Tuesday, 25 April 2023

[Review] Scream VI: Terror Ghostface Kembali Menghantui Keluarga Carpenter Di New York!



#Descriptions:
Title Scream VI (2023)
Casts: Melissa Barrera, Jenna Ortega, Jasmin Savoy Brown, Mason Gooding, Courteney Cox, Hayden Panettiere, Josh Segarra, Dermot Mulroney, Jack Champion, Liana Liberato, Devyn Nekoda, Tony Revolori, Samara Weaving, Henry Czerny, Roger L. Jackson, Skeet Ulrich, Jack Quaid
Director: Matt Bettinelli-Olpin, Tyler Gillett
Studio: Spyglass Media Group, Project X, Radio Silence Productions, Paramount Pictures


#Synopsis:
Sam (Melissa Barrera) dan adiknya Tara (Jenna Ortega) memutuskan pergi dari Woodsboro untuk memulai hidup yang baru di New York, usai terbongkarnya identitas Ghostface yang ternyata pacar dari Sam yaitu Richie Kirsch (Jack Quaid). Sam berharap kematian Richie dan adiknya yang sangat terobsesi dengan cerita Ghostface dan masa lalu ayahnya itu menjadi akhir dari terror Ghostface bagi dirinya dan juga orang lain.
Tara pun melanjutkan kuliahnya di New York bersama dengan kedua temannya yang sama-sama dari Woodsboro yaitu Mindy (Jasmin Savoy Brown) dan Chad (Mason Gooding). Di kampus Blackmore, mereka berkenalan dengan mahasiswa baru lainnya yaitu Anika (Devyn Nekoda), Ethan (Jack Champion) dan Quinn (Liana Liberato). Sementara itu, Sam berusaha untuk bangkit dari rasa trauma dan ketakutannya dengan mengikuti beberapa sesi konseling. Sam berharap kehidupannya dengan Tara bisa kembali normal tanpa gangguan apapun lagi. Sam pun mencoba untuk membuka hati pada seorang pria bernama Danny (Josh Segarra) yang tinggal disebelah apartemennya.
Menjelang hari Halloween, orang-orang disekitar kampus Blackmore dihebohkan dengan kematian Professor sekaligus Dosen kampus yaitu Laura (Samara Weaving). Pihak kepolisian yang dipimpin oleh Detektif Wayne Bailey (Dermot Mulroney) langsung melakukan investigasi mendalam dan berhasil menemukan pelakunya yaitu salah satu mahasiswa kampus bernama Jason (Tony Revolori) yang ditemukan tewas juga di apartemennya. Setelah ditelusuri. Jason ternyata sudah memiliki rencana untuk membunuh Sam dan Tara karena dirinya penggemar berat dari Richie Kirsch. Detektif Wayne yang merupakan ayah dari Quinn pun langsung memperingatkan Sam dan juga Tara untuk waspada dengan kemungkinan kembalinya terror Ghostface.
Kematian dosen kampus dan dua mahasiswa yang disebabkan oleh serangan Ghostface menimbulkan banyak berita simpang siur di sosial media. Tak sedikit yang menduga jika Sam pelakunya. Hal tersebut diperkuat dengan penemuan kartu identitas milik Sam yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Namun Sam dan juga Tara memiliki alibi yang sangat kuat karena pada saat itu, mereka sedang berada di rumah bersama dengan Mindy, Chad, Anika dan Quinn.
Melihat kekacuan yang terjadi serta munculnya terror Ghostface membuat Sam semakin stres dan panik. Sam berencana untuk segera pergi meninggalkan New York untuk menghindari Ghostface, namun Tara menolaknya karena sudah lelah untuk pindah-pindah lagi. Ia juga ingin fokus melanjutkan pendidikannya. Tara berusaha meyakini Sam jika terror Ghostface kali ini tidak ada kaitannya dengan keluarga mereka. Tara, Mindy, Chad, Anika dan Quinn pun berjanji akan selalu bersama dan saling melindungi satu sama lain.
Situasi tak terduga terjadi di apartemen Sam. Sosok Ghostface tiba-tiba muncul dan langsung menyerang mereka semua. Quinn dan Anika terpaksa harus mati ditangan Ghostface. Sam, Tara, Mindy dan Chad berhasil keluar dari apartemen setelah dibantu oleh Danny. Kematian Quinn membuat Detektif Wayne sangat terpukul dan berduka. Ia pun berjanji akan membantu Sam untuk menangkap Ghostface yang telah membunuh anaknya itu.
Agen FBI bernama Kirby Reed (Hayden Panettiere) tertarik untuk menangani kasus Ghostface di New York karena dirinya merupakan salah satu korban Ghostface yang selamat dari Woodsboro. Kirby kemudian bertemu lagi dengan Gale Weathers (Courteney Cox) yang sama-sama pernah berurusan dengan Ghostface. Gale yang berprofesi sebagai jurnalis telah menulis beberapa buku tentang fenomena Ghostface yang telah melibatkan banyak orang, termasuk keluarga Sam. Gale juga berhasil menemukan markas rahasia milik Richie yang menyimpan banyak sekali koleksi dan barang bukti kejahatan Ghostface.
Keesokan harinya, Gale beserta suaminya diserang oleh Ghostface. Sam dan yang lainnya tak menyangka jika Ghostface yang ada di New York itu mengetahui tentang masa lalu dari Gale. Melihat kekacuan yang semakin tak terkendali membuat Sam, Tara, Mindy, Chad, Ethan dan Detektif Wayne menyusun sebuah rencana untuk menjebak sekaligus menghabisi Ghostface di markas rahasianya. Disaat semua rencana hampir berhasil, Sam dan Tara dikejutkan dengan kemunculan Ghostface lebih dari satu orang. Siapa sebenarnya mereka?


#Review:
Film keenam dari franchise slasher thriller ikonik yaitu SCREAM VI (2023) akhirnya dirilis secara eksklusif di Platform Streaming Paramount Plus dan Catchplay setelah 45 hari dari tanggal penayangannya di bioskop. Jujur, perasaan sedikit kecewa aku rasakan karena film SCREAM VI (2023) tiba-tiba saja batal tayang di bioskop Indonesia. Padahal beberapa hari menjelang penayangan di bioskop, film ini sudah masuk di daftar coming soon dan LSF juga seperti memberikan kode jika lolos sensor. Tapi ternyata LSF pemberi harapan palsu dan akhirnya tidak tayang sama sekali di Indonesia.


Untuk segi cerita, film SCREAM VI (2023) masih berlanjut dan mempunyai koneksi dengan film SCREAM V (2022). Kali ini, aksi terror si Ghostface agak sedikit berbeda dibandingkan film sebelumnya. Film langsung dibuka dengan tewasnya seorang perempuan dan langsung di-reveal juga sosok dibalik Ghostface. Setelah itu, misteri dan tebak-tebakan Whodunit mulai ditebar. Namun sayang, development story dari misteri Ghostface kali ini terasa predictable dan memiliki plot twist yang tidak se-memorable film kelimanya. Pola tentang banyaknya karakter yang menjadi dugaan suspect pun tidak terlalu membuat penasaran. Meskipun terasa lemah, film SCREAM VI (2023) ini masih entertaining kok untuk ditonton. Moment kejar-kejarannya bikin gregetan. Salah satu yang paling apik sekaligus konyol yaitu adegan kabur menyebrang apartemen dengan tangga. Hahaha. Selain itu, sederet aksi brutal dan keji yang dilakukan Ghostface di film ini bikin ngilu penonton. Namun dari sekian banyak adegan tersebut, menurutku hanya ada tiga adegan saja yang beneran terlihat nyata dan ngilu bangeet!


Untuk jajaran pemain, performance ensemble cast muda dan cast senior dari franchise terdahulu masih berada di level yang cukup baik. Pendalaman karakter dari Melissa Barerra sebagai Sam Carpenter jauh lebih kompleks dibandingkan film sebelumnya. Kehadiran karakter Kirby Reed dan juga Gale Wheaters menjadi warna tersendiri untuk film ini.
Overall, film SCREAM VI (2023) masih berhasil memberikan hiburan yang entertaining bagi penonton, meskipun elemen surprise nya tidak se-memorable film SCREAM V (2022). Aku jadi agak khawatir sih, jika film ketujuhnya diproduksi, kira-kira akan dibuat seperti apa lagi, karena template whodunit dari Ghostface dan plot twist epic nya sudah jor-joran banget dieksekusi di enam judul film sebelumnya..


[7.5/10Bintang]

Monday, 24 April 2023

[Review] The Super Mario Bros Movie: Film Animasi Adaptasi Game Klasik Yang Seru Dan Menghibur!




#Descriptions:
Title: The Super Mario Bros. Movie (2023)
Casts: Chris Pratt, Charlie Day, Anya Taylor-Joy, Jack Black, Keegan-Michael Key, Seth Rogen, Fred Armisen, Sebastian Maniscalco, Kevin Michael Richardson, Charles Martinet, Jessica DiCicco, Khary Payton, Eric Bauza, Juliet Jelenic
Director: Aaron Horvath, Michael Jelenic
Studio: Universal Studios, Illumination, Nintendo


#Synopsis:
Dua kakak beradik yaitu Mario (Chris Pratt) dan Luigi (Charlie Day) sepakat membuka bisnis yang berfokus pada jasa perbaikan pipa di Brooklyn. Meskipun mendapat pandangan sebelah mata dari ayah mereka dan juga mantan rekan kerja Mario, tak membuat keduanya berkecil hati. Untuk memaksimalkan bisnisnya itu, Mario dan Luigi rela menghabiskan uang tabungan mereka untuk membeli mobil dan memasang iklan di televisi.
Orderan pertama akhirnya datang. Mario dan Luigi diminta untuk memperbaiki pipa dan kran air di sebuah Apartment mewah oleh pemiliknya. Namun sayang, pekerjaan pertama mereka itu menjadi berantakan gara-gara hal sepele dan berakhir dengan mengecewakan. Mario pun merasa gagal dihadapan Luigi, keluarga dan orang-orang disekitarnya. Rasa putus asa itu tiba-tiba berubah jadi penuh semangat setelah Mario dan Luigi melihat berita di televisi tentang kebocoran pipa air di pusat kota yang menyebabkan banjir. Mereka bergegas pergi menuju lokasi kebocoran sekaligus ingin membuktikan jika mereka bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.


Setibanya di pusat kota, Mario dan Luigi langsung masuk ke jalur bawah tanah untuk mengecek pipa dan menghentikan kebocoran. Setelah ditelusuri, Mario berhasil menemukan katup pipa yang bermasalah. Disaat sedang berjalan menuju pipa itu, mereka berdua terpeleset dan masuk ke area pipa bawah tanah yang baru pertama kali mereka lihat. Mario dan Luigi pun memasuki area tersebut. Tiba-tiba saja, Luigi terhisap ke dalam pipa besar berwarna hijau. Mario pun langsung menyusulnya dan ikut terhisap juga. Pipa hijau tersebut membawa mereka ke dunia baru yang tak pernah mereka sangka sebelumnya.
Mario terdampar di hutan yang diisi banyak sekali jamur. Disana ia bertemu dengan Toad (Keegan-Michael Key), salah satu penduduk yang tinggal disana. Toad pun menjelaskan jika Mario sedang berada di Mushroom Kingdom yang dipimpin oleh seorang ratu cantik bernama Princess Peach (Anya Taylor-Joy). Mario pun meminta bantuan pada Toad untuk mencari cara menyelamatkan Luigi yang terlihat masuk ke wilayah yang memiliki banyak gunung api dan lahar panas. Toad pun terkejut saat mendengar hal itu, karena Luigi masuk ke wilayah Dark Island yang dipimpin oleh raja kura-kura raksasa bernama Bowser (Jack Black). Toad kemudian mengajak Mario untuk menemui Princess Peach dan menjelaskan tentang Luigi yang terdampar di Dark Island.


Sementara itu, Luigi yang tersesat di Dark Island itu berhasil ditangkap oleh pasukan Koopas milik Bowser. Luigi kemudian ditahan bersama dengan para tahanan lain yang siap dikorbankan demi kepentingan Bowser. Permasalahan muncul disaat penyihir Koopa yaitu Kamek (Kevin Michael Richardson) melihat Princess Peach didatangi seorang pria asing. Mendengar hal tersebut membuat Bowser sangat cemburu. Ia tak ingin ada orang lain selain dirinya yang dekat dengan pujaan hatinya itu. Dengan berbekal Super Star yang berhasil ia rebut dari kerajaan Ice Kingdom, Bowser siap mendatangi Mushroom Kingdom untuk melamar Princess Peach. Bowser berjanji jika ia menikah dengan Princess Peach maka akan mudah bagi keduanya menguasai seluruh kerajaan yang ada. 



Princess Peach pun bersedia membantu Mario untuk menyelamatkan Luigi dari Dark Island. Sebelum melanjutkan perjalanan, Mario dilatih dengan maksimal agar bisa melewati berbagai jenis rintangan berat saat berurusan dengan Bowser dan pasukannya. Setelah berhasil menaklukan tantangan yang diberikan, perjalanan Princess Peach, Mario dan Toad pun dimulai. Selama perjalanan menuju Dark Island, Mario menemukan banyak hal menarik dari Princess Peach dan juga Toad yang sangat pemberani. Kebersamaan antara Princess Peach dengan Mario membuat Bowser makin cemburu buta. Ia mengerahkan banyak pasukan Koopa untuk menghabisi Mario secepatnya.


Sebelum memasuki wilayah Dark Island, Princess Peach membawa Mario dan Toad ke Jungle Kingdom untuk meminta pasukan pada Cranky Kong (Fred Armisen). Setelah berhasil mendapatkan bantuan dari Cranky Kong dan anaknya, Donkey Kong (Seth Rogen), rombongan Princess Peach itu bergegas pergi ke Dark Island dengan melewati jalan pintas melalui Rainbow Road agar tidak terdeteksi Bowser. Namun sayang, semua rencana tersebut jadi berantakan gara-gara pasukan Koopa sudah bersiap mengepung mereka di Rainbow Road. Akankah Mario, Princess Peach dan Toad berhasil menyelamatkan Luigi?


#Review:
Kesuksesan Game asal Jepang milik Sega yaitu Sonic yang diangkat ke film layar lebar Hollywood,  membuat Universal Pictures dan Illumination tertarik untuk menghadirkan film animasi terbaru dari Game populer milik Nintendo yaitu Mario Bros. Film yang dirilis pada awal April kemarin ini secara mengejutkan mencetak banyak prestasi termasuk rekor loh. Film THE SUPER MARIO BROS MOVIE (2023) menjadi film Hollywood pertama di tahun 2023 yang berhasil menembus 1 Triliun Dollar Amerika Serikat, film animasi adaptasi game pertama dalam sejarah dengan pendapatan tertinggi dan masuk urutan ke-11 sebagai film animasi terlaris sepanjang masa. Sungguh luar biasa bukan? Lantas apa yang menjadi daya tarik dari film SUPER MARIO BROS (2023) kali ini?


Untuk segi cerita, kolaborasi antara Aaron Horvath, Michael Jelenic dan penulis naskah Matthew Fogel memberikan pendekatan kisah Mario dan Luigi di film ini terasa sangat setia sekaligus menghormati versi Video Game nya. Tidak ada karakter Live Action seperti yang dilakukan dua film SONIC THE HEDGEHOG (2022) ataupun DETECTIVE PIKACHU (2019), film SUPER MARIO BROS (2023) ini full dibuat animasi dengan visualnya sangat mirip dengan materi aslinya. Sutradara dan penulis naskah jadi lebih leluasa untuk menghadirkan banyak referensi menarik khas dari IP Mario Bros itu sendiri.
Paruh awal film, kisah Mario dan Luigi dibuat lebih manusiawi tentang kakak beradik di Brooklyn yang selalu disepelekan oleh orang-orang disekitarnya. Dua sifat yang berbanding terbalik antara Mario dan Luigi juga menjadi daya tarik tersendiri, meskipun formula seperti ini sudah sering kita temukan dalam film-film animasi lain. Keseruan film SUPER MARIO BROS (2023) perlahan mulai meningkat disaat petualangan Mario yang terpisah dengan Luigi memasuki Mushroom Kingdom dan juga Dark Island. Aku suka dengan Treatment dari karakter Princess Peach yang tidak dibuat lemah tak berdaya dan harus diselamatkan oleh Mario, melainkan sosok Princess yang lincah dan juga jagoan bagi warga jamur di Mushroom Kingdom. Keseruan Mario, Princess Peach dan Toad yang berpetualang untuk menyelamatkan Luigi pun eksekusinya seru banget! Banyak sekali Easter Egg dan referensi menarik dari semua game Mario Bros bermunculan disepanjang durasi film. Sensasi permainan khas Mario Bros juga akan kita rasakan dengan maksimal berkat pergerakan animasinya yang fresh sekaligus penuh nostalgia. Terlepas dari alur ceritanya yang dibuat sangat sederhana dan predictable, film SUPER MARIO BROS (2023) menurutku tetap berhasil mencuri perhatian karena murni sebagai film animasi hiburan untuk segala usia tanpa harus menyelipkan agenda-agenda terselubung seperti film-film animasi produksi studio tetangga.
Untuk jajaran pemain, performance Star-Lord eh Chris Pratt yang mengisi suara Mario surprisingly is really good. Rasa khawatir serta omelan Netizen di sosial media yang menyayangkan kenapa tidak pengisi suara asli Video Game nya saja, terbantahkan dengan alasan yang lebih rasionable dan dijelaskan juga pada paruh awal film. Keputusan yang sangat tepat, karena Chris Pratt, Anya Taylor-Joy, Charlie Day hingga Jack Black memberikan penampilan mengisi suara yang sangat maksimal. Paling berkesan tentunya Jack Black yang berhasil menghidupkan karakter Bowser dengan dua sisi yang berbeda. Yang sedikit kurang cocok menurutku pengisi suara jamur Toad yang terlalu kontras perbandingan animasi dengan suara beratnya Keegan-Michael Key hahaha. 
Overall, film animasi SUPER MARIO BROS (2023) memang sangat layak untuk mendapat kesuksesan karena penonton juga masih sangat membutuhkan film-film animasi yang Entertaining untuk semua kalangan tanpa perlu menyelipkan hal-hal pro kontra didalamnya. Keren!


[8.5/10Bintang]

Sunday, 23 April 2023

[Review] Ghosted: Kisah Tukang Ghosting Yang Ternyata Memiliki Misi Berbahaya!



#Description:
Title: Ghosted (2023)
Casts: Chris Evans, Ana De Armas, Adrien Brody, Mike Moh, Tate Donovan, Amy Sedaris, Lizze Broadway, Mustafa Shakir, Anna Deavere Smith, Stephen Park, Tiya Sircar, Marwan Kenzari, Anthony Mackie, John Cho, Sebastian Stan, Ryan Reynolds
Director: Dexter Fletcher
Studio: Apple Studios, Skydance


#Synopsis:
Di tengah rutinitasnya sebagai anak yang berbakti pada orangtua, Cole Turner (Chris Evans) menghabiskan banyak waktu membantu bisnis keluarganya sebagai petani sayur dan madu. Selain itu, Cole juga sering disibukkan menjual hasil pertaniannya itu di acara bazar. Suatu ketika, Cole tak sengaja bertemu dengan pembeli lapak disebelahnya yang sedang mencari tanaman hias. Namun sayang pembeli tersebut merasa tersinggung sekaligus kesal pada Cole karena tidak melayaninya dengan baik. Pemilik tanaman hias kemudian menggoda Cole jika si pembeli tersebut terpesona padanya. Ia kemudian menyuruh Cole untuk pergi menemui si pembeli itu dan segera minta maaf agar bisa berkenalan.


Saran tersebut ternyata manjur. Cole berhasil berkenalan dengan si pembeli yang bernama Sadie (Ana De Armas). Sebagai permintaan maaf, Cole siap menemani Sadie untuk berjalan-jalan sambil menikmati secangkir kopi yang tak jauh dari acara bazar. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka berdua begitu manis dan hangat. Cole dan Sadie menghabiskan waktu di bar semalaman. Saat pulang, bukannya mereka berpisah malah terus berlanjut dan bermesraan di rumah Sadie.
Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Cole dilanda kebahagiaan luar biasa. Ia yakin jika Sadie adalah jodoh yang selama ini ia nantikan. Dengan bangganya, Cole menceritakan moment kebersamaan dengan Sadie pada keluarganya. Namun respon dari sang adik yaitu Mattie Turner (Lizze Broadway) ternyata sebaliknya. Ia menganggap kakaknya itu terlalu berlebihan padahal baru pertama kali bertemu dengan wanita asing. Cole yang awalnya begitu bahagia, perlahan mulai khawatir dan panik saat Sadie tak pernah lagi merespon pesan maupun teleponnya. Mattie pun sangat yakin jika Cole jadi korban Ghosting dari Sadie. Namun Cole juga yakin jika Sadie bukan tipe orang seperti itu dan mungkin saja Sadie sedang sibuk dengan pekerjaannya yang sering berpergian ke luar negeri.



Seiring berjalannya waktu, Cole semakin uring-uringan karena tak pernah mendapat kabar dari Sadie. Cole pun baru menyadari bisa melacak keberadaan Sadie melalui AirTag yang terpasang dengan Inhaler Asmanya yang terbawa oleh Sadie. Setelah ditelusuri, Cole terkejut karena AirTag yang bersama dengan Sadie itu menunjukkan berada di London. Berbekal voucher pesawat yang belum pernah digunakan, Cole pun memutuskan terbang ke London untuk mencari keberadaan Sadie. Ibu dan Ayahnya pun sangat senang melihat perjuangan anaknya itu yang akhirnya berani untuk keluar dari zona nyamannya demi mengejar cinta.


Setelah menempuh perjalanan panjang, Cole tiba di London dan langsung melacak jejak AirTag melalui iPhone nya. Kejadian tak terduga harus dialami oleh Cole yang tiba-tiba saja disekap oleh empat orang misterius. Setelah tersadar, Cole diikat di dalam gua dan bertemu dengan dua mafia yang sedang mengembangkan senjata berbahaya untuk populasi umat manusia. Dua mafia tersebut menganggap Cole adalah The Taxman, orang yang memiliki kode akses sumber energi untuk senjata berbahaya. Mendengar hal tersebut membuat Cole kebingungan. Ia menjelaskan jika dirinya hanyalah seorang pria biasa yang sedang mencari teman dekatnya di London. Namun sayang, dua mafia itu tidak mempercayai Cole dan akan langsung membunuhnya jika tidak memberikan kode akses.




Disaat keadaan semakin mengkhawatirkan, Cole berhasil diselamatkan oleh Sadie yang ternyata agen CIA. Mereka berdua kemudian bekerja sama untuk bisa segera keluar dari gua tersebut dan menghindari kejaran anggota mafia yang memburu mereka. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Sadie berusaha sekuat tenaga untuk melindungi dirinya dan juga Cole. Selain itu, mereka berdua juga harus berurusan dengan para pembunuh bayaran yang diperintahkan oleh bos mafia yaitu Leveque (Adrien Brody). Akankah Sadie dan Cole berhasil menghentikan rencana jahat dari bos mafia itu?


#Review:
Platform Streaming  TV Plus baru saja merilis Original Film terbaru mereka yang dibintangi Chris Evans dan Ana De Armas berjudul GHOSTED (2023). Selain dua bintang utamanya yang sangat menggiurkan, film ini juga memiliki premis cukup asyik tentang korban Ghosting dan dipadukan dengan sekuens action khas film Hollywood. 


Untuk segi cerita, film GHOSTED (2023) dibuka dengan plot tentang drama romantis komedi yang eksekusinya sangat klise. Formula tentang cinta pada pandangan pertama, kemudian cek-cok karena beda argumen lalu kembali akrab dan akhirnya saling cinta ditampilkan terlalu simple dan predictable. Beberapa dialog dari Cole dan Sadie pun jujur berasa FTV banget hahaha. Selain itu, film ini juga banyak sekali plot hole yang tersebar disepanjang cerita. Aku yakin siapapun pasti bakalan ngeh jika menonton film ini. Yang tak kalah bikin gemes yaitu background story dari Cole maupun Sadie terasa tidak match dengan perawakan mereka masing-masing. Chris Evans terlalu sempurna sebagai perjaka kampung yang menghabiskan hidupnya di desa wkwkw. Untungnya penampilan Ana De Armas sebagai agen CIA masih memukau meskipun karakterisasi nya terlalu flat dan minim eksplorasi. Yang bikin meriah dari film GHOSTED (2023) ini selain nama besar Chris Evans dan Ana De Armas, bersiaplah dengan sederet Cameo dan Easter Egg mengejutkan! Kehadiran mereka bikin teriak histeris loh hahaha.
Untuk urusan visual dan actionnya, film GHOSTED (2023) ini menurutku masih berada di level yang memuaskan. Nilai lebih dari konten  TV tuh penonton benar-benar dimanjakan oleh visual sangat tajam, bening dan memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh Platform Streaming lain. Jadinya visual adegan action film GHOSTED (2023) berasa seru, menegangkan dan asyik banget untuk ditonton. Terlepas dari segala hal yang serba klise, film GHOSTED (2023) masih enjoyable kok. Sesekali boleh lah kita melepas penat dengan menonton film action yang jauh dari kata rasional hahaha.


[7/10Bintang]

Thursday, 20 April 2023

[Review] Buya Hamka Vol. 1: Mengenal Lebih Dekat Sosok Sastrawan Legendaris Dari Tanah Minang!



#Description:
Title: Buya Hamka Vol. 1 (2023)
Casts: Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Rey Bong, Izzati Khanza, Beby Tsabina, Desy Ratnasari, Donny Damara, Ben Kasyafani, Teuku Rifnu Wikana, Verdi Solaiman, Alm. Ade Firman Hakim, Anjasmara, Ayu Laksmi, Mathias Muchus, Marthino Lio, Pritt Timothy, Reza Rahadian, Ayudia Bing Slamet, Mawar Eva De Jongh, Mellya Baskarani, Alfie Alfandy, Wafda Saifan, Resa Putri, Cok Simbara, Ajil Ditto, Roy Sungkono, Chew Kin Wah, Denino, Yoriko Angeline, Ferry Salim, Bima Azriel
Director: Fajar Bustomi
Studio: Falcon Pictures, Starvision Plus


#Synopsis:
Sebagai seorang pemimpin sekaligus pendakwah, Abdul Malik Karim Amrullah (Vino G. Bastian) sukses memberikan kemajuan pesat pada organisasi Muhammadiyah di Makassar. Selain itu, beliau yang lebih akrab dipanggil Buya Hamka juga aktif berdakwah melalui karya cerita-cerita roman yang bernafaskan agama Islam. Dua karya tulisan berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sukses menyihir perasaan dan hati para pembacanya. Meskipun suaminya banyak disukai oleh para pembaca, tak membuat Siti Raham cemburu. Justru ia selalu mendukung setiap langkah dan keputusan sang suami yang menjalankan dakwah dengan cara baru yaitu melalui cerita dan tulisan.
Popularitas yang sedang digenggam Buya Hamka tersebut membuat dirinya dipercaya untuk memimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat di Medan. Setelah berunding dengan anggota organisasi Muhammadiyah dan istri tercinta yaitu Siti Raham (Laudya Cynthia Bella), Buya Hamka pun bersedia mengambil kesempatan tersebut dan pindah ke Medan untuk membangun Pedoman Masyarakat lebih baik lagi.
Selama tinggal di Medan dan memimpin redaksi Pedoman Masyarakat, Buya Hamka sering bersebrangan pendapat dengan pemerintahan Jepang. Mereka menganggap Buya Hamka adalah ancaman berbahaya bagi Jepang yang sedang melancarkan misi mengusir penjajah Belanda dari Indonesia. Namun alih-alih takut, Buya Hamka justru menjalin silaturahmi dan melakukan banyak pendekatan dengan pemerintahan Jepang. Hal tersebut ia lakukan agar para pekerja dan warga di sekitar bisa menjalankan aktivitas dengan lancar tanpa rasa takut ataupun terancam.
Langkah yang diambil oleh Buya Hamka itu mendapat respon kurang baik dari warga. Banyak yang kecewa dengan sikap Buya Hamka tersebut. Mereka menganggap jika Buya Hamka kini menjadi kaki tangan dari Jepang yang sedang berusaha menjajah Indonesia berkedok dengan janji siap memberikan kemerdekaan bangsa dari tangan Belanda.
Ditengah berbagai cobaan hidup, Buya Hamka dan Siti Raham mendapat ujian dari Allah SWT saat salah satu anak mereka meninggal dunia. Buya Hamka berusaha bersikap profesional dengan tidak meninggalkan kewajibannya sebagai pimpinan Pedoman Masyarakat meskipun dalam hatinya ia sangat berduka.


#Review:
Setelah penantian cukup panjang, akhirnya film BUYA HAMKA VOL. 1 (2023) yang digadang-gadang sebagai salah satu produksi film Indonesia termahal tayang di bioskop memeriahkan libur Lebaran Idul Fitri tahun ini. Film BUYA HAMKA VOL. 1 (2023) sendiri dibagi menjadi tiga bagian atau Trilogy.


Keputusan tersebut diambil oleh Fajar Bustomi selaku sutradara karena ingin menampilkan perjalanan hidup sosok Buya Hamka lebih detail pada setiap bagiannya. Pada babak pertama ini, Alim Sudio dan tim penulis naskahnya terasa slow pace dan santai dalam meringkas berbagai kejadian penting serta moment-moment kejayaan dari Buya Hamka. Selain menampilkan kejadian penting dalam karier seorang Buya Hamka, tak lupa juga Fajar Bustomi menampilkan beliau sebagai seorang kepala keluarga sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Masa-masa bahagia, senang, sedih hingga putus asa terus silih berganti menghampiri keluarga kecil Buya Hamka dengan istrinya, Siti Raham. Moment romantis yang terjalin diantara Buya Hamka dengan Siti Raham pun dilakukan dengan cara mereka tersendiri. Penampilan keduanya benar-benar mendefinisikan saling melengkapi satu sama lain.
Mungkin yang sedikit mengganjal bagiku adalah keputusan alur cerita yang disajikan bagian pertama film ini dibuat non linear dan langsung mengisahkan masa-masa kejayaan Buya Hamka. Beberapa adegan terasa terpisah satu sama lain. Meskipun nantinya semua hal yang menggantung akan terjawab di bagian kedua dan bagian ketiga filmnya, namun tetap saja cukup membingungkan. Ditambah lagi melimpahnya karakter pendukung yang tidak semuanya dieksplor pada bagian pertama ini.
Terlepas dari hal tersebut, film BUYA HAMKA VOL. 1 (2023) masih mempunyai nilai plus lainnya kok dan worth it banget untuk ditonton di bioskop. Penggunaan setting tempat, tata artistik, properti, kostum, make-up dan sinematografi dari film ini berada di level yang memuaskan. Penonton serasa masuk ke era dimana sosok Buya Hamka masih hidup. Atmosfer suasana jaman baheula nya terasa kuat. Jadi kita tidak heran jika keseluruhan film BUYA HAMKA (2023) menghabiskan budget yang fantastis dari Falcon Pictures dan juga Starvision Plus.


Untuk jajaran pemain, Vino G. Bastian semakin memantapkan diri sebagai salah satu aktor terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Pendalaman karakter untuk peran Buya Hamka dilakukannya dengan sangat maksimal. Aksen bahasa Arab dan logat Minang nya benar-benar meyakinkan. Penampilan Laudya Cynthia Bella pun memberikan nyawa tersendiri bagi film ini. Sosok Siti Raham yang sangat menghormati dan mencintai keluarganya itu berhasil ditaklukan oleh Bella. Chemistry sebagai pasangan suami istri legendaris yang diciptakan dengan Vino juga mengesankan. Selain mereka berdua, penampilan pemain pendukung yang melimpah juga memberikan performa akting yang maksimal, meskipun kapasitas on-screen nya sangat terbatas.
Overall, sebagai sebuah film biografi, film BUYA HAMKA VOL. 1 (2023) ini sudah memberikan hal terbaiknya dalam berbagai aspek. Makin gak sabar untuk bagian kedua dan ketiganya!


[8/10Bintang]

Saturday, 15 April 2023

[Review] Khanzab: Misteri Setan Pengganggu Saat Sholat Yang Berasal Dari Kejadian Mengerikan!



#Description:
Title: Khanzab (2023)
Casts: Yasamin Jasem, Tika Bravani, Arswendi Beningswara, Munggaran Meldrat, Rizky Hanggono, Fuad Idris, Vonny Anggraini, Badriyah Afiff, Sabian
Director: Anggy Umbara
Studio: Dee Company, Umbara Brothers Films


#Synopsis:
Setelah kematian sang ayah yaitu Pak Semedi (Rizky Hanggono) yang sangat tragis, kehidupan Rahayu (Yasamin Jasem) beserta adiknya, Aji (Sabian) dan ibu tirinya, Nuning (Tika Bravani) tak sepenuhnya tenang. Mereka masih saja dianggap sebagai keluarga dukun santet karena dulunya Pak Semedi pernah berprofesi sebagai dukun pengobatan alternatif. Ibu Nuning dan kedua anaknya kini tinggal di sebuah ruko kecil yang merupakan warisan dari Pak Semedi. Setelah memutuskan taubat dan menutup pengobatan alternatifnya, almarhum Pak Semedi mewakafkan rumahnya untuk dijadikan Musholla bagi para pedagang yang ada di pasar.


Setiap harinya Rahayu bekerja sebagai penjaga toko pakaian dan Ibu Nuning berjualan kembang di pasar. Para pedagang lain merasa tak nyaman dan menuduh mereka berdua selalu merebut pembeli dengan ilmu pelet. Melihat kerabatnya yang selalu saja dikucilkan membuat Pak Sentot (Arswendi Beningswara), Pakde dari Ibu Nuning dan Rahayu meminta untuk menjual saja ruko dan kembali tinggal di rumah yang diwakafkan oleh Pak Semedi. Namun Ibu Nuning menolak dengan alasan rumah tersebut sudah dialihfungsikan sebagai Musholla. Ia merasa lebih nyaman tinggal di ruko peninggalan suaminya yang memang diperuntukkan bagi mereka bertiga.



Suatu ketika, Rahayu pergi ke Musholla bekas rumahnya untuk ibadah sholat. Awalnya nampak biasa saja, tapi saat memasuki rakaat kedua, pundak Rahayu disentuh oleh Makmum yang ingin sholat berjamaah. Setelah selesai, Rahayu dibuat terkejut karena dirinya diganggu oleh makhluk Khanzab yang jumlahnya banyak. Ia kemudian berlari dan pergi meninggalkan Musholla. Sejak kejadian itu, Rahayu sering mengalami mimpi buruk dan bisa melihat hal-hal tak kasat mata disekitarnya. Bahkan setiap Rahayu menunaikan ibadah sholat, semakin sering diganggu oleh Khanzab.
Kekacauan semakin tak terkendali disaat orang-orang di sekitar Rahayu mengalami serangan dari ular gaib hingga menimbulkan banyak korban. Hal tersebut memancing amarah warga dan meyakini jika keluarga Ibu Nuning telah melakukan santet kepada warga. Tak terima dengan tuduhan itu, Ibu Nuning pun bersedia melakukan sumpah pocong dengan dibantu oleh Pak Senton dan juga Mbah Surwo (Fuad Idris.


Sementara itu, berbagai petunjuk baru berhasil Rahayu dapatkan ketika ia ibadah sholat dan bertemu dengan Khanzab. Rahayu yakin jika Pak Sentot dan Mbah Surwo mempunyai rahasia besar yang selama ini mereka tutupi. Rahasia apa yang sebenarnya mereka sembunyikan dari keluarga Rahayu?


#Review:
Satu lagi film Indonesia bergenre Horror siap memeriahkan moment libur Lebaran Idul Fitri tahun ini yaitu KHANZAB (2023) produksi Dee Company. Kesuksesan dua film MAKMUM yang mengangkat tema horror religi, kini diteruskan lewat film KHANZAB (2023) dengan sutradara Anggy Umbara. Ide cerita film ini kembali datang dari duo kreator film pendek Makmum yaitu Riza Pahlevi dan Vidya Ariestya. Keduanya lalu mengkombinasikan cerita tentang Khanzab dengan kasus pembantaian dukun santet di Banyuwangi yang menggemparkan pada tahun 1998 lalu.



Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film KHANZAB (2023) yang sukses digelar pada Kamis, 13 April 2023 (note: bertepatan banget dengan ultahku wkwk) di Cinema XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, produser dari Dee Company yaitu Dheeraj Kalwani mengungkapkan jika dirinya dan juga tim kreatif Makmum telah mempunyai rencana jangka panjang untuk membangun jagat sinema Makmum. Tak menutup kemungkinan juga di masa depan sosok Anggy Umbara bisa dilibatkan kembali dalam project-project dari Dee Company, mengingat Pak Dheeraj merasa puas dengan hasil dari film KHANZAB (2023) ini.



Untuk segi cerita, film KHANZAB (2023) memiliki plot yang lumayan padat dibandingkan film-film horror produksi Dee Company yang lain. Ditangan Anggy Umbara dan Dirmawan Hatta selaku tim penulis skenario, plot film ini memfokuskan cerita kepada banyak hal. Paruh pertama film, penonton langsung disuguhkan dengan signature adegan sholat yang diganggu oleh makhluk gaib. Suprisingly meskipun banyak sekali adegan tersebut, tapi eksekusinya cerdik banget. Timing jump scared nya tidak tertebak dan sukses memancing kehebohan seluruh penonton saat Gala Premiere kemarin hahaha. Selain jump scared nya yang cerdik, film KHANZAB (2023) turut menampilkan serangkaian konflik keluarga Rahayu yang dimana seluruh karakternya dibuat abu-abu, alias tidak ada yang sepenuhnya baik dan tidak ada yang sepenuhnya jahat. Treatment cerita tersebut langsung mengingatkanku dengan treatment cerita yang ada di film MANGKUJIWO (2020). Cukup ribet dan penonton tuh dituntut untuk terus fokus disepanjang durasi film. Aku sih yakin, pengaruh Dirmawan Hatta disini sangatlah kuat sebagai penulis naskah yang sebelumnya memang terlibat dalam dua film MANGKUJIWO (2023).
Meskipun memiliki deretan jump scared apik, visual jin Khanzab yang memorable serta alur cerita yang cukup padat, film KHANZAB (2023) ini masih memiliki beberapa kekurangan kok. Salah satunya yaitu penggunaan efek visual CGI yang terlihat masih sangat kasar. Memang agak mustahil juga sih jika praktikal menggunakan seekor ular berukuran besar yang keluar masuk dari mulut manusia. Namun jika berkaca pada efek visual CGI di dua film MANGKUJIWO dan serial TELUH DARAH (2023), apa yang ada di film KHANZAB (2023) ini jauh dari kata memuaskan. Semoga saja di upcoming movie Dee Company selanjutnya, budgeting untuk efek visual bisa ditingkatkan lagi, minimal setara dengan dua judul yang tadi aku sebutkan deh. Selain itu, penggunaan scoring musik disepanjang durasi film menurutku terasa too much. Hampir semua adegan kecuali adegan sholat selalu konsisten diiringi scoring musik yang grande. Telinga penonton benar-benar dibuat kelelahan sih.


Untuk jajaran pemain, penampilan Yasamin Jasem, Tika Bravani, Arswendy Beningswara, Fuad Idris, Vonny Anggraini dan Rizky Hanggono tidaklah buruk. Effort luar biasa yang mereka lakukan bisa dengan mudah dirasakan oleh penonton. Salah satu yang paling apik yaitu saat Tika Bravani yang berani melakukan adegan sumpah pocong. Sumpah sih, itu adegan meskipun terlihat sederhana tapi rasa ngerinya kuat banget. Babak akhir film juga konflik yang pecah diantara keluarga Rahayu tampil sesuai dengan ekspektasi.
Overall, film KHANZAB (2023) cukup berhasil menjadi tontonan yang meriah berkat deretan jump scared apiknya, apalagi bisa ditonton rame-rame saat libur lebaran pasti keseruan di dalam bioskop bakal pecah sih.


[7.5/10Bintang]

[Review] Sewu Dino: Terror Santet 1000 Hari Yang Mengerikan Dan Penuh Darah!



#Description:
Title: Sewu Dino (2023)
Casts: Mikha Tambayong, Agla Artalidia, Givina Lukita, Gisellma Firmansyah, Karina Suwandi, Rio Dewanto, Marthino Lio, Pritt Timothy, Maryam Supraba, Ayez Nassar, Karina Ranau, Dayinta Melira
Director: Kimo Stamboel
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
Ditengah kondisi ayahnya yang sedang sakit-sakitan, Sri (Mikha Tambayong) merasa kebingungan lantaran tak mempunyai biaya untuk membawa ayahnya ke rumah sakit. Sri tak ingin nasib sang ayah sama seperti adiknya yang meninggal gara-gara telat mendapatkan pengobatan. Sri kemudian mencoba untuk meminjam uang pada pemilik warteg tempat ia bekerja disana. Namun untuk kali ini ibu pemilik warteg tidak bisa menolong Sri karena ada keperluan lain. Sri pun disarankan oleh ibu warteg untuk mengikuti seleksi pemilihan asisten rumah tangga yang sedang dibuka untuk keluarga Mbah Karsa Atmodjo (Karina Suwandi).


Dengan iming-iming imbalan sepuluh juta perbulan, banyak warga yang antusias dan rela antri untuk menjadi asisten rumah tangga di keluarga Atmodjo. Sri awalnya tertarik untuk ikutan antri, namun karena dirinya tidak memiliki ijazah, Sri akhirnya mengurungkan niat dan pergi meninggalkan antrian dengan mengendarai sepedanya. Disaat Sri pergi, ia tak sengaja tertabrak oleh mobil yang masuk ke halaman. Karena tidak berhati-hati, supir dari keluarga Mbah Karsa yaitu Sugik (Rio Dewanto) dan Ayu (Karina Ranau) mengajak Sri masuk ke rumah untuk membersihkan luka. Setelah selesai, Mbah Karsa meminta Sri untuk menemuinya secara langsung. Hal tersebut membuat Ayu terkejut karena selama ini Mbah Karsa tidak pernah mau menemui orang asing sama sekali.
Sri terkejut sekaligus takut saat pertama kali melihat secara langsung Mbah Karsa yang tubuhnya penuh dengan luka aneh. Mbah Karsa kemudian berjanji akan memberikan imbalan dengan satu syarat yaitu Sri bekerja dengannya. Setelah Sri menyanggupi untuk bekerja, keesokan harinya Sri dijemput oleh Sugik untuk mulai bekerja di kediaman Mbah Karsa. Di dalam mobil sudah ada dua orang lainnya yaitu Dini (Agla Artalidia) dan Erna (Givina Lukita). Mereka bertiga siap mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga Mbah Karsa.



Dalam perjalanan itu, mobil mereka tidak menuju ke rumah Mbah Karsa melainkan masuk ke dalam hutan. Sri dan Erna merasa aneh mengapa mereka jadi masuk ke hutan. Setelah itu, mobil yang dikendarai Sugik tiba di depan sebuah rumah kayu. Sri, Dini dan Erna diminta masuk ke rumah tersebut untuk bertemu dengan Mbah Tamin (Pritt Timothy) yang merupakan kerabat dari keluarga Atmodjo. Rupanya Sri, Dini dan Erna ditugaskan untuk merawat cucu dari Mbah Karsa yaitu Della (Gisselma Firmansyah) di rumah tersebut. Dini yang sebelumnya sudah pernah menjalani pekerjaannya itu diminta Mbah Tamin untuk membimbing Sri dan Erna. Disana mereka harus melakukan ritual Basuh Sedo atau memandikan dengan menggunakan air yang diberi kembang tujuh rupa pada Della yang terkena serangan santet dan dirasuki mahkluk gaib bernama Sengarturih. Ritual Basuh Sedo tersebut harus dilakukan sebelum matahari terbenam agar Sengarturih tetap terkendali dan tidak membahayakan banyak orang. Sri dan Erna yang awalnya ketakutan dan memutuskan untuk tidak jadi bekerja pada keluarga Atmodjo terpaksa harus tetap menjalankan tugas tersebut lantaran sudah menjalani perjanjian dengan Mbah Karsa.


Hari pertama tinggal di rumah kayu itu, Dini mengajari Erna dan Sri tentang tata cara melakukan Basuh Sedo pada Della. Langkah pertama, mereka harus memutar rekaman suara Mbah Karsa yang sudah dipersiapkan. Setelah itu, masukan air ke dalam wadah bersama dengan kembang tujuh rupa. Proses memandikan Della harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebelum membuka kain penutup dan keranda, mereka diharuskan mengikat kaki dan tangan Della agar aman. Setelah semua tahapan dilakukan, proses Basuh Sedo tubuh Della berjalan dengan lancar.
Selama tinggal di rumah tersebut, Sri sering mengalami mimpi buruk. Selain itu, Sri juga terkadang sering mendengar suara asli Della yang meminta pertolongan dari ruangannya yang terkunci. Namun hal tersebut tidak terjadi pada Dini dan juga Erna. Dini meminta Sri untuk tidak berpikiran aneh-aneh selama tinggal disana agar proses ritual Basuh Sedo untuk Della tetap terkendali sampai menuju hari ke-1000. Mbah Karsa berjanji, jika Della berhasil melalui hari ke-1000 berkat bantuan Sri, Dini dan Erna maka Della akan terbebas dari kiriman santet serta Sengarturih.


Permasalahan muncul disaat beberapa hari menjelang hari ke-1000. Sri yang mendapat giliran untuk Basuh Sedo, tiba-tiba saja kaset rekaman suara Mbah Karsa terdengar lain dari biasanya. Selain itu, mereka bertiga juga melihat aktifitas tak wajar dari Mbah Tamin dan Sugik yang sedang menggali liang lahat ukuran cukup besar di halaman rumah. Keadaan semakin mengerikan saat Dini dan Sri telat melakukan Basuh Sedo yang menyebabkan Della menjadi sangat agresif. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka disana? Benarkah Sri, Dini dan Erna akan ditumbalkan demi kesembuhan Della?



#Review:
Sukses besar dengan film KKN DI DESA PENARI (2022) yang berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 10 juta penonton, MD Pictures siap menghadirkan film horror terbaru yang diadaptasi lagi dari salah satu Thread Twitter Viral milik akun @SimpleManM81378523 yaitu SEWU DINO (2023). Berdasarkan testimoni para pengguna Twitter, banyak yang mengatakan jika kisah Sewu Dino ini jauh lebih mengerikan daripada kisah KKN Di Desa Penari. MD Pictures sangat optimis, film SEWU DINO (2023) siap mendulang kesuksesan karena tayang perdana di bioskop pada moment libur Lebaran Idul Fitri tahun ini, tepatnya mulai tanggal 19 April 2023.


Aku berkesempatan hadir pada acara pemutaran perdana dan Gala Premiere film SEWU DINO (2023) pada Rabu, 12 April lalu di Cinepolis Senayan Park, Jakarta Pusat. Acara Gala Premiere film ini bertepatan juga dengan Grand Launching bioskop Cinepolis Senayan Park yang dihadiri oleh jajaran direksi Cinepolis Global dan tentunya perwakilan dari MD Pictures yaitu Manoj Punjabi.
Suasana Gala Premiere di bioskop baru memang memberikan sensasi yang mengesankan bagiku. Design dan interior dari bioskop Cinepolis Senayan Park sangat mengagumkan. Konsep Double Decker dengan view indah dari Danau Taman Ria Senayan menjadikan area Lobby Cinepolis VIP dan Cinepolis Reguler terasa makin mengesankan. Yang tak kalah memukau, seluruh teater yang ada di Cinepolis Senayan Park Jakarta ini sudah mendukung Dolby Atmos dan projector tercanggih saat ini. Jadi tak heran sensasi audio dan visual saat menonton disini benar-benar memuaskan. Pak Manoj Punjabi dan jajaran pemain film SEWU DINO (2023) juga dibuat takjub dengan hadirnya bioskop baru Cinepolis Senayan Park, Jakarta. Lokasinya yang sangat strategis dan didukung dengan kecanggihan teknologi membuat bioskop ini bisa menjadi lokasi baru untuk menggelar hajatan Gala Premiere film-film Indonesia ataupun dari luar. 
Untuk segi cerita, film SEWU DINO (2023) yang digarap oleh Kimo Stamboel ini tampil penuh dengan teka-teki dan misteri di paruh awal film. Set-up cerita paruh awal film datang dari kondisi ekonomi Sri yang serba terbatas dan membutuhkan uang untuk ayahnya yang sakit. Latar belakang dan motivasi karakter Sri sudah mumpuni untuk rela bekerja pada keluarga Atmodjo.




Alur cerita semakin menarik saat film mulai memperkenalkan keluarga Atmodjo yang sedang berusaha menghentikan serangan santet pada cucu mereka yaitu Della. Aku yakin semua penonton pasti beranggapan jika keluarga Atmodjo menjadi antagonis dalam film ini. Selain itu, serangkaian adegan terasa sangat solid dan setia dengan versi Thread Twitter nya. Kimo Stamboel kemudian bermain-main dengan empat karakter perempuan saat berada di rumah kayu. Pada bagian ini, banyak hal yang cukup disayangkan. Entah kenapa sang sutradara terasa main aman banget untuk menebar kengerian dan sensasi horror di film ini. Bahkan level kesadisan yang ditampilkan oleh karakter Della di film ini masih kalah jauh dengan film IVANNA (2022). Sekilas, treatment setan kerasukan yang dialami Della juga agak mirip dengan visualisasi orang kesetanan di franchise film EVIL DEAD. Lokasi cerita yang hanya disitu-situ juga membuatku bosan khususnya di pertengahan film. Beberapa adegan Basuh Sedo terasa repetitif namun suasana horrornya tidak terlalu mencekam. Untungnya film ini masih memiliki serangkaian plot twist yang eksekusinya cukup baik meskipun masih bisa di-develop lebih matang lagi. Terdapat dua adegan jump scared yang kemunculannya sangat efektif. Bikin kaget maksimal!
Babak final battle juga seharusnya bisa lebih ugal-ugalan lagi, tapi ternyata eksekusinya menurutku masih nanggung dan terlalu main aman. Malah di beberapa bagian terasa kurang rasional menurutku, terutama untuk luka-luka yang dialami oleh para karakter. Tapi hal tersebut bisa saja masuk akal jika tim penulis naskah menceritakan orang-orang yang sudah mengabdi pada keluarga Atmodjo akan jadi kebal dari serangan apapun. Namun sayang, disini tidak ada penjelasannya sama sekali, sehingga menimbulkan tanda tanya.


Terlepas dari kekurangan yang sudah disebutkan, film SEWU DINO (2023) masih memiliki nilai plus di bagian tata teknis yang jauh lebih proper dibandingkan film KKN DI DESA PENARI (2022). Nonton film SEWU DINO (2023) di bioskop yang menggunakan fitur Dolby Atmos benar-benar menakjubkan! Soundnya makin crispy dan makin menggelegar dahsyat. Meskipun level kengerian dan horrornya masih kurang memuaskan, film SEWU DINO (2023) masih berhasil sebagai film pembuka untuk jagat sinema horror dari SimpleMan. Makin gak sabar untuk melihat konflik yang sebenarnya terjadi diantara keluarga Karsa Atmodjo dengan Sabdo Kuncoro di film JANUR IRENG!



[7.5/10Bintang]

Tuesday, 11 April 2023

[Review] Marui Video: Kisah Rekaman Video Terkutuk Yang Dirahasiakan Korea Selatan!




#Description:
Title: Marui Video (2023)
Casts: Seo Hyun-Woo, Jo Min-Kyung
Director: Yoon Joon-Hyeong
Studio: KT Alpha, Balpo Plan, Brother Pictures, Clover Films, CBI Pictures


#Synopsis:
Sebuah losmen di pinggiran kota di Korea Selatan, digegerkan dengan kasus pembunuhan remaja wanita oleh pacarnya sendiri. Pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa sebuah rekaman video yang memperlihatkan si pelaku dengan tega membunuh korban saat sedang berduaan di losmen tersebut. Tak membutuhkan waktu lama, si pelaku berhasil ditangkap. Namun saat menjalani proses hukuman, pelaku selalu bertingkah aneh dan mengatakan jika dirinya tak bersalah telah membunuh korban. Setelah beberapa waktu menjalani hukuman, pelaku memilih untuk bunuh diri saat mendekam di penjara. Pihak kepolisian sepakat untuk menutup kasus tersebut dan barang-barang bukti yang ditemukan disimpan dengan hati-hati oleh pihak kejaksaan agar tidak bocor ke publik.
Dua puluh tahun berlalu, sekumpulan reporter tertarik untuk melakukan investigasi tentang kasus pembunuhan di losmen itu. Berbekal mempunyai kerabat dekat di kejaksaan, Kim (Seo Hyun-Woo) mencoba untuk meminta akses untuk menemukan barang bukti video rekaman yang disembunyikan di ruang bawah tanah kantor kejaksaan. Bersama dengan ketiga rekannya, Kim akhirnya berhasil menemukan salinan video rekaman pembunuhan itu.
Selama melakukan investigasi, Kim dan yang lainnya menemukan banyak sekali kejanggalan dalam video rekaman tersebut. Selain melihat gerak-gerik pelaku yang seperti orang kesurupan, mereka juga menemukan penampakan aneh berwujud seorang pria dengan mengenakan pakaian serba hitam. Mereka berempat semakin tertarik untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada pelaku dan juga korban di video rekaman tersebut. Penelusuran terus dilakukan seperti mendatangi langsung tempat kejadian perkara, mewawancarai para warga disekitar losmen dan mencari latar belakang dari orang-orang yang ada dalam video tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Kim dan ketiga rekannya semakin sering merasakan gangguan dari makhluk tak kasat mata. Serangkaian kejadian supranatural itu membawa mereka ke sebuah rumah terbengkalai yang dianggap berhantu oleh warga sekitar. Rupanya, kasus pembunuhan yang sengaja direkam tersebut bukanlah aksi pembunuhan biasa. Apa yang sebenarnya terjadi? Mampukah Kim dan rekan-rekannya mengungkap misteri yang selama ini tak terkuak?


#Review:
Korea Selatan kembali menghadirkan sebuah film bertema Found Footage Mockumentary berjudul MARUI VIDEO (2023). Film ini memiliki premis yang sangat menggiurkan yaitu tentang barang bukti berupa rekaman video yang dianggap terlalu brutal dan dirahasiakan oleh pihak kepolisian agar tidak bocor ke publik. Tapi setelah kita menontonnya, video tersebut tak sebrutal yang disebutkan kok. Rekamannya hanya memperlihatkan seorang pria yang menusuk perut pacarnya kemudian setelah membunuhnya, hanya melakukan gerakan-gerakan aneh saja.


Paruh awal film, MARUI VIDEO (2023) berfokus pada bagian investigasi yang dibuat sangat detail dan intens. Hampir separuh durasi film ini dihabiskan untuk hanya untuk menyelidiki saja seperti melakukan wawancara, menelusuri tempat kejadian perkara dan detail-detail lainnya agar misteri bisa terpecahkan. Namun sayang, moment investigasi yang sangat detail itu harus membutuhkan atensi yang sangat tinggi dari penonton agar bisa memahami kejutan tentang tragedi gelap dari sebuah keluarga. Selain itu, film ini juga menurutku sangat minim jump scared khas film-film Mockumentary. Disatu sisi memang sih, jadi berasa lebih real. Namun disisi lainnya, aku yakin penonton juga sangat membutuhkan jump scared efektif biar sensasi kejutannya lebih maksimal.


Setelah berfokus pada investigasi masa lalu sebuah keluarga yang cukup melelahkan, paaa paruh akhir film barulah MARUI VIDEO (2023) ini menghadirkan suasana horror khas Found Footage-nya. Kekacauan yang terjadi sebetulnya masih dalam batas wajar. Namun yang agak mengganjal mungkin treatment horror yang hadir pada 25 menit terakhir terasa menghancurkan treatment investigasi kriminal yang sudah dibangun dengan solid di paruh awal film. Jadinya terasa tidak konsisten. Cukup disayangkan.


[6.5/10Bintang]

Sunday, 2 April 2023

[Review] Shazam! Fury Of The Gods: Musuh Baru Dari Atlas Yang Mengancam Dunia



#Description:
Title: Shazam! Fury of The Gods (2023)
Casts: Zachary Levy, Asher Angel, Adam Brody, Jack Dylan Grazer, Ross Butler, Ian Chen, DJ Cotrona, Jovan Armand, Grace Caroline Currey, Meagan Good, Faithe Herman, Rachel Zegler, Lucy Liu, Helen Mirren, Djimon Hounsou, Marta Milans, Cooper Andrews, Gal Gadot
Director: David F. Sandberg
Studio: New Line Cinema, DC Studios, The Safran Company, Warner Bros Pictures


#Synopsis:
Setelah berhasil mengalahkan dan menangkap Thaddeus Sivana (Mark Strong), Billy Batson (Asher Angel) dan rekan-rekannya yaitu Freddy (Jack Dylan Grazer), Eugene (Ian Chen), Pedro (Jovan Armand), Mary (Grace Caroline) dan Darla (Faithe Herman) hidup damai di Philadelphia. Berkat kekuatan Shazam! yang dimiliki, diam-diam mereka selalu melakukan aksi heroik dan menyelamatkan banyak orang dari hal-hal berbahaya.
Seiring berjalannya waktu, usia Billy dan yang lainnya terus bertambah dewasa. Mereka pun kini mempunyai kesibukan masing-masing. Hal tersebut membuat Billy khawatir jika suatu saat nanti berpisah dan meninggalkan kedua orang tua asuh mereka yaitu Rosa (Marta Milans) dan Victor (Cooper Andrews). Saat mereka menjadi Shazam! (Zachary Levy), Billy selalu meminta rekan-rekannya untuk selalu bersama dalam situasi apapun.
Suatu ketika, keluarga Shazam! melihat kabar berita di televisi tentang aksi pencurian tongkat sihir milik The Last Shazam (Djimon Honsou) yang ada di museum Athena, Yunani. Aksi pencurian tersebut dilakukan oleh dua orang perempuan dari Atlas yaitu Hespera (Helen Mirren) dan Kalypso (Lucy Liu). Keduanya datang ke bumi untuk mengambil tongkat sihir Shazam sekaligus melancarkan balas dendam pada planet bumi atas kehancuran Atlas di masa lalu. Mereka berencana mengubah bumi menjadi Atlas yang baru dengan cara menanamkan benih Golden Apple dari pohon kehidupan yang mereka bawa. Hespera dan Kalypso semakin powerful setelah berhasil menyatukan tongkat sihir berkat kekuatan dari The Last Shazam yang mereka tahan di kediaman mereka.
Disisi lain, Freddy berusaha untuk bisa menjadi pahlawan seorang diri. Terkadang ia diam-diam menjalankan misi menolong warga tanpa sepengetahuan keluarganya. Suatu ketika, Freddy bertemu dengan seorang remaja cantik bernama Anna (Rachel Zegler) yang tak sengaja menolongnya saat sedang dibully oleh teman-teman jahilnya. Pertemuan Freddy dan Anna menimbulkan rasa suka satu sama lain diantara mereka. Namun sayang, kedekatan yang terjalin diantara mereka menimbulkan kekesalan dari Kalypso dan juga Hespera, karena Anna merupakan anak ketiga dari Atlas yang bernama Anthea. Dengan tongkat sihir yang dimiliki, Kalypso kemudian menyerap kekuatan dewa dari tubuh Freddy sehingga tak bisa berubah wujud menjadi Shazam. Freddy kemudian diculik oleh mereka bertiga agar bisa memancing anggota keluarga Freddy lainnya.
Billy dan yang lainnya kemudian mencari cara agar bisa menyelematkan Freddy sekaligus mencari tahu tentang tiga perempuan Atlas itu. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata Hespera, Kalypso dan Anthea datang ke bumi untuk balas dendam dan merebut kekuatan dewa Shazam. Mereka kemudian menyusun rencana untuk menghentikan rencana jahat dari tiga perempuan Atlas itu.
Kekacauan semakin tak terkendali disaat Kalypso akhirnya mengeluarkan Naga Ladon untuk membantunya melenyapkan Billy dan yang lainnya. Selain itu, dengan hadirnya Ladon tersebut mempermudah Kalypso untuk tetap melanjutkan rencananya meskipun Hespera dan Anthea semakin tidak setuju dengan rencana yang telah disepakati. Akankah Billy dan yang lainnya berhasil mengagalkan rencana Kalypso?


#Review:
Empat tahun setelah film pertamanya yang sukses menyita perhatian para penggemar film superhero, Warner Bros Pictures dan DC Studios akhirnya merilis sekuel film SHAZAM! FURY OF THE GODS (2023) pada pertengahan Maret lalu di bioskop. Film ini digadang-gadang sebagai salah satu film DCEU terakhir sebelum era baru DC Universe yang tengah dipersiapkan oleh James Gunn dan Peter Safran.


Untuk segi cerita, film SHAZAM! 2 (2023) memang mengalami pengembangan lebih besar dari film pertamanya. Hal tersebut terlihat dari naskah skenario yang memperdalam hubungan internal di keluarga Shazamily. Plot tentang rasa khawatir serta proses pencarian jati diri remaja yang kini beranjak dewasa eksekusinya masih bagus. Yang cukup disayangkan bagiku, perbedaan jomplang antara Billy dengan alter egonya masih terlalu kentara banget. Selain itu, pengembangan cerita dari karakter Mary yang diperankan Grace Caroline malah mengalami perubahan yang cenderung mundur. Padahal di film pertamanya, ia mengalami dilema antara melanjutkan kuliah atau tetap bersama keluarga. Selain itu, kehadiran tiga sosok Villain kali ini sebetulnya memiliki tujuan yang jelas. Namun entah mengapa seiring berjalannya durasi film, sosok pemimpin dari Daughters of Atlas yaitu Hespera paling plin-plan dibandingkan Kalypso dan Anthea. Semua amarah yang sudah terbangun dengan cukup baik di awal film jadinya sia-sia. Sayang banget sih sosok aktris legendaris Hollywood yaitu Helen Mirren mendapatkan jatah set-up karakter yang cukup mengecewakan bagiku. Penampilan Rachel Zegler dan Lucy Liu juga menurutku masih jauh dari kata memuaskan. Mereka masih kerasa banget kaku terutama saat moment fighting dengan Shazamily. Selain itu, alur cerita untuk mengakhiri konflik yang sudah terjadi juga terasa melelahkan. Kemunculan Wonder Woman juga tidak bisa menjadi penyelamat untuk keseluruhan cerita film ini.
Untuk segi visual, film SHAZAM! 2 (2023) memang mengalami peningkatan sangat drastis dari film pertamanya. Penonton disuguhkan dengan visual monster-monster mengerikan, kehancuran kota yang masif hingga kemunculan naga yang bertubuh seperti Groot. Namun sayang, beberapa bagian visual efeknya masih kerasa banget. Terutama saat naga terbang bersama dengan Kalypso. Duh CGI banget. Overall, film SHAZAM! 2 (2023) menurutku pribadi masih lebih baik daripada film BLACK ADAM (2022) namun gagal menyaingi film pertamanya.


[7/10Bintang]