Tuesday 13 September 2022

[Review] Pinocchio: Kisah Seru Petualangan Boneka Kayu Hidup Bernama Pinokio!



#Description:
Title: Pinocchio (2022)
Casts: Tom Hanks, Benjamin Evan Answorth, Joseph Gordon-Levitt, Lorraine Bracco, Keegan Michael-Key, Jaquita Ta'le, Cynthia Erivo, Luke Evans, Giuseppe Battiston, Kyanne Lamaya, Jamie Demetriou, Angus Wright, Sheila Atim, Lewin Lloyd
Director: Robert Zemeckis
Studio: Walt Disney Studios


#Synopsis:
Geppetto (Tom Hanks) dikenal sebagai pengrajin jam ukiran kayu yang tinggal di pinggiran desa di Italia. Suatu malam, Geppetto berhasil membuat sebuah boneka kayu seukuran anak kecil yang diberi nama Pinocchio. Ia sangat bahagia saat boneka tersebut sudah selesai dan sedikit mengobati kerinduan akan anak semata wayangnya yang sudah tiada. Disaat akan beristirahat, Geppetto melihat sebuah bintang jatuh di langit malam. Ia pun langsung mengucapkan permintaan agar boneka Pinocchio bisa hidup dan menemani masa tuanya. Meskipun impiannya itu sangat mustahil, Geppetto masih memiliki hewan peliharaan yang masih setia menemaninya. Mereka adalah seekor kucing bernama Figaro, belalang bernama Jiminy (Joseph Gordon-Levitt) dan ikan mas bernama Cleo.


Disaat Geppetto sedang terlelap tidur, bintang jatuh diatas langit ternyata mendengar permintaan Geppetto. Blue Fairy (Cynthia Erivo) kemudian turun dari langit, masuk ke rumah Geppetto dan menghidupkan Pinocchio menjadi seorang anak kecil. Blue Fairy pun meminta Jiminy untuk memandu sekaligus mengarahkan Pinocchio mencari makna hati nurani dikehidupan nyata. Kehadiran Blue Fairy membuat kegaduhan dan Geppetto terbangun dari tidurnya. Disaat yang bersamaan, Geppetto terkejut melihat boneka kayunya itu bisa bergerak dan berbicara. Ia tak menyangka harapannya pada bintang jatuh itu terwujud. Geppetto berjanji akan merawat Pinocchio dengan baik.


Pagi harinya, Geppetto meminta Pinocchio untuk bergabung dengan anak-anak kecil lainnya yang sedang berjalan menuju sekolah. Pinocchio sangat senang dan berjanji akan belajar dengan baik agar bisa membanggakan ayahnya. Dalam perjalanan menuju sekolah, Pinocchio dihadang oleh seekor rubah bernama John (Keegan Michael-Key) dan asistennya yaitu Gideon. Keduanya sangat tertarik melihat sebuah boneka kayu bisa berjalan dan berbicara layaknya anak kecil. Mereka pun menawarkan Pinocchio untuk bergabung dengan grup parade pertunjukkan boneka bernama Stromboli (Giuseppe Battiston). Keduanya membujuk Pinocchio untuk tidak sekolah dan bergabung dengan Stromboli karena bisa membuatnya terkenal. Pinocchio pun akhirnya setuju untuk gabung dengan Stromboli setelah ditolak oleh pihak sekolah. Di pentas tersebut, Pinocchio bertemu dengan Fabiana (Kyanne Lamaya), mantan ballerina yang mengalami cedera parah pada kakinya sehingga tak bisa lagi berjalan dengan baik. Fabiana bekerja sebagai penggerak boneka kayu yang bernama Sabina di pentas milik Stromboli.


Kehadiran Pinocchio di pementasan Stromboli membuat para penonton sangat senang dan terhibur. Uang yang didapatkan pun jauh lebih banyak. Usai pentas, Pinocchio malah dikurung dan tak bisa pulang. Jiminy pun langsung mengejar kereta kuda yang membawa rombongan Stromboli untuk menyelamatkan Pinocchio. Setelah berhasil kabur dari Stormboli, Pinocchio dan Jiminy kemudian bertemu dengan rombongan anak-anak yang sedang menuju ke sebuah tempat bernama Pleasure Island. Konon disana anak-anak bebas melakukan apa saja tanpa khawatir dimarahi oleh orang tua dan orang dewasa. Namun sayang, dalam perjalanan menuju Pleasure Island itu Jiminy terjatuh dan terpisah dari Pinocchio.
Setibanya di Pleasure Island, Pinocchio merasa tidak cocok menjadi anak yang nakal. Ia ketakutan melihat anak-anak disana menghancurkan segala hal termasuk jam ukiran kayu yang mirip dengan buatan Geppetto. Selain itu, Pinocchio juga dikejutkan dengan adanya kekuatan misterius di Pleasure Island yang mengubah anak-anak menjadi hewan. Pinocchio pun harus berusaha segera keluar dari tempat tersebut sebelum ia berubah wujud menjadi hewan.



Sementara itu, Geppetto memutuskan untuk pergi mencari Pinocchio dengan menjual seluruh jam ukiran kayu miliknya.Ia membeli sebuah kapal sederhana untuk mengarungi lautan menuju Pleasure Island. Tak hanya itu saja, Geppetto dan Pinocchio pun harus berhadapan dengan monster laut yang mengancam nyawa mereka. Akankah keduanya bisa bertemu dan selamat dari berbagai rintangan yang berbahaya?


#Review:
Walt Disney Studios semakin produktif untuk menghadirkan film live action dari film-film animasi klasik mereka. Kali ini giliran film animasi klasik PINOCCHIO yang dirilis tahun 1940 dibuat versi live actionnya. Yang cukup mengejutkan, project film ini tidak ditayangkan di bioskop dan langsung tayang secara eksklusif di platform streaming Disney Plus. Hal tersebut langsung membuatku khawatir, jangan-jangan filmnya gak begitu bagus sehingga Disney langsung lempar saja ke Disney Plus. Rupanya rasa khawatir itu terbukti. Film live action PINOCCHIO (2022) mendapat rating kurang baik dari IMDb maupun Rotten Tomatoes. Hal yang sama turut aku rasakan, ternyata film ini tidaklah terlalu bagus dan memuaskan seperti film Disney Live Action sebelum-sebelumnya.


Untuk segi cerita, film PINOCCHIO (2022) sebenarnya cukup menarik dan terdapat modifikasi cerita agar lebih adventure dan fantasy dibandingkan versi film klasik animasinya. Namun sayang, perubahan cerita yang dilakukan film ini terlalu mengobrak-abrik cerita aslinya. Selain ending film yang sangat berbeda dengan versi film animasinya, film ini juga minim sekali melibatkan Blue Fairy. Kemunculannya hanya ada di awal film saja dan nasehat tentang kebohongan pun tidak ditampilkan sama sekali. Sehingga alasan Pinocchio hidungnya yang tiba-tiba saja memanjang jika berbohong pun terasa aneh. Malah si karakter belalang Jiminy yang tiba-tiba tahu sekaligus menjelaskan hal tersebut. Aneh dan sotoy banget jadinya. Selain itu, perkembangan skill dari Pinocchio juga terkesan serba mendadak. Tiba-tiba jago melakukan apapun, tidak ada step by step saat ia mempelajari kelebihan yang dimiliki Pinocchio. Kehadiran plot soal Pleasure Island yang tiba-tiba mengubah siapapun disana menjadi hewan lalu dijual ke mafia hewan pun berasa aneh banget. Padahal visual dan ide tentang Pleasure Island saja tanpa embel-embel berubah wujud pun sudah bagus banget. Kehadiran karakter baru bernama Fabiana yang memiliki boneka Sabina pun sangat disia-siakan oleh sang sutradara. Padahal jika dieksplor lebih mendalam pasti bakal deep dan meninggalkan rasa simpati luar biasa dari penonton.
Untuk segi visual, film PINOCCHIO (2022) terkesan tidak konsisten dan tidak 100% live action. Harus diakui sih, karakter Pinocchio, Jiminy, Fabio, Cleo dan Sofia agak sulit jika tidak dibuat CGI, beberapa bagian mereka sangat terlihat CGI banget. Bahkan menuju babak akhir film, kualitas visual efek dan CGI nya semakin memburuk. Jadi tidak heran, Disney tidak menayangkan film ini di bioskop. Meskipun memiliki kekurangan di bagian visualnya, film PINOCCHIO (2022) masih memiliki poin plus dari bagian musiknya. Meskipun tidak 100% musikal, namun lagu-lagu dan scoring ikoniknya masih bisa penonton nikmati dengan baik.
Overall, film PINOCCHIO (2022) terpaksa harus masuk jajaran film Disney Live Action yang kurang memuaskan. Kehadiran Tom Hanks dalam film ini juga tidak memberikan dampak bagus. Sayang sekali!



[6/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment