Monday, 16 September 2024

[Review] Subservience: Ketika Robot Humanoid Mengabdi Kepada Manusia Diluar Batas!



#Description:
Title: Subservience (2024)
Casts: Megan Fox, Michele Morrone, Madeline Zima, Matilda Firth, Andrew Whipp, Jude Greenstein, Atanas Srebrev, Kate Nichols, Trevor Van Uden
Director: S. K. Dale
Studio: Millenium Media, XYZ Films


#Synopsis:
Semenjak sang istri yaitu Maggie (Madeline Zima) dirawat di rumah sakit, Nick (Michele Morrone) dibuat kewalahan saat mengurus kedua anaknya yang masih kecil. Selain itu, Nick juga harus tetap bekerja sebagai leader kontraktor pembangunan gedung.
Suatu hari, Nick mengajak kedua anaknya mengunjungi pameran teknologi. Setibanya disana, Isla (Matilda Firth) si anak pertama sengaja pergi berkeliling pameran tanpa ditemani ayahnya. Sementara itu, Nick merasa takjub saat melihat sebuah robot AI berwujud manusia produksi dari Kobol Technology. Robot tersebut konon bisa membantu semua aktivitas sehari-hari manusia. Tak hanya itu saja, robot AI itu juga mampu menirukan semua perilaku hingga perasaan manusia yang membelinya. Saat tersadar Isla hilang dari pandangannya, Nick langsung panik mencari Isla. Tak membutuhkan waktu lama, Isla berhasil ditemukan sedang bersama robot AI perempuan yang berhasil mencuri perhatiannya. Nick pun akhirnya membeli robot AI tersebut untuk membantunya mengurus rumah dan juga mengawasi kedua anaknya.


Keesokan harinya, robot AI yang dipesan Nick tiba. Robot tersebut sudah dalam kondisi hidup dan siap untuk digunakan. Isla sangat senang bertemu lagi dengan robot AI yang kemarin sudah membuatkan makanan kesukaannya yaitu Lasagna. Isla kemudian memberikan nama Alice (Megan Fox) kepada robot AI tersebut karena ia sangat menyukai buku Alice In Wonderland. Nick pun memberikan perintah kepada Alice untuk membereskan rumah dan merawat Isla dan adiknya selama bekerja. Sebelum pergi ke tempat kerja, Nick selalu menyempatkan diri untuk menjenguk Maggie di rumah sakit. Kehadiran Nick tentunya memberikan semangat pada Maggie yang berjuang untuk sembuh dari penyakit jantungnya. 
Setelah seharian bekerja, Nick pulang ke rumah dengan kondisi yang semuanya sudah rapi. Bahkan Isla dan adiknya pun sudah selesai mandi. Tak hanya itu saja, Alice juga sudah menyiapkan makan malam berupa Lasagna, makanan favorit dari Isla dan juga Nick. Saat mereka menyantapnya, Isla mengatakan jika Lasagna buatan Alice tidak seenak buatan dari ibunya. Alice pun berjanji akan memperbaiki masakannya hingga bisa mirip dengan yang dibuat oleh Maggie.


Waktu terus berlalu. Ditengah kemajuan teknologi yang semakin canggih, pemilik gedung tempat Nick bekerja yaitu Lewis (Atanas Srebev) berencana untuk mengganti semua karyawan di lapangan dengan menggunakan robot AI berwujud manusia. Langkah tersebut diambil karena robot AI bisa bekerja 24 jam non stop sehingga mempercepat proses pembangunan gedung yang sebentar lagi akan selesai. Keputusan tersebut membuat Nick dan anak buahnya kecewa. Lewis berjanji jika Nick tidak akan di PHK melainkan seluruh staff yang ada dibawah Nick.
Kabar tentang rencana PHK akhirnya terdengar juga ke anak buahnya Nick. Mereka kesal dan sakit hati karena perusahaan lebih memprioritaskan robot AI untuk menggantikan manusia. Monty (Andrew Whipp) kemudian berencana untuk datang ke tempat kerja mereka dan membalaskan rasa sakit hatinya dengan cara merusak robot-robot AI yang ada disana. Monty pun memaksa Nick untuk ikut kesana agar bisa membuka akses masuk ke tempat penyimpanan robot-robot AI tersebut. Monty berjanji, jika ia dan ketiga rekannya ditangkap, mereka tidak akan melibatkan Nick.


Permasalahan lain yang harus dihadapi Nick yaitu saat sang istri kembali gagal mendapatkan donor jantung. Pihak rumah sakit terpaksa menunda operasi jantung karena terhambat oleh kondisi cuaca bersalju serta badai yang menerjang. Sebagai seorang suami, Nick merasa bersalah karena sudah banyak membuat orang-orang disekitarnya menjadi kesusahan. Melihat tuannya bersedih, Alice pun berusaha menjadi sosok yang selalu ada dan mengerti tentang kesulitan yang dihadapi Nick. Hingga suatu malam, Nick sengaja melakukan restart terhadap Alice karena ia tidak ingin salah satu kenangan indahnya tentang sebuah film yang mengingatkan tentang kebersamannya dengan Maggie di masa lalu itu bisa diingat juga oleh Alice.
Seiring berjalannya waktu, Maggie akhirnya berhasil mendapatkan donor jantung dan tak lama setelah selesai operasi, ia diizinkan pulang ke rumah. Nick beserta kedua anaknya sangat senang Maggie akhirnya bisa kembali pulang. Alice pun menyambut sangat baik Maggie ketika tiba di rumah. Maggie yang kondisi fisiknya masih belum prima, memberikan pesan kepada Alice untuk selalu membantu segala kebutuhan rumah tangga untuk dirinya, Nick dan juga kedua anaknya. Alice langsung menganalisa kondisi fisik Maggie dan mengatakan jika kondisi fisik Maggie tak lagi sama setelah operasi jantung. Bahkan Alice pun memprediksi jika umur Maggie tidak panjang akibat operasi tersebut.



Waktu terus bergulir, Alice perlahan mulai bisa menganalisis semua anggota keluarga Nick. Tak jarang, Alice selalu berperilaku mengikuti Maggie termasuk menggunakan suaranya untuk lebih dekat dengan kedua anaknya. Selain itu, Alice juga kini memiliki kemampuan untuk merasakan perasaan dan emosi sama seperti manusia. Bahkan Alice bisa memunculkan suara detak jantung dan denyut nadi ketika berhadapan dengan Nick.


Hingga suatu ketika, Nick terbawa suasana dan melakukan hubungan seksual dengan Alice. Nick pun mencurahkan perasaan lelah dan bebannya selama ini menjadi seorang suami yang harus bertanggung jawab terhadap istri, kedua anaknya dan juga anak-anak buahnya di proyek pembangunan gedung. Keesokan harinya, Nick sangat menyesal atas apa yang terjadi tadi malam bersama Alice. Ia meminta Alice untuk tak lagi menganalisis semua tentang dirinya. Namun apa yang diharapkan Nick tak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Alice terus berusaha menjadi yang terbaik bagi Nick, meskipun cara yang dilakukan olehnya membahayakan orang-orang disekitar Alice dan juga Nick.


#Review:
Megan Fox kembali hadir main film layar lebar di tahun ini yang berjudul SUBSERVIENCE (2024). Film ini menjadi kolaborasi kedua antara Megan Fox dengan S. K. Dale sebagai aktris dan sutradara, setelah sebelumnya sukses di film drama thriller TILL DEATH (2021).
Untuk segi cerita, film SUBSERVIENCE (2024) ini mengangkat premis tentang fenomena robot Artificial Intelligence (AI) atau Humanoid yang teknologinya semakin canggih. Will Honley dan April Maguire selaku penulis cerita dari film ini mengajak penonton melihat tentang what if robot AI di masa depan bisa sangat sempurna dan membantu banyak sekali pekerjaan sehari-hari manusia. Skala kecanggihan teknologi di film ini ruang lingkupnya tidak sebesar film-film sci-fi seperti franchise TERMINATOR ataupun EX-MACHINA (2015), melainkan dalam skala yang lebih kecil yaitu dalam ruang lingkup sebuah keluarga.


Harus diakui, perkembangan plot film SUBERVIENCE (2024) terbilang cukup lambat dan bisa saja membuat penonton bosan. Elemen drama nya pun lebih mendominasi, khususnya di part awal. Meskipun demikian, segala permasalahan yang tercipta seperti konflik yang terjadi dalam rumah tangga Nick dan Maggie, kemudian permasalahan yang terjadi di tempat kerjanya Nick hingga perubahan sistem kecerdasan dari Humanoid Alice menurutku masih cukup masuk akal dan tidak berlebihan. Aku suka bagaimana sang sutradara memberikan treatment terhadap karakter Humanoid Alice disini yang tetap konsisten ingin melindungi pemilik utamanya yaitu Nick. Error nya sistem kecerdasan yang terjadi dalam diri Humanoid Alice juga masih acceptable, karena ya gara-gara si Nick melakukan restart. Hahaha.
Setelah semua drama tersaji, giliran unsur sci-fi dan sedikit sentuhan action nya mulai ditebar memasuki babak akhir film. Meskipun intensitas action nya tidak bombastis, tapi cukup berhasil bikin gregetan penonton. Khususnya saat Humanoid Alice berusaha menjadi yang terbaik bagi Nick meskipun harus menyerang orang-orang disekitarnya.
Sebetulnya, di babak akhir film SUBSERVIENCE (2024) terdapat beberapa hal yang menurutku cukup mengganggu dan seharusnya tidak perlu terjadi. Moment humanoid berwujud Alice yang berbeda dan berusaha membunuh keluarga Nick dengan cara mengendalikan rumah sakit, terasa no make sense banget. Andai saja sejak awal film sudah diceritakan atau ditampilkan secara gamblang jika rumah sakit tempat Maggie dirawat sudah menggunakan teknologi canggih dan banyak dokter maupun perawat Humanoid pasti akan lebih baik lagi.
Untuk jajaran pemain, penampilan Megan Fox dengan aura sensualnya memang sangat cocok di setiap film yang ia mainkan. Meskipun kali ini ia memerankan robot Humanoid, gesture dan gaya bahasanya cukup meyakinkan. Yang cukup disayangkan, entah mengapa tata rias untuk Megan Fox di film SUBSERVERIENCE (2024) menurutku terlalu bold dan jadi mirip Gen Kardashians. Jauh lebih cantik dan menggoda saat Megan Fox di film TILL DEATH (2021) deh. Penampilan aktor dengan jargon "Are you lost baby girl" yaitu Michele Morrone kali ini tidak sekedar menjual aksi sensualnya seperti di Trilogy 365 DAYS (2020). Morrone cukup berhasil menghidupkan karakter Nick, seorang suami yang berusaha menjadi suami dan ayah yang terbaik bagi keluarganya. Saat dituntut untuk beradegan sensual dengan dua wanita sekaligus di film ini juga ia menjalankannya dengan baik tanpa ekspresi lebay seperti sebelum-sebelumnya hahaha.
Untuk urusan visual, film SUBSERVERIENCE (2024) ini memang terlihat sekali tipikal film kelas B dengan budget yang tidak terlalu fantastis. Elemen sci-fi dan robot Humanoid nya pun ya seadanya saja. Namun mengingat jika skala ceritanya juga dalam ruang lingkup kecil, segala keterbatasan ini masih bisa ditoleransi.
Overall, film SUBSERVERIENCE (2024) tidak sepenuhnya jelek kok. Jika kamu bisa menikmati film drama dengan sentuhan thriller seperti film TILL DEATH (2021), pasti akan menyukai film ini juga.


[8/10Bintang]

No comments:

Post a Comment