Friday, 21 September 2018

[Review] Menunggu Pagi: Cerita Seru Empat Sahabat Menuju Event DWP



#Description:
Title: Menunggu Pagi (2018)
Casts: Arya Saloka, Aurelie Moeremans, Bio One, Mario Lawalata, Raka Hutchison, Arya Vasco, Yayu Unru, Putri Marino, Ganindra Bimo, Toddy Zilla.
Director: Teddy Soeriaatmadja
Studio: IFI Sinema

#Synopsis:
Usai aksi DJ nya, Martin (Mario Lawalata) terbangun dari tidurnya bersama seorang perempuan yang ia ajak kencan di tempat DJ-nya. Ketika mereka sedang bermesraan, pacar dari Martin yaitu Sarah (Aurelie Moeremans) memergoki mereka berdua. Sarah marah kemudian memutuskan hubungannya dengan Martin. Kesabaran Sarah sudah habis menghadapi Martin karena kekasihnya itu tidak pernah berubah baik itu dalam urusan dengan wanita lain ataupun dengan urusan narkoba. Martin masih saja mengkonsumsi narkoba dan menjadi penjual juga. Narkoba yang ia dapatkan berasal dari bandar senior (Yayu Unru) yang selalu mengancam Martin jika ia tak mampu menghabiskan stoknya.
Ditengah kesedihannya, Kevin (Raka Hutchison) yang merupakan mantan dari Sarah terus menghubunginya untuk ikut ke event Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Sarah pun langsung menerima tawaran tersebut. Kevin dan Sarah janjian untuk bertemu di toko vinyl milik Bayu (Arya Saloka). Namun karena Sarah harus menghadapi Martin terlebih dahulu, ia datang terlambat menemui Kevin. Kevin sendiri sudah pergi terlebih dahulu ke DWP 2017 bersama dengan kedua temannya Adi (Bio One) dan Rico (Arya Vasco).
Setibanya di toko vinyl, Sarah bertemu dan berkenalan dengan Bayu. Sarah sedikit kecewa lantaran Kevin malah meninggalkannya di toko. Tiket DWP 2017 yang Kevin berikan pada Sarah ada dua. Sarah kemudian membujuk Bayu untuk pergi bersamanya. Awalnya Bayu menolak lantaran ia sudah berjanji tahun ini akan absen ke DWP 2017 dan lebih memilih jaga toko vinyl saja. Namun karena Sarah memaksa, Bayu pun terpaksa ikut dengannya.
Sementara itu, ditengah perjalanan, Adi, Rico dan Kevin menemui seorang penjual narkoba (Toddy Zilla) langganan mereka sebelum ke DWP 2017. Mereka sepakat tahun ini untuk absen tidak memakai narkoba terlebih dahulu. Mendengar alasan sepele itu membuat si penjual narkoba sedikit marah dan kecewa. Si penjual narkoba yang ternyata ditemani Martin kemudian iseng memasukkan narkoba ke minuman Adi dan membuatnya nge-fly. Ketika akan tiba di lokasi acara, kondisi nge-fly Adi semakin kacau. Rico dan Kevin kemudian membawa Adi ke tempat clubbing dahulu agar kondisi nge-fly nya bisa diatasi. Namun sial, disana Adi malah berbuat ulah dan dikejar-kejar oleh seorang pria (Ganindra Bimo) dan anak buahnya.
Disatu sisi, perjalanan menuju DWP 2017 antara Bayu dan Sarah membuat mereka curhat satu sama lain. Bayu ternyata nasibnya sama seperti Sarah. Ia baru saja putus dari kekasihnya (Putri Marino) dan sedang berusaha move-on. Kebersamaan mereka berdua perlahan mulai bisa membuka hati masing-masing.
Bagaimanakah keseruan Bayu, Sarah, Kevin, Rico dan Adi setibanya di event musik EDM terbesar di Asia ini?

#Review:
Ifi Sinema kembali menghadirkan sebuah film yang mengangkat kehidupan remaja millenials setelah kemarin cukup menyentil lewat film MY GENERATION (2017). Jika pada film sebelumnya menceritakan kehidupan remaja millenials yang berkonflik dengan keluarganya, dalam film MENUNGGU PAGI (2018) arahan Teddy Soeriaatmadja ini mengangkat cerita remaja millenials yang akan pergi ke event Djakarta Warehouse Project 2017. Plotline cerita film ini cukup singkat hanya satu hari satu malam saja. Kita bisa menyaksikan empat orang remaja yang begitu excited untuk datang ke DWP. Tak ada pendalaman cerita diantara semua karakter yang ada. Subplot tentang narkoba dan karakter Martin diparuh awal film padahal cukup menjanjikan, tapi menuju ke akhir film malah dibiarkan pergi begitu saja. Chemistry antara keempat remaja laki-laki dalam film ini juga masih sangat terlihat canggung. Untungnya sedikit terselamatkan oleh akting Bio One sebagai Adi yang cukup gila dan menjiwai ketika sedang nge-fly haha. Pendalaman karakter dalam film ini yang masih kurang jadinya membuat penonton bodo amat kepada semua karakternya. Aurelie Moeremans tampil lumayan berani dibandingkan film-film yang sudah ia mainkan. Arya Saloka yang memerankan sosok Bayu andai saja dieksplor lebih dalam pasti akan nendang kualitasnya.
Tapi, untungnya film ini menurutku sangat baik ketika menampilkan bagian event DWP 2017. Editingnya harus diakui cukup rapi dan terlihat seperti shooting betulan disana. Musik EDM yang menggema disepanjang bagian event DWP 2017 juga terasa bombastis didalam teater bioskop. Oia, opening title film ini sungguh eye-catching dan bagus aku suka!
Overall, film MENUNGGU PAGI (2018) menurutku masih nanggung jika dibandingkan dengan film Ifi Sinema sebelumnya. Saksikan di bioskop Indonesia mulai 11 Oktober 2018 mendatang!


[6.5/10Bintang]

No comments:

Post a Comment