Aqilla terkejut melihat kondisi ibunya yang semakin melemah. Rahasia tentang anak kandung Aqilla yang selama ini dipendam oleh Ibu Halimah akhirnya diceritakan pada sang anak. Tak lama setelah itu, Ibu Halimah menghembuskan nafas terakhirnya.
Kabar meninggalnya Ibu Halimah dan kepulangan Aqilla ke Indonesia sampai juga ke Arif dan Yumna. Mereka terkejut sekaligus khawatir jika Aqilla nantinya melacak keberadaan Baskara dan membawanya pergi dari tangan mereka. Ketakutan Arif dan Yumna pun menjadi kenyataan. Aqilla datang ke Solo untuk mencari keberadaan Arif yang bekerja di perusahaan milik mendiang sang ibu. Setelah mendatangi salah satu kantor cabang yang ada di Solo, rupanya Arif sudah tidak lagi bekerja di kantor milik Ibu Halimah. Karena makin penasaran, keesokan harinya Aqilla datang kembali ke kantor dan tak sengaja bertemu dengan Arif. Tanpa basa basi, Aqilla ingin bertemu dengan anaknya. Namun sayang, Arif tidak mengizinkannya dengan alasan jika ia dan sang istri lah orang tua sah bagi Baskara yang sudah merawat dan membesarkannya. Saat jam pulang kerja, Aqilla pun diam-diam mengikuti Arif.
Tiba di rumah, Yumna kecewa dengan sikap Arif yang berkomunikasi dan memberitahu soal keberadaan anaknya yang kini bersama dengan mereka. Selain itu, Yumna juga khawatir jika nantinya Aqilla akan mengambil Baskara dan akan mengecewakan Ibu Murni yang selama ini tidak mengetahui jika Baskara bukanlah anak kandung dari Arif dan Yumna. Setelah semuanya ketahuan oleh Ibu Murni, mereka bertiga sepakat untuk tidak mengizinkan Aqilla mengambil Baskara dari mereka.
Keesokan harinya, Aqilla datang lagi ke rumah Arif. Untuk pertama kalinya, Aqilla melihat secara langsung anaknya yang kini sudah sekolah. Aqilla pun menyadari apa yang sudah ia lakukan itu menyebabkan keluarga Arif sakit hati. Aqilla kemudian meminta tolong pada Arif untuk bisa berkenalan dengan Baskara, karena Aqilla kini hidup seorang diri dan tak punya siapa-siapa lagi. Arif dan Yumna akhirnya mengizinkan Aqilla untuk menemui Baskara, anak kandungnya. Pertemuan pertama dengan anak kandungnya yang sudah terpisah selama tujuh tahun membuat Aqilla bahagia, meskipun ia belum bisa berkata jujur tentang masa lalu dari Baskara.
Seiring berjalannya waktu, Arif, Yumna dan Ibu Murni perlahan mulai bisa menerima kehadiran Aqilla. Hati nurani ketiganya tidak ingin ternodai karena memisahkan seorang anak dengan ibu kandungnya sendiri. Aqilla pun semakin sering bertemu dengan Baskara setelah diizinkan oleh keluarga Arif. Hingga suatu hari, Ibu Murni bertemu dan berbicara empat mata dengan Aqilla karena semakin curiga jika Aqilla akan merebut Baskara dari keluarga Arif. Namun tuduhan tersebut dibantah Aqilla karena ia tidak pernah ada niatan untuk merusak kehidupan Arif, Yumna bersama Baskara yang sudah berjalan selama tujuh tahun terakhir.
Hari demi hari terus berlalu. Yumna semakin khawatir dan ketakutan jika Baskara yang kini semakin dekat dengan Aqilla akan meninggalkan mereka. Setiap kebersamaan yang terjalin diantara Aqilla dengan Baskara membuatnya sedih. Yumna masih belum ikhlas jika suatu hari nanti Baskara pergi meninggalkannya. Sebagai seorang suami, Arif berusaha menenangkan istrinya agar belajar untuk ikhlas jika nantinya Baskara memilih tinggal bersama Aqilla. Setelah menyaksikan pentas seni di Parents Day, Yumna dan Arif akhirnya sepakat untuk mengikhlaskan Baskara dengan Aqilla. Mereka juga mengizinkan Baskara untuk pergi liburan sekolah ke Jakarta meskipun mengungkapkan kejujuran tentang Aqilla adalah ibu kandung dari Baskara.
Aqilla dan Baskara kemudian pergi ke Jakarta. Selama ditinggal pergi Baskara, hidup Yumna, Arif dan Ibu Murni terasa hampa dan penuh kesedihan. Aqilla pun akhirnya mengambil keputusan untuk mengembalikan Baskara ke Yumna dan Arif karena selama ini merekalah yang membesarkan dan merawat Baskara selama ini. Yumna mengikhlaskan Baskara untuk tetap tinggal bersama dengan Yumna dan Arif di Solo.
#Synopsis:
Air Mata Di Ujung Sajadah 2 (2025)
Tiga tahun berlalu. Ditengah kesibukannya sebagai seorang arsitek beberapa project komplek perumahan di Jakarta, Aqilla masih setia memantau sehari-hari Baskara yang dibagikan melalui sosial media oleh Arif dan Yumna. Namun sayang, dalam beberapa bulan terakhir, Arif dan Yumna tak lagi membagikan aktifitas dan kegiatan mereka bersama Baskara di sosial media. Saat ditelepon pun, keduanya tak pernah memberikan respon. Atas dorongan kedua temannya di kantor, Aqilla memutuskan berangkat ke Solo untuk menengok anaknya itu.
Tiba di Solo, Aqilla langsung mendatangi rumah Arif dan Yumna. Disana hanya ada Mbok Tun dan Baskara saja. Baskara pun menceritakan pada Aqilla perihal ayahnya, Arif sudah beberapa bulan terakhir dirawat di rumah sakit. Selain itu, Yumna pun disibukkan mencari nafkah dengan berjualan batik di pasar dan malam harinya berjualan secara online di rumah. Sementara itu, Ibu Murni lebih fokus menjaga Arif selama dirawat di rumah sakit. Karena ketiga hal tersebut, Baskara hanya ditemani Mbok Tun saja di rumah. Saat Aqilla menanyakan tentang kondisi kesehatan Arif pun, Mbok Tun, Yumna dan Ibu Murni hanya terdiam saja.
Di sisi lain, adik kandung Arif yang tinggal di Kalimantan yaitu Fathan datang ke Solo untuk menjenguk sang kakak atas permintaan Ibu Murni. Selama berada di Solo, Fathan diminta untuk menemani keponakannya itu. Kehadiran Aqilla ditengah situasi yang sedang tidak baik-baik saja ini membuat Yumna khawatir lagi. Ia takut jika Aqilla mengetahui tentang kondisi sebenarnya Arif pasti akan merebut kembali Baskara dari mereka berdua. Yumna dan mertuanya berusaha menutup rapat agar Aqilla tidak lagi ikut campur dalam keluarga mereka.
Kabar duka pun datang menghampiri. Arif meninggal setelah berbulan-bulan koma dan dirawat di rumah sakit. Yumna, Ibu Murni, Fathan dan Mbok Tun tak kuasa menahan rasa sedih dan patah hati karena kepergian Arif untuk selama-lamanya. Yumna terasa kehilangan arah dalam hidup dan tak ada sosok yang selalu menyemangatinya setiap saat. Sementara itu, Aqilla tak menyangka jika selama ini Arif dan keluarganya merahasiakan tentang sakit yang diderita Arif tersebut. Aqilla pun berjanji akan menemani Baskara dan juga Yumna ditengah duka yang menyelimuti. Namun sayang, niat baik Aqilla tersebut malah membuat Yumna dan Ibu Murni curiga. Mereka khawatir setelah Arif meninggal, Aqilla jadi lebih leluasa untuk mengambil lagi Baskara dari tangan mereka. Yumna dan ibunya pun selalu menolak apapun yang diberikan oleh Aqilla.
Seiring berjalannya waktu, Yumna, Baskara dan Ibu Murni perlahan mulai bangkit dari duka cita kepergian Arif. Yumna mulai kembali berjualan batik dan pakaian di pasar. Sementara itu, Baskara kembali disibukkan sekolah yang diantar jemput oleh pamannya, Fathan. Aqilla pun sesekali sering datang juga ke sekolah menemui Baskara. Awalnya Fathan tidak mengizinkan Aqilla untuk menemui Baskara, namun setelah mendapat penjelasan dari Aqilla, Fathan pun meminta maaf karena sudah miskomunikasi dengan cerita yang ia dapatkan dari Yumna dan ibunya.
Masalah muncul saat Aqilla menebus sertifikat tanah yang digadai oleh Yumna dan Ibu Murni selama perawatan Arif di rumah sakit. Hal tersebut membuat Yumna sangat marah sekaligus kecewa terhadap Aqilla yang seolah-olah menginginkan keluara Arif punya hutang budi kepadanya. Yumna juga menganggap jika Aqilla membayar dengan materi ke keluarganya agar dianggap sebagai ibu kandung yang baik dimata Baskara. Pertengkaran antara Yumna dan Aqilla pun tak sengaja terdengar oleh Baskara. Hal tersebut membuatnya kecewa, marah dan juga sedih karena selama ini Baskara dibohongi oleh Yumna, Aqilla dan Ibu Murni. Bagaimana akhir cerita dari Baskara setelah mengetahui yang sebenarnya?
#Review:
Kesuksesan film AIR MATA DI UJUNG SAJADAH (2023) yang berhasil mencetak lebih dari 3 juta penonton selama penayangan di bioskop membuat Beehave Entertainment langsung tertarik untuk melanjutkan ceritanya di sekuel AIR MATA DI UJUNG SAJADAH 2 (2025) yang siap tayang di bioskop mulai 23 Oktober mendatang.
Sebelum membahas sekuelnya, aku mau sedikit mengulas film pertamanya yang waktu itu tidak sempat menonton di bioskop, dan menonton di Netflix satu hari sebelum nonton sekuelnya pada Press Screening dan Gala Premiere AMDUS 2 (2025) yang sukses digelar pada Jum'at, 26 September 2025 kemarin di Cinema XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Film AIR MATA DI UJUNG SAJADAH (2023) menghadirkan cerita dramatis yang lumayan tearjerker lewat karakter Aqilla yang dibohongi oleh mendiang ibunya tentang keberadaan sang anak yang dilahirkan. Perjuangannya untuk menemukan dan akhirnya bisa melihat secara langsung sang anak yang dibesarkan oleh orang lain pun tak sia-sia. Berbagai moment manis bikin haru berhasil dihadirkan oleh sang sutradara dan penulis skenario Titien Wattimena. Bonding antara Baskara dengan Arif dan Yumna pun begitu hangat sebagai keluarga kecil yang bahagia. Aksi rebutan anak antara keluarga Yumna dengan Aqilla sukses menguras emosi dan air mata penonton. Keputusan ending cerita yang dipilih oleh sang sutradara pun terasa logis sekaligus memecah tangis seisi bioskop. Tak heran, jika film ini berhasil mengumpulkan lebih dari 3 juta penonton dan jadi viral di kalangan orang tua.
Dua tahun berlalu, Beehave Pictures mengambil langkah untuk melanjutkan cerita Aqilla, Baskara, Yumna dan Arif di sekuel AMDUS 2 (2025). Keputusan tersebut pastinya akan menimbulkan pro dan kontra, mengingat di ending dan credit scene film pertamanya, karakter Baskara dewasa menemui Aqilla lalu berakhir bahagia. Hal tersebut seolah menegaskan jika film AMDUS (2023) sudah selesai. Namun rupanya, Key Mangunsong dan tim penulis cerita skenario yaitu Eginina Oey, Henovia Rosalinda mengembangkan sekuel ini dengan latar waktu tiga tahun setelah film pertamanya. Penonton mau tidak mau harus menganggap credit scene film pertamanya tidak ada.
Untuk segi cerita, film AMDUS 2 (2025) masih menghadirkan drama rebutan anak yang kembali terjadi antara keluarga Yumna dengan Aqilla. Menariknya, di sekuelnya kali ini hadir permasalahan baru mengenai kondisi kesehatan karakter Arif yang semakin menurun dan kemudian meninggal dunia. Keputusan tim penulis cerita menghilangkan karakter Arif ini justru menambah warna serta konflik baru dalam keluarga inti Yumna. Kehilangan suami membuat Yumna jadi goyah dalam mempertahankan Baskara. Di film pertama, Yumna yang selalu emosional dan ketakutan selalu diredam oleh Arif. Namun kali ini, rasa khawatir dan suudzon berlebih saat kemunculan Aqilla pada dirinya jadi semakin tak terkendali. Dinamika berbagai persoalan yang menimpa keluarga Yumna terasa realistis, yang dimana ia harus bekerja hingga malam hari demi Baskara dan juga biaya perawatan Arif di rumah sakit. Kemudian mertuanya yaitu Ibu Murni yang sangat berduka ditinggal untuk selama-lamanya oleh Arif. Untuk memperdalam cerita, film AMDUS 2 (2025) berhasil menceritakan masa lalu dari keluarga Arif termasuk dengan adiknya, Fathan yang kehadirannya memberikan pov menarik baik untuk Yumna maupun Aqilla. Development character dari Yumna dan Aqilla pun terasa semakin kompleks. Yumna semakin dihantui oleh perasaan suudzon yang tak terkendali terhadap Aqilla semenjak ditinggal Arif. Sementara itu, Aqilla yang dianggap villain bagi keluarga Yumna pun tidak sepenuhnya jahat. Justru ia semakin dewasa, baik hati dan murni ingin membantu perekonomian keluarga Yumna. Elemen dramatis yang disajikan juga surprisingly berhasil memancing haru dan tangis dari penonton. Mungkin untuk sebagian orang, akan terasa over dramatic, tapi jika sudah menonton film pertamanya, justru konflik serta dramatisasinya terasa believable dan juga grounded.
Untuk jajaran pemain, Titi Kamal, Citra Kirana dan Faqih Alaydrus tampil gemilang di sekuelnya kali ini. Chemistry ketiganya sebagai ibu dan anak semakin kuat. Ketulusan, cinta dan kasih sayang dari TiKam dan CiKi tampil sangat meyakinkan. Moment-moment emosional yang terjadi di film AMDUS 2 (2025) berhasil dimakan dengan sempurna oleh ketiganya. Supporting cast seperti Daffa Wardhana, Jenny Rachman dan Mbok Tun pun makin melengkapi formasi tim film yang berhasil mengaduk-aduk perasaan penonton.
Untuk urusan visual dan scoring, film AMDUS 2 (2025) boleh disebut sebagai sekuel yang menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Continuity dari set lokasi seperti kota Solo, rumah dan tata artistiknya masih sama dengan film pertamanya. Style sinematografi pun tidak mengalami perubahan drastis dengan menonjolkan kesan yang soft dan mild. Urusan scoring juga, Andi Rianto memang ahlinya untuk urusan musik grande namun syahdu dalam mengiringi setiap adegan-adegan dramatis dalam film ini.
Overall, film AIR MATA DI UJUNG SAJADAH 2 (2025) berhasil menjadi sekuel yang sangat solid, penceritaan semakin kuat, dan aku pun semakin setuju jika cerita film ini terus berlanjut!
[8.5/10Bintang]