Tuesday 26 October 2021

[Review] Candyman: Ketika Mitos Urban Legend Kembali Bangkit Di Era Modern!


#Description:
Title: Candyman (2021)
Casts: Yahya Abdul-Mateen II, Teyonah Parris, Michael Hargrove, Nathan Stewart-Jarrett, Colman Domingo, Kyle Kaminsky, Vanessa Williams, Rebecca Spence, Brian King, Miriam Moss, Carl Clemons-Hopkins, Breanna Lind, Tony Todd
Director: Nia DaCosta
Studio: Universal Pictures, Metro Goldwyn Mayer Studios, Bron Creative, Monkeypaw Productions


#Synopsis:
Sejak tahun 70an, wilayah Cebrini Green mempunyai sebuah urban legend tentang sosok misterius bernama Candyman. Konon, sosok Candyman itu bisa membunuh dengan sadis siapapun jika menyebut namanya sebanyak lima kali. Dari masa ke masa kisah hidup Candyman selalu berbeda-beda. Hal tersebut memancing rasa penasaran beberapa orang. Salah satunya yaitu seniman lukis Anthony McCoy (Yahya Abdul Mateen-II). Usai mendengar tentang urban legend Candyman, ia langsung menelusuri kisahnya dan bertemu seorang saksi mata yang pernah bertemu dengan selamat dari terror Candyman yaitu William Burke (Colman Domingo).


Menurut versi William, sosok Candyman merupakan kisah tragis dari seorang pria tua berkulit hitam bernama Sherman Fields (Michael Hargrove). Ia dituduh membagikan permen berisi silet yang menyebabkan banyak anak-anak saat itu mengalami luka di tangan dan tenggorokannya. Hal tersebut membuat para orangtua kesal dan memburu Sherman. Setelah tertangkap dipersembunyiannya, Sherman dikeroyok hingga tewas. Setelah kematian Sherman, ternyata terror permen berisi silet itu masih berlanjut. Hal tersebut membuat para warga merasa bersalah karena menyebabkan kematian dari Sherman yang dituduh sebagai Candyman. Mendengar hal tersebut membuat Anthony merasa simpati terhadap Sherman. Ia langsung terinspirasi melukis karya terbaru yang berdasarkan kisah tragis sosok Sherman yang dituduh sebagai Candyman.



Setelah menyelesaikan lukisannya, Anthony bersama dengan sang kekasih yaitu Brianna (Teyonah Parris) mengadakan pameran karya seni bersama dengan rekan-rekan sesama seniman. Salah satu kritikus seni yang selama ini kurang suka dengan karya Anthony yaitu Finley Stephens (Rebecca Spence) memberikan pujian dan apresiasi terhadap lukisannya yang diberi judul "Say My Name". Finley pun tertarik untuk melakukan sesi wawancara lebih dalam mengenai Anthony dan karya terbarunya itu. Usai menyelesaikan pameran tersebut, Anthony dan Brianna dikejutkan dengan kematian tragis pemilik acara pameran yang ditemukan tepat didepan lukisan milik Anthony. Hal tersebut membuat banyak orang yakin jika terror urban legend Candyman itu benar-benar nyata.



Hari demi hari terus berlalu. Brianna melihat ada yang tidak wajar dari kekasihnya itu. Namun Anthony selalu yakin jika ia baik-baik saja. Anthony pun semakin semangat untuk mengetahui sejarah lebih lengkap tentang Candyman meskipun kondisi fisiknya terus mengalami perubahan gara-gara tersengat lebah. Berdasarkan kisah dari adik kekasihnya yaitu Troy (Nathan Stewart-Jarrett) dan juga ibunya, Anne-Marie (Vanessa Williams), ia akhirnya mengetahui sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan oleh sang ibu dari dirinya.


#Review:
Film yang diangkat dari urban legend memang selalu memiliki daya tarik tersendiri karena sudah menjadi bahan pembicaraan banyak orang. Selain Jelangkung, Annabelle dan Amityville House, ada satu urban legend yang cukup populer terutama dikalangan orang-orang berkulit hitam yaitu Candyman.


Produser Jordan Peele mengajak sutradara Nia DaCosta untuk menghadirkan sebuah film horror slasher terbaru yang terinspirasi dari mitos legendaris Candyman dengan lebih modern dan kekinian. Meskipun aku tidak menonton film klasiknya yang dirilis tahun 1992, namun aku masih bisa menikmati jalan cerita film CANDYMAN (2021) ini. Nia DaCosta memberikan penjelasan cukup detail tentang mitos turun temurun Candyman lewat gaya visual seperti pertunjukan wayang atau shadow puppets. Selain menebar terror klasik pembunuhan sadis dengan menyebut nama sebanyak 5x, film CANDYMAN (2021) juga menghadirkan issue rasis yang memang sudah mendarah daging di benua Amerika Serikat. Eksposisi cerita yang dihadirkan oleh Jordan Peele dan tim penulisnya terbilang cukup banyak, namun untungnya tidak menjadi ruwet malah justru semakin memancing rasa penasaran penonton. Beberapa adegan siksaan Candyman tampil begitu artistik dan elegan. Salah satu adegan paling memorable bagiku adalah shoot cantik zoom-out jendela apartemen. Keren banget!


Untuk segi jumpscared dan elemen horror, film CANDYMAN (2021) ini menurutku tidak terlalu jor-joran seperti film-film horror belakangan ini. Nia DaCosta membawa terror Candyman sedikit lebih kalem namun ada saja hal ngeri sekaligus bikin merinding, terutama bagi orang-orang yang mengidap Tyrophobia. Selain menyentil issue rasis, film ini juga menampilkan issue baru yaitu tentang kesetaraan gender dan status sosial. Hal tersebut terasa semakin menarik saat disatukan dengan mitos Candyman itu sendiri.



Untuk jajaran pemain, performa Yahya Abdul Mateen-II dan Teyonah Parris berhasil membuatku terus tertarik kepada mereka berdua. Selain mereka berdua, film CANDYMAN (2021) versi modern ini sangat menghormati dan mencintai versi 1992 nya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pemain lama turut mengisi cerita dan mempunyai peran penting juga dalam versi modernnya.
Overall, film CANDYMAN (2021) memang minim sekali jumpscared dan adegan horror. Namun untuk urusan bercerita, film ini memang juara.



[7.5/10Bintang]

1 comment: