Bandung memang layak disebut sebagai wilayah yang memiliki sejuta tempat wisata. Tiap sudut kota maupun kabupaten pasti memiliki tempat wisata menarik dan menakjubkan. Salah satu tempat wisata populer di Kabupaten Bandung tepatnya di wilayah Ciwidey adalah Kampung Cai & Perkemahan Ranca Upas.
Ranca Upas is one of my Bucket List since five or six years ago. Sejak zaman masih tinggal di Tasik, aku selalu bermimpi bisa mengunjungi Ranca Upas melihat pemandangan serta memberi makan rusa-rusa yang ada disana. Masih ingat, waktu itu bersama dengan temanku, Tantan sempat berencana untuk pergi liburan ke Ciwidey. Tapi rencana tersebut selalu aja menjadi wacana karena Almarhum merasa ragu ketika melihat jarak dari Bandung ke Ciwidey itu ternyata jauh banget. Bukan hanya itu saja, waktu masih di Tasik, jadwal kerja dan libur juga tidak bisa lama-lama, alhasil planning pergi ke Ranca Upas selalu gagal dan mentok-mentoknya cuma keliling Bandung atau ke Bukit Bintang Caringin Tilu saja.
Ranca Upas is one of my Bucket List since five or six years ago. Sejak zaman masih tinggal di Tasik, aku selalu bermimpi bisa mengunjungi Ranca Upas melihat pemandangan serta memberi makan rusa-rusa yang ada disana. Masih ingat, waktu itu bersama dengan temanku, Tantan sempat berencana untuk pergi liburan ke Ciwidey. Tapi rencana tersebut selalu aja menjadi wacana karena Almarhum merasa ragu ketika melihat jarak dari Bandung ke Ciwidey itu ternyata jauh banget. Bukan hanya itu saja, waktu masih di Tasik, jadwal kerja dan libur juga tidak bisa lama-lama, alhasil planning pergi ke Ranca Upas selalu gagal dan mentok-mentoknya cuma keliling Bandung atau ke Bukit Bintang Caringin Tilu saja.
Sabtu (29/8) pagi pukul 06:00 WIB, kita berdua bergegas pergi dari daerah Dipatiukur menuju Ciwidey. Akses menuju Ciwidey melewati daerah Bandung yang belum pernah kita lewati, sebut saja daerah Kopo dan Soreang. Setelah melewati Soreang dan menuju Ciwidey, akses jalan mulai menanjak. Cuaca untungnya sangat mendukung kita untuk berliburan. Sepanjang perjalanan begitu cerah dan udara di Ciwidey terasa dingin. Setelah menempuh waktu perjalanan kurang lebih 2.5 jam, akhirnya kita tiba di Ranca Upas.
1. Tiket Masuk Rp.25.000 / orang
2. Parkir Motor Rp.5.000
3. Titip Helm Rp.10.000 / 2 helm
4. Jajan Makanan untuk Rusa Rp.10.000 untuk wortel dan Rp.5.000 untuk sayur kangkung
5. Jajan Cuanki Rp.15.000 / porsi
6. Bensin Motor Rp.25.000 pulang-pergi
Total: -/+ Rp. 110.000 kita habiskan di tempat wisata Ranca Upas. Sangat murah dan worth it kan? Tiket masuk itu sudah include ke semua tempat yang ada di Ranca Upas loh. Mulai dari tempat penangkaran rusa, pematang sawah dengan view pegunungan indah dan masih banyak lagi spot-spot menarik di Ranca Upas.
Selama berada di penangkaran rusa, kita berdua tak hentinya mengabadikan lewat foto dan video, hingga tak terasa 3 jam berlalu bermain di Ranca Upas. Benar-benar tak berasa melelahkan guys. Cuaca panas terik di jam 12:00 sama sekali tidak panas karena hawa dan udara di Ciwidey begitu dingin! Sebagian koleksi foto dan video bisa dicek di Instagram & Highlights @Rizkywinaya yaa.
Setelah meninggalkan Ranca Upas, kita berdua melanjutkan perjalanan menelusuri Ciwidey dengan mengunjungi Kawah Putih yang letaknya persis tinggal menyebrang jalan dari kawasan Ranca Upas. Aku awalnya mengira jika Kawah Putih itu jauh dari Ranca Upas, eh ternyata tinggal nyebrang jalan doang hahaha.
Akses menuju Kawah Putih rupanya tak semudah seperti ke Ranca Upas. Setelah tiba di parkiran motor, ternyata sepeda motor dilarang untuk naik ke Kawah Putih karena jalanannya terjal. Pengelola wisata Kawah Putih menyediakan kendaraan seperti Angkot namun tanpa pintu dan jendela yang sudah siap mengangkut para wisatawan. Sebelum menuju ke Kawah Putih, kita harus membayar sebesar Rp.50.000 / orang (udah termasuk biaya naik kendaraan Angkot).
Ternyata benar adanya, akses dari gerbang utama menuju Kawah Putih ternyata jauuuh banget. Kurang lebih 3 kilometer kita tempuh dengan mengendarai Angkot. Jalanannya pun memang terjal karena banyak yang bolong-bolong dan tak beraspal. Setelah kurang lebih 15 menit perjalanan, kita tiba diatas area parkiran Kawah Putih. Untuk menuju ke pusat Kawah Putih, kita kembali harus berjalan menyusuri puluhan anak tangga yang cukup melelahkan hehehe.
Aroma bedak Herocyn yaitu belerang sudah tercium dengan kencang. Setibanya di pusat Kawah Putih, aku merasa sangat senang akhirnya bisa juga liburan ke Kawah Putih. Ingatanku langsung tertuju pada film HEART dan RASUK yang sempat mengambil gambar di lokasi ini. Pemandangannya sangat cantik. Danau yang ada ditengah kawah berwarna sangat cantik yaitu biru muda. pasirnya pun berwarna putih kekuning-kuningan karena sudah tercampur dengan belerang. Disetiap sudut Kawah Putih dihiasi tebing-tebing mengagumkan serta deretan hutan mati yang semakin mempercantik Kawah Putih ini. Disini juga banyak para abang-abang yang memberikan jasa foto dengan harga yang cukup murah. Mereka bahkan menyediakan kamera professional dan beberapa properti wardrobe untuk para wisatawan yang ingin mendapatkan foto yang bagus. Tak perlu khawatir, hasil foto juga bisa langsung dicopy dalam bentuk soft file atau dikirim melalui email.
Overall, liburan dan berwisata ke Ciwidey ternyata sangat mengesankan! Tak sabar ingin kembali ke Ranca Upas untuk melihat rusa-rusa dan berkunjung lagi ke Kawah Putih, tempat Rachel dan Farrel kejar-kejaran.
0 comments:
Post a Comment