Sunday, 19 March 2023

[Review] Cocaine Bear: Kisah Beruang Mabok Yang Menggemparkan Hutan Di Georgia



#Description:
Title: Cocaine Bear / Crazy Bear (2023)
Casts: Keri Russell, Brooklynn Prince, Christian Convery, Alden Ehrenreich, O'Shea Jackson Jr, Ray Liotta, Isiah Whitlook, Margo Martindale, Matthew Rhys, Jesse Tyler Ferguson, Kristofer Hivju, Hannah Hoekstra, Aaron Holiday, JB Moore, Scott Seiss
Director: Elizabeth Banks
Studio: Lord Miller Productions, Brownstone, Jurassic Party, Universal Pictures


#Synopsis:
Di tahun 1985, aksi berbahaya dan diluar nalar dilakukan oleh Andrew Thornton (Matthew Rhys). Ia menjatuhkan kiriman paket narkoba kokain dari pesawat yang dinaikinya. Setelah sengaja membuang paket narkoba kokain itu, Andrew melakukan terjun bebas dengan mengandalkan parasut sambil membawa tas ransel berisikan paket kokain lainnya. Namun sayang, aksi yang dilakukan tersebut malah merenggut nyawanya. Ia seketika tewas dan tubuhnya mendarat di wilayah Tenneesse, Amerika Serikat. Jasad tubuh Andrew kemudian ditangani oleh pihak kepolisian yang dipimpin oleh Detektif Bob (Isaiah Whitlook).


Keesokan harinya, dua pendaki yang sedang menjelajah pegunungan dan hutan lindung di wilayah Chattahoochee Oconee tak sengaja melihat seekor beruang hitam yang berperilaku aneh. Keduanya yang berusaha tetap tenang malah diserang secara brutal oleh beruang tersebut hingga menyebabkan salah satu dari mereka tewas.
Disisi lain, dua anak kecil yaitu Deedee (Brooklynn Prince) dan Henry (Christian Convery) sengaja bolos sekolah dan ingin pergi ke hutan untuk mencari air terjun tersembunyi. Jika keduanya berhasil menemukan air terjun tersebut, Deedee ingin segera mengabadikan pemandangan indah tersebut dengan cara melukisnya. Mereka pun bergegas pergi ke hutan saat ibunya Deedee yaitu Sari (Keri Russell) sedang bekerja sebagai perawat di rumah sakit.



Waktu terus berlalu, Sari yang baru tiba di rumah terkejut saat mengetahui kabar dari guru jika Deedee dan temannya, Henry bolos sekolah. Sari kemudian melihat tas milik Henry yang tertinggal di halaman rumahnya dan menemukan sebuah peta yang mengarah pada air terjun tersembunyi. Sari pun bergegas pergi ke tempat pengawas hutan untuk mencari informasi tentang anaknya itu.
Sementara itu, disaat Deedee dan Henry sedang berjalan menyusuri hutan, mereka tak sengaja menemukan sebuah paket yang terbungkus lakban di semak-semak. Setelah dibuka, paket tersebut berisi narkoba kokain. Keduanya langsung membuang paket itu karena rasanya sangat tidak enak. Rupanya aroma narkoba kokain yang ditemukan oleh Deedee dan Henry itu mengundang seekor beruang hitam menghampiri mereka. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Henry langsung memanjat pohon untuk berlindung. Sementara itu, Deedee dibawa pergi oleh beruang tersebut.
Sari akhirnya masuk ke hutan bersama dengan petugas keamanan bernama Liz (Margo Martindale) dan aktivis satwa liar yaitu Peter (Jesse Tyler Ferguson). Dalam perjalanan itu, Sari menemukan beberapa jejak dari Deedee dan Henry yang terjatuh di tanah. Ketiganya langsung mengikuti jejak tersebut dengan harapan mereka bisa segera menemukan Deedee dan Henry.



Di sisi hutan yang lain, anak buah dari Andrew Thornton yaitu Daveed (O'Shea Jackson) dan Eddie (Alden Ehrenreich) mendapat tugas dari bos mereka, Syd (Ray Liotta) untuk secepatnya menemukan paket narkoba kokain yang sengaja dibuang oleh Andrew di hutan. Mereka ditemani oleh seorang remaja berandal bernama Vest (JB Moore) yang mengaku sudah menemukan salah satu tas berisikan paket narkoba kokain tersebut.
Orang-orang yang masuk ke dalam hutan ternyata tidak menyadari jika ada bahaya mengancam keselamatan mereka semua. Seekor beruang hitam yang kecanduan narkoba kokain siap memangsa mereka satu persatu. Akankah ada yang berhasil keluar dengan selamat dari hutan tersebut?


#Review:
Akhir Februari lalu, rumah produksi Universal Pictures merilis sebuah film thriller komedi baru yang terinspirasi dari kejadian unik tentang seekor beruang hitam yang kecanduan narkoba kokain berjudul COCAINE BEAR (2023). Dari premis tersebut, aku sudah sangat yakin jika film ini akan penuh dengan jokes receh khas film-film komedi Hollywood. Yang tak kalah mengejutkan, film COCAINE BEAR (2023) ternyata disutradarai oleh aktris cantik Elizabeth Banks. Seperti yang sudah kita ketahui, Elizabeth Banks dikenal sebagai aktris yang mempunyai ciri khas dalam urusan berkomedi. Sudah banyak film yang ia bintangi mayoritas pasti bergenre drama dan komedi. Sebelum menyutradarai film ini, Elizabeth Banks sudah mendapat kepercayaan untuk menggarap film PITCH PERFECT 2 (2015) dan CHARLIE'S ANGELS (2019).


Untuk segi cerita, Elizabeth Banks dan Jimmy Warden menyajikan kisah tentang insiden COCAINE BEAR yang menghebohkan wilayah Georgia, Amerika Serikat di tahun 80an itu penuh dengan jokes receh dari setiap karakternya. Mungkin untuk sebagian penonton, jokes khas Elizabeth Banks tersebut bisa saja terasa cringe banget. Namun bagi penonton yang sudah terbiasa dengan jokes tersebut, pasti akan tertawa melihatnya. Selain dibuat ngakak, film ini juga menampilkan serangkaian adegan sadis yang eksekusinya lumayan bikin ngilu penonton. Aksi kejar-kejaran beruang dengan beberapa karakter tampil gila sekaligus menghibur. Adegan di kantor petugas hutan dan Ambulance menjadi part yang paling klimaks banget di film ini. Sensasi kocak, menegangkan, greget dan bikin takut benar-benar menyatu dengan sangat baik. Semua karakter yang tidak sengaja pada masuk ke hutan pun masing-masing mendapatkan porsi petualangan yang menarik. Khususnya perjalanan karakter Sari dan juga Deedee. Ending dari film COCAINE BEAR (2023) pun selain membuka sisi keberanian dari para karakter, Elizabeth Banks juga menyuarakan tentang hak-hak dari satwa liar yang seharusnya tidak perlu diganggu dan disakiti oleh manusia. Mereka tidak akan menyerang manusia jika manusia nya memancing terlebih dahulu, meskipun beruang di film ini sedang mabok narkoba kokain haha.
Terlepas dari segala kelucuan dan kesadisan aksi beruang mabok, film COCAINE BEAR (2023) ini masih ada beberapa hal yang mengganjal bagiku. Treatment nuansa tahun 80an nya kurang banget. Hampir disepanjang durasi film, suasana kehidupan dari para karakternya tidak berbeda jauh dengan era modern. Selain itu, ada satu pertanyaan tentang mengapa karakter Deedee masih bisa selamat, padahal dia juga sempat memakan narkoba kokain tersebut dan dibawa ke sarang beruang? Gejala mabok yang dialami oleh beruang juga menurutku tidak dibuat konsisten tingkat keseramannya. Beberapa visual efek yang dihadirkan pun masih ada yang terlihat kurang smooth.
Overall, film COCAINE BEAR (2023) cukup berhasil menyajikan kegilaan beruang mabok dan menyerang siapapun yang ada dihadapannya. Banks, you're madness!



[7.5/10Bintang]

Saturday, 18 March 2023

[Review] The Whale: Kisah Guru Bertubuh Besar Yang Berusaha Memperbaiki Hidupnya



#Description:
Title: The Whale (2023)
Casts: Brendan Fraser, Sadie Sink, Hong Chau, Ty Simpinks, Samantha Morton
Director: Darren Aronofsky
Studio: A24, Protozoa Pictures


#Synopsis:
Charlie (Brendan Fraser) adalah seorang guru dan instruktur Bahasa Inggris yang full memberikan pelajaran pada siswanya secara Online melalui Virtual Meeting. Selama sesi mengajar, Charlie tak pernah menghidupkan kameranya dan hanya menampilkan suara saja. Untungnya hal tersebut tak menjadi masalah bagi para murid.
Rupanya ada alasan yang mendasari Charlie tak ingin dilihat lagi oleh orang luar. Ia mengidap obesitas cukup parah hingga kesulitan untuk bergerak dan bernafas. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kondisinya terus menurun dan membuat sahabatnya yang berprofresi sebagai perawat yaitu Liz (Hong Chau), selalu datang ke rumah untuk memantau kesehatan Charlie.


Suatu hari, Charlie kedatangan seorang pendakwah muda dari gereja New Life bernama Thomas (Ty Simpkins). Ia sengaja mengundang Thomas untuk beberapa hari kedepan lantaran tertarik dengan apa yang diyakini oleh Thomas tentang tuhan. Namun kehadiran Thomas itu membuat Liz kesal dan memintanya untuk segera pergi dari rumah. Liz mempunyai alasan tersendiri mengapa ia sangat membenci agama dan gereja New Life. Liz sangat yakin, yang diperlukan Charlie saat ini bukanlah ceramah dan siraman rohani, melainkan dokter dan diyakinkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.


Suatu hari, Charlie kedatangan seorang gadis remaja bernama Ellie (Sadie Sink) yang merupakan anak kandungnya dari pernikahan terdahulu dengan Mary (Samantha Morton). Charlie sangat senang akhirnya ia bisa bertemu dengan Ellie setelah delapan tahun terpisah. Charlie berharap hubungannya dengan Ellie bisa membaik dan siap memberikan apa saja demi anaknya itu.
Disisi lain, Ellie yang awalnya datang menemui Charlie hanya untuk meminta uang perlahan mulai membuka diri untuk bisa berbicara dengan ayahnya itu. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka berdua membuat Charlie sangat senang. Ia siap membayar berapapun asalkan Ellie selalu datang menemuinya. Selain itu, Charlie juga siap membantu mengerjakan tugas Ellie agar anaknya itu tidak dikeluarkan dari sekolah.



Hari demi hari terus berlalu. Semua rahasia yang selama ini dipendam oleh Charlie, Liz, Ellie, Mary bahkan Thomas akhirnya terkuak. Charlie berusaha semaksimal mungkin menjadi ayah yang baik bagi Ellie meskipun ia telah melakukan kesalahan besar terhadap keluarga di masa lalu. Liz yang sangat kecewa saat mengetahui sahabatnya itu masih saja memperdulikan Ellie dan Mary tanpa melihat kondisi fisiknya yang harus segera dibawa ke rumah sakit. Mary yang sudah menyerah dengan sikap Ellie gara-gara semakin diluar kendali hingga Thomas yang mempunyai hubungan buruk dengan orangtuanya setelah ketahuan mengkonsumsi narkoba. Akankah Charlie bisa memperbaiki hidup dan hubungannya menjadi lebih baik lagi dengan Ellie?


#Review:
Rumah produksi A24 secara mengejutkan bersinar terang di ajang Academy Awards ke-95 yang digelar 12 Maret lalu. Selain film EVERYTHING EVERYWHERE ALL AT ONCE (2022) yang sukses menyabet tujuh Piala Oscars, film A24 lainnya yaitu THE WHALE (2023) juga berhasil mendapat dua Piala Oscars untuk kategori Best Actor dan Best Makeup - Hairstyling.


Film THE WHALE (2023) menyajikan konflik dan development setiap karakternya sangat cemerlang. Cerita tentang kehidupan Charlie bisa memberikan dua perspektif penilaian yang berbeda pada penonton. Disatu sisi, penonton bisa merasakan empati yang luar biasa pada Charlie karena obesitasnya yang semakin parah. Harapan terakhir dirinya yang ingin memperbaiki hubungan dengan sang anak hingga rela melakukan apa saja sukses membuatku terharu dan menahan untuk tidak meneteskan air mata. Namun disisi lainnya, rahasia yang terkuak tentang masa lalu Charlie yang memilih untuk meninggalkan keluarga demi laki-laki yang dicintainya itu juga terasa sangat egois karena demi mengejar hawa nafsu semata. Pergolakan batin yang dilalui Charlie ini menurutku sangatlah luar biasa. Berkali-kali Charlie selalu mengatakan maaf kepada siapapun yang mendatangi rumahnya. Rasa penyesalan karena telah meninggalkan istri dan anaknya terpancar sangat kuat dari ekspresi hingga aura karakter Charlie disepanjang film. Selain karakter Charlie yang tampil gemilang, perhatian penonton juga sukses terpaku pada karakter Liz, Ellie dan juga Thomas dengan segala motivasi yang mereka bawa. Emosi dan kebencian yang diluapkan Liz memang terasa lebay, namun sikapnya itu mungkin bisa dimaklumi karena ia harus mengalami perceraian orang tua dan ayahnya yang memilih untuk menjalin hubungan dengan laki-laki. Meskipun mendapat respon sangat negatif dari anaknya, Charlie tetap menyayangi Ellie dan selalu mengingatkan jika sesungguhnya Ellie itu anak yang baik dan cerdas. Klimaks film THE WHALE (2023) ditutup dengan dahsyat! Narasi tentang cerita "Moby Dick" antara Charlie dengan Ellie benar-benar GONG MOMENT banget!


Untuk jajaran pemain, penampilan Brendan Fraser yang comeback main film sebagai pemeran utama setelah cukup lama vakum sangatlah mengagumkan. Range emosi yang ia tampilkan benar-benar luar biasa. Ditambah lagi dengan penggunaan prostetik obesitasnya yang ia pakai selama memerankan karakter Charlie. Duh kebayang banget sesak dan beratnyaa! Tak heran jika dua aspek ini mendapat gancaran dua Piala Oscars!
Untuk menambah kelamnya suasana, sutradara Darren Aronofsky menampilkan film THE WHALE (2023) dengan rasio gambar square serta tone film yang benar-benar gloomy disepanjang durasi. Selain itu, elemen scoring musik juga surprisingly unik banget. Intensitasnya terus meningkat hingga mencapai klimaksnya ditutup dengan keheningan yang menyesakkan dada!
Overall, film THE WHALE (2023) menjadi salah satu film drama Hollywood yang berhasil menyajikan kisah dramatis tentang penyesalan, penebusan kesalahan serta mengajak penontonnya untuk bisa hidup lebih sehat dan bijak lagi. Brendan Fraser is awesome!


[8.5/10Bintang]

Monday, 13 March 2023

[Review] Blackpink Born Pink World Tour Jakarta at Gelora Bung Karno Main Stadium



Tanggal 11-12 Maret 2023 kemarin menjadi hari yang sangat spesial untuk BLINKS Indonesia. Grup K-Pop perempuan asal Korea Selatan yaitu BLACKPINK menggelar konser dan tur dunia nya yang berjudul BORN PINK WORLD TOUR di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta Selatan. Indonesia menjadi salah satu negara yang dikunjungi BLACKPINK di Asia pada Leg 4 bersama dengan Thailand, China, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Malaysia, Taiwan, Filipina dan Jepang.
Sekitar pertengahan November tahun lalu, IME Indonesia selaku promotor dari konser BORN PINK WORLD TOUR Jakarta ini secara resmi menjual tiket melalui Online Travel Agent Tiketcom. Antusias dari para penonton yang ingin melihat Lalisa, Jisoo, Rosé dan Jennie langsung ternyata sangatlah tinggi. Kurang dari 10 menit, tiket konser untuk seluruh kategori di Day 1 dan Day 2 langsung 100% Sold Out! Bahkan aplikasi dan server Tiketcom beberapa kali down gara-gara membludaknya akses pengunjung. Padahal harga tiket masing-masing kategori cukup mahal sih, tapi untuk BLINKS garis keras, tentunya harga tidak menjadi masalah besar kan! Hahaha.


Beberapa hari setelah penjualan tiket resmi di Tiketcom, linimasa sosial media langsung banyak para jastip-ers yang menjual kembali tiketnya dengan mengambil untung yang beragam. Paling gokil sih sempat melihat salah satu postingan di Twitter ada yang jual tiket VIP BORN PINK WORLD TOUR Jakarta mencapai belasan juta. Padahal, harga resmi yang tercantum di Tiketcom 3.6 juta. Gokil kan?
Oh iya, tak sedikit juga para BLINKS yang terkena tipu oleh oknum jastip-ers dengan berbagai macam trick. Salah satu temanku hampir terkena tipu dengan modus si penipu menjual tiket kategori Platinum yang diberikan oleh kantornya. Gila sih, sampai H-1 menjelang konser, si penipu ini masih aja bikin drama panjang lebar padahal DP sudah ditransfer dan sisanya siap COD di lokasi konser. Tapi ternyata malah menghilang so sibuk gak jelas. Bikin emosi!


Awal Februari lalu, susu Indomilk edisi BLACKPINK In Your Area mengadakan Giveaway puluhan tiket konser BORN PINK WORLD TOUR Jakarta. Syaratnya pun tidak terlalu sulit, cukup membeli 4 pcs susu Indomilk ukuran 180 ml, langsung mendapatkan token untuk undian Giveaway tersebut. Tanpa pikir panjang, aku langsung beli 4 pcs susu Indomilk di Indomaret dengan harapan bisa memenangkan tiket konser! Selang beberapa hari, pihak Indomilk dan agensi Redbox Digital menelepon untuk mengkonfirmasi soal data diri. Dan ternyataaa! Aku berhasil memenangkan satu tiket konser BORN PINK WORLD TOUR Jakarta CAT2 DAY-1! Masyallah.. Alhamdulillah.. Rasanya kaget sekaligus senang dan terharu, semuanya campur aduk!



Hari konserpun tiba, DAY-1 pada Sabtu, 11 Maret 2023 kemarin kawasan Gelora Bung Karno berubah menjadi "lautan" para BLINKS. Mayoritas penonton konser kompak banget mengenakan pakaian serba hitam dan pink sambil membawa aneka macam Merchandise dari BLACKPINK. Ada satu hal yang membuatku terharu saat melihat para penjual Merchandise, makanan minuman disana. Mereka semua begitu excited dan semangat menawarkan kepada para pengunjung. Harga yang dipatok pun masih dalam batas wajar sehingga jualan mereka benar-benar laku keras! Keren! Selain kehadiran para penjual dadakan, konser BORN PINK WORLD TOUR Jakarta juga membuat hampir 99% hotel yang ada di wilayah Jakarta Selatan semuanya terisi penuh! Mall dan restoran yang ada di sekitar GBK juga terkena dampaknya menjadi lebih ramai dan selalu Waiting List. BLINKS! You're amazing!
Setelah mengabadikan banyak foto disekitaran Stadion Utama Gelora Bung Karno, Open Gate konser BORN PINK WORLD TOUR Jakarta akhirnya dibuka pada pukul 17:00 WIB. Suasana disana sangatlah ramai dan Crowded. Untungnya semua penonton berjalan dengan tertib dan rapi. Setelah melewati proses pengecekan barang bawaan dan scan barcode, aku masuk ke area lantai 1 untuk CAT2. Saat masuk lagi ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, aku menghela nafas dan terkagum-kagum melihat antusias para penonton konser yang sangat besar. Setengah kapasitas SU-GBK full diisi oleh para BLINKS dari seluruh penjuru Indonesia.


Konser dimulai sekitar 19:30 WIB dan dibuka dengan penampilan MENCENGANGKAN dari BLACKPINK yang membawakan lagu How You Like That. Aransemen versi Band, pencahayaan, Stage, Confetti hingga kembang api ditampilkan secara menggelegar dan juga spektakuler! Aku sampai meneteskan air mata bisa satu udara dan satu tempat yang sama dengan BLACKPINK! Masyaallah performance mereka sangat memukau! Yang gak kalah luar biasanya yaitu melihat secara langsung "lautan" cahaya warna pink dari Lightstick para BLINKS. The Best Concert Experience Ever! Berikut setlist BORN PINK WORLD TOUR Jakarta:

1. How You Like That
2. Pretty Savage
3. Whistle
4. Don't Know What To Do
5. Lovesick Girl
6. Kill This Love
7. Playing With Fire
8. Crazy Over You
9. Tally
10. Pink Venom
11. Liar - Solo Performance from Jisoo
12. You & Me - Solo Performance from Jennie
13. Hard To Love - Solo Performance from Rosé
14. On The Ground - Solo Performance from Rosé
15. Lalisa - Solo Performance from Lisa
16. Money - Solo Performance from Lisa
17. Shut Down
18. Typa Girl
19. Ddu-Du Ddu-Du
20. Forever Young
21. Yeah Yeah Yeah
22. Stay
23. As If It Your Last

Semua lagu dibawakan dengan sangat maksimal. Aransemen ugal-ugalan ditambah dengan versi Band nya bikin beberapa lagu jadi lebih energik dan memukau. Paling suka saat BLACKPINK membawakan lagu PINK VENOM! Buset deh itu aransemennya makin cakep dan lebih panjang! Gokil dan menggelegar bangeet! Setelah selesai, lagu PINK VENOM versi Remix dan Band kembali diputar. Semua penari pengiring dari YGX muncul dan nge-dance. Performance mereka gila banget! Bikin semangat semua penonton di Stadion Utama GBK! Keren maksimal!


Hal-hal menarik lainnya terjadi di atas panggung. di DAY-1, seluruh member BLACKPINK banjir keringat dan terlihat sangat kegerahan dengan cuaca Jakarta. Mereka sering minum dan mengelap keringat dengan towel yang disediakan di ujung panggung.
Jennie bahkan membawa kipas Portable ukuran cukup besar ke atas panggung hahaha. Selain itu, terjadi insiden kostum hampir copot saat Rosé sedang Solo Performance. Untungnya salah satu dari Team Dancer langsung sigap membetulkan kostum yang dikenakan oleh Rosé. Saat menyanyikan tiga lagu terakhir, Jennie mencuri perhatian seluruh penonton karena rok yang ia kenakan terkena hembusan angin. Jennie yang tersipu malu kemudian ditutupi oleh ketiga member lainnya sambil tertawa.


Sekali lagi aku ucapkan terima kasih kepada Indomilk dan juga agensi RedBox Digital yang sudah memberikan aku FREE TICKET CAT2 DAY-1 BORN PINK WORLD TOUR Jakarta! Salah satu pengalaman konser paling keren yang takkan pernah bisa aku lupakan! Cek Highlights BORN PINK JKT di Instagram aku @Rizkywinaya untuk melihat keseruan konsernya ya!


BLACKPINK IN YOUR AREA!

Sunday, 5 March 2023

[Review] A Man Called Otto: Kisah Seru Saat Bertetangga Dengan Pria Tua Judes!



#Description:
Title: A Man Called Otto (2023)
Casts: Tom Hanks, Mariana Trevino, Manuel Garcia-Rulfo, Rachel Keller, Truman Hanks, Cameron Britton, Juanita Jennings, Peter Lawson Jones, Mack Bayda, Christiana Montoya, Alessandra Perez, Mike Birbiglia
Director: Marc Foster
Studio: Columbia Pictures, SF Studios, TSG Entertainment, Stage 6 Films, Sony Pictures


#Synopsis:
Setelah kematian sang istri, hidup Otto Anderson (Tom Hanks) terasa semakin sepi dan jauh dari kata bahagia. Di usianya yang sudah 63 tahun itu, Otto juga harus mendapat kenyataan jika komplek rumahnya terancam digusur oleh proyek pembangunan Apartment baru. Otto merasa hidupnya kini sudah tidak berarti lagi. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Namun sayang, rencana tragis Otto tersebut terganggu dengan hadirnya tetangga baru di komplek yang sedang pindahan. Otto kesal melihat tetangga sebrang rumahnya itu begitu berisik dan tidak bisa memarkirkan mobil dengan baik. Ia kemudian keluar rumah untuk marah-marah sekaligus membantu tetangga barunya itu agar bisa parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku di komplek.
Tetangga baru yang bernama Marisol (Mariana Trevino) dan Tommy (Manuel Garcia-Rulfo) kemudian mengucapkan terima kasih pada Otto karena sudah bersedia menolong mereka. Setelah selesai membereskan rumah, Marisol yang tengah mengandung anak ketiganya itu datang ke rumah Otto dan memberikan makanan khas Meksiko yang ia buat.
Hari terus berlalu dan memasuki musim salju. Otto semakin frustasi setiap dirinya berdiam di rumah selalu teringat akan kenangan indah bersama mendiang istrinya, Sonya (Rachel Keller). Otto pun kembali merencanakan untuk bunuh diri dengan cara menghirup gas kendaraan sebanyak-banyaknya dan mengunci diri di dalam mobil. Awalnya rencana tersebut berhasil, namun terpaksa lagi-lagi gagal karena Marisol mengetuk garasi mobil untuk meminjam tangga milik Otto. Hal tersebut membuatnya marah dan mengatakan jika suami dari Marisol sangatlah tak berguna dan hanya membebani Marisol saja. Mendengar hal tersebut tak membuat Marisol kesal, ia sepertinya sudah memahami sikap dari Otto yang judes dan ketus terhadap apapun.
Suatu hari, listrik dan telepon yang ada di rumah Otto telah resmi dipadamkan. Otto merasa semakin hampa dan akhirnya pergi ke stasiun kereta untuk bunuh diri. Setibanya disana, Otto yang sedang berdiri dipinggir peron dan bersiap untuk loncat, seorang pria tua lainnya tiba-tiba saja jatuh ke rel. Otto terkejut dan kemudian menolong pria tua itu secepat mungkin. Aksi heroik yang dilakukan Otto banyak direkam oleh para penumpang di stasiun dan menjadi viral di sosial media. Lagi dan lagi rencana Otto untuk bunuh diri gagal.
Setelah kejadian itu, Otto bergegas pulang ke rumah dan menjemput Marisol untuk belajar mengendarai mobil. Sepanjang perjalanan, Otto dan Marisol berbincang satu sama lain. Meskipun sikap Otto sangat judes dan selalu marah-marah, tak membuat Marisol sakit hati. Ia justru senang karena bisa diajari mobil dengan tegas oleh Otto. Setelah selesai belajar mobil, Otto mengajak Marisol ke toko kue kesukaan mendiang istrinya. Disana, mereka berbincang lagi dan Marisol mengetahui tentang cerita para tetangga di komplek rumahnya termasuk hubungan persahabatan antara Otto dan Reuben (Peter Lawson James) bersama sang istri, Anita (Juanita Jennings) yang kini renggang gara-gara kesalahpahaman.
Suatu hari, rumah Otto kedatangan jurnalis yang ingin mewawancarainya perihal video viral aksi heroik Otto di stasiun kereta beberapa waktu lalu. Namun kehadiran jurnalis tersebut membuat Otto kesal karena tanpa sepengetahuannya. Marisol pun ikut terkena amarah Otto gara-gara dirinya yang berinisiatif mengundang jurnalis tersebut dan menceritakan tentang kisah mendiang istrinya.
Waktu terus berlalu, Otto menaruh curiga pada agen property yang sedang merencanakan pembangunan Apartment baru karena bisa mengetahui riwayat kesehatan dirinya dan juga para penghuni lain di komplek. Mereka memanfaatkan kondisi kesehatan dari Anita dan Reuben yang sudah berusia lanjut dan mengidap Parkinson untuk memindahkannya ke panti jompo. Otto bergegas meminta bantuan pada Marisol untuk memanggil jurnalis. Disaat yang bersamaan, Otto pun akhirnya menceritakan masa lalunya yang tragis dengan mendiang istrinya saat mereka sepulang dari berliburan.
Setelah berhasil melindungi hak-hak dari Anita dan Reuben, Otto memutuskan untuk bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan hidupnya. Ia pun perlahan mulai merasakan kebahagiaan karena dianggap seperti keluarga oleh Marisol dan juga Tommy. Namun kebahagiaan yang dirasakan oleh Otto dan keluarga Marisol tak berlangsung lama. Sebuah kejadian tak terduga harus dialami mereka. Akankah kehidupan bertetangga di komplek bisa berakhir bahagia?


#Review:
Rumah produksi Sony Pictures membuka awal tahun 2023 ini dengan dua film yang memuaskan. Film pertama yaitu A MAN CALLED OTTO (2023) yang tayang pada awal Januari lalu karya sutradara Marc Foster. Alur cerita yang dihadirkan film ini surprisingly sangat ringan dan let it flow banget. Sang sutradara berhasil menghadirkan perasaan pada penonton seolah-seolah bertetangga langsung dengan Otto, Marisol, Anita dan yang lainnya.


Aku suka dengan development character dari orang-orang yang ada di komplek rumah itu. Masing-masing dari mereka mempunyai keunikan tersendiri dan sangat related dengan kehidupan bertetangga disekitar kita. Otto yang perfeksionis dan taat peraturan, kemudian Marisol dan keluarganya yang rame lalu Anita dan para tetangga lain yang selalu menghela nafas jika dimarahi oleh Otto hahaha.
Selain elemen komedinya yang bagus, film A MAN CALLED OTTO (2023) juga memiliki elemen drama yang tak kalah bagusnya. Interaksi antara karakter Otto dan Marisol menyimpan banyak kisah, termasuk cerita masa lalu dari Otto yang ternyata sangat pedih dan menyesakkan dada. Dibalik sikapnya yang judes, Otto juga masih menampilkan kepeduliannya terhadap orang-orang disekitar. Setiap hal yang dilakukan olehnya berhasil membuatku tersenyum dan menghangatkan hati penonton. Yang tak kalah mengejutkannya lagi, film ini juga menampilkan elemen lainnya yang cukup depresif dari karakter Otto. Penonton bisa melihat sebuah perspektif tentang seseorang yang bisa berubah drastis jika mengalami sebuah kejadian traumatis dalam hidupnya. Dengan hadirnya karakter Marisol, film ini berhasil menampilkan sisi positif dari bersosialisai hingga menimbulkan kepedulian dan rasa tolong menolong dalam kehidupan bertetangga.
Untuk jajaran pemain, Tom Hanks menurutku berhasil membayar rasa kecewa penonton terhadap film DISNEY PINOCCHIO (2022) lewat film ini. Hanks sukses membawa penonton ikutan baper saat mengetahui rasa kesedihan yang ia alami. Yang perlu di notice dan highlight juga tentunya aktris asal Meksiko yaitu Mariana Trevino. She's totally adorable! Setiap kemunculannya selalu membuatku tenang dan bahagia. Chemistry yang ia bangun dengan Hanks dan juga keluarganya begitu heartwarming. Salah satu penampilan supporting character paling berkesan di tahun ini!
Overall, film A MAN CALLED OTTO (2023) memberikan moral value yang hangat tentang sosialisasi dan kepedulian terhadap orang-orang disekitar kita. Percayalah, berbuat baik itu pasti akan mendapat kebahagiaan tak terhingga!


[8.5/10Bintang]

Wednesday, 1 March 2023

[Review] Kembang Api: Kisah Empat Orang Yang Berusaha Mengakhiri Hidup



#Description:
Title: Kembang Api (2023)
Casts: Donny Damara, Marsha Timothy, Ringgo Agus Rahman, Hanggini, Vino G. Bastian, Zaverio, Imelda Therinne, Putri Patricia, Rachel Hawadi, Rendy Khrisna, Arya Santos
Director: Herwin Novianto
Studio: Falcon Pictures


#Synopsis:
Sebuah grup komunitas di sosial media mengadakan pertemuan tertutup yang dihadiri oleh empat orang. Fahmi (Donny Damara) dengan username Langit Mendung yang sudah mempersiapkan tempat dan rencana datang terlebih dahulu. Kemudian tak lama setelah itu datang Raga (Ringgo Agus Rahman) dengan username Anggrek Hitam dan disusul oleh Sukma (Marsha Timothy) yang memiliki username Tengkorak Putih.
Sambil menunggu kedatangan anggota yang keempat, Raga dan Sukma merasa kurang yakin dengan benda berbentuk bulat besar yang sudah dipersiapkan Fahmi. Tak lama setelah itu, seorang siswi SMA masuk datang dan meminta maaf karena terlambat. Fahmi, Raga dan Sukma terkejut saat mengetahui akun username Anggun (Hanggini) ternyata masih remaja dan sekolah SMA.


Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun memiliki satu tujuan yang sama yaitu ingin bunuh diri dengan cara meledakkan kembang api berbentuk bulat besar yang bertuliskan 'Urip Iku Urup'. Mereka berempat semua sudah menyerah dengan berbagai permasalahan hidup yang mendera mereka. Namun sebelum meledakkan bola kembang api raksasa itu, Fahmi, Raga dan Sukma meminta Anggun untuk tidak ikutan bunuh diri dengan alasan usianya masih remaja. Sukma yakin ibunya Anggun pasti akan sedih dan merasa bersalah seumur hidup jika mendapati kenyataan anaknya itu meninggal dengan cara yang tragis.
Semua bujuk rayu dari Sukma, Raga dan Fahmi ternyata tidak mempan. Anggun masih bertekad kuat untuk bunuh diri. Tak ada cara lain, Fahmi pun menyalakan tombol dan langsung meledakkan bola kembang api raksasa itu.



Tak disangka, mereka berempat yang seharusnya tewas karena ledakan dahsyat dari bola kembang api raksasa itu, malah kembali lagi dari awal saat pertama kali Fahmi sedang mempersiapkan tempat. Tak beberapa lama kemudian, Raga datang. Fahmi langsung mengatakan jika dirinya sudah mengalami hal yang sama bersama dengan Raga, Sukma dan juga Anggun. Mendengar hal tersebut membuat Raga kebingungan. Setelah itu, datang Sukma dan yang terakhir Anggun. Fahmi khawatir jika dirinya mengalami kutukan dan tidak bisa mati dengan tenang gara-gara mengizinkan Anggun yang masih remaja untuk ikut bunuh diri. 



Mendengar penjelasan Fahmi yang tak masuk akal itu membuat Raga, Sukma dan juga Anggun kesal. Tujuan mereka berempat hanya satu yaitu ingin segera mengakhiri hidup dengan cepat. Raga kemudian merebut tombol peledak dari tangan Fahmi dan langsung meledakan bola kembang api raksasa itu. Namun sayang, mereka berempat masih hidup dan kembali lagi dari awal kejadian sebelum mereka bertemu. Kejadian tersebut terus berulang-ulang yang menyebabkan Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun tak kunjung mati. Hingga akhirnya, satu persatu alasan dan keinginan untuk mengakhiri hidup dari mereka berempat terkuak. Akankah Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun berhasil mengakhiri hidup mereka disana?


#Review:
Rumah produksi Falcon Pictures merilis film drama terbarunya yang kali ini diadaptasi dari film asal Jepang berjudul 3FT BALLS & SOULS (2017). Lewat film remake nya ini, Falcon Pictures menggandeng Herwin Novianto dan Alim Sudio untuk mengisi kursi sutradara dan juga penulisan skenario. Konsep cerita yang dihadirkan kedua film ini menggunakan treatment Time Loop atau situasi dimana periode waktu diulang satu kali atau bisa sampai berkali-kali. Cukup beresiko sih karena treatment seperti ini membutuhkan ekstra ketelitian bagi pembuat dan juga penonton filmnya. Lantas, apakah film KEMBANG API (2023) bisa menjadi film Indonesia berkonsep Time Loop yang memuaskan?


Untuk segi cerita, film KEMBANG API (2023) menyajikan kisah tentang empat orang karakter yang sudah mengibarkan bendera putih dalam menghadapi permasalahan hidup. Mereka menyerah dan memilih untuk mengakhiri hidup ketimbang harus terjebak dalam masalah. Apa yang dialami oleh Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun ternyata berdampak sangat besar terhadap kesehatan mental mereka semua. Kolaborasi Herwin Novianto dan Alim Sudio sukses mengangkat issue kesehatan mental yang ada pada setiap diri manusia itu tidak bisa disamaratakan. Tekanan batin dari karakter Fahmi, Raga, Sukma hingga Anggun bisa dengan mudah penonton rasakan. Jadi tak heran saat satu persatu alasan dari mereka untuk bunuh diri terkuak, rasa empati dan emosional penonton benar-benar diaduk-aduk oleh film ini. Alim Sudio berhasil memberikan moral value tentang kesehatan mental pada penonton dengan cara yang sangat ringan dan sama sekali tidak menggurui. Penggunaan treatment Time Loop di film ini juga surprisingly sangat efektif menjadi pencair suasana diantara keempat karakter. Tektokan mereka cair dan asyik banget. Bahkan disaat suasana sedang serba membingungkan, Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun bisa menampilkan berbagai range emosi yang oke.


Yang sedikit mengganjal bagiku dari film KEMBANG API (2023) ini saat adegan nomor telepon dan drama bully yang dialami oleh karakter Anggun ini terlalu over dramatic. Padahal masih ada cara lain yang lebih realistic untuk mengisahkan tentang kisah hidup Anggun ketimbang dibuat seperti itu. Oh iya satu lagi, visual efek ledakan saat bola kembang api raksasa meledak juga terlihat too much dengan efek lensa yang agak aneh menurutku.
Untuk jajaran pemain, penampilan Donny Damara, Ringgo Agus, Marsha Timothy dan Hanggini amat memuaskan. Khususnya untuk Hanggini, for the first time akhirnya bisa menikmati akting darinya yang kali ini semakin luwes dan natural. Definisi from strangers to lovers berhasil terjalin dengan kuat diantara mereka. Moment flashback yang mengisahkan kehidupan mereka juga menjadi suprise kecil-kecilan yang memorable untuk para penonton film KEMBANG API (2023)
Overall, terlepas dari minor kecil yang sudah disebutkan diatas, film KEMBANG API (2023) menurutku berhasil mengangkat tema Time Loop dan kesehatan mental yang sama sekali tidak mengecewakan. Film Time Loop Indonesia terbaik sejauh ini. Good job!


[8.5/10Bintang]