Friday 20 June 2014

[Review] Cahaya Dari Timur: Tinggi Akan Semangat, Motivasi & Toleransi.. Beta Maluku!



#Description:
Title: Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014)
Casts: Chicco Jerikho, Shafira Umm, Abdurrahman Arief, Aufa Assegaf, Bebeto Leutualy, Jajang C. Noer, Glenn Fredly dll
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures



#Trailer:



#Synopsis:
Sani Tawainella (Chicco Jerikho) adalah seorang mantan Timnas U-15 Indonesia asal Maluku yang gagal menjadi seorang pemain sepakbola profesional ketika Timnas U-15 akan diberangkatkan untuk Piala Pelajar Asia Cup ditahun 1996. Kini ia tinggal disebuah dusun bernama Tulehu, sekitar 20km dari Kota Ambon Maluku. Ia kini bekerja sebagai tukang ojek dengan penghasilan yang pas-pasan. Sang Istri, Haspa (Shafira Umm) beserta anaknya terus setia mendampingi Sani dikala suka maupun duka.
Suatu hari Sani tak sengaja ketika bekerja, ia melihat secara langsung konflik kerusuhan di Ambon yang menyebabkan anak yang ia tolong tewas akibat kerusuhan tersebut. Sani pun mempunyai ide untuk melatih anak-anak Tulehu bermain sepak bola. Tujuannya sederhana, untuk mengalihkan perhatian anak-anak Tulehu terhadap konflik yang terjadi didusun mereka dan Maluku.
5 Tahun berlalu dan situasi di Maluku semakin kondusif. Sani pun semakin giat melatih sepak bola para anak-anak Tulehu. Kemudian ia bertemu dengan Rafi Matulessy (Gatau Nama Aslinya Siapa :D). Kawan lama Sani diklub Timnas U-15 Maluku. Awalnya mereka berdua kompak membangun dan bekerjasama melatih anak-anak Tulehu bermain sepak bola untuk menjadi pemain sepak bola yang berbakat, akan tetapi dikarenakan kondisi ekonomi Rafi yang jauh lebih baik dibandingkan Sani, Rafi memutuskan untuk mengambil alih seluruh tim sepak bola Tulehu dari tangan Sani dan mengaku bahwa dirinya lah penemu sekaligus pelatih pertama untuk tim sepak bola Tulehu.
Sani pun akhirnya mencoba meredam rasa kecewa nya terhadap Rafi dan memutuskan untuk tidak melatih lagi tim sepak bola Tulehu. Ia mendapat tawaran untuk menjadi pelatih sepakbola disebuah sekolah. Dan berkat adanya kejuaraan daerah dimaluku Timnas Tulehu yang kini dilatih Rafi berhadapan dengan Timnas Sekolah yang dilatih Sani. Gara-gara kejuaraan itu pula Sani dipercayai oleh Pimpinan daerah Tulehu untuk melatih anak-anak sepakbola dari Tulehu dan wilayah lain di Maluku untuk membentuk sebuah Timnas U-15 yang mewakili Maluku di Indonesia U-15 Cup di Jakarta.
Disisi lain, Sani pun dihadapkan oleh kondisi rumah tangga nya yang semakin runyam. Haspa semakin kecewa kepada Sani yang tidak memprioritaskan keluarga dan lebih memilih sepak bola. Sani pun dilema antara sepak bola dan rumah tangga nya.
Bagaimana nasib selanjutnya dari Timnas U-15 Maluku beserta rumah tangga Sani?


#Review:
Sebuah kisah inspiratif dari sebuah film tentang sepak bola sepertinya bukan hal yang baru lagi di Perfilman Indonesia. Sebut saja, Garuda Di Dadaku 1 & 2, Tendangan Dari Langit, Hattrick dan Hari Ini Pasti Menang. Mereka sama-sama mempunyai kesamaan yaitu mengangkat tema sepak bola tanah air. Namun kali ini, Angga Dwimas Sasongko cukup ambisius menghadirkan tema sepak bola dengan menambahkan sedikit unsur sejarah tentang kerusuhan yang sering terjadi Maluku. Hasilnya? LUAR BIASA! Cahaya Dari Timur ini tampil dengan cerita yang luas dan menarik. Tak hanya fokus seputar sepak bola saja, disini kita diberi sebuah drama konflik yang sering terjadi di Maluku, konflik rumah tangga, konflik para pemain sepak bola hingga cerita kehidupan dari masing-masing pemain sepak bola. Kaya akan cerita membuat film ini semakin seru untuk disaksikan.
Angkat jempol untuk Chicco Jerikho dalam film Cahaya Dari Timur ini. Ia begitu 100% TOTAL memerankan sosok Sani Tawainella yang tegas dan penuh motivasional. Totalitas yang Chicco berikan semakin sempurna dengan tampilan baru nya yang beda dengan keseharian & sinetron yang sering ia mainkan. Jajaran pemeran pendukung juga tampil apik dan memikat disepanjang film. Shafira Umm yang semakin dikenal lewat E-News nya NET tampil total memerankan Haspa. Tak boleh dilewatkan juga 
 Salembe CS (Timnas U-15 Maluku) yang tampil begitu luar biasa dan penuh dengan penjiwaan yang total.


Angkat jempol lagi untuk sisi sinematografi. Cahaya Dari Timur ini berhasil menampilkan gambar yang begitu tajam dihampir sepanjang film diputar ditambah dengan pemandangan eksotis Ambon Maluku yang sangat manise sekali! Efek slow-mo dibeberapa adegan juga berhasil hadir dengan apik.
Angkat jempol lagi untuk kesekian kalinya. Kali ini untuk adegan klimaks. Angga Dwimas Sasongko berhasil menyajikan sebuah pengalaman seru menyaksikan pertandingan sepak bola dalam sebuah teater bioskop! Barusan pun ketika menyaksikan adegan klimaks ini, satu teater di Cinema 21 Tasikmalaya berasa seperti warga Ambon Maluku yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola. LUAR BIASA!
Overall, Film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku ini SANGAT MEMUASKAN! So far, ini adalah FILM INDONESIA TERBAIK selama 6 bulan terakhir!


[9/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment