[Review] Aib Cyberbully: Aksi Bullying Berujung Petaka

#Description:

Title: Aib Cyberbully (2018)

Casts: Yuniza Icha, Harris Illand, Michael Lie, Danita Argoebie, Baron Wilschut, Shoumaya Tazkiyya, Wendy Wilson, Ade Ayu

Director: Amar Mukhi

Studio: Surya Films, Anami Films

#Synopsis:

Sebuah Sekolah Menengah Atas dihebohkan dengan seorang siswi bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian. Siswi tersebut bernama Caca (Ade Ayu). Ia nekad bunuh diri lantaran tak tahan dengan bullying yang ia terima selama di sekolah. Puncak depresi yang Caca rasakan ketika berita menyedihkan tentang dirinya yang diposting di portal berita disebarluaskan lagi lewat website sekolah oleh seseorang. Kematian Caca membuat teman-teman disekolahnya cukup kaget dan tak menyangka bahwa Caca akan melakukan hal tersebut.

Setahun berlalu, teman-teman Caca disekolahnya kini sudah lulus. Beberapa diantaranya ada yang melanjutkan pendidikan, ada juga yang bekerja dan ada juga yang menekuni hobinya. Diantaranya adalah Sarah (Yuniza Icha) yang berpacaran dengan Antoni (Harris Illand). Antoni sendiri melanjutkan pendidikan di akademi kepolisian. Kemudian ada Angie (Danita Argoebie), Cuppy (Michael Lie) yang hobi bermain games dan dunia teknologi, Ciska (Shoumaya Tazkiyya), Donna (Wendy Wilson), dan Bondan (Baron Wilschut) yang menekuni usaha jasa membuat tatto di badan.

Suatu malam, Sarah rindu kekasihnya yang jauh disana. Ia lalu video-chat Antoni agar rasa rindunya bisa terbayarkan. Ketika sedang asyik video-chat penuh gairah, secara tak sengaja teman-temannya, ikut tergabung dengan video-chat mereka. Antoni dan Sarah dibuat kaget dan malu karena kepergok oleh teman-temannya ketika melakukan video-chat penuh gairah.

Ketika satu persatu mereka mulai mematikan video grup chatnya, Sarah mendapat sebuah notifikasi add friend dengan display name Bianca. Tak lama setelah itu, akun yang bernama Bianca itu mengirimkan pesan di inbox Sarah. Di kamarnya, Sarah mulai membalas pesan dari Bianca. Setelah panjang lebar chat, Sarah mulai ketakutan karena akun Bianca itu mengaku ia adalah Caca. Sarah yang dilanda ketakutan lalu mencoba menayankan pada Antoni. Namun ternyata sang pacar justru meyakini bahwa dibalik akun Bianca itu salah satu dari teman mereka yang sedang iseng pada Sarah. Antoni pun menyuruh Sarah untuk memblokir dan melaporkan akun Bianca bahwa pemiliknya sudah tiada. Dan setelah beberapa kali dicoba, akhirnya berhasil.

Rupanya sosok misterius yang selalu chat pada Sarah belum berhasil. Akun Bianca kembali menambahkan pertemanan pada Sarah. Akun Bianca bahkan mengancam akan membunuh orang-orang disekitar Sarah jika tidak mengabulkan permintaannya. Permintaan akun Bianca yakni mengajak kembali tujuh orang yaitu, Sarah, Antoni, Cuppy, Ciska, Angie, Donna dan Bondan untuk melakukan video grup chat. Ketika semua sudah terhubung, akun Bianca kemudian memberikan aba-aba jika permainan sudah dimulai. Pertanyaan pertama dilontarkan akun Bianca pada ketujuh orang tersebut. akun Bianca menanyakan tentang siapa penyebar berita menyedihkan tentang Caca di website sekolah. Jika tidak ada yang berkata jujur, satu persatu aib dari ketujuh orang itu akan dibongkar bahkan hingga berujung maut.

Bondan dan Ceppy tak percaya dengan apa yang akun Bianca ucapkan. Mereka lalu mencoba untuk memaksa akun Bianca keluar dari video grup chat mereka. Tapi usaha mereka sia-sia. Akun Bianca masih muncul. Ia lalu membongkar satu persatu aib dari ketujuh orang mereka. Aib yang diperlihatkan adalah berupa beberapa cuplikan video dan gambar yang mengungkap siapa mereka sesungguhnya.

Akankah Sarah dan keenam temannya bisa menyelesaikan permainan maut dari akun Bianca?

#Review:

Fenomena bullying memang menjadi issue yang paling mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Banyak sosialisasi dari berbagai kalangan untuk menghentikan aksi bullying ini. Caranya pun beragam, seperti sosialisasi melalui aksi damai di Car Free Day, melalui karya musik, lagu, puisi hingga film bertemakan stop bullying juga sudah dilakukan.

Kali ini rumah produksi baru yakni Surya Films dan Anami Pictures mengangkat kembali fenomena bullying dengan unsur thriller-horror lewat film berjudul AIB CYBERBULLY (2018). Sebelum film ini dirilis, sudah ada film horror yang serupa mengkampanye kan stop bullying, yakni SAJEN (2018) dari rumah produksi Starvision Plus. Namun yang membedakan AIB CYBERBULLY (2018) dengan film SAJEN (2018) terletak pada ide cerita dan skenarionya. Film AIB CYBERBULLY (2018) aku sangat dengan yakin terinspirasi dari film UNFRIENDED (2014). Sejak trailernya dirilis pertama kali, konsep filmnya hampir plek-tumplek mirip dengan film yang diproduksi BlumHouse tersebut.

Yang membuatku penasaran pada film ini sudahlah jelas, ingin melihat semirip apasih film ini dengan film UNFRIENDED (2014).

Dan pada 31 Juli 2018 kemarin, film ini melangsungkan Gala Premiere nya di Plaza Senayan XXI Jakarta. Aku berkesempatan bisa hadir dan menyaksikan film ini lebih awal 2 hari dari tayang reguler di bioskop. Untuk secara konsep dan ide cerita film ini harus diakui sangat terinspirasi (bahasa kasarnya mungkin menjiplak) banget film UNFRIENDED (2014). Banyak sekali beberapa bagian dan adegan yang dibuat persis dengan film tersebut. Alur ceritanya juga entah mengapa dibuat mirip juga. Interface yang dihadirkan film AIB CYBERBULLY (2018) juga masih mengikuti film itu. Adegan awal ketika video-chat esek esek dalam film ini mirip dengan film UNFRIENDED (2018) meskipun dalam film ini dibuat agak cukup lama dan lumayan bikin risih. Serius. Perpaduan manja, nafsu birahi dan mupeng nya geli banget. Adegan ketika Sarah curiga, kemudian ketujuh orang mengangkatkan tangan, terasa sooooo UNFRIENDED.

Meskipun terlalu banyak meniru film itu, AIB CYBERBULLY (2018) ini dibuat jauh lebih explicit dibandingkan film UNFRIENDED (2018). Aib-aib yang dibuka ketika permainan berlangsung tak jauh dari urusan konten seksual. Bahkan ketika konten seksual itu ditampilkan dalam interface oleh sang sutradara mendapat sensor blur. Banyak sekali dialog dan kata-kata kasar yang dilontarkan disepanjang film dari para karakter. Tapi untuk hal tersebut aku bisa memakluminya karena jika dialog nya tidak dibuat kasar, film ini akan terasa kurang alami dalam mendapatkan moment emosinya. Jajaran pemain yang mayoritas pemain baru di industri film Indonesia, tampil cukup meyakinkan dalam menjaga range emosi mereka dari awal hingga akhir film. Ekspresi mereka yang ditampilkan lewat interface depan laptop saja cukup oke tidak terlalu buruk. Oia tiap karakter Sarah yang diperankan Yuniza Icha muncul, sekilas hampir mirip Nikita Willy dan Harris Illand juga sekilas mirip Ge Pamungkas. Haha.

Moment horror dalam film ini menurutku sama sekali tidak seram. Namun untungnya sisi ketegangannya bisa muncul dengan efektif ketika permainan akun Bianca dimulai dan para karakter mulai mengeluarkan aib dan emosinya masing-masing. 

Overall, terlepas dari kemiripan yang terpampang nyata dengan UNFRIENDED (2014) film AIB CYBERBULLY (2018) ini cukup seru kok untuk ditonton dan berani mencoba sesuatu yang beda dengan film horror thriller lokal belakangan ini. Apalagi khusus tanggal 2-5 Agustus 2018 ini ada promo setiap pembelian 1 TIKET film AIB CYBERBULLY (2018) otomatis langsung GRATIS 1 TIKET (berlaku kelipatan dan khusus untuk pembelian offline) di seluruh Cinema XXI, CGV, Cinemaxx dan Platinum yang menayangkan film ini. Yuk nonton!

[6.5/10Bintang]