#Description:
Title: Raya And The Last Dragon (2021)
Casts: Kelly Marie Tan, Awkwafina, Izaac Wang, Gemma Chan, Daniel Dae Kim, Benedict Wong, Sandra Oh, Thalia Tan, Lucille Soong, Alan Tudyk, Sung Kang
Director: Don Hall, Carlos Lopez Estrada
Studio: Walt Disney Studios
#Synopsis:
Kumandra, adalah sebuah wilayah yang dahulu sangat indah. Disana, manusia dan naga-naga legendaris hidup harmonis dan tentram. Namun, seiring berjalannya waktu, gerombolan Druun datang menyerang Kumandra dan mengubah sebagian para penduduk menjadi batu. Sebelumnya, serangan dari Druun ini sempat dicegah oleh lima naga legendaris, namun kekuatan kelimanya itu tidak mampu menghentikan Drunn. Satu-satunya cara untuk mengalahkan gerombolan Druun yaitu dengan cara mengorbankan diri kepada mereka. Empat dari lima naga legendaris sepakat untuk mengorbankan diri dan menyisakan satu naga yaitu Sisu (Awkwafina) untuk menjadi naga terakhir sebagai pelindung Kumandra di masa depan. Sisu yang kala itu masih terbilang naga yang paling muda terkejut dengan pilihan para seniornya. Berkat rencana inilah, Druun akhirnya berhasil dilenyapkan oleh para naga. Roh dan kekuatan dari keempat naga yang mengorbankan diri kemudian menyatu dan membentuk sebuah permata bulat berwarna biru. Setelah kejadian tersebut, Sisu menghilang dan tak pernah ditemukan.
Ratusan tahun berlalu, terjadi perpecahan di Kumandra setelah batu permata tersebut menjadi bahan rebutan bagi para penduduk. Wilayah Kumandra pun ikut terbagi menjadi lima wilayah yakni: Heart Land, Fang Land, Tail Land, Talon Land dan Spine Land. Awalnya, batu permata ini tersimpan dan dijaga dengan sangat baik di Heart Land. Pimpinannya yaitu Benja (Daniel Dae Kim) yakin dan optimis jika suatu saat nanti, Kumandra bisa kembali menyatu, ia mempercayakan kepada anaknya, Raya (Kelly Marie Tan) untuk menjaga batu permata agar tidak jatuh ke orang yang salah. Namun, aksi rebutan permata ini kembali terjadi setelah pimpinan dari Fang Land yaitu Virana (Sandra Oh) dan anaknya, Namaari (Gemma Chan) berniat menjebak Raya untuk mengambil batu permata tersebut. Akibat hal tersebut, batu permata kini menjadi pecah dan masing-masing pecahan dicuri oleh para pimpinan wilayah. Tak hanya itu saja, gerombolan Druun yang selama ini terperangkap bersama batu peramata itu kini bangkit lagi dan kembali melenyapkan hampir seluruh penduduk disemua wilayah.
Melihat keadaan Heart Land yang semakin kacau membuat Raya merasa bersalah. Dengan ditemani Tuk-Tuk, hewan peliharaan sekaligus kendaraannya, Raya berkelana ke setiap sungai dan pembatas antar wilayah untuk mencari Sisu, naga legendaris yang selama ini hilang. Setelah bertahun-tahun melakukan pencarian, Sisu pun ditemukan. Raya pun menceritakan sekaligus meminta bantuan pada Sisu untuk mendapatkan kembali seluruh pecahan batu permata agar bisa mengembalikan sang ayah dan para penduduk lainnya yang sudah menjadi batu gara-gara serangan Druun.
Selama perjalanan mendapatkan pecahan batu permata, Raya dan Sisu bertemu dengan para warga dari masing-masing wilayah yang merasakan hal serupa dengan Raya yaitu kehilangan orang yang mereka cintai. Akankah Raya bisa menyelesaikan misinya?
#Review:
Setelah puluhan tahun eksis menghadirkan film-film Disney Princesses dari berbagai belahan dunia (mostly kebanyakan western Princess), tahun ini Disney merilis film animasi terbaru yang menghadirkan unsur budaya Asia Tenggara termasuk Indonesia yang berjudul RAYA AND THE LAST DRAGON (2021)! Tak tanggung-tanggung, Disney melakukan riset selama lima tahun lamanya di kawasan Asia Tenggara seperti: Malaysia, Thailand, Vietnam, Laos, Filipina dan tentunya Indonesia untuk memperkuat naskah dan cerita dari film ini. Lantas, dengan predikat cukup membanggakan ini bagaimana dengan hasil filmnya?
Untuk segi cerita, film RAYA AND THE LAST DRAGON (2021) menyuguhkan cerita yang memadukan berbagai jenis budaya di Asia Tenggara, seperti mitos tentang naga beserta dengan kekuatannya. Elemen cerita tersebut dipadukan dengan petualangan seorang wanita tangguh bernama Raya yang ingin mengembalikan Kumandra seperti semula. Aksi petualangan Raya menjelajah Kumandra yang terpecah belah ini begitu memanjakan mata, terasa seperti sedang berwisata di Indonesia, Thailand, Filipina dan Thailand. Dalam perjalanan itu, Raya juga bertemu dengan orang-orang baru yang mempunyai background story yang sangat bagus dan menghibur. Scene stealer dari supporting character dalam film ini jatuh kepada si balita perempuan yang punya hobi mencopet wkwkwkw. Berharap di masa depan, Disney bisa memberikan spin-off atau short movie untuk para karakter selain Raya dalam film ini haha.
Naga Sisu yang disuarakan Awkwafina menurutku di beberapa bagian terasa over pada saat ia bernarasi maupun berkomedi. Tak hanya itu saja, jokes-jokes Sisu dalam film ini pun agak terlalu modern gitu dibandingkan dengan sosok Raya dan para karakter lain yang mayoritas sangat mengikuti timeline waktu yang digunakan dalam film ini. Untungnya, hal tersebut tidak berkepanjangan dan masih sangat bisa ditutupi dengan sempurna berkat naskah skenario serta aksi petualangannya yang menurutku begitu memuaskan.
Bukan Disney jika setiap film animasinya mempunyai moral value yang bisa kita dapatkan. Bahkan sebelum film RAYA AND THE LAST DRAGON (2021) diputar, Disney menyajikan short animated movie yang berjudul US AGAIN. Konsepnya musikal teatrikal, tanpa dialog namun sangat berhasil memberikan adegan yang menyentuh. Problematika soal Trust Issue yang coba dilontarkan film RAYA AND THE LAST DRAGON (2021) ini juga eksekusinya sangat bagus dan memorable. Adegan epic saat melawan gerombolan Druun sukses membuatku merinding sekaligus terharu. Makna dari kepercayaan terhadap seseorang sangat kuat terasa dalam film ini. Untuk jajaran pengisi suara pun, film-film animasi dari Disney memang tak pernah mengecewakan.
Overall, film animasi RAYA AND THE LAST DRAGON (2021) is the best animated movie of the year so far. Maaf ya STAND BY ME 2 (2021) hehehe.
Aku berhasil melihat beberapa referensi budaya Indonesia dalam film RAYA AND THE LAST DRAGON (2021) diantaranya:
1. Keris berukuran besar dengan sentuhan modern dijadikan senjata andalan Raya untuk melawan musuh
2. Koreografi Pencak Silat digunakan saat Raya dan Namaari berkelahi
3. Kain dan Motif Batik muncul saat beberapa penduduk sedang beraktifitas
4. Rumah Gadang menjadi inspirasi ruman dan istana di Fang Land
5. Bunga Kamboja dan sesajen disaat Raya berdoa kepada Naga Sisu
6. Sungai dan hutan hujan
7. Budaya membuka alas kaki saat masuk ke tempat atau wilayah suci
8. Pemandangan sawah terasering
9. Pasar dan rumah terapung di wilayah Tail Land dan Talon Land
10. Heart Land terasa perpaduan antara pemandangan pantai-pantai di Thailand dan Raja Ampat
11. Lantunan suara musik gamelan dengan pengemasan yang lebih modern
12. Pertunjukan Wayang di Fang Land
Ada tambahan lainnya? Yuk ramaikan di kolom komentar!
[9.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment