#Description:
Title: Kuasa Gelap: Dominion of Darkness (2024)
Casts: Jerome Kurnia, Lukman Sardi, Lea Ciarachel, Astrid Tiar, Freya JKT48, Joshua Pandelaki, Erdin Werdrayana, Delia Husein, Viki Maintropa, Saleh Ceper, Wina Marino
Director: Bobby Prasetyo
Studio: Paragon Pictures, Ideosource, Anami Films, Legacy Pictures
#Synopsis:
Sejak kecelakaan mobil yang menewaskan ibu dan adik perempuannya, Romo Thomas (Jerome Kurnia) memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Imam Katolik di gereja. Thomas merasa bersalah karena telah menyebabkan kecelakaan tersebut. Namun pihak gereja tidak langsung memberikan keputusan terhadap pengunduran diri Thomas. Pihak gereja masih berharap kepada Thomas agar tetap menjadi Romo sembari menyembuhkan rasa sakit hati dan perasaan bersalah yang terus membayanginya itu.
Disisi lain, seorang siswi SMA yaitu Kayla (Lea Ciarachel) merasakan adanya perubahan sikap dari ibunya, Maya (Astrid Tiar) yang kini sudah memiliki pengganti mendiang sang ayah yaitu Dennis (Erdin Werdrayana). Kayla rindu dengan mendiang ayahnya yang selalu ada untuknya. Melihat temannya sedih membuat Cilla (Freya JKT48) berinisiatif mengajak Kayla untuk bisa berkomunikasi dengan ayahnya dengan cara datang ke kuburan dan memainkan boneka jelangkung disana.
Cilla yakin jika mereka main jelangkung, maka Kayla bisa berkomunikasi dan melepas kerinduan dengan ayahnya. Sepulang dari sekolah, Kayla dan Cilla langsung bergegas menuju kuburan. Sesampainya disana, mereka langsung memainkan boneka jelangkung tersebut sambil membacakan mantra. Tak lama setelah itu, boneka jelangkung tersebut bergerak dan memberikan tanda jika yang berkomunikasi tersebut adalah arwah dari ayahnya Kayla. Ketika Kayla sedang mencurahkan isi hatinya, petugas kuburan memergokinya. Kayla dan Cilla langsung pergi berlari menuju mobil mereka.
Keesokan harinya, Kayla dan Cilla bertemu di kelas. Keduanya terlihat kurang sehat. Kayla pun melihat adanya luka memar di bagian leher dan tangan Cilla. Beberapa hari kemudian, Kayla merasakan jika ia masih bisa berkomunikasi dengan arwah ayahnya. Kayla pun meminta agar hubungan sang ibu dengan Dennis segera berakhir. Tak lama setelah itu, keinginan Kayla terwujud. Ia mendengar ibunya sedang menelepon Dennis dan meminta hubungan mereka berakhir. Tentunya Kayla sangat senang saat mendengar hal tersebut, mengingat usia Dennis terpaut cukup jauh dengan sang ibu dan Dennis juga dikenal sebagai tukang selingkuh.
Waktu terus berlalu, saat Kayla masuk ke sekolah. Ia mendapat kabar duka tentang kematian Cilla yang ditemukan gantung diri di rumahnya. Pihak sekolah langsung meminta keterangan kepada Kayla seputar permasalahan yang mungkin saja sedang dihadapi oleh Cilla hingga akhirnya ia nekat untuk bunuh diri. Sejak kematian sahabatnya itu, Kayla dibuat ketakutan. Ia pun membuang boneka jelangkung dan tak ingin berurusan lagi dengan hal-hal gaib.
Namun sayang, upaya Kayla untuk hidup normal ternyata gagal. Kayla makin sering mengalami hal-hal gaib, termasuk terror yang berusaha menyerang fisiknya. Situasi menjadi tidak terkendali saat Kayla mengalami kerasukan sosok iblis berwujud biarawati, yang ternyata selama ini mengelabui Kayla dengan cara berpura-pura sebagai arwah ayahnya. Karena semakin membahayakan dan selalu menyerang orang-orang disekitarnya, Maya pun langsung menghubungi Romo Rendra (Lukman Sardi) untuk meminta pertolongan. Romo Rendra yang kondisinya belum sepenuhnya sehat langsung menghubungi pihak gereja dan meminta Romo Thomas dan Suster Indah (Delia Husein) untuk mendampingi dirinya melakukan ritual eksorsisme pada Kayla.
Berbekal pengalaman serta ilmu Agama Katolik, Rendra dan Thomas bekerja sama untuk mengusir sosok iblis yang berusaha menguasai tubuh Kayla. Mampukah mereka berdua menyembuhkan Kayla dari gangguan iblis bernama Zababel?
#Review:
Rumah produksi Paragon Pictures milik Robert Ronny dan Andi Boediman menghadirkan sebuah film horror terbaru yang boleh dibilang beda dari film-film horror Indonesia kebanyakan. Dengan menggandeng Bobby Prasetyo sebagai sutradara, Paragon Pictures dan Ideosource merilis film KUASA GELAP (2024) yang mengangkat cerita eksorsisme di Indonesia. Riset yang dilakukan oleh tim penulis pun tak main-main. Cerita yang diambil berdasarkan dari kisah nyata ritual eksorsisme yang pernah terjadi di sebuah gereja di Semarang, Jawa Tengah.
Untuk segi cerita, film KUASA GELAP (2024) ini memang terasa fresh sebagai sebuah film horror di Indonesia. Konsep cerita mengangkat ritual eksorsisme berdasarkan dari Agama Kristen Katolik tentunya sangat jarang atau malah belum pernah ada dalam film horror Indonesia sejauh ini *CMIIW. Menurutku, hal ini harus diapresiasi mengingat mayoritas film horror produksi Indonesia selalu mengandalkan budaya dari tanah Jawa atau Agama Islam di setiap ceritanya.
Meskipun terbilang fresh, namun plot cerita dari film KUASA GELAP (2024) masih terlalu mengikuti film-film bertema serupa yang berasal dari Hollywood. Bobby Prasetyo mengambil langkah main aman dan tidak terlalu eksploratif baik dari segi plot maupun teknis secara keseluruhan. Harus diakui, terror dan situasi mencekam ketika karakter Kayla mengalami kerasukan disini terasa serba sederhana.
Ditambah lagi, saat paruh awal film, plot terasa hambar dan flat banget. Dialog antara Kayla dan Cilla pun terdengar cringe. Ide main jelangkung di kuburan yang tiba-tiba muncul di benak Cilla benar-benar out of the box dan tanpa adanya motivasi sama sekali. Namun hal tersebut bisa aku maklumi mengingat Lea dan Freya ini baru debut main film layar lebar. Tanda tanya berikutnya yaitu tentang asal-usul dari iblis Zababel yang mencoba menguasai Kayla pun tidak diperjelas di film ini. Sosok iblis yang langsung mengingatkan akan Valak tersebut hanya sebatas muncul lalu berusaha menguasai Kayla saja. Plot cerita justru lebih menarik saat film ini mengulik pergulatan batin Romo Thomas dan juga Romo Rendra. Perasaan khawatir, bimbang dan gelisah mereka berdua benar-benar menyelamatkan film ini. Mood nonton semakin meningkat saat film KUASA GELAP (2024) memasuki babak akhir. Bobby Prasetyo berhasil menghadirkan ritual eksorsisme dengan sentuhan khas budaya film horror Indonesia. Pelafalan doa-doa Katolik untuk mengusir setan yang diucapkan oleh Jerome Kurnia dan Lukman Sardi sangat fasih sekaligus meyakinkan. Selain itu pemicu konflik yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga Maya pun bisa diselesaikan dengan baik disini dengan sedikit plot twist yang cukup unpredictable.
Untuk urusan visual, film KUASA GELAP (2024) memang tidak menyajikan visual yang superior seperti film-film eksorsisme Hollywood. Semuanya serba sederhana. Keputusan tersebut bisa aku maklumi mengingat film ini menjadi permulaan untuk film horror bertema eksorsisme di Indonesia. Aku sangat berharap, jika nantinya mendapat lampu hijau untuk dibuatkan sekuel dan universe tersendiri, bisa hadir dengan kasus yang lebih dramatis dan bombastis lagi. Ayo Paragon Pictures aku yakin pasti bisa!
[7.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment