Wednesday, 12 December 2018

[Review] Milly & Mamet: Kisah Keluarga Lucu Dari Dunia AADC



#Description:
Title: Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018)
Casts: Sissy Prescillia, Dennis Adishwara, Julie Estelle, Yoshi Sudarso, Surya Saputra, Isyana Sarasvati, Ernest Prakasa, Dian Sastrowardoyo, Adinia Wirasti, Titi Kamal, Roy Marten, Eva Celia, Arafah Rianti, Aci Resti, Dinda Kanyadewi, Ardit Erwandha, Bintang Emon, Melly Goeslaw, Tike Priatnakusumah
Director: Ernest Prakasa
Studio: Starvision Plus, Miles Films

#Synopsis:
Setelah lama tak berjumpa, akhirnya Genk Cinta bisa kembali berkumpul pada saat reuni sekolah disebuah tempat hiburan. Cinta (Dian Sastrowardoyo) bersama dengan teman-temannya, Maura (Titi Kamal), Karmen (Adinia Wirasti) dan Milly (Sissy Prescillia) berkumpul dan bercanda satu sama lain. Tak lama kemudian Mamet (Dennis Adishwara) datang menghampiri mereka berempat. Canda tawa masih menghiasi persahabatan lima orang ini.


Namun tiba-tiba Milly terlihat murung usai kekasihnya, Rama (Surya Saputra) tidak bisa datang untuk menjemput lantaran ada urusan pekerjaan yang lebih penting. Melihat Milly yang murung, Mamet tidak tinggal diam. Ia kemudian mencoba menghiburnya dan ternyata berhasil. Milly pulang diantarkan oleh Mamet dengan mobil Gatot kesayangannya. Berkat kejadian itulah, akhirnya Milly dan Mamet kemudian menjadi semakin dekat. Milly memutuskan hubungannya dengan Rama dan menjalin hubungan dengan Mamet. Mereka kemudian berpacaran, menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki lucu bernama Sakti.


Hidup Milly dan Mamet sudah sempurna. Mamet bekerja di pabrik milik ayah Milly, Pak Sony (Gading Marten), sedangkan Milly lebih fokus menjadi seorang ibu rumah tangga ketimbang harus bekerja kantoran. Ia bahkan rela untuk resign demi membesarkan Sakti. Di pabrik Mamet memiliki beberapa staff, diantaranya Lela (Dinda Kanyadewi), Iin (Aci Resti), Somat (Bintang Emon), dan Yongki (Ernest Prakasa). Sementara itu, Milly membesarkan Sakti dibantu oleh Asisten Rumah Tangga yakni Sari (Arafah Rianti). Sebetulnya Mamet sedari kuliah passionnya di dunia memasak, namun agar hubungannya dengan sang mertua tetap baik, Mamet memutuskan untuk bekerja saja di pabrik keluarga Milly. Terpaksa passion memasak Mamet harus dikubur dalam-dalam.



Sampai pada suatu hari, Mamet kembali bertemu dengan Alexandra (Julie Estelle) teman semasa kuliah. Alexandra menawarkan untuk mewujudkan impian mereka ketika semasa kuliah yakni membuka usaha restaurant. Alexandra bahkan sudah memiliki investor dan tempat untuk usahanya itu yang dibantu oleh kekasihnya James (Yoshi Sudarso). Karena satu insiden, hubungan Mamet dan mertuanya itu kini semakin memburuk. Mamet bahkan memutuskan resign dari pabrik dan lebih memilih untuk merintis usaha restaurant bersama dengan Alexandra dan James.
Restaurant yang diberi nama "CHEF MAMET" itu perlahan mulai dikenal. Mamet pun mulai semakin sibuk tak seperti saat kerja di pabrik yang office hour. Melihat sang suami sibuk dengan restaurantnya membuat Milly merasakan kesepian. Ia mulai jenuh dengan rutinitasnya sebagai seorang full-time mom. Milly rindu dengan rutinitas kantorannya dan bertemu dengan banyak client. Milly merasa sekarang Sakti sudah bisa diasuh dengan baik oleh asisten rumah tangganya. Maka itu ia lalu meminta izin pada Mamet untuk bisa membantu bekerja di pabrik ayahnya agar waktunya bisa fleksibel jika bekerja pada perusahannya sendiri.



Ketika keduanya mulai disibukkan dengan kesibukan masing-masing, Mamet merasa istrinya mulai mengabaikan menguruskan Sakti. Milly pun beranggapan Mamet kini lebih mementingkan usaha restaurantnya tanpa memandang asal usul dana yang diberikan oleh James dan Alexandra. Akankah semua permasalahan yang menghampiri pasangan Milly dan Mamet ini bisa diatasi?


#Review:
Kesuksesan dua film ADA APA DENGAN CINTA (2016) baik secara kualitas maupun komersil membuat Mira Lesmana dan Riri Riza selaku produser dari MiLes Films tertarik untuk mengembangkan cerita AADC ini tidak berfokus pada Cinta dan Rangga saja. Dengan menggandeng Ernest Prakasa, mereka kemudian memutuskan mengangkat kisah cinta dua karakter lain dalam AADC yang cukup mencuri perhatian dan jenaka yakni Milly dan Mamet.




Aku berkesempatan hadir pada Press Conference dan Gala Premiere MILLY & MAMET (2018) pada selasa, 11 Desember 2018 di Cinema XXI Epicentrum Jakarta. Pada sesi Press Conference, Ernest Prakasa beserta dengan istrinya sangat kaget ketika mendapat tawaran dari Mira Lesmana untuk membuatkan film tentang Milly dan Mamet. Alasan Mira Lesmana dan Riri Riza tertarik pada Ernest ketika mereka usai menonton film CEK TOKO SEBELAH (2016) dan SUSAH SINYAL (2017).



Keputusan Mirles dan Riri mengajak Starvision Plus dan Ernest Prakasa yang duduk di bangku sutradara menurutku sangatlah tepat. Karakter Milly dan Mamet yang sudah terkenal dengan image lucu dan penuh humor ditangan Ernest menjadi semakin kuat, tak cuma lucu namun juga berhasil menghadirkan kejutan drama yang memikat. Konflik diantara keduanya yakni seputar daily life sepasang suami-istri muda dengan satu anak. Drama serta konflik yang dihadirkan Ernest menurutku sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari terutama bagi pasangan-pasangan muda. Tak hanya itu saja, permainan emosional antara Milly dan Mamet juga tak kalah memukaunya. Dennis Adishwara dan Sissy Prescillia melakukan tugasnya dengan amat baik dibawah arahan Ernest.
Porsi drama, sentilan konflik serta komedi film Milly dan Mamet ini begitu meriah namun menyatu satu sama lain, berjalan beriringan dan bagusnya tidak ada yang mendominasi. Moment nostalgia #GenkCinta nya dapet banget, drama kehidupan sehari-hari Milly dan Mamet juga kena dan tak lupa bagian komedinya selalu berhasil memecah tawa penonton berkali-kali. Musik yang mengiringi film ini juga sama seperti film-film Ernest sebelumnya selalu niat dan ear-catching. Jaz, Isyana Sarasvati, Rara Sekar dan Sissy Prescillia menyumbangkan lagu-lagu mereka eksklusif dibuat hanya untuk film ini.


Yang menjadi daya tarik film Milly dan Mamet ini adalah deretan pemainnya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, Dennis Adishwara dan Sissy Prescillia memberikan penampilan Milly dan Mamet yang tak kalah bagusnya dengan Cinta dan Rangga. Drama keluarga antara mereka serta konflik dengan sang mertua yang diperankan oleh Roy Marten ini dilakukan dengan baik. Julie Estelle serta Surya Saputra juga melakukan tugasnya dengan baik sebagai "pelarian sementara" Milly dan Mamet. Jangan lupakan para supporting casts dalam film ini. Mereka memberikan extra nyawa tersendiri sehingga tingkat kelucuan film ini semakin memuaskan. Terima kasih untuk Comedy Consultant film ini yakni Muhadkly Acho yang berhasil menghadirkan komedi epic lewat karakter pendukung yang diperankan oleh Isyana Sarasvati, Arafah Rianti, Aci Resti, Dinda Kanyadewi dan Melly Goeslaw. Jika harus memilih, Isyana Sarasvati menjadi scene stealer paling apik memuaskan dalam film Milly dan Mamet ini. Debut perdana Isyana bermain film memerankan Rika menurutku menjadi salah satu pemeran singkat dalam sebuah film paling yang mengesankan ditahun ini.



Overall, jika dibandingkan dengan ketiga judul film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa, film Milly dan Mamet ini menurutku pribadi adalah film terbaiknya dari Ernest. Penulisan skenario, komedi, drama serta konfliknya semakin rapi dan meningkat drastis dari film-film sebelumnya. Pesan yang disampaikan film ini tentang lebih memilih apa yang dibutuhkan daripada yang diinginkan menurutku berhasil banget. Penutup film Indonesia dipenghujung tahun yang memuaskan!


[9/10Bintang]

No comments:

Post a Comment