Wednesday, 31 August 2022

[Review] Orphan First Kill: Bocah Cilik Aneh Bernama Esther Kembali Beraksi!


#Description:
Title: Orphan First Kill (2022)
Casts: Isabelle Fuhrman, Julia Stiles, Rossif Sutherland, Matthew Finlan, Hiro Kanagawa, Samantha Walkes, Dave Brown, Lauren Cochrane, Gwendolyn Collins
Director: William Brent Bell
Studio: Dark Castle Entertainment, Entertainment One, Eagle Vision, Paramount Pictures


#Synopsis:
Leena Klammer (Isabelle Fuhrman) berhasil kabur dari RSJ Saarne Institute dan menggunakan identitas anak kecil yang hilang bernama Esther Albright agar bisa terbang ke Amerika Serikat. Leena yang berpura-pura menjadi Esther itu membuat kepolisian Rusia akhirnya mempertemukannya dengan keluarga Albright yang sudah empat tahun kehilangan anak bungsunya itu. Kehadiran Esther membuat Allan (Rossif Sutherland) dan istrinya, Tricia (Julia Stiles) sangat bahagia. Mereka tak menyangka jika Esther bisa ditemukan dalam keadaan selamat meskipun pengakuan Esther ia diculik hingga dibawa ke Rusia. Mereka kemudian membawa Etsher pulang ke rumah dan bertemu dengan Gunnar (Matthew Finlan) yang merupakan kakak laki-laki dari Esther. Kembalinya Esther ke rumah membuat rasa rindu keluarga kini terobati. Leena merasa berhasil mengelabui keluarga Albright dan berusaha mempelajari kebiasaan dari Esther selama berada di rumah.




Seiring berjalannya waktu, Tricia merasa ada perbedaan yang cukup signifikan dari anaknya itu. Gaya bicara Esther kini memiliki aksen Rusia yang sangat kental. Selain itu, Esther juga jadi hobi melukis, padahal sebelum dinyatakan hilang, Esther sama sekali tidak ada ketertarikan pada melukis. Keanehan lainnya datang setelah Tricia dan Esther berkonsultasi pada psikolog Dr. Segar (Samantha Walkes). Sang dokter juga turut merasakan ada perbedaan yang sangat mencolok dari Esther. Keadaan Leena yang menyamar sebagai Esther semakin tersudut setelah detektif Donnan (Hiro Kanagawa) yang selama ini menangani kasus hilangnya Esther mulai curiga dan mengawasi gerak-gerik Leena.



Selama tinggal satu rumah, Tricia dan Gunnar semakin curiga dengan Esther. Diam-diam keduanya menelusuri tentang cerita Esther selama hilang empat tahun dan tinggal di Rusia. Tak ingin identitasnya terbongkar, Leena langsung berencana untuk menghabisi orang-orang yang berusaha membongkar identitas aslinya. Disaat Leena berhasil melumpuhkan detektif Donnan, sebuah fakta mengejutkan terkuak dan membuat dirinya tak bisa berkutik lagi. Apa yang sebenarnya terjadi diantara Esther dengan keluarganya?


#Review:
Karakter Esther di film ORPHAN (2009) yang dirilis 13 tahun silam sukses menjadi salah satu icon film horror powerful dari Hollywood. Selain itu, film ini juga meraih popularitas dikalangan pecinta film thriller horror berkat plot twist dan ensemble pemain yang tampil memukau dan mengesankan.


Tahun ini, Prekuel dari kisah Esther yang berjudul ORPHAN FIRST KILL (2022) akhirnya dirilis di bioskop Indonesia mulai 31 Agustus mendatang. Untuk segi cerita, film ini mengambil langkah mundur 4 - 5 tahun yang dimana sosok Leena atau Esther belum bertemu dengan keluarga Coleman. Plot cerita langsung berfokus pada usaha Leena yang berusaha kabur dari RSJ Saarne Institute dan menggunakan identitas anak hilang yang paling mirip dengan dirinya yaitu Esther Albright. Keputusan menghadirkan prekuel ini menurutku cukup tepat sih, misteri asal-usul Esther yang sebelumnya sudah terkuak di film pertamanya kini semakin diperjelas lewat cerita apa yang sebenarnya terjadi di RSJ Saarne Institute. Cerita jadi makin menarik saat sang sutradara yaitu William Brent Bell menghadirkan plot twist yang tak terduga diantara Esther dengan keluarga Albright. Hal ini tentunya menjadi pembeda yang fresh dari film pertamanya. Karakter Antagonis jadi tidak hanya Esther saja. Ide ini menurutku keren sih. Penonton jadi bisa merasakan kepanikan dan tertekan saat masing-masing karakter mengelabui orang-orang disekitarnya. Aksi kucing-kucingan antar villain di film ini cukup berhasil membuatku gregetan. Yang cukup disayangkan mungkin ending dari film ORPHAN FIRST KILL (2022) terkesan buru-buru untuk diselesaikan sehingga menjadi predictable. Padahal jika dibuat lebih dramatis seperti film pertamanya mungkin prekuel ini bisa melampaui film yang dirilis tahun 2009 itu.


Untuk jajaran pemain, come back Isabelle Fuhrman sebagai Esther tampil tak kalah gilanya seperti saat dirinya masih bocah. Ekspresi yang polos biadab masih terpancar dengan kuat. Yang sedikit mengganggu bagiku mungkin film ini tidak sepenuhnya menggunakan efek CGI pada raut muka Fuhrman, sehingga look dewasanya masih kentara banget. Performa Julia Stiles dan aktor muda Matthew Finlan secara mengejutkan bisa mengimbangi kegilaan dari karakter Esther.
Overall, ORPHAN FIRST KILL (2022) hadir sebagai pelengkap kisah asal-usul bocil edan Esther yang memuaskan, meskipun endingnya masih bisa tampil lebih gila lagi! Esther Anthology? Why not!



[8/10Bintang]

Monday, 29 August 2022

[Review] Mencuri Raden Saleh: Aksi Seru Enam Pemuda Demi Mendapatkan Uang 15 Miliar!

 

#Description:
Title: Mencuri Raden Saleh (2022)
Casts: Angga Yunanda, Iqbaal Ramadhan, Ari Irham, Umay Shahab, Aghniny Haque, Rachel Amanda, Tio Pakusadewo, Atiqah Hasiholan, Dwi Sasono, Ganindra Bimo, Andrea Dian Bimo, Muhammad Khan, Ratna Riantiarno, Tegar Satrya, Reza Hilman, Jenny Zhang, Joshua Pandelaki
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Piko (Iqbaal Ramadhan) dikenal sebagai seniman handal dalam menduplikat berbagai macam benda. Salah satu yang sering ia buat adalah replika lukisan terkenal. Untuk menjual benda-benda duplikat itu, Piko dibantu oleh Ucup (Angga Yunanda) yang jago dalam urusan internet. Suatu ketika, Piko dan Ucup mendapat tawaran untuk menduplikasi lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh dari Dini (Atiqah Hasiholan) yang merupakan asisten pejabat bernama Pak Permadi (Tio Pakusadewo). Dini siap memberikan imbalan sebesar dua miliar rupiah jika Piko berhasil menduplikasi lukisan tersebut. Karena sama-sama membutuhkan uang, mereka pun menerima tawaran itu.


Piko dan Ucup kemudian bekerjasama untuk menciptakan replika lukisan Raden Saleh. Ucup mencari sumber data hasil restorasi dari lukisan tersebut agar Piko bisa lebih maksimal saat mengerjakan tugasnya. Butuh waktu dua minggu bagi Piko untuk menyelesaikan lukisan itu. Piko pun terpaksa mengurangi kesibukan kuliah dan pertemuannya dengan sang pacar yaitu Sarah (Aghniny Haque) agar semuanya berjalan dengan lancar.



Dua pekan berlalu, replika lukisan Raden Saleh berhasil diselesaikan oleh Piko. Uang dua miliar yang nantinya didapat, akan Piko gunakan untuk membebaskan ayahnya, Pak Budiman (Dwi Sasono) dari penjara. Dini dan Pak Permadi pun puas melihat hasil karya Piko yang sangat mirip dan detail dengan lukisan aslinya. Namun hal tak terduga menghampiri mereka. Pak Permadi memberikan tugas baru bagi Piko dan Ucup untuk menukarkan lukisan Raden Saleh asli yang ada di Istana Negara. Tak tanggung-tanggung, mereka siap memberikan imbalan sebesar 15 miliar rupiah jika Piko dan Ucup berhasil melakukan tugasnya. Pak Permadi dan Dini menyarankan keduanya untuk merekrut anggota baru agar rencana penukaran lukisan itu bisa berjalan dengan lancar.


Melihat pacarnya yang terjebak pada situasi tak terduga membuat Sarah bersedia membantu Piko meskipun ia harus melupakan sejenak pelatihan bela diri untuk PON. Setelah Sarah, Piko kemudian mengajak Tuktuk (Ari Irham) dan Gofar (Umay Shahab) yang merupakan montir bengkel untuk bergabung dalam timnya. Mereka kemudian menyusun strategi dan rencana untuk proses penukaran lukisan dengan memanfaatkan ekspedisi pengiriman yang sering ditunjuk oleh pihak Istana Negara. Piko dan yang lainnya berusaha menyusup ke perusahaan ekspedisi untuk mendapatkan data-data penting disana. Meskipun sangat beresiko, mereka tetap nekat demi mendapatkan uang 15 miliar itu. Setelah mendapatkan data ekspedisi, Ucup merekrut anggota baru yaitu Fella (Rachel Amanda) yang merupakan bandar judi dan balapan liar untuk membantu timnya bernegosiasi dengan pihak luar.


Setelah semua persiapan dipastikan sesuai rencana, aksi komplotan penukaran lukisan Raden Saleh pun dimulai. Akankah Piko, Ucup, Sarah, Fella, Tuktuk dan Gofar berhasil menjalankan tugasnya meskipun resiko yang dihadapi sangatlah besar?


#Review:
November 2019, Visinema Pictures mengumumkan project lima film yang akan segera diproduksi. Salah satu dari film itu adalah MENCURI RADEN SALEH (2022) yang langsung disutradarai oleh CEO Visinema nya sendiri yaitu Angga Dwimas Sasongko. Tema Heist yang dihadirkan oleh film ini juga terbilang sangat jarang diangkat oleh para sineas lokal kita, ditambah lagi deretan pemain yang terpilih merupakan aktor-aktor muda sehingga tak sedikit para pecinta film agak skeptis akan film ini.


Tapi ternyata, rasa skeptis itu langsung terpatahkan dan berubah menjadi kepuasan yang luar biasa setelah menonton film ini di bioskop! Film MENCURI RADEN SALEH (2022) menyajikan tema heist lokal yang dikemas dengan fun namun tak meninggalkan kualitas dalam sisi naskah cerita. Durasi 2.5 jam berhasil dimaksimalkan oleh sang sutradara untuk mengeksplor setiap karakter yang saling melengkapi satu sama lain. Enam karakter tampil memukau dengan karakteristik mereka masing-masing. Hampir aku tidak menemukan rasa canggung ataupun kaku dari para pemain dalam film ini. Yang paling mengejutkan tentunya bagian aksi pencuriannya berhasil dieksekusi dengan matang dan memuaskan. Adegan kejar-kejaran, kecoh-mengecoh dan aksi kucing-kucingannya penuh ketegangan, memacu adrenaline banget dan pastinya selalu menghibur! Semua cara yang dilakukan oleh para komplotan Raden Saleh disini begitu detail dan epic. Untuk urusan plot twist, film ini juga berhasil mencuri hati penonton! Cerdik bangeet!



Film MENCURI RADEN SALEH (2022) juga semakin lengkap dengan hadirnya plot drama antara ayah dan anak lewat karakter Piko. Porsinya pun pas tidak terlalu berlebihan. Mungkin elemen romansa dalam film ini masih bisa dinaikkan sedikiiit saja karena kisah cinta antara Piko-Sarah dan cinlok Ucup-Fella itu potensial banget! Performance enam aktor muda yang awalnya dipandang sebelah mata ternyata bisa tampil keluar dari zona nyaman mereka masing-masing. Film ini sudah jelas bakal menjadi film terbaik di filmography nya Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda, Umay Shahab dan Ari Irham.
Untuk urusan visual dan artistik pun, film ini berada di level yang sangat mengagumkan. Bahkan elemen action dan camera movement-nya mengalami peningkatan sangat signifikan dibandingkan film eksperimen pertamanya Angga Sasongko yaitu BEN & JODY (2022).
Overall, film MENCURI RADEN SALEH (2022) aku nobatkan sebagai film Indonesia pertama di tahun ini yang mendapatkan skor sempurna! One of the Masterpiece movie from Visinema Pictures! Very good job Angga Sasongko!



[10/10Bintang]

Sunday, 28 August 2022

[Review] Sayap-Sayap Patah: Kisah Tragis Yang Berasal Dari Kerusuhan Mako Brimob


#Description:
Title: Sayap-Sayap Patah (2022)
Casts: Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Iwa K, Nugie, Edward Akbar, Poppy Sovia, Ariyo Wahab, Khiva Iskak, Dewi Irawan, Gibran Marten, Revaldo, Aden Bajaj, Agla Artalidia
Director: Rudi Soedjarwo
Studio: Maxima Pictures, Denny Siregar Productions


#Synopsis:
Ditengah kondisi kehamilannya yang semakin membesar, Nani (Ariel Tatum) selalu merasa khawatir akan nasib sang suami, Aji (Nicholas Saputra) yang berprofesi sebagai polisi. Kekhawatiran Nani itu tercipta lantaran banyak kabar kriminal dan terorisme dimana-mana. Ditambah lagi Aji sering ditugaskan menjadi pimpinan regu penangkapan pelaku kriminal sehingga makin jarang berada di rumah dengannya.
Sebenarnya Aji pun tidak ingin sering meninggalkan Nani seorang diri di rumah, namun karena sudah menjadi tugasnya sebagai seorang polisi, Aji harus bersedia setiap saat jika mendapat tugas dari atasannya. Puncak ketakutan Nani terjadi disaat Polres Surabaya yang mendapat serangan bom bunuh diri yang menyebabkan dua rekan dari Aji yaitu Ridwan (Revaldo) dan Kuntadi (Gibran Marten) tewas di tempat kejadian. Beruntung Aji selamat dari tragedi mengerikan tersebut.
Nani pun memutuskan untuk menunggu proses persalinan di Jakarta dan ditemani oleh pulang ibunya, Rosita (Dewi Irawan) ketimbang harus seorang diri di Surabaya. Untuk sementara waktu Nani ingin menenangkan diri dari sang suami.
Sementara itu, aksi bom bunuh diri di Polres Surabaya ternyata dilakukan oleh anak buah Leong (Iwa K) yaitu Rosyid (Aden Bajaj) dengan mengorbankan keponakannya sendiri. Leong memerintah anak-anak buahnya untuk melakukan aksi terorisme dengan imbalan masuk surga. Untungnya pihak kepolisian langsung bergerak cepat menangkap anak-anak buah Leong sebelum aksi terorisme semakin meluas. Salah satu yang tertangkap adalah Murad (Edward Akbar) yang dituduh sebagai kaki tangan Leong untuk mencari anggota baru. Murad kemudian diamankan ke Mako Brimob di Depok untuk menjalani proses interogasi dan hukuman penjara.
Berbekal informasi dari Murad, pihak kepolisian di Jakarta dan Surabaya berkoordinasi untuk segera menangkap Leong. AKP Sadikin (Nugie), Iptu Ruslan (Ariyo Wahab), Iptu Gendis (Poppy Sovia) dan Ipda Aji kemudian bekerja sama mencari keberadaan Leong.
Setelah menelusuri tempat persembunyian, akhirnya Leong berhasil ditangkap di Surabaya dan langsung dibawa ke Mako Brimob. Aji pun turut dipindahtugaskan kembali ke Jakarta dan akhirnya ia bisa tinggal lagi bersama Nani. Pindahnya Leong ke Mako Brimob ternyata menimbulkan masalah baru bagi kepolisian. Terjadi kerusuhan di lapas yang berujung bentrok antara pihak kepolisian dan narapidana. Aji yang sedang berada di Mako Brimob untuk meminta izin absen tugas demi menemani sang istri melahirkan terjebak diantara kerusuhan itu.


#Review:
8 Mei 2018 silam, terjadi kerusuhan di Mako Brimob Depok yang melibatkan antara para narapidana dan anggota kepolisian disana. Akibat dari tragedi tersebut, lima anggota polisi dinyatakan gugur dan satu napi tewas di tempat kejadian.
Penulis dan pegiat sosial media Denny Siregar kemudian tertarik untuk mengangkat kisah tragis itu menjadi sebuah film layar lebar dengan menggandeng Maxima Pictures sebagai rumah produksinya. Yang bikin penasaran, Denny Siregar merekrut Rudi Soedjarwo sebagai sutradara dan aktor Nicholas Saputra sebagai pemain utamanya. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, Rudi dan Nicholas kembali dipertemukan dalam satu project film layar lebar setelah film pertama mereka yaitu AADC? (2002) yang dirilis dua puluh tahun yang lalu.


Untuk segi cerita, film SAYAP-SAYAP PATAH (2022) menghadirkan dua cerita tentang aksi penangkapan otak serangan teror dan drama pasangan suami istri antara Aji dengan Nani. Ditulis oleh Monty Tiwa dan Alim Sudio, mereka menyajikan kedua cerita dengan seimbang. Aku cukup suka sekaligus dibuat baper melihat kehangatan diantara Aji dan Nani. Meskipun kebersamaan mereka harus direlakan demi menjalankan tugas, namun keduanya masih bisa menampilkan rasa kesal akan hal tersebut. Rasa kecewa takut hingga stres bisa penonton rasakan saat Nani yang tengah hamil tua harus sering ditinggal oleh sang suami. Ariel Tatum berhasil menghidupkan karakter Nani dengan cukup baik dan mampu mengimbangi kualitas akting dari Nicholas Saputra. Yang cukup disayangkan mungkin plot mengenai teroris yang tersaji dalam film ini terasa main aman banget. Karakter Leong yang menjadi dalang aksi teror itu tidak diberikan development character yang lebih mendalam. Padahal kualitas akting dari rapper Iwa K disini sudah sangat maksimal dan tampil beda dari biasanya. Meskipun sangat predictable, namun eksekusi ending cerita film SAYAP-SAYAP PATAH (2022) ini lumayan tearjerker sih. Terbukti banyak penonton berhasil dibuat nangis oleh akhir cerita film. Ditambah lagi alunan musik yang dibuat oleh Andi Rianto semakin memperkuat elemen dramatis yang terjadi dalam film ini.
Overall, film SAYAP-SAYAP PATAH (2022) tampil cukup memuaskan dan paket lengkap sebagai film yang menonjolkan institusi keamanan Indonesia. Gak usah ngidam Ote-Ote lagi ya Bu Nani!!



[7/10Bintang]

Saturday, 27 August 2022

[Review] Nope: Misteri Benda Melayang Mirip UFO Yang Meneror Agua Dulce!




#Description:
Title: Nope (2022)
Casts: Daniel Kaluuya, Keke Palmer, Steven Yeun, Brandon Perea, Michael Wincott, Wrenn Schmidt, Keith David, Donna Mills, Barbie Ferreira, Eddie Jemison, Oz Perkins
Director: Jordan Peele
Studio: Universal Pictures, MonkeyPaw Productions


#Synopsis:
Kematian sang ayah yang tiba-tiba membuat Otis Haywood Jr (Daniel Kaluuya) dan adiknya, Emerald Haywood (Keke Palmer) terpaksa menjual sebagian kuda dan lahan peternakan milik mereka di wilayah Agua Dulce ke pemilik Theme Park 'Jupiter Claims' yaitu Jupe Park (Steven Yeun). Mereka yakin jika dikelola oleh Jupe, lahan dan kuda-kuda yang tersisa bisa dijadikan bagian dari pementasan 'Jupiter Claims' sekaligus menguntungkan kedua belah pihak. Jupe Park sendiri merupakan mantan aktor cilik yang terkenal lewat program televisi Gordy's Home. Namun sayang, sebuah insiden mengerikan terjadi yang menyebabkan program yang turut menampilkan hewan simpanse itu kini sudah tidak tayang lagi. Kini diusianya yang sudah dewasa, Jupe memilih untuk mengembangkan bisnis Theme Park 'Jupiter Claims' bersama dengan istrinya.


Setelah berbincang dan berdiskusi dengan Jupe, Otis masih belum sepenuhnya merelakan bisnis turun temurun keluarganya itu dikelola oleh orang lain. Namun ia dan sang adik juga sudah tak sanggup lagi untuk menjalankan bisnis perkudaan karena mereka mengalami kejadian-kejadian aneh setelah kematian sang ayah. Setiap tengah malam hari, beberapa kuda yang ada di peternakan selalu bersuara seperti ada yang mengganggu. Selain itu, Otis dan Emerald juga sering melihat sekilas bayangan melesat dengan cepat tepat disekitaran lahan mereka. Hingga pada suatu ketika, Otis tak sengaja melihat dengan sangat jelas benda berbentuk seperti piring terbang melayang kemudian menghisap apapun yang dilewatinya.
Otis dan Emerald semakin penasaran akan benda melayang yang mirip UFO tersebut. Keduanya lalu melakukan pemantauan untuk melihat pola pergerakan benda tersebut saat sedang berada tepat dibawah peternakan mereka.



Hari demi hari terus berlalu, perlahan tapi pasti Otis mulai bisa membaca tanda-tanda kemunculan serta apa yang diinginkan oleh piring terbang itu. Bersama dengan Emerald, mereka kemudian memasang kamera pengintai demi mendapatkan bukti otentik. Tak hanya itu saja, Otis dan Emerald juga turut dibantu oleh staff toko elektrik yaitu Torres (Brandon Perea) untuk pemasangan sekaligus pemantauan area Agua Dulce melalui jarak jauh. Pada pemantauan pertama, mereka berhasil menangkap secara singkat pola pergerakan benda melayang itu saat malam hari. Tanda-tanda kehadirannya pun sudah bisa diketahui oleh Otis.


Setelah rutin menjalankan pemantauan, Otis, Emerald dan Torres kemudian menghubungi seorang sinematografer dokumenter yaitu Antlers Holts (Michael Wincott) yang dikenal sering mengabadikan segala hal yang tak lazim untuk merekam benda melayang di Agua Dulce. Mereka kemudian mempersiapkan perlengkapan untuk memulai proses pengambilan gambar. Antlers sengaja menggunakan kamera manual yang tidak menggunakan muatan listrik agar tidak terdeteksi oleh benda melayang itu. Sementara itu, Otis dan Emerald memasang perangkap untuk memancing si benda melayang itu keluar dari persembunyiannya.



Keadaan menjadi kacau disaat Jupe yang tiba-tiba menggelar pementasan sirkus dan sengaja memancing benda melayang itu mendekatinya. Selain itu, rencana Otis dan rekan-rekannya juga terganggu dengan kehadiran seorang reporter yang berusaha memasuki area jebakan di Agua Dulce. Akankah semua rencana Otis untuk mengabadikan benda melayang mirip UFO itu bisa berjalan dengan lancar?


#Review:
Nama Jordan Peele semakin melejit di Hollywood sebagai sutradara film layar lebar berkat dua film perdananya yaitu GET OUT (2017) dan US (2019). Tak heran jika karya-karya Peele selalu ditunggu oleh para pecinta film karena selalu memiliki ide cerita unik dan segar. Di tahun ini, Peele kembali hadir dengan film terbarunya yang berjudul NOPE (2022). Film ini bahkan sudah menyabet gelar Most Anticipated Movie in 2022 dari Hollywood Critics Associations.


Untuk segi cerita khususnya pada paruh awal film, alur yang dihadirkan oleh Jordan Peele agak sedikit membingungkan karena terasa memiliki dua cerita berbeda. Sang sutradara sengaja menyajikan film NOPE (2022) tidak dibuat linear sehingga rasa bosan sempat menghampiri saat berada di awal-awal film. Teka-teki perlahan mulai disebar saat memasuki babak pertengahan. Misteri tentang benda yang mirip UFO mulai dipertontonkan dengan menggunakan format IMAX yang sangat mengagumkan. Sekuens perpaduan antara action, thriller dan horror saat penampakan piring terbang itu terasa sangat natural dan membuat penonton ikutan penasaran juga. Build up saat kehadiran creature itu muncul juga epic banget sih.

Memasuki babak akhir, barulah emua misteri dan tanda tanya akhirnya terkuak dengan mencengangkan! Issue yang diangkat oleh film NOPE (2022) ternyata bukan tentang UFO atau alien saja, Jordan Peele ingin memberikan moral value tentang obsesi serta eksploitasi sesuatu dengan cara pertunjukan yang spektakuler dan immersive. Motivasi macam-macam karakter yang awalnya terasa "apaan sih" banget ternyata memberikan insight sangat menarik karena terkuak pada paruh akhir film. Otis OJ, Emerald, Jupe, Torres, Antlers hingga wartawan ternyata memiliki motif tersendiri dan ini yang menjadi poin sangat menarik perhatianku. Kualitas akting dari para pemainnya juga saling melengkapi karena memiliki karakteristik yang beragam. 


Overall, film NOPE (2022) menjadi karya ketiga dari Jordan Peele yang masih konsisten memberikan insight serta cerita yang segar dan tidak meninggalkan issue-issue hangat didalamnya. One of the best Hollywood movie of the year. Keren!


[8.5/10Bintang]

Saturday, 20 August 2022

[Review] 12 Cerita Glen Anggara: Ketika Rasa Simpati Berubah Menjadi Rasa Cinta!



#Description:
Title: 12 Cerita Glen Anggara (2022)
Casts: Junior Roberts, Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, Adhisty Zara, Abun Sungkar, Dannia Salsabilla, Alya Rohali, Imelda Therinne, Marcelino Lefrandt, Anantya Rezky, Rendi Khrisna, Ersa Mayori, Hesti Purwadinata
Director: Fajar Bustomi
Studio: Falcon Pictures, Starvision Plus


#Synopsis:
Setelah lulus sekolah dari SMA Arwana, Glen Anggara (Junior Roberts) memutuskan untuk hidup santai dan bersenang-senang saja ketimbang harus melanjutkan pendidikan kuliah. Ia ingin istirahat sejenak dari segala macam kegiatan belajar meskipun sang ibu (Imelda Therinne) terus memaksa Glen agar kuliah seperti kedua sahabatnya yaitu Iqbal (Angga Yunanda) dan Rian (Abun Sungkar).




Suatu hari disaat Glen dan kedua temannya nongkrong di cafe, tiba-tiba kedatangan Shena (Prilly Latuconsina) dan meminta Glen untuk menjadi pacarnya. Mendengar hal tersebut membuat ketiganya terkejut. Glen menolak tawaran tersebut dengan alasan masih nyaman jomblo. Iqbal dan Rian pun tidak bisa karena mereka sudah punya pasangannya masing-masing. Iqbal dan Rian menyayangkan sikap Glen yang menolak untuk berpacaran karena selama mereka sekolah, mereka tahu jika Glen diam-diam mengagumi Shena yang merupakan mantan ketua OSIS.
Suatu hari disaat Glen sedang mengantar ayahnya ke rumah sakit, ia tak sengaja melihat Shena. Ia pun diam-diam mengikuti Shena yang berjalan menuju rooftop rumah sakit. Saat berada disana, keduanya kembali bertemu. Glen meminta Shena untuk tidak bunuh diri. Setelah terjadi kesalahpahaman, tiba-tiba saja Shena terjatuh dan tak sadarkan diri. Glen pun segera menolong Shena dan membawanya turun ke bawah.



Usai Shena dibawa oleh perawat, Glen pun mengetahui jika Shena menderita gagal ginjal. Sudah beberapa bulan terakhir Shena rutin menjalani cuci darah di rumah sakit tersebut agar bisa bertahan hidup. Mendengar kenyataan tersebut membuat Glen langsung bersimpati pada Shena. Ia pun memutuskan untuk bersedia menjadi pacar Shena dan mewujudkan 12 keinginan Shena. Kehadiran Glen di hidup Shena membuat ibu dari Shena (Alya Rohali) sangat senang karena bisa melihat anak kesayangannya itu kembali tersenyum.
Setelah kondisinya semakin fit, Shena diizinkan untuk pulang dari rumah sakit. Glen pun bersedia menemani Shena dan mewujudkan keinginan-keinginan Shena yang masih tersisa.



Seiring berjalannya waktu, perasaan yang awalnya hanya sebatas simpati berubah menjadi cinta. Glen dan Shena merasakan ada cinta diantara mereka. Namun Shena berusaha menyangkal hal tersebut karena ia sudah tahu akan nasib hubungan mereka kedepannya. Shena juga mengambil keputusan yang cukup berat pada tiga permintaan terakhirnya itu.



Permasalahan semakin rumit disaat Rian, Iqbal, Acha (Adhisty Zara) dan Manda (Dannia Salsabilla) belum sepenuhnya merestui hubungan Glen dan Shena. Rian bahkan menganggap Glen hanya dimanfaatkan saja oleh Shena. Apakah hubungan Glen dan Shena bisa tetap berlanjut dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya?


#Review:
Falcon Pictures dan Starvision Plus nampaknya semakin serius untuk menggarap Mariposa Cinematic Universe. Setelah kisah Iqbal dan Acha yang sukses diangkat ke layar lebar, kali ini giliran cerita dari karakter Glen Anggara dibuat film sendirinya. Film yang diadaptasi dari Novel karya Luluk HF ini menyoroti kehidupan karakter Glen setelah lulus sekolah. Aku suka bagaimana Alim Sudio dan Fajar Bustomi melakukan development character Glen yang meskipun terlahir dari keluarga mapan, rupa yang tampan namun tidak memiliki ketertarikan untuk mengejar pendidikan lebih lanjut. Alasan Glen ternyata cukup sederhana dan bisa related dengan siapapun, yang merasa lelah jika harus kembali belajar setelah lulus sekolah SMA hahaha


Pada paruh awal film, plot berjalan penuh dengan warna dan pastinya menghibur para penonton. Elemen komedi yang ada dalam film 12 CERITA GLEN ANGGARA (2022) masih berada satu jalur dengan film MARIPOSA (2020) sehingga akan mudah dibuat tertawa melihat kekocakan yang ditampilkan oleh Glen dan orang-orang disekitarnya. Plot mengenai 12 permintaan Shena yang berusaha diwujudkan Glen awalnya klise banget. Reaksi para sahabat Glen yang menganggap hal itu hanya memanfaatkan Glen saja juga bisa banget untuk dimaklumi. Namun disisi lainnya, 12 permintaan tersebut secara tidak langsung turut membawa perubahan pada diri Glen. Tiga permintaan terakhir yang tampil pada third-act film ini tampil cukup mengejutkan dan tak terduga. Meskipun endingnya sudah bisa ditebak dengan mudah, namun sang sutradara menyajikan film bertema penyakit kali ini tidak over dramatisir seperti film-film bertema penyakit pada umumnya. Untuk urusan menguras emosi dan air mata penonton, plot hubungan ibu dan anak antara Shena dengan ibunya menjadi elemen paling oke dalam film ini.
Yang sedikit mengganjal bagiku di film ini yaitu minimnya eksplorasi orang-orang disekitar Shena selain ibunya. Apakah Shena tidak mempunyai teman satu angkatan, padahal dia pernah menjabat ketua OSIS? Andai saja ada penambahan satu karakter sebagai teman sebaya dari Shena, bisa menjadi insight menarik selain dari perspektif sahabat-sahabat Glen mengenai 12 permintaan yang diajukan Shena.


Untuk jajaran pemain, penampilan Junior Roberts surprisingly bisa menghidupkan karakter Glen Anggara dengan sangat mempesona. So far ini yang terbaik sih dari filmography nya Junior Roberts. Chemistry yang ia build-up bersama Prilly bisa terasa oleh penonton. Apalagi saat adegan-adegan yang menuntut keduanya menangis, feelnya mantep banget! Penampilan Prilly si 'Ratunya Web Series' juga tidaklah buruk disini. Chemistry yang ia bangun bersama Alya Rohali selalu berhasil membuatku tersentuh. Namun yang sedikit membuatku kurang sreg mungkin karakter Shena terlalu dibuat kaku dan dewasa sehingga terasa jomplang saat dipertemukan dengan Iqbal, Acha, Manda dan Rian. Sepertinya Prilly memang sudah saatnya untuk pensiun menerima tawaran yang mengharuskan dirinya memerankan karakter usia remaja. Penampilan mencuri perhatian di film 12 CERITA GLEN ANGGARA (2022) tentu saja datang dari Imelda Therinne dan juga Adhisty Zara. Keduanya begitu ekspresif lewat serangkaian dialog serta gesture yang menarik perhatian penonton.
Untuk segi visual, film 12 CERITA GLEN ANGGARA (2022) cukup colorful dengan pemilihan warna outfit yang catchy. Tone warna pada artistik dan sinematografi juga terasa sangat ditonjolkan banget disepanjang durasi film. Bahkan rumah sederhana dan gang rumah karakter Shena terasa sangat aesthetic sekali. Naksir banget dengan outfit yang dipakai oleh Glen! Overall, film 12 CERITA GLEN ANGGARA (2022) menjadi pembuktian jika Mariposa Cinematic Universe itu memiliki kekuatan tersendiri dan bisa tampil maksimal seperti film pertamanya.


[8/10Bintang]

Friday, 19 August 2022

[Review] Fall: Kisah Dua Sahabat Yang Terjebak Di Ketinggian 600 Meter!

 

#Description:
Title: Fall (2022)
Casts: Grace Caroline Currey, Virginia Gardner, Mason Gooding, Jeffrey Dean Morgan
Director: Scott Mann
Studio: Capstone Pictures, Tea Shop Productions, Lionsgate


#Synopsis:
Becky (Grace Caroline Currey) dan Hunter (Virgina Gardner) merupakan sepasang sahabat yang memiliki hobi climbing. Namun sayang, sebuah insiden terjadi yang menyebabkan Becky harus kehilangan suaminya, Dan (Mason Gooding). Kematian sang suami membuat Becky sangat depresi dan terus berlarut dalam kesedihan. Berbagai cara sudah dilakukan oleh sang ayah, James (Jeffrey Dean Morgan) untuk membuat anaknya itu bangkit, namun hasilnya nihil. Becky malah merasa kesal dengan sikap sang ayah yang selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka.


Hingga suatu hari, Hunter datang ke rumah untuk menghibur dan menemani Becky. Tak ingin sahabatnya itu terus berlarut dalam duka, Hunter mengajak Becky untuk kembali mendaki dan mengatasi rasa traumanya. Kali ini, Hunter berencana mendaki sebuah menara B-TV67 yang terletak di pinggiran kota. Hunter yakin jika keduanya mendaki menara setinggi 600 meter itu bisa menghasilkan konten YouTube dan Instagram yang luar biasa. Selain itu, Hunter juga meminta Becky untuk menaburkan abu jenazah Dan saat mereka berhasil mendaki menara tersebut agar sahabatnya bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang.



Keesokan harinya, Hunter dan Becky berangkat menuju menara yang lokasinya berada di lahan gersang dan jauh dari pemukiman penduduk. Hunter sangat antusias saat mereka tiba disana. Segala peralatan pendaki profesional sudah mereka persiapkan. Tak lupa juga Hunter sudah mempersiapkan gadget hingga drone untuk kebutuhan konten. Keduanya pun memulai pendakian menara itu. Becky yang awalnya ragu terus diberi semangat oleh Hunter agar bisa menaklukan rasa takutnya itu. Satu demi satu anak tangga berhasil dilalui oleh keduanya.
Setelah beberapa jam mendaki, tak terasa Becky dan Hunter berhasil berada di puncak menara setinggi 600 meter. Pemandangan luar biasa dari ketinggian menjadi kepuasan bagi mereka berdua. Hunter langsung bergerak cepat mengabadikan moment lewat ponsel dan juga drone yang ia bawa. Setelah itu, Hunter meminta Becky untuk segera menaburkan abu jenazah Dan. Setelah selesai melakukannya, mereka berdua bergegas segera turun dari menara tersebut.




Disaat Becky dan Hunter menuruni tangga, tiba-tiba terjadi insiden mengerikan yang menyebabkan anak tangga menara tersebut lepas dan jatuh. Untungnya Becky berhasil selamat berkat ditarik kembali oleh Hunter keatas menara. Kejadian tersebut membuat keduanya terjebak diatas menara setinggi 600 meter dan kesulitan untuk meminta pertolongan karena tidak ada sinyal dan tas mereka tersangkut pada parabola saat Becky hampir saja terjatuh. Akankah Becky dan Hunter bisa bertahan hidup diatas menara itu?


#Review:
Film thriller bertema survival pada kondisi tertentu dengan jumlah pemain yang minimalis kembali hadir lewat film FALL (2022). Premisnya agak sedikit gila, terjebak diatas menara dengan ketinggian 600 meter alias dua kali lipat dari tingginya Eiffel Tower! Dari trailer yang dirilis, penonton langsung disuguhkan dengan moment dua orang perempuan bergelantungan dan bahu membahu saling menolong saat mereka hampir saja terjatuh. Bagi kamu yang phobia akan ketinggian, bersiaplah karena film ini akan membuat penonton ikutan berkeringat disepanjang durasi film!


Untuk segi cerita, premis film FALL (2022) memang tidak jauh berbeda dengan film bertema survival pada umumnya. Ditangan sutradara Scott Mann, survival yang dilakukan dua sahabat perempuan ini dibuat lebih menarik dengan adanya beberapa elemen surprise dalam penceritaannya. Development character dari Hunter dan Becky sengaja dibuat jomplang agar menambah ketegangan cerita. Karakter Hunter penuh semangat, nyalinya gede banget dan tak ada rasa takut-takutnya sama sekali. Sementara itu, Becky berbanding terbalik dengan sahabatnya itu. Nyalinya menciut gara-gara insiden yang menimpa suaminya. Namun seiring berjalannya waktu, rasa ketakutan keduanya berhasil diatasi karena sudah memiliki basic sebagai pendaki profesional. Ketegangan yang dihadirkan film FALL (2022) langsung ngegas disaat kedua karakter mulai mendaki menara sialan itu. Rasa parno penonton dibuat terus meningkat saat melihat kondisi fisik menara yang berkarat, mengeluarkan suara berdecit dan baut-baut yang perlahan longgar seakan akan segera lepas. Faktor alam juga turut mendukung situasi menjadi diluar dugaan. Kejutan demi kejutan mulai terkuak saat kedua karakter tak bisa turun ke bawah. Ketakutan dari Becky maupun Hunter berhasil tergambarkan dengan sangat baik. Selain itu, berbagai macam upaya yang mereka lakukan untuk meminta pertolongan pun eksekusinya masuk akal dan bikin gregetan! Tak disangka juga film ini memiliki beberapa jumpscared singkat yang efektif bikin penonton ikutan kaget. Salah satu kejutan yang paling powerful bagiku adalah plot twist tak terduga yang disajikan oleh film ini. Cakep banget sih idenya, meskipun untuk sebagian penonton, plot twist tersebut sangatlah mirip dengan film.....



Healing Move-On anti mainstream dari Mba Hunter...

Untuk jajaran pemain, dua bintang utamanya yaitu Grace Caroline Currey dan Virginia Gardner menjadi nyawa terkuat dalam film FALL (2022) ini. Keduanya bisa menampilkan chemistry persahabatan dengan sangat baik. Ekspresi ketakutan serta ide-ide liar mereka saat berada diatas berhasil membuatku geleng-geleng kepala. Untuk Mba Hunter dan Mba Becky daripada healing move-on nya manjat tower setinggi dua kali lipat Eiffel Tower mendingan ikutan panjat pinang aja ke Indonesia sekalian liburan ke Bali deh. Lebih worth it dan gak harus nyangkut berhari-hari diatas tower. Hahaha.
Overall, film FALL (2022) auto masuk list film survival thriller terbaik yang pernah aku tonton di bioskop. Wajib banget ditonton di bioskop dan rasakan sensasinya!



[8.5/10Bintang]

Thursday, 18 August 2022

[Review] Extraordinary Attorney Woo: Perjalanan Karier Pengacara Penyandang Autisme!



#Description:
Title: Extraordinary Attorney Woo - First Season (2022)
Casts: Park Eun-Bin, Kang Tae-Oh, Kang Ki-Young, Jeon Bae-Soo, Baek Ji-Won, Ha Yoon-Kyung, Joo Jong-Hyuk, Jin Kyung, Joo Hyun-Young, Im Sung-Jae
Director: Yoo In-Shik
Studio: AStory, KT Studio Genie, ENA Sky TV, Netflix


#Synopsis:
Woo Young-Woo (Park Eun-Bin) terlahir sebagai anak yang mengalami Autis Spektrum. Ia dibesarkan oleh ayahnya, Woo Gwang-Ho (Jeon Bae-Soo) seorang diri tanpa kehadiran sosok ibu. Gwang-Ho sangat mencintai dan menyayangi Young-Woo. Ia bahkan rela meninggalkan pendidikan hukumnya di Universitas Negeri Seoul agar bisa menemani sang anak setiap saat. Untuk kebutuhan ekonominya, Sang ayah membuka restoran sederhana dirumah sewanya.


Disaat Woo Young-Woo mulai beranjak remaja, Gwang-Ho dikejutkan dengan reaksi anaknya itu ketika terjadi kesalahpahaman dengan tetangga rumah. Young-Woo hafal dengan undang-undang serta pasal yang ia baca dari buku-buku hukum milik ayahnya itu. Melihat sang anak yang jago menghafal dan menguasai hal-hal yang dibaca membuat Gwang-Ho tertarik untuk menyekolahkan Young-Woo setinggi-tingginya.
Usaha yang dilakukan Gwang-Ho tidak sia-sia, Yong-Woo berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana hukum di Universitas Negeri Seoul dengan mendapatkan gelar terbaik. Tak hanya itu saja, Young-Woo juga menjadi Penyandang Autis pertama di Korea Selatan yang mendapatkan gelar sarjana hukum. Meskipun memiliki segudang prestasi semasa kuliah, Young-Woo ternyata kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Gwang-Ho merasa dunia tidak adil terhadap anaknya itu. Namun keduanya memilih untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Young-Woo tetap selalu terlihat riang dan sang ayah kembali fokus menjalankan usaha restorannya.
Suatu hari, Young-Woo mendapat kesempatan untuk bekerja di Firma Hukum Hanbada, yang merupakan salah satu Firma Hukum terkenal di Korea Selatan. CEO dari Hanbada yaitu Han Seong-Young (Baek Ji-Won) yakin jika Young-Woo bisa bekerja dengan sangat baik meskipun mengidap Autis Spektrum. Young-Woo kemudian diterima sebagai karyawan baru dibawah pimpinan Jung Myung-Seok (Kang Ki-Young). Di Hanbada, Young-Woo bertemu lagi dengan sahabat semasa kuliahnya yaitu Choi Soo-Yeon (Ha Yoon-Kyung) yang sudah masuk lebih awal di Hanbada kemudian bertemu dengan pengacara muda lainnya yaitu Kwon Min-Hoo (Joo Jong-Hyuk). Selain mereka bertiga, Young-Woo juga berkenalan dengan salah satu staff legal dari Hanbada yaitu Lee Joon-Ho (Kang Tae-Oh). CEO Hanbada yaitu Han Seo-Young (Baek Ji-Won) percaya jika Young-Woo bisa diandalkan sebagai pengacara baru di Firma Hukumnya itu.



Kasus pertama yang ditangani Young-Woo yaitu kasus penganiayaan yang terjadi pada pasangan suami istri lansia. Sang suami dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh pingsan usai keduanya bertengkar. Barang bukti yang ditemukan yaitu setrikaan yang diduga sebagai alat untuk memukul kepala korban. Pelaku terduga yaitu sang istri namun ia mengaku jika tidak sepenuhnya memukul sang suami sampai jatuh dan tak sadarkan diri. Tim Hanbada ditunjuk untuk menjadi pengacara terduga pelaku itu. Setelah menginvestigasi dan menyelesaikan kasus ini, pelaku terduga yang dibela oleh tim Hanbada ternyata tetangga rumah saat Young-Woo masih anak-anak.
Kasus kedua yang ditangani Hanbada yaitu kasus yang anak dari pengusaha kaya raya yang merasa tercoreng karena acara pernikahan kacau setelah gaun yang dikenakan melorot. Orang tua mempelai mengajukan gugatan terhadap hotel dan penyelenggara sebesar satu miliar won dengan alasan untuk mengganti biaya pernikahan serta biaya tanggung jawab atas insiden memalukan itu. Kasus gaun pengantin ini cukup menggemparkan dan diliput media-media besar yang ada di Korea Selatan.
Kasus ketiga datang dari dugaan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria autis pada saudara kandungnya sendiri. Young-Woo dipercaya untuk menangani kasus ini sekaligus membuktikan jika kematian tersebut bukan terjadi karena pembunuhan. Kasus selanjutnya datang dari tiga pria kakak beradik yang mendapatkan warisan namun salah satu diantaranya mengalami kerugian sangat besar. Korban yang merupakan anak ketiga sangat menghormati setiap keputusan dari kedua kakaknya meskipun pada kenyataannya dirinya yang dirugikan.
Kasus kelima datang dari persaingan dua perusahaan produsen mesin ATM raksasa di Korea Selatan. Keduanya sama-sama memiliki bukti yang sangat kuat dalam hak paten produk. Hanbada kali ini harus berhadapan dengan saingan firma hukum Taesan yang dipimpin oleh Tae Su-Mi (Jin Kyung). Kasus berikutnya datang dari seorang pembelot Korea Utara yang didakwa sebagai pelaku penganiayaan saat menagih utang pada temannya. Terduga pelaku merupakan seorang ibu single parent yang bahkan sengaja menitipkan anaknya ke panti asuhan agar dirinya bisa menjalani hukuman dengan baik tanpa harus menyusahkan putrinya itu.
Kasus ke tujuh datang dari dua warga Sedeokdong yang menuntut proyek pembangunan jalan raya karena harus menggusur rumah penduduk mereka. Meskipun mendapat ganti rugi sangat besar namun keduanya bersikukuh menolak tawaran tersebut karena Sedeokdong sudah menjadi tanah turun temurun dari keluarga. Pada kasus ini, Hanbada harus berhadapan lagi dengan Taesan yang langsung ditangani oleh Tae Su-Mi. Setelah menangani kasus warga Sedeokdong, sebuah fakta terkuang muncul jika Woo Young-Woo merupakan anak kandung dari Tae Su-Mi yang lahir diluar pernikahan.
Kasus kesembilan datang dari seorang pria yang dituduh menculik anak-anak les saat mereka pulang dan menunggu bus. Setelah diselidiki, motif terduga pelaku membawa anak-anak itu karena ingin membebaskan anak dan tidak terjebak pada rutinitas belajar serta mengejar nilai sempurna hingga menghabiskan waktu seharian. Kasus selanjutnya yang harus ditangani Hanbada yaitu kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria pada wanita penyandang disabilitas autis. Terduga pelaku menganggap hubungan asmara yang mereka lakukan adalah murni rasa cinta satu sama lain. Namun orangtua korban menganggap jika pria tersebut sengaja melecehkan dan juga menguras uang milik anaknya. Disisi lain, Young-Woo bisa merasakan apa yang dialami oleh korban saat sedang jatuh cinta, meskipun sangat sulit untuk mengekspresikan atau membalasnya. Kebersamaan yang selama ini terjalin antara Young-Woo dengan Jun-Ho membuat keduanya merasakan jatuh cinta sama lain.
Kasus kesebelas datang dari tiga orang sahabat pria paruh baya yang salah satu diantaranya memenangkan 10 miliar won dari lotere. Namun si pemenang berubah pikiran untuk membagi hadiah tersebut. Hal itu membuat kedua temannya sangat marah dan menuntut rekannya. Tergugat mengaku tidak ada perjanjian tertulis jika ia akan membagi rata hadiah kemenangan lotere. Kedua penggugat tidak ada bukti kuat untuk melawan temannya itu. Kasus keduabelas datang dari tiga orang karyawati yang merasa dirugikan saat mereka dipaksa untuk mengundurkan diri dari perusahaan dengan dalih restrukturisasi. Mereka kemudian menyewa pengacara yang selalu aktif menyuarakan keseteraan gender dan membela hak-hak perempuan yaitu Ryu Jae-Sook (Lee Bong-Ryun).




Kasus ketiga belas dari Hanbada yaitu kasus pungutan liar yang dilakukan oleh kawasan wisata Hwangjisa di Pulau Jeju. Mereka memungut biaya kepada para pengendara mobil yang melewati jalan umum merskipun mereka tidak menuju ke kawasan situs budaya Hwangjisa. Tanpa berfikir panjang, Jun Myeong-Seok langsung menerima kasus tersebut dan mengajak timnya untuk ikut pergi ke Pulau Jeju sekaligus berliburan sejenak disana. Selama berada di Pulau Jeju tim Hanbada harus menghadapi para biksu pengurus Hwangjisa. Keadaan sedikit terganggu saat Jung-Seok diketahui mengidap kanker perut dan diharuskan untuk menjalani operasi. Namun Jung-Seok ingin menikmati keindahan Pulau Jeju dan menikmati hidangan Mie Daging kesukaannya meskipun kedai mie nya kini sudah tutup.
Kasus keempat belas datang dari insiden peretasan serta kebocoran data pengguna situs belanja RAON yang menyebabkan perusahaan dituntut puluhan miliar won oleh para penggunanya. Tekanan terus mengarah pada RAON karena Undang-Undang ITE yang berlaku di Korea Selatan sangat melindungi korban yang dirugikan. Perwakilan para korban kembali ditangani oleh Firma Hukum Taesan. Sementara itu, RAON ditangani oleh Hanbada dan berusaha menemukan celah agar hukuman untuk RAON tidak terlalu berat.


Selama melakukan pekerjaan di Hanbada, Young-Woo mengalami banyak sekali kejadian tak terduga. Orang-orang disekitarnya berusaha untuk menjatuhkan Young-Woo dengan berbagai macam tuduhan. Selain itu, masa lalu dari sang ayah yang ternyata pernah menjalin hubungan dengan Tae Su-Mi juga semakin mengancam karier Young-Woo dan juga Tae Su-Mi yang sedang mencalonkan diri sebagai Menteri Kehakiman Korea Selatan.


#Review:
Akhirnya kembali menemukan Drakor yang bikin betah untuk ditonton sampai episode terakhir tayang. Meskipun kali ini tema ceritanya bukan tentang pelakor atau retaknya rumah tangga, tapi 'Extraordinary Attorney Woo' tak kalah menarik dengan mengangkat dunia hukum di Korea Selatan.
Berkisah tentang seorang perempuan penyandang Autis Spektrum yang memiliki prestasi sangat cemerlang di bidang hukum dan menjadikan dirinya sebagai Pengacara Autis pertama di Korea Selatan. Meskipun memiliki keterbatasan, Woo Young-Woo sangatlah jenius! Kasus demi kasus selama 16 episode musim pertama sukses jadi tontonan yang ringan, menarik dan mudah banget untuk diikuti. Big applause sih untuk sutradara dan tim penulis serial 'Extraordinary Attorney Woo' yang sudah memperkenalkan dunia hukum Korea Selatan dengan cara yang fun dan tidak membosankan.


First episode dan last episode is the most favourite! Sukses membuatku menangis bahagia! Kedekatan karakter Young-Woo dengan tetangganya itu sangat mengharukan sekali! Kasus persidangan tiga karyawan perempuan yang dipaksa untuk resign juga eksekusinya gila banget! Ensemble yang terlibat memberikan performance yang mengesankan. Drama keluarga yang terjadi pada orangtua Young-Woo juga berhasil melengkapi dan meramaikan plot serial ini. Penyelesaian kasus peretasan yang melibatkan internal dan menyadarkan akan parenting dari orangtua lagi dan lagi membuatku menangis terharu! Selain drama tentang berbagai macam kasus hukum yang dikemas sangat ringan dan tidak jelimet, drakor 'Extraordinary Attorney Woo' juga memiliki kisah menarik lainnya seperti hubungan orang tua, asmara (ini gemes banget), persahabatan hingga karier yang cukup menyentil bagi kaum-kaum bermuka dua! Hahaha. Ups! Ending musim pertama seharusnya bisa dibuat lebih greget serta penuh api saat konflik antara Tae Su-Mi dengan ayahnya Young-Woo dan CEO Hanbada, atau drama si muka dua yang berusaha menjatuhkan Young-Woo, namun sutradara dan tim penulis naskah lebih memilih untuk menyelesaikan konflik dengan cara dewasa dan adem ayem tanpa harus menghadirkan ketegangan berlebihan layaknya drakor Penthouse wkwkw.


Untuk jajaran pemain, ensemble main casts selalu berhasil membuat penonton jatuh hati. Selain visual para pemain yang bikin betah mata, emosi yang diberikan juga bisa sampai dengan baik pada penonton. Park Eun-Bin yang memerankan Woo Young-Woo harus banget sih menang Baeksang Awards tahun depan. Super duper mencuri perhatian! Chemistry yang ia bangun bersama dengan pemain lain begitu manis, kocak namun tetap bisa menampilkan sisi jeniusnya yang apik. Moment persahabatan secara dewasa juga berhasil ditampilkan dengan amat baik oleh duo penghuni kedai dan juga Choi Su-Yeon yang diperankan Ha Yoon-Kyung.
#ExtraordinaryAttorneyWoo easily one of the best K-Drama in 2022. Can't wait for the 2nd season in 2024! Go see it only on @NetflixID!


[9/10Bintang]