Wednesday, 13 February 2019

[Review] Happy Death Day 2U: Deja Vu Kematian Terjadi Lagi


#Description:
Title: Happy Death Day 2U (2019)
Casts: Jessica Rothe, Ruby Modine, Israel Broussard, Phi Vu, Rachel Matthews, Suraj Sharma, Charles Aitken, Laura Clifton, Rob Mello, Sarah Bennani, Sarah Yarkin
Director: Christopher Landon
Studio: Universal Pictures, BlumHouse Production


#Synopsis:
Tree (Jessica Rothe) akhirnya bisa kembali hidup normal setelah berhasil membunuh Lorrie (Ruby Modine) pembunuh dirinya pada saat hari ulang tahunnya di acara pesta Universitas Bayfield. Kini Tree bisa terbangun di kamar Carter (Israel Broussard) dengan perasaan lega tanpa harus menjerit atau stress lagi.
Ryan (Phi Vu), sahabat dari Carter tak sengaja memergoki sahabatnya itu tengah bermesraan di kamarnya. Melihat kejadian itu ia terkaget dan pergi menjauhi mereka. Ryan kemudian mendapatkan telepon dari Samar (Suraj Sharma) salah satu rekannya yang sedang membuat sebuah mesin dimensi waktu bernama "Sisi" di ruang praktek kampus. Samar dan Morgan (Sarah Yarkin) kali ini menemukan sebuah algoritma dan rumus terbaru untuk mengoperasikan "Sisi" buatan mereka. Mendengar hal itu, Ryan semakin bersemangat dan optimis kali ini "Sisi" bisa beroperasi. Ketika mesin itu dinyalakan, daya listrik yang digunakan ternyata sangat besar. Hal itu membuat listrik di kampus Bayfield menjadi padam. Dosen yang sudah jengkel dengan eksperimen yang dilakukan oleh Ryan terpaksa mencabut daya listrik mesin itu dan menyita Sisi dari tangan Ryan, Samar dan Morgan.




Kegagalan "Sisi" ketika sedang beroperasi ternyata menimbulkan benturan antar dimensi yang ada di alam semesta. Hal ini membuat Ryan mengalami De Javu sama seperti Tree. Ryan kembali terbangun dari mobil kemudian melakukan rutinitas yang sama. Melihat sahabat kekasihnya itu mengalami hal yang serupa membuat Tree tidak tinggal diam. Ia kemudian membantu Ryan untuk menemukan penyebab dirinya terbunuh. Tree, Ryan dan juga Carter langsung bergegas menuju ruang praktek kampus. Disana Ryan dibunuh oleh sosok misterius yang mengenakan topeng bayi maskot Bayfield sama seperti apa yang pernah dialami oleh Tree. Rencana Tree untuk menghentikan sosok misterius bertopeng itu berhasil. Tapi alangkah terkejutnya ketika membuka topeng itu, ternyata adalah Ryan sendiri. Ryan yang mereka lumpuhkan adalah Ryan dari dimensi lain yang mencoba menghentikan mesin "Sisi" karena telah mengacaukan dimensi waktu yang ada di alam semesta.



Tree dan Carter yang sama sekali tidak paham dengan apa yang sebenernya terjadi malah heran melihat Ryan menjadi dua. Tanpa pikir panjang Ryan pertama menghidupkan kembali mesin "Sisi" agar Ryan kedua bisa kembali ke dimensinya. Tapi, kejadian tersebut menimbulkan ledakan. Hal itu membuat Tree kembali terbangun dari tidurnya tepat pada hari ulangtahunnya sama persis seperti apa yang sudah ia alami sebelumnya. Tree mengalami lagi Deja Vu. Dengan penuh kekesalan dan amarah Tree pergi menemui Ryan dan memaksanya untuk mengembalikan dirinya ke dimensi semula. Tapi, untuk mengembalikan Tree ke dimensi semula ternyata tak semudah dibayangkan. Ryan, Samar, Morgan bahkan Carter yang berada di dimensi saat ini belum mengenal sama sekali Tree. Mereka harus memecahkan algoritma dan formula agar mesin "Sisi" bisa berfungsi dengan benar dan tidak menimbulkan tabrakan dimensi waktu lagi. Tree yang sudah mengalami belasan kali Deja Vu, ia lalu bergegas pergi ke asramanya dan berencana untuk membunuh Lorrie. Ia yakin rencana itu akan berhasil untuk terbebas dari Deja Vu. Tapi ternyata dimensi yang sedang ditempati Tree berbeda dengan dimensi pada saat ia dibunuh oleh Lorrie. Disini Lorrie ternyata tidak mempunyai rencana untuk membunuh Tree. Begitu juga dengan Carter yang tidak menganggap Tree adalah pacarnya. Bahkan musuh bebuyutannya yaitu Danielle (Rachel Matthews) pun disini menjadi baik dan tidak sombong. 



Tree menjadi semakin bingung. Dimensi yang ia tempati saat ini ternyata kebalikannya dari dimensi yang ia tempati sebelumnya. Tree justru menjadi semakin bahagia saat menemukan fakta bahwa di dimensi ini sang Ibu masih hidup. Tree yang sangat merindukan ibunya itu begitu bahagia bisa merayakan ulang tahunnya kali ini barsama dengan ayah dan ibunya.


Tree kemudian memutuskan menetap di dimensi ini karena semua orang yang ada disekitarnya menjadi baik pada dirinya. Tapi keputusan itu membuat kondisi fisik Tree semakin melemah lantaran berada di dimensi yang tidak seharusnya. Hal ini diperparah dengan sosok misterius bertopeng bayi itu juga masih berkeliaran di dimensi ini dan memiliki tujuan yang sama yaitu membunuh. Tree semakin bingung untuk memilih antara tinggal di dimensi ini atau kembali ke dimensi awal.
Disaat yang bersamaan pula, Ryan, Samar dan Morgan terus berusaha menemukan algoritma dan formula tepat untuk mengembalikan dimensi seperti semula. Mereka harus membaca sebuah pola dari berbagai dimensi agar mendapatkan rumus yang benar. Mendengar hal itu, Tree memutuskan untuk mengalami Deja Vu lagi dengan cara dibunuh oleh sosok bertopeng bayi itu atau bunuh diri. Karena dengan cara tersebut, Tree bisa mempelajari pola dimensi yang berjalan sehingga algoritma dan formula untuk mesin "Sisi" bisa berfungsi. Akankah Tree berhasil menemukan polanya? Lalu kali ini siapakah sosok misterius bertopeng bayi itu?



#Review:
BlumHouse Production sudah terkenal dengan film-film horror atau thriller berbudget rendah namun beberapa filmnya selalu berhasil mencuri perhatian penonton. Sebut aja film PARANORMAL ACTIVITY, INSIDIOUS, SINISTER, UNFRIENDED, THE PURGE, HUSH, THE VISIT, SPLIT, GLASS dan yang bahkan berhasil tembus nominasi Oscar seperti WHIPLASH (2014) dan GET OUT (2017). Deretan film itu tak cuma berbudget rendah namun memiliki ide cerita serta konsep yang brilliant. Lalu bukan BlumHouse juga jika filmnya sukses dan berlanjut menjadi sebuah franchise. Sebut saja film PARANORMAL ACTIVITY, THE PURGE dan INSIDIOUS yang berhasil dibuat masing-masing hingga 3-4 judul.
Nasib sama kemudian mengarah pada film SINISTER (2012), UNFRIENDED (2014) dan sekarang HAPPY DEATH DAY (2017). ketiga film ini mempunyai ide cerita yang cukup gila dan sangat promising. Seperti saat ini, film HAPPY DEATH DAY (2017) berhasil menyuguhkan cerita time-loop yang asyik dengan sentuhan thriller yang sangat menyenangkan. Respon positif pun banyak diterima film ini & tak membutuhkan waktu lama, sekuelnya pun dirilis pada Valentine 2019 ini.


Sejujurnya aku tidak berharap akan hadirnya sekuel film ini. Film pertamanya ini sudah sangat menghadirkan cerita epik, berakhir bagus banget dan tidak perlu untuk dilanjutkan. Aku sangat khawatir jika dibuat kelanjutannya hanya sebatas project Universal dan BlumHouse meraup untung semata. Tapi kekhawatiranku selama ini terpatahkan! Aku berkesempatan bisa hadir pada Special Screening & Premiere sekuel film HAPPY DEATH DAY 2U (2019) yang dihadiri khusus oleh para undangan dari para movie-blogger dan media-media online yang berkaitan dengan film di Cinema XXI Plaza Indonesia Jakarta sehari sebelum filmnya tayang reguler di bioskop.


Secara mengejutkan dan diluar ekspektasi, kelanjutan cerita Tree Gelbman yang mengalami Deja Vu ini tampil dua kali lipat lebih gila dan mencengangkan dari jilid pertamanya. Plotline sekuelnya ini betul-betul melanjutkan banget dari ending jilid pertamanya. Idenya semakin menggila dengan menambahkan unsur science-fiction, namun tak melupakan juga ide sederhananya yang sudah iconic itu yaitu thriller-timeloop. Haha. Bagian Deja Vu masih menjadi part paling mengasyikan dalam film ini. Ditambah lagi dengan bukan aksi bunuh-bunuhan yang menegangkan, tapi kali ini aksi bunuh diri pun muncul dan membuat film ini semakin fresh. Aku juga jadi kepikiran, kenapa waktu itu Tree gak bunuh diri juga ya daripada harus belasan kali dibunuh oleh si sosok misterius bertopeng bayi hahahaha. Multiple twist lewat perbedaan dimensi juga asyik banget sumpah. Terasa seperti film-film AVENGERS dan SPIDER-MAN INTO THE SPIDERVERSE yang melakukan time travel antar universe namun dalam versi manusia biasa. Gokil. Patut diacungi jempol nih untuk sutradara dan penulis skenarionya.
Jajaran pemain pun tampil memuaskan! Jessica Rothe yang sekilas agak mirip Britney Spears ini tampil lagi-lagi outstanding sebagai Tree Gelbman. Sifat, karakter, dialog, gesture dan teriakannya begitu konsisten dari awal hingga akhir film. Keren! Jajaran pemain pendukung lainnya pun tampil tidak mengecewakan dan mampu mengimbangi karakter Tree.
Gak ngerti lagi emang nonton film HAPPY DEATH DAY (2017) dan sekuelnya ini meskipun menegangkan tapi nagih banget! Film Hollywood ditahun ini yang paling aku suka setelah GREEN BOOK (2019)! Memuaskan!

*Oia, jangan keluar dulu bioskop ya setelah film selesai karena ada middle credit scene dan itu keren banget! Gokil!


[8.9/10Bintang]

No comments:

Post a Comment