Sunday 18 March 2018

[Review] Love For Sale: Pencarian Pasangan Hidup Lewat Aplikasi Kencan



#Description:
Title: Love For Sale (2018)
Casts: Gading Marten, Della Dartyan, Verdi Solaiman, Adriano Qalbi, Albert Halim, Rukman Rosadi, Annisa Pagih, Torro Margens, Dayu Widjayanto, Rizky Mocil, Melissa Karim
Director: Andi Bachtiar
Studio: Visinema Pictures


#Synopsis:
Richard (Gading Marten), seorang lelaki berusia 41 tahun yang sudah lama terbiasa hidup sendiri. Ia adalah pemilik dan penerus perusahaan keluarganya yakni percetekan Prima Warna. Richard terkenal sebagai atasan yang sangat disiplin dalam segala hal. Tiga karyawan laki-lakinya (Adriano Qalbi, Albert Halim, Rukman Rosadi) dan dua karyawan perempuannya selalu mengikuti segala kemauan atasannya meskipun terkenal disiplin dan keras.
Kesendirian Richard yang selama belasan tahun terakhir hanya ditemani kura-kura kesayangannya bernama Kelud, mulai terusik ketika salah satu teman nongkrongnya Ridho (Rizky Mocil) akan melangsungkan pernikahan. Ridho dan ketiga teman lainnya nekad taruhan apakah Richard akan membawa pasangannya ke pernikahan Ridho atau tidak. Meskipun terdengar sebagai lelucon semata, hal itu membuat Richard berfikir keras untuk mendapatkan "gandengan" ke pernikahan Ridho. Ia tak ingin harga dirinya kembali jatuh dimata teman-temannya itu. Dengan berusaha mencari akal, Ridho mencoba mengajak karyawan perempuannya, tapi berujung gagal. Berlanjut pada ketemuan dengan client percetakannya, tapi ujungnya masih sama, gagal. Richard selalu merasa belum mendapat pasangan yang pas usai ia putus dengan mantannya, Maia pada belasan tahun silam.


Namun suatu hari, percetakan Prima Warna mendapatkan orderan cetak 200.000 eksemplar brosur product Love Inc. Sebuah aplikasi kencan online yang dimana dalam aplikasi tersebut kita bisa memilih pasangan kencan atau jodoh sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan bisa "disewa" selama waktu yang client tersebut inginkan. Karena deadline pernikahan Ridho tinggal beberapa hari lagi, akhirnya Richard mengunduh aplikasi tersebut dan mencobanya. Dengan kriteria hanya mencari yang menarik, Richard kemudian mendapatkan Arini (Della Dartyan) dari aplikasi Love Inc. tersebut. dan berangkatlah mereka ke pesta pernikahan Ridho.
Rasa lega dan bahagia akhirnya Richard alami usai menghadiri pesta pernikahan Ridho. Ia tak jadi bahan olok-olokan jomblo akut oleh teman-temannya. Richard pun memutuskan untuk menyelesaikan misinya bersama Arini. Tapi sayang, Arini menolak. Ia mengatakan jika "sewa" yang Richard setujui di Love Inc. adalah selama 45 hari bukan untuk satu malam saja dan jika Arini kembali ke Love Inc. sebelum masa "sewa" nya selesai, maka ia akan diberhentikan bekerja di Love Inc. Mendengar hal itu, Richard merasa kasihan lalu mempersilahkan Arini untuk tinggal dengannya selama masa "sewa" itu.


Seiring berjalannya waktu, sikap Arini yang sangat baik, hangat dan juga selalu tahu apa yang Richard mau membuat Richard mulai membuka hatinya. Arini bahkan membuat orang-orang disekitar Richard ikut terpesona dengan kecantikan dan segala kemampuan yang ia punya. Ia sangat sukses menjalankan semua misinya. Bibit rasa cinta dan sayang Richard semakin besar kepada Arini. Richard bahkan bisa masuk ke dalam lingkungan kehidupan Arini, bertemu dengan keluarganya dan juga teman-temannya.
Richard kemudian berkonsultasi pada sahabatnya, Panji (Verdi Solaiman) tentang hubungannya dengan Arini. Dan Panji hanya bisa melihat bahwa Arini adalah sosok yang mampu menggantikan Maia, karena banyak sekali perubahaan drastis yang dialami oleh sahabatnya itu. Richard pun dengan mantap akan melamar Arini.
Akankah kisah Richard dan Arini berakhir dengan manis?



#Review:
Kisah jomblo menahun dan terlalu asik sendiri mungkin sudah banyak diangkat ke layar lebar. Namun untuk LOVE FOR SALE (2018) arahan Andi Bachtiar ini terbilang cukup fresh dan anti-mainstream dengan film drama Indonesia kebanyakan. Plot yang dihadirkan terasa begitu let it flow dan berjalan perlahan hingga menuju klimaksnya. Semuanya terasa begitu dekat dengan kehidupan orang-orang khususnya yang sudah berusia 21+ keatas. Interaksi sosial Richard dengan lingkungan sekitarnya pun disajikan begitu simple namun sukses memancing tawa lewat beberapa adegan seperti interaksi dengan para karyawannya yang pasti semua orang pernah merasakan mempunyai atasan atau teman seperti Richard ini. Andi Bachtiar rupanya tak ingin membuat filmnya ini berakhir klise seperti film-film drama Indonesia kebanyakan. Ia mengambil langkah yang cukup berani untuk mengakhiri cerita kisah cinta Richard dan Arini. Tak hanya itu saja, endingnya pun cukup sukses membuatku berdiskusi panjang dengan partner nonton film ini. Apakah ini, apakah itu. Semuanya mempunyai opini dan pendapatnya masing-masing. Namun yang sedikit disayangkan menurutku adalah motif utama Love Inc. itu apa terasa kabur dan lagi-lagi menimbulkan pendapat serta perspektif masing-masing penontonnya.


Kekuatan utama film LOVE FOR SALE (2018) berikutnya terletak pada dua pemain utamanya yaitu Gading Marten dan Della Dertyan. Sudah sangat jelas, film ini merupakan film terbaik dari seorang Gading Marten disepanjang karier filmografinya dia. Sosok seorang Richard terasa seperti dibuat hanya untuknya. Tak ada unsur komedi atau drama yang berlebihan yang coba ia tampilkan disini seperti pada acara musik pagi di salah satu stasiun televisi swasta atau sketsa komedi yang sering ia bawakan. Sosok Richard juga sukses membuat penonton ikut simpati dan respect apa yang ia alami disepanjang film. Aku yakin Gading di film LOVE FOR SALE (2018) sangat patut untuk diperhitungkan masuk ke dalam jajaran nominasi Aktor Terbaik pada musim penghargaan mendatang. Kekuatan pemain berikutnya datang dari sosok Della Dartyan, ia berhasil tampil sangat loveable. Sikap dan tingkah lakunya yang ia tampilkan membuat siapapun termasuk aku jadi sangat iri dan dengki kepada Richard. Jajaran pemain pendukungnya pun tampil begitu hangat dan sederhana. Sebut saja mereka para karyawan percetakan, cici Melissa Karim yang singkat namun mencuri perhatian hingga keluarga "fiktif" Torro Margens dan Dayu Widjayanto.


Overall, LOVE FOR SALE (2018) mampu tampil beda dan berani sebagai sebuah drama film Indonesia. Hal yang sudah baik dilakukan oleh film SATU HARI NANTI (2017) kembali dilakukan dengan baik dalam film ini. Thumbs-up!


[8.5/10Bintang]

2 comments:

  1. Enak nonton berdua,rame2,ato sendiri nih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak sama pasangan, feel nya dapat. Hahaha

      Delete