Monday, 30 October 2023

[Review] Budi Pekerti: Cerita Cancel Culture Yang Menimpa Guru Bimbingan Konseling!



#Description:
Title: Budi Pekerti (2023)
Casts: Sha Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, Dwi Sasono, Omara Esteghalal, Ari Lesmana
Director: Wregas Bhanuteja
Studio: Rekata Studios, Kaninga Pictures


#Synopsis:
Pandemi CoVid-19 tak menghalangi aktifitas belajar mengajar di sekolah. Para guru dan siswa tetap bisa berinteraksi secara daring dengan memanfaatkan teknologi serta internet. Hal tersebut diterapkan dengan baik oleh salah satu guru BK (Bimbingan Konseling) yang ada di Yogyakarta yaitu Ibu Prani (Sha Ine Febryanti). Meskipun tidak tatap muka secara langsung, Ibu Prani selalu konsisten memberikan pelajaran pada murid-muridnya dengan cara yang unik. Hal tersebut cukup efektif meningkatkan minat belajar serta disukai oleh para muridnya di sekolah.


Setelah jam mengajar selesai, Ibu Prani adalah seorang istri sekaligus ibu dari dua anak yang sudah beranjak dewasa. Anak pertama yaitu Tita (Prilly Latuconsina), anggota band indie yang kini sedang disibukkan dengan bisnis pakaian Thrifting di sosial media. Anak kedua yaitu Muklas (Angga Yunanda), content creator lokal dengan konten dunia animalia sebagai andalannya. Sementara itu, sang suami yaitu Pak Didit (Dwi Sasono), mengalami depresi berat setelah beberapa bisnisnya bangkrut akibat pandemi CoVid-19. Hal tersebutlah yang menyebabkan kondisi perekonomian keluarga Ibu Prani menjadi serba terbatas. Untungnya, penghasilan yang didapatkan Tita dan Muklas bisa sedikit meringankan beban finansial orang tua mereka. Sedikit harapan datang dari pihak yayasan sekolah yang hendak mencalonkan Ibu Prani sebagai calon wakil kepala sekolah. Kabar tersebut menjadi kabar yang membahagiakan, karena jika Ibu Prani terpilih, maka ia akan mendapatkan gaji yang lebih besar dan bisa memperbaiki kehidupan ekonomi rumah tangganya.


Suatu hari, Ibu Prani pergi ke pasar untuk membeli kue putu milik Mbah Rahayu yang sedang viral di sosial media. Ia pun dengan sabar mengikuti sistem antrian karena banyak sekali pembeli berdatangan untuk menikmati kue putu viral tersebut. Disaat sedang mengantri, Ibu Prani melihat ada kecurangan yang dilakukan oleh salah satu pembeli. Orang yang malas antri tersebut sengaja melakukan praktek jasa titip pesanan kue putu kepada pembeli yang antriannya sudah dekat. Pesanan yang dititipkan pun jumlahnya banyak dan menyebabkan antrian semakin lama dan panjang. Melihat kecurangan tersebut, Ibu Prani langsung menegur orang tersebut agar tidak curang dan mengikuti aturan. Namun sayang, reaksi dari orang yang ditegur Ibu Prani malah marah-marah. Ibu Prani membalasnya dan mengatakan orang tersebut berbohong.



Situasi semakin memanas dan Mbah Rahayu pun meminta para pembelinya untuk tenang. Tak terima dengan perlakuan orang yang menyerobot tersebut, Ibu Prani langsung pergi meninggalkan antrian.
Keesokan harinya, video marah-marah Ibu Prani di tukang kue putu Mbah Rahayu viral di sosial media. Dalam rekaman yang berdurasi 15 detik tersebut, terdengar Ibu Prani mengumpat di hadapan Mbah Rahayu. Ibu Prani terkejut dan berusaha meluruskan jika ia tidak mengumpat kata kasar dan tidak memarahi Mbah Rahayu, tapi ia memarahi orang yang melakukan jasa titipan di antrian. Sejak saat itu, nama Ibu Prani terus diperbincangkan di sosial media dan para warganet menghujatnya habis-habisan.


Kejadian tersebut langsung diketahui oleh Muklas dan juga Tita. Mereka percaya jika sang ibu tak sepenuhnya salah atas insiden yang terjadi di tempat kue putu milik Mbah Rahayu. Untuk meredam hujatan dari warganet, Ibu Prani memutuskan buka suara melalui video klarifikasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. Setelah video klarifikasi tayang di sosial media, sebagian besar warganet mulai percaya terhadap video klarifikasi tersebut. Para alumni siswa sekolah yang diketuai oleh Uli (Annisa Hertami) pun ikut angkat suara dan sepenuhnya mendukung Ibu Prani. Untuk memperbaiki reputasi sang ibu, Muklas dan Tita juga menelusuri informasi lebih detail tentang sosok pria yang bertengkar dengan sang ibu melalui penelusuran di sosial media.


Meskipun sudah memberikan video klarifikasi, tak sedikit warganet yang masih membenci Ibu Prani dan menginginkannya untuk tidak lagi menjadi guru di sekolah. Hal tersebut membuat pihak yayasan sekolah dan komunitas senam aerobik merasa khawatir. Mereka tak ingin ikut terseret pada kasus yang menimpa Ibu Prani. Mereka juga meminta Ibu Prani untuk absen dari segala kegiatan sekolah sampai semua masalah terselesaikan.
Ditengah reputasi Ibu Prani yang semakin menurun, muncul lagi masalah baru disaat sebuah video klarifikasi yang membalas sekaligus menyerang Ibu Prani. Selain itu, muncul juga video lain dari salah satu alumni bernama Gora (Omara Esteghlal) yang mengejutkan banyak orang. Bisnis Thrifting milik Tita dan Endorsement yang masuk kepada Muklas pun terkena dampak dari permasalahan ibu mereka. Bagaimanakah nasib selanjutnya dari keluarga Ibu Prani?


#Review:
Tahun 2022 lalu, sutradara muda asal Yogyakarta yaitu Wregas Bhanuteja menggegerkan industri perfilman tanah air dengan debut film layar lebarnya yaitu PENYALIN CAHAYA (2022). Film tersebut sukses borong 12 Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 termasuk kategori Film Indonesia Terbaik. Di tahun ini, Wregas siap merilis film Indonesia terbaru berjudul BUDI PEKERTI (2023) yang akan tayang serentak di bioskop mulai 2 November 2023. Bukan Wregas jika tak menggegerkan lagi industri perfilman Indonesia. Film BUDI PEKERTI (2023) menyabet 17 nominasi Festival Film Indonesia 2023 dan sukses tayang perdana di Toronto International Film Festival, SXSW Sydney dan Jakarta Film Week tahun 2023
Aku berkesempatan hadir untuk menonton film BUDI PEKERTI (2023) pada pagelaran Jakarta Film Week yang sukses diselenggarakan pada 25-29 Oktober 2023 lalu di CGV Cinemas Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Film ini terpilih sebagai film pembuka sekaligus masuk nominasi Global Feature Awards Jakarta Film Week.



Untuk segi cerita, film BUDI PEKERTI (2023) menyajikan cerita tentang fenomena cancel culture terhadap seorang guru gara-gara video viral di sosial media. Wregas Bhanuteja dengan kembali berhasil mengangkat beberapa issue yang saat ini sering kita temukan dalam dunia sosial media. Tak perlu mengandalkan kecanggihan gadget atau visual serba modern, film BUDI PEKERTI (2023) justru jauh lebih menampar para penontonnya lewat cerita yang dialami oleh keluarga Ibu Prani. Konflik dan masalah yang terjadi di film ini dibangun dari kehidupan warganet di sosial media seperti fenomena cancel culture berdasarkan video singkat, clickbait, hamba konten hingga aksi balas-balasan video klarifikasi semuanya ada disini. Rentetan permasalahan tersebut bagaikan bola salju yang terus menggelinding, makin membesar dan menimbulkan banyak masalah.
Yang menarik, Wregas juga kembali menyentil institusi pendidikan yang selalu memprioritaskan reputasi baik ketimbang membela orang-orang yang disalahkan. Jika harus dibandingkan dengan film sebelumnya, film BUDI PEKERTI (2023) jauh lebih relatable dan ringan untuk penonton. Yang paling aku suka selanjutnya yaitu sisi realistis selalu ditonjolkan dengan maksimal oleh sang sutradara. Bahkan ending dari film ini berhasil menyentuh hati dan emosional penonton. Definisi balas budi untuk Ibu Prani sukses membuat satu Auditorium CGV Cinemas Grand Indonesia kemarin terharu, menangis dan tepuk tangan penonton! Gokil bangeeet!


Untuk jajaran pemain, penampilan ensemble casts keluarga Ibu Prani berhasil berbagi tugas dengan sangat baik. Sha Ine Febriyanti berhasil menghidupkan karakternya dengan luar biasa. Bahasa tubuh dan gesture nya benar-benar hidup. Menariknya, Wregas bisa menyajikan tanda tanya besar dari karakter Ibu Prani, apakah sepenuhnya ia bersalah? Atau sebenarnya Ibu Prani memang ngelés aja dan dibantu oleh dua kata yang penyebutannya memang terasa mirip? Penampilan Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina pun harus mendapat apresiasi karena peran mereka sebagai "jamet" kakak beradik berada di level yang memukau. Penggunaan bahasa Jawa dari karakter Tita dan Muklas medhok dan meyakinkan banget. Best performance from Angga Yunanda and Prilly Latuconsina so far. Jadi penasaran dengan treatment sang sutradara yang bisa menyulap dua aktor muda ibukota ini jadi wong jowo banget. Terbatasnya penampilan Dwi Sasono tak menjadi masalah besar di film ini. Timingnya selalu tepat dan masih bisa masuk menjadi bagian cerita permasalahan keluarga Ibu Prani. Apresiasi selanjutnya harus diberikan kepada Omara Esteghlal yang memberi kejutan tak terduga dengan kisahnya sebagai Gora. Akting bersama dengan Ibu Prani di menjelang akhir film benar-benar nge-blend banget!


Overall, film BUDI PEKERTI (2023) memang sangat layak untuk mendapat apresiasi setinggi-tingginya baik dari tingkat festival, maupun dari para penonton yang menonton filmnya di bioskop. Salah satu film Indonesia TERBAIK di tahun ini. Go see it only in cinemas November 2nd!


[9.5/10Bintang]

Thursday, 26 October 2023

[Review] Mohon Doa Restu: Drama Heboh Menjelang Pernikahan Yang Melibatkan Orang Tua!



#Description:
Title: Mohon Doa Restu (2023)
Casts: Syifa Hadju, Jefri Nichol, Cut Mini, Sarah Sechan, Kiki Narendra, Dea Panendra, Abdurrahman Arif, Del Vikesha, Maria Theodore, Donny Kesuma, Wenny Rosaline
Director: Ody C. Harahap
Studio: Screenplay Films, Rapi Films, IFI Sinema


#Synopsis:
Meskipun masing-masing telah berkeluarga, persahabatan Widi (Cut Mini) dan Ira (Sarah Sechan) tetap terjalin dengan baik. Untuk menjaga silaturahmi, mereka saling berkabar tentang segala aktifitas rumah tangga yang dijalani. Sebagai seorang ibu, Widi dan Ira selalu khawatir dengan kedua anak mereka yaitu Mel (Syifa Hadju) dan Satya (Jefri Nichol) karena tak kunjung mendapatkan jodoh yang sesuai dengan kriteria mereka.
Saat ini, Satya sedang berpacaran dengan Monica (Maria Theodore). Namun sayang, sang ibu dan keluarga besarnya kurang setuju gara-gara Monica tidak bisa memenuhi segala kriteria yang diinginkan oleh ibunya Satya. Sementara itu, Mel yang tinggal di Bandung ia berpacaran dengan seorang sutradara muda yaitu Rama (Del Vikesha). Hubungan mereka pun tak bisa bertahan lama karena Rama terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan sering kepergok pergi berduaan dengan asistennya. Mel pun memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Rama.
Widi dan Ira kemudian berencana untuk menjodohkan Satya dengan Mel. Keduanya sangat yakin jika anak-anak mereka bisa menjadi pasangan yang cocok karena sudah saling mengenal sejak kecil. Untuk melancarkan rencana perjodohan tersebut, Ira siap pindah ke Bandung agar bisa dekat dengan keluarga Widi. Kabar tersebut langsung disambut baik oleh Widi. Mereka sudah tidak sabar untuk segera menjodohkan kembali Mel dan Satya.
Seiring berjalannya waktu, kebersamaan yang terjalin diantara Mel dan Satya setelah lama berpisah membuat kenangan manis saat mereka masih kecil kembali muncul. Kala itu, Mel dan Satya selalu bermain berdua dan sering memeragakan sebagai pasangan suami istri. Dengan status yang sama-sama sedang sendiri, Mel dan Satya akhirnya sepakat untuk menjalin hubungan asmara.
Melihat anak-anak mereka yang kembali berpacaran membuat Widi dan Ira sangat senang. Tanpa menunggu waktu lama, keduanya langsung meminta Mel dan Satya untuk segera menikah. Dengan penuh semangat, Widi dan Ira merencanakan semua persiapan pernikahan mulai dari acara siraman, catering, fitting busana pernikahan, dekorasi hingga sewa gedung. Namun hal tersebut tak disukai oleh Mel. Ia ingin pernikahannya dengan Satya berjalan sesuai keinginan mereka dan bukan diurus oleh orang tua. Namun keinginan Mel tersebut belum bisa dipenuhi oleh Satya karena Satya selalu mematuhi apapun yang diinginkan oleh sang ibu. Satya yakin jika pilihan dari orang tua merupakan pilihan terbaik untuk dijalani.
Melihat sikap Satya yang seperti itu membuat Mel kecewa. Ia pun jadi ragu untuk menikah karena Satya masih saja bergantung kepada ibunya. Ia pun siap bekerja lebih keras untuk mengganti semua biaya pernikahan yang telah dikeluarkan oleh ibu dan ayahnya (Kiki Narendra). Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah Mel dan Satya akan menjadi pasangan suami istri bahagia?


#Review:
Menjelang akhir Oktober tahun ini, Screenplay Films merilis film bergenre komedi drama terbaru yang berjudul MOHON DOA RESTU (2023). Film ini disutradarai oleh Ody C. Harahap dan sudah tayang di bioskop mulai 26 Oktober 2023. Sejak perilisan trailer, film MOHON DOA RESTU (2023) terlihat menjanjikan dan memberi warna baru di industri film Indonesia saat ini karena terlalu didominasi oleh film-film bergenre horror.


Aku berkesempatan hadir pada Press Conference dan Gala Premiere film MOHON DOA RESTU (2023) yang sukses diselenggarakan pada Senin (23/10) lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, Ody C. Harahap membagikan banyak sekali cerita menarik selama proses produksi filmnya. Salah satu yang mencuri perhatian yaitu pengakuan sang sutradara tentang kehebohan duo Cut Mini dan Sarah Sechan. Selama proses pengambilan gambar, Ody C. Harahap mengaku dibuat pusing saat menghadapi dua aktris senior tersebut. Suasana heboh dan penuh canda tawa selalu terjadi gara-gara kelakuan Cut Mini dan Sarah Sechan. Baik itu on-cam ataupun off-cam, energi hiburan mereka tak pernah padam. Meskipun demikian, sang sutradara merasa senang karena proses produksi film kali ini jauh lebih fun dan juga tidak ada drama di balik layar.
Untuk segi cerita, film MOHON DOA RESTU (2023) ini memiliki premis yang cukup menarik dan bisa menjadi related bagi pasangan-pasangan muda yang sedang mempersiapkan acara nikah. Tim penulis naskah yaitu Yayu Yuliani dan Cassandra Cameron berhasil mengemas semua ke-riweuh-an konflik persiapan pernikahan antara orang tua dengan anak. Dua sudut pandang versi Widi Ira dan Mel Satya tentang acara nikah pun bisa tervisualisasikan dengan baik sehingga penonton pun tidak sepenuhnya menyalahkan salah satu dari sudut pandang tersebut. Selain itu, film ini juga berhasil membangun subplot tentang persahabatan dua orang tua yaitu Widi dan Ira dengan cara yang realistis sekaligus fun. Permasalahan personal mereka berdua pun tak luput disajikan dan menjadi salah satu adegan paling memorable yang ada di film ini.
Untuk jajaran pemain, penampilan duo Cut Mini dan Sarah Sechan menjadi nyawa terbesar dalam film MOHON DOA RESTU (2023). Tektokan keduanya yang selalu riweuh dan heboh selalu efektif memancing tawa meriah penonton. Logat sunda dari keduanya pun meyakinkan dan tidak dibuat-buat. Setelah berhasil memancing tawa penonton, mereka berdua juga berhasil menyajikan akting yang emosional tentang kehidupan rumah tangga. Untuk urusan ini, Cut Mini, Sarah Sechan dan Kiki Narendra tak perlu diragukan lagi. Bikin suasana jadi mengharukan. Sementara itu, untuk penampilan Syifa Hadju dan Jefri Nichol, cukup oke dan bisa menjadi pelengkap cerita yang tak kalah menarik dengan ke-riweuh-an kedua orang tua mereka.
Overall, film MOHON DOA RESTU (2023) auto jadi salah satu film komedi paling seru di tahun ini. Ody C. Harahap semakin mengukuhkan sebagai sutradara yang selalu konsisten menyutradarai film bergenre komedi drama dengan kualitas dan hasilnya memuaskan!


[8.5/10Bintang]

Thursday, 19 October 2023

[Review] Indigo: Terror Mengerikan Yang Berasal Dari Korban Tumbal Setan!



#Description:
Title: Indigo (2023)
Casts: Amanda Manopo, Aliando Syarief, Sara Wijayanto, Nicole Rossi, Ryuken Lie, Aruma Khadijah, Ferry Ardiansyah, Mira Asmara, Intan RJ, Amna Shahab, Marcelino Lefrandt, Rina Ritonga
Director: Rocky Soraya
Studio: Hitmaker Studios, Legacy Pictures


#Synopsis:
Beberapa bulan menjelang acara pernikahan, Zora (Amanda Manopo) dihadapkan pada permasalahan adiknya, Ninda (Nicole Rossi) yang didiagnosa oleh dokter mengidap Skizofrenia. Setiap menjelang tengah malam, Ninda selalu merasakan gangguan tak biasa mulai dari bisikan suara hingga penampakan bayangan misterius. Puncaknya, Ninda diserang oleh makhluk gaib dan menyebabkan pingsan.
Kejadian yang menimpa Ninda tersebut membuat kekasih dari Zora yaitu Aksa (Aliando Syarief) khawatir. Ia pun meminta Zora dan adiknya untuk segera menemui paranormal yang pernah membantunya yaitu Ibu Sekar (Sara Wijayanto). Zora menolak saran dari Aksa karena ia sangat tidak mempercayai hal-hal yang tidak rasional.
Setelah Ninda dirawat di rumah sakit, Zora pun melanjutkan kegiatannya di pameran lukisan. Sementara itu, Aksa diberi kepercayaan untuk memimpin proyek pembangunan infrastruktur terbaru di Surabaya. Namun sayang, Zora tidak menyukai jika Aksa tetap bekerja pada proyek tersebut. Zora tidak ingin calon suaminya itu bekerja di perusahaan yang selalu merugikan banyak orang. Ditambah lagi, pemilik perusahaan tersebut merupakan mantan rekan dari mendiang ayahnya yang selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan proyek-proyek besar.
Waktu terus bergulir, gangguan misterius kembali menghantui Ninda. Kejadian kali ini semakin parah dan menyebabkan luka di bagian perutnya. Karena semakin membahayakan, Ninda dan Zora pun akhirnya mau untuk menemui Ibu Sekar. Bersama dengan Aksa, mereka bergegas pergi ke rumahnya. Tiba disana, Ibu Sekar bisa langsung merasakan jika Ninda adalah seorang anak indigo yang memiliki indera keenam serta kemampuan untuk melihat masa depan.
Ternyata, sosok gaib yang selama ini menghantui Ninda adalah setan berwujud wanita hamil bernama Widuri. Setan tersebut ingin merasuki tubuh orang indigo dan berencana untuk melahirkan anak yang ada dalam kandungannya. Ibu Sekar pun meminta bantuan pada Zora untuk bersedia membuka kembali mata batinnya demi menolong Ninda sekaligus menghentikan rencana jahat setan tersebut. Zora akhirnya tersadar jika ia juga memiliki kemampuan sama seperti Ninda. Namun kala itu, mata batinnya sengaja ditutup oleh Ibu Sekar atas permintaan kedua orangtuanya agar setan-setan tak lagi mengincar Zora. Demi keselamatan sang adik, Zora pun akhirnya mau untuk dibukakan kembali mata batinnya.
Terror setan terus berusaha menyerang Zora, Ninda dan Ibu Sekar. Ketiganya berusaha mencari cara agar menghentikan gangguan setan tersebut. Dengan kemampuan indera keenamnya, Zora melakukan Retrokognisi ke masa lalu untuk menemukan jawaban. Setelah ditelusuri, sebuah fakta mengejutkan datang dari generasi keluarga sang kakek yang ternyata melakukan ritual pemujaan setan demi mendapat kekayaan. Mereka menumbalkan seorang ibu hamil kepada setan dan jasadnya dikubur di rumah masa lalu keluarga Zora.
Ibu Sekar langsung menyusun rencana untuk menghentikan terror dari setan tersebut dengan bantuan Aksa, Zora, Ninda beserta kedua anaknya yaitu Daffa (Ryuken Lie) dan Elma (Aruma Khadijah). Akankah mereka berhasil dengan rencana tersebut?


#Review:
Hitmaker Studios is back! Setelah hampir satu tahun absen meramaikan bioskop dengan film horrornya, di bulan Oktober ini Hitmaker Studios merilis film terbaru berjudul INDIGO (2023). Rocky Soraya kembali multitasking sebagai produser, sutradara dan juga penulis cerita untuk film ini.



Untuk segi cerita, film INDIGO (2023) masih setia menggunakan formula tentang karakter yang memiliki indera keenam. Formula tersebut sudah pernah dieksekusi dengan cukup baik lewat dua film MATA BATIN (2019) yang sama-sama disutradarai oleh Rocky Soraya. Serangkaian adegan jump scared dan pergerakan kamera yang dihadirkan film ini pun masih menggunakan signature khas Hitmaker Studios. Jika kamu sudah terbiasa nonton film-film horror Hitmaker Studios, pasti paham letak kesamaannya dimana. Namun sayang, adegan-adegan jump scared yang ada di film ini terasa monoton, membosankan dan tidak bikin takut.
Dengan durasi yang cukup panjang, Rocky Soraya dan Riheam Junianti cukup berhasil mengembangkan naskah cerita menjadi bercabang untuk masing-masing karakter yang ada dalam film ini. Alhasil, semua teka-teki dari masa lalu dan masa kini Zora, Ninda, Aksa hingga keluarga Ibu Sekar pun bisa saling terhubung satu sama lain dengan baik. Kejutan tentang dunia pertumbalan lalu digabungkan dengan rencana setan untuk membuat peradaban baru merupakan salah satu hal paling menonjol sekaligus ambisius dibandingkan film-film horror yang sudah diproduksi Hitmaker Studios. Potensi sekuel sudah jelas pasti ada didepan mata karena premisnya ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan.


Untuk jajaran pemain, come back Amanda Manopo ke layar lebar setelah dua tahun lebih eksis di dunia televisi ini ternyata mengalami progress yang signifikan. Kualitas aktingnya saat melakukan adegan drama terlihat makin matang. Moment sedih dan stress nya pun berasa realistis. Yang paling mengejutkan tentunya saat Amanda Manopo beradegan kerasukan. Sensasinya sungguh mencengangkan! Rocky Soraya lagi dan lagi berhasil membuat aktris spesialis drama keluar dari zona nyamannya dengan melakukan adegan horror yang bikin geleng-geleng kepala. Final battle karakter Zora di akhir film eksekusinya cakep banget! Gak kalah bagus dengan Shandy Aulia, Luna Maya dan Jessica Mila saat membintangi film-film horror Hitmaker Studios terdahulu. Penampilan Aliando Syarief di film ini ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi yang aku harapkan. Rocky Soraya tidak mengulangi kesalahan yang sama karena di film-film horror sebelumnya, ia selalu memberikan plot twist lewat karakter pria nya. Hahahaha. Peran Aliando kali ini dibuat main aman dan tidak dibuat se ugal-ugalan Amanda Manopo.


Untuk urusan visual dan audio, signature khas Hitmaker Studios masih setia diterapkan di film ini. Set lokasi rumah gedongan, tata artistik dan properti yang selalu luxury ditambah dengan penggunaan visual efek yang selalu konsisten bagus dan juga mulus! Rasa rinduku akan film horror penuh kemewahan akhirnya terobati berkat film ini. Namun, aku jadi berharap suatu saat nanti Hitmaker Studios kepikiran untuk membuat project film horror dengan lebih simple dan tak melulu serba luxury. Kira-kira bisa gak nih? Hahaha.
Overall, film INDIGO (2023) cukup memuaskan berkat come back Amanda Manopo ke film layar lebar yang jauh lebih matang dan berani menerima tantangan gila khas Hitmaker Studios.


[8/10Bintang]

Wednesday, 18 October 2023

[Review] The Devil on Trial: Mengungkap Cerita Tersembunyi Dari Salah Satu Kasus Ed & Lorraine Warren!




#Description:
Title: The Devil on Trial (2023)
Casts: Foster Lawrence Hamilton, Raine Van Elsacker, Kathy Rupcic, Hannah Mae Beatty, Adam Caleb Hunt, Beckett Stortini, Robert Woodcock, Victor Serfaty, Susannah Spearin, Kristopher Koehler, David Glatzel, Alan Glatzel, Carl Glatzel, Judy Glatzel, Arne Johnson, Ed Warren, Lorraine Warren, Alan Bono
Director: Christopher Holt
Studio: Dorothy St Pictures, Netflix


#Synopsis:
Agustus tahun 1980, Amerika Serikat digemparkan dengan kasus pembunuhan yang konon si pelaku mengalami kerasukan setan. Kejadian tersebut menimpa seorang pemuda bernama Arne Johnson yang sudah menjadi tersangka kasus penyerangan dan pembunuhan rekan kerjanya, Alan Bono dengan ancaman kurungan penjara selama 25 tahun.
Kejadian tersebut bermula saat keluarga Glatzel tinggal di rumah baru mereka di wilayah Connecticut. Sejak hari pertama pindah ke rumah tersebut, anak ketiga mereka yaitu David Glatzel mengalami gangguan misterius yang menyebabkan ia sangat ketakutan. Orang tuanya menganggap jika anaknya itu hanya mengalami mimpi buruk saja. Seiring berjalannya waktu, David semakin sering diganggu oleh hal-hal gaib. Puncaknya, ia mengalami kerasukan dan hampir mencelakai orang-orang disekitarnya.
Atas saran dari orang-orang disekitar, kedua orang tua David kemudian meminta bantuan pada pasangan suami istri yang dikenal sebagai cenayang yaitu Ed dan Lorraine Warren.
Setelah konsultasi pada Ed dan Lorraine Warren, akhirnya terungkap jika ada entitas berbahaya yang berusaha menguasai David. Ritual pengusiran roh jahat atau Exorcism harus segera dilakukan sebelum semuanya terlambat. Dengan dibantu pendeta dari gereja, Ed dan Lorraine Warren berusaha menyelamatkan David yang sedang dirasuki oleh roh jahat. Melihat adik dari kekasihnya yang kesulitan untuk melepaskan diri dari roh jahat tersebut membuat Arne langsung mendekati David dan meminta roh jahat tersebut untuk berhenti menyakiti David. Arne menawarkan diri untuk dirasuki agar semua ketakutan keluarga Glatzel berakhir.
Apa yang dilakukan Arne itu membuat Ed dan Lorraine Warren terkejut. Mereka jadi khawatir dengan apa yang diucapkan oleh Arne nantinya akan berdampak di kemudian hari. Setelah kejadian tersebut, keluarga Glatzel dan juga David kini bisa hidup dengan tenang dan tak lagi diganggu oleh hal-hal gaib.
Seiring berjalannya waktu, apa yang dikhawatirkan Lorraine Warren akhirnya terbukti. Arne ditangkap oleh pihak kepolisian karena dituduh telah membunuh pemilik rumah perawatan anjing tempat ia bekerja yaitu Alan Bono. Kejadian tersebut membuat Arne terkejut karena ia sama sekali tidak melakukan aksi pembunuhan itu. Ed dan Lorraine Warren berusaha membebaskan Arne dengan meminta bantuan pada pendeta untuk mengumpulkan semua bukti tentang kerasukan yang sempat dialami David kemudian berpindah pada Arne. Namun sayang, peradilan di Amerika Serikat tidak menerima bukti-bukti yang berasal dari kejadian mistis. Arne pun terancam hukuman penjara 25 tahun dan maksimal seumur hidup.
Disisi lain, kakak dari David yaitu Carl Glatzel mengungkap sebuah cerita yang sebelumnya tak pernah terungkap dari kasus kerasukan David dan juga Arne. Carl sangat yakin jika adiknya tidak benar-benar mengalami kerasukan. Sikap dari Ed dan Lorraine Warren ketika mengunjungi rumah mereka pun terasa mencurigakan karena lebih sering memotret dan merekam semua kejadian kerasukan yang dialami oleh David. Puncak rasa kesal keluarga Glatzel terhadap Ed dan Lorraine Warren semakin besar saat mengetahui David tiba-tiba sadar setelah dimarahi oleh Carl dan ayahnya.
Sementara itu, ibu dari Arne tetap yakin jika Arne memang mengalami kerasukan dan tak bersalah atas kasus pembunuhan Alan Bono. Ed dan Lorraine Warren kemudian mengajak ibunya Arne terbang ke Hollywood menemui agensi buku untuk menuliskan cerita yang dialami oleh Arne Johsnon. Ed dan Lorraine Warren menjanjikan jika keluarga Glatzel dan Arne akan mendapatkan keuntungan jika bersedia cerita mereka dipublikasikan menjadi sebuah buku. Enam bulan berlalu, buku yang diterbitkan oleh Ed dan Lorraine Warren tersebut populer dan terjual banyak. Tapi apa yang dijanjikan oleh mereka kepada keluarga Glatzel dan Arne tidak sesuai dengan yang didapatkan.
Hal tak terduga lainnya, David dan Carl Glatzel menemukan banyak catatan milik ibunya yang sudah meninggal. Terdapat salah satu catatan yang tertulis jika sang ibu sudah lama memberikan obat medis Sominex kepada keluarganya secara diam-diam. Setelah ditelusuri lebih jauh, penggunaan obat Sominex dalam jangka panjang bisa menyebabkan perubahan suasana hati, penambahan berat badan dan juga halusinasi. Carl sangat yakin jika adiknya itu tidaklah kerasukan melainkan halusinasi dan dibuat seperti kerasukan karena dikendalikan oleh Ed dan Lorraine Warren.


#Review:
Film dokumenter produksi Netflix memang selalu memberikan insight menarik dan terkadang memancing kontroversi. Kali ini sebuah dokumenter datang dari keluarga Glatzel yang ingin mengungkap cerita tersembunyi dibalik kasus pembunuhan pertama di Amerika Serikat yang dikaitkan dengan kerasukan setan. Film yang berjudul THE DEVIL ON TRIAL (2023) ini hadir dengan konsep interview kemudian reka ulang adegan serta ditutup dengan sebuah plot twist yang bisa saja menggiring opini penontonnya tentang duo cenayang Ed dan Lorraine Warren.
Untuk adegan reka ulang di film ini, mayoritas hampir sama dengan apa yang ada dalam film THE CONJURING: THE DEVIL MADE ME DO IT (2021). Namun di versi film layar lebarnya, mengalami modifikasi cerita lebih horror dan dramatis demi kebutuhan skenario sebuah film. Kejadian sebenarnya yang dialami oleh keluarga Glatzel disini memang menimbulkan tanda tanya. Jika memang benar adanya kerasukan David dan Arne hanyalah efek samping obat Sominex, lalu Ed dan Lorraine Warren berbohong tentang kerasukan tersebut.. Apakah mereka juga berhasil mengelabui para pendeta gereja serta bagaimana caranya juga suara David saat kerasukan jadi terdenga berbeda seperti itu.
Klaim tentang keluarga David dan Arne yang merasa dirugikan dengan kesuksesan Ed dan Lorraine Warren setelah cerita mereka dipublikasikan pun menurutku terasa berlebihan. Disatu sisi, Ed dan Lorraine Warren versi asli mengangkat cerita keluarga Glatzel dan Arne itu sudah mendapat persetujuan. Untuk kebutuhan dijadikan sebuah buku, tentunya harus ada penambahan unsur dramatis dan horror yang lebih besar lagi. Sementara itu, cerita asli yang dialami oleh keluarga Glatzel dan Arne memang terasa jauh dari kata seram jika benar semua yang terjadi itu hanyalah efek samping dari obat Sominex. Setiap cerita asli yang diadaptasi ke media lain seperti buku, cerpen, sinetron, serial hingga film layar lebar pasti akan ada yang namanya proses kreatif. Mungkin dari situlah Ed dan Lorraine Warren bisa berhasil menghadirkan banyak cerita dari kasus-kasus investigasi tentang hal-hal mistis dan kini bisa dilirik menjadi semesta sinema oleh Warner Bros lewat THE CONJURING.

Friday, 6 October 2023

[Review] After Everything: Akhir Drama Percintaan Pasangan Problematik Hardin dan Tessa!



#Description:
Title: After Everything (2023)
Casts: Hero Fiennes Tiffin, Josephine Langford, Louise Lambard, Stephen Moyer, Mimi Keene, Benjamin Mascolo, Cora Kirk, Rosa Escoda, Jessica Webber, Chance Perdomo, Kiana Madeira, Carter Jenkins
Director: Castille Landon
Studio: Voltage Pictures, Wattpad Studios


#Synopsis:
Kesuksesan novel berjudul 'After' yang ditulis oleh Hardin (Hero Fiennes Tiffin) berdasarkan dari kisah cintanya dengan Tessa (Josephine Langford) rupanya tak membuat sang pacar senang. Tessa merasa malu karena Hardin mempublikasikan hubungan asmara mereka tanpa seizin dari dirinya. Tessa pun memilih untuk berpisah dan pergi meninggalkan Hardin. Kandasnya hubungan tersebut membuat Hardin lagi dan lagi susah untuk move-on dari Tessa. Ia pun jadi tidak semangat lagi untuk menulis buku selanjutnya karena masih terbayang-bayang masa lalu bersama Tessa. Hardin kesulitan mendapat ide baru dan membuat pihak penerbit buku sekaligus ayahnya, Christian Vance (Stephen Moyer) kesal karena anaknya itu tak kunjung menyelesaikan buku barunya.
Sang ibu tiri yaitu Kimberly (Arielle Kebbel) meminta Hardin untuk bisa bangkit dari keterpurukan dengan cara berliburan ke Lisbon, Portugal. Sang ibu juga meminta Hardin untuk menemui kembali Nathalie (Mimi Keene) yang dahulu pernah dekat dengan anaknya sebelum pergi ke Portugal. Hardin pun menyambut baik permintaan sang ibu dan keesokan harinya ia terbang ke Portugal.
Setibanya di Lisbon, Hardin langsung menemui Nathalie untuk meminta maaf tentang masa lalu mereka yang dimana video seks keduanya tak sengaja tersebar oleh teman-teman Hardin saat kalah taruhan. Gara-gara kejadian tersebut, Nathalie kehilangan beasiswa dan akhirnya pergi ke Portugal untuk memulai hidup yang baru. Setelah mereka berdua bertemu, Nathalie sudah melupakan semua kejadian di masa lalu dan memaafkan Hardin. Keduanya kini akrab sebagai teman dan Nathalie langsung memperkenalkan Hardin kepada teman-temannya disana.
Selama berliburan di Portugal, Hardin menemukan banyak cerita baru bersama dengan Nathalie dan orang-orang disekitarnya. Berkat Nathalie, ia bisa mendapatkan ide untuk buku barunya dan kali ini ia langsung meminta izin pada Nathalie sebelum dipublikasikan sebagai sebuah novel. Setelah mendapat persetujuan, Hardin pun memberi kejutan dengan memberikan sebuah rumah impian pada Nathalie sebelum ia pergi meninggalkan Portugal.
Setibanya di Inggris, Hardin langsung pergi ke pesta pernikahan adik tirinya, Landon (Chance Perdomo) yang menikah dengan Nora (Kiana Madeira), rekan kerja sekaligus sahabatnya Tessa. Tak disangka, Hardin dan Tessa dipertemukan lagi sebagai Bridesmaid dan Groomsmen untuk acara pernikahan tersebut. Rasa cinta memang tidak pernah hilang dari diri Hardin dan juga Tessa. Keduanya pun sepakat untuk kembali menjalin hubungan yang lebih dewasa. Hardin langsung melamar Tessa dan kemudian menikah.
Beberapa tahun berlalu, Hardin dan Tessa hidup bahagia bersama dengan dikaruniai seorang anak kecil yang sedang menunggu kehadiran anak kedua mereka.


#Review:
Tak terasa, dalam kurun lima tahun terakhir para pecinta film mengikuti perjalanan Toxic Relationship dari couple Tessa Young dan Hardin Scott lewat saga film AFTER (2019). Film yang diadaptasi dari cerita populer di Wattpad ini semakin terasa melelahkan untuk diikuti karena cerita cinta dan konflik yang sudah ada selama lima tahun terakhir masih saja sama yaitu tentang putus nyambung.


Untuk film kelimanya yang berjudul AFTER EVERYTHING (2023), drama putus nyambung dan susah move-on menjadi alur cerita namun dalam sudut pandang dari karakter Hardin. Penonton kini bisa mengetahui background love story di masa lalu Hardin sebelum bertemu dengan Tessa memang masih saja menyebalkan hahaha. Kehadiran karakter baru bernama Nathalie yang diperankan "Ruby" Mimi Keene disini cukup berhasil memberikan suasana segar, karena di empat film sebelumnya selalu berfokus pada karakter baru pria tampan saingan Hardin untuk mendapatkan Tessa. Proses pendewasaan karakter yang paling menonjol malah datang dari Nathalie. Plot flashback tentang kejadian yang menimpanya kemudian berakhir di Portugal dijelaskan dengan padat dan tuntas. Sederet imajinasi dan konflik receh yang dilalui Hardin pun lagi dan lagi hadir disepanjang durasi film. Tidak ada peningkatan sama sekali, masih mengulang dari keempat film sebelumnya. Sosok "musuh" yang Hardin temui di Portugal berasa annoying banget. Padahal si Sebastian ini pacar Nathalie juga bukan, cuma sekedar Akamsi (Anak Kampung Sini) Portugal yang berusaha tebar pesona doang didepan Nathalie wkwkw.
Semua penonton dan penggemar setia pasangan problematik ini pasti sangat berharap Hardin dan Tessa berakhir dengan bahagia. Harapan tersebut memang diwujudkan lewat film ini, namun eksekusinya terlalu predictable dan semakin jauh dari kata rasional. Setidaknya saat mereka jadi Bridesmaid dan Groomsman langsung terpikirkan untuk balikan dengan alasan mendengar pidato dari mempelai pernikahan. WKWKWK. Akhir cerita yang dipaksakan untuk bahagia dan indah sesuai harapan fans memang harus dipilih agar cerita tentang Hardin dan Tessa benar-benar selesai. Please gak usah ada lagi film keenam, spin-off atau serial dari saga ini. STOP!


[5/10Bintang]